VISAO MISAO OBJECTIVO HAKSESUK BOLA FH KKN HOME FH LPV ARTIGOS FH MUZIKA LIA MENON FH RESPONDE

20080130

FILOSOFI FRETELIN PADA MASA PEMBERONTAKAN DAN MASA KINI;

POWERFUL vs POWERLESS

Oleh: J. Monteiro

Tentu tidak bisa dipungkiri lagi bahwa, sejarah perjuangan rakyat Timor Leste dalam meraih trofi kemerdekaan (20 Mei 2002) adalah lukisan hidup yang tak akan pernah terhapus dari bayang-bayang dan benak semua anak bangsa yang merasa dirinya warga negara asli Timor Leste. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan TL, partai Fretelin tidak bisa dipandang sebelah mata, karena dikenal sebagai satu-satunya partai yang berdiri tegar dan gagah berani dengan filosofinya yakni membebaskan rakyata TL secara bersama-sama, entah dalam suka dan duka, dari cengkereman Indonesia. Namun perlu digaris bawahi bahwa, semangat perjuangan rakyat kita dari gunung Mate-bian hingga memenangi kemerdekaan dan akhirnya diakui sebagai sebuah negara berdaulat (RDTL) secara hukum internacional dan masyarakat internasional di Tasi-tolu, 20 Mei 2002 adalah hasil jeri-payah dan kerja keras dari berbagai kalangan, antara lain: FALENTIL, para pelajar dan kaum muda (klandistin) setelah mantan PR Xanana Gusmao (PM actual) mengubah nama CNRM menjadi CNRT, Gereja Katolik TL, dan mereka yang berdiplomasi dan mempromosikan eksistensi pelanggaran HAM di TL kepada dunia internasional.

Bila kita menoleh kembali pada semangat perjuangan Fretelin yang dijuluki Mauberi-Buibere, dengan filosofi suka dan duka dinikmati secara bareng-bareng pada masa perjuangan melawan kolonis dan bandingkan dengan semangat Maubere-Buibere masa kini akan kita temukan banyak diferensiasi yang secara nyata (das sein) pada hal seharusnya (das sollen) hal ini tidak terukir dalam filosofi partai Fretelin. Secara kasat mata, munkin masyarakat kita tidak melihat bahwa praktek hukum rimba (yang kuat dialah yang menang) sedang terjadi di negara setengah pulau ini. Kita bisa membuktikan bagaimana praktek perlakuan POWERFUL vs POWERLESS dalam kehidupan masyarakat TL saat ini, khususnya pada para simpatisan/militan Fretelin. Hal ini terbukti bahwa, kondisi perekonian rakyat TL yang sampai saat ini lagi di ujung tanduk masih tetap saja ada pejabat dan mantan pejabat yang melakukan pengobatan di luar negeri dengan fasilitas dan pelayanan yang super-complete. Sedikit mengutip pendapat Sdr. Antonio R. Naikoli yang dilansir oleh FORUM-HAKSESUK (10/12/07) “……….balun ba halo tratamento iha Austrália, Malaysia,Portugal, no rai seluk tan. Maibe militante sira nebe maka kumpri ba sira ninia ordem hodi halao missaun sira hanesan sunu uma no hahalok sira nebe ladiak, kala moras nem sai husi sira nia aldeia, husi aldeia ba deit distritu mos sorte ona. Mari Alkatiri kala moras mai halao tratamento iha Lisboa, Teixeira no Estanislau Silva moras ba halao tratamento iha Austrália, no sira seluk tan. Koitado ba militante bai-bain nebe la iha possibilidade(http://forum-haksesuk.blogspot.com/2007/12/fretilin-buka-iha-mudana-iha-partido.html)”.

Beracu pada statement di atas terbukti bahwa sebagian para pejabat pemerintah dan negara yang mendapat kursi di masa kejayaan mantan PM Mari Alkatiri sering sekali melakukan pengobatan di luar negeri. Dengan alasan bahwa fasilitas medis di dua RS besar TL, seperti RS Nasional Guido Valadares dan RS Reveral Baucau sangat tidak menunjang. Selain kekurangan fasilitas medis di TL, alasan lainnya karena para dokternya pun tidak profesional dan kekurangan dokter spesialis, lalu bagaimana dengan para para dokter Cuba yang didatangkan dari Latino America? Pada hal, hak dan kewajiban masyarakat terutama simpatisan Fretelin adalah dijalankan sesuai dengan amanah dan perintah dari leader Fretelin sendiri. Tapi sayang, perlakuan para pemimpin terhadap bawahannya tidak semulus yang kita harapkan. Darah filosofi hidup yang mengalir di sekucur tubuh para leader Fretelin sudah mengalami toksisitas, sehingga norma moral, nilai-nilai solidaritas dan perikemanusiaan yang dimiliki para leader di masa penjajahan telah digerogoti oleh hawa nafsu dan keserakahan. Filosofi hidup ini dinilai, ibarat Timur beralih ke Barat.

Bukankah Sekjen Fretelin Mari Alkatiri pernah memberi peryataan di hadapan media dan masyarakat TL bahwa Cuba dikenal sebagai satu-satunya negara yang pendidikan kedokteran dan keahliaan para dokternya cukup tangguh, hingga akhirnya mengutus ratusan pelajar TL ke negara sosialis itu? Selain itu, lebih ironisnya lagi, ada seorang napi yang juga melakukan pengobatan di luar negeri, Malaysia. Beliau adalah mantan Mendagri TL, Sr. Regerio Lobato. Tidak tanggung-tanggung pemerintah TL langsung menyarter pesawat khusus untuk menerbangkan Sr. Rogerio Lobato ke negeri Jiran.

Kepergian Sr. Regerio Lobato ke negara yang dipimpin oleh PM Abdulah A. Badawi itu ternyata diwarnai kecurigaan dari berbagai kalangan, lebih-lebih pemerintah AMP yang baru terbentuk beberapa jam kala itu. Dengan asas profesionalitas dalam berkarir, Sra. Lucia Lobato, yang katanya menakan sendiri Sr. Regerio Lobato langsung mencekal penerbangannya, karena dinilai syarat-syarat perjalannya belum terstruktur dan prosedural waktu itu baik secara administratif maupun hukum. Sikap pemerintahan AMP lewat kementrian Kehakiman dinilai oleh para anggota partai oposisi/Fretelin di Uma Fukun katanya sangat otoriter dan tidak munusiawi, pernyataan dari Fretelin pun akhirnya terucap dari mulutnya Xefi Bankada Fretelin, Sr. Aniceto Guterres. Ironisnya lagi, dana yang dicairkan oleh mantan Mentri Keuangan Sra. Madelana Boavida pada waktu nominalnya masih bersimpang-siur hingga saat ini. Ketidak transparan dalam penggunaan uang rakyat ini akan semakin menjajah masyarakat TL, sekalipun secara hukum interansional RDTL adalah negara berdaulat.

Bagaimana perlakuan Fretelin terhadap militan lainnya, yang dalam kutip “rakyat kecil dan miskin”?

Untuk menjawab pertanyaan, kita semestinya sependat dengan anggota Parlamen fraksi PN, Sra. Fernanda Borges. Dalam pernyataannya kepada media kala itu, bahwa;...... “atu konta moras, nee laos Sr. Rogerio deit mak moras. Moras fuan no moras saida deit, povu TL barak mak moras. Ita nia rain sei kiak, mesmu nunee tenke halo tratamentu tuir kondisaun no fasilidades nebe ita iha. La presiza ba halo tratamentu iha rai liur hodi gasta povo nia osan.

Pendapatnya anggota parlemen ini memberikan sebuah ilustrasi nyata bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan mutlak antara sesama warga negara, khususnya para militan Fretelin. Bukankah rakyat TL sudah sepantasnya memperoleh perlakuan kesehatan, kenyamanan yang lazimnya diberlakukan pada petinggi-petinggi kita?

Namun sayang, rakyat jelata masih dikucilkan dan seolah-oleh golongan POWERFUL menggunakan kekuatannya untuk memeras golongan POWERLESS. Penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) oleh leader Fretelin terhadap militannya sesungguhnya telah melanggar hak-hak asasinya para militan Fretelin. Namun, masyarakat tak kuasa menyentuhi dan bahkan mengadu ke lembaga peradilan untuk diuji kebenaran formil-materilnya. Lembaga peradilan yang seharusnya independen dan mewujudkan keadilan sosial-rakat yang berbangsa dan bernegara justru mengabaikan salah satu faktor penentu keadilan yakni semua orang statusnya sama di mata hukum (equality before the law), dengan alasan karena kekebalan hukum “impunity”, pada hal praktek “impunity” ini sendiri dinilai sering bertolak belakang dengan yang diterapkan di negara lain. Memang perlakuan formil-materil dari hukum positif (ius constitutum) berbeda-beda antara negara yang satu dengan yang lainnya, namun asas universalitas dalam nilai hukum masih saja tetap sama. Sampai kapan kah, rakyat jelata bisa mendapat hak-hak yang sudah selayaknya mereka haki dan praktek filosofi POWERFUL vs POWERLESS bisa tereliminir di negara bekas koloni Portugal ini? Biarkanlah waktu yang menjawabnya.


J. Monteiro
Estudante Timor oan iha Indonesia

76 comentários:

  1. Congratulation kepada J. Monteiro atas uraian pemikiran yang sangat sesuai dengan fakta.
    Memang kenyataan sedih yang dialami oleh rakyat kecil setiap hari sangat menentuh hati setiap anak bangsa Timor-Leste yang cinta akan rakyatnya. Sayang sekali para pemimpin Fretilin sampai saat ini masih saja menutupi mata-telinga mereka hanya karena nafsu dan haus akan kekuasaan.
    Sangat disayangkan perlakuan para politik dari partai yang dikenal segabai partai histori namun para pemimpin Fretilin menunjukkan sifat dan perlakuan yang sangat berlawanan dengan jiwa revolusioner. Sangat disayangkan bila negara yang dijuluki oleh duni sebagai salah satu negara termiskin di dunia namun rakyatnya cukup senang dengan kehidupan di alam kebebasan masih saja terdapat ulah dari beberapa pemimpin atau leader partai Fretilin yang masih menganggap diri mereka adalah lain dari yang lain.
    Sangat disesalkan jika keistimewaan yang diberikan negara kepada oknum-oknum dari partai Fretilin berlansung terus dalam jangkah waktu yang lama. Sebab perlakuan keistimewaan itu sendiri sebagai suatu tindakan amoral, mereka yang mendapatkan hak khusus ini sangat tidak bertanggung-jawab atas penderitaan rakyat yang katanya mereka perjuangkan. Kalau saja rakyat Timor-Leste ketahui bahwa dirinya akan diperlakukan begini oleh orang-orang Fretilin setelah merdeka maka mungkin saja banyak rakyat memilih integrasi lewat opsi otonomi pada tanggal 30/08/1999 lalu. Sangat tidak masuk akal Mari Alkatiri dan Rogerio Lobato berobat ke luar negeri dengan alasan di Timor-Leste kekurangan fasilitas dan service, sementara mereka (MA,RL) mendatangkan para dokter ahli dalam berbagai bidang dari luar negeri (Cuba) dan beroperasi di negara Timor-Leste sampai saat ini. Kalau mereka (para dokter) itu didatangkan berarti mempunyai kualitas yang tinggi dalam melayani para pasien dan di negara kita kalau bukan berkualitas untuk memberi asistensi kepada Mari Alkatiri dan Rogerio Lobato atau pelayanan yang tidak sesuai dengan para petinggi dari Fretilin itu mengingat penyakit yang mereka derita maka pertanyaan saya adalah penyakita macam apa Mari Alkatiri da Rogerio Lobato derita ? Dan apakah orang Timor lain tidak menderita penyakita yang semacam, lalu orang lain itu tidak dapat diselamatkan oleh RS di Timor-Leste lalu mati ?
    Memang berlebihan dan keterlaluan sekali perlakuan keistimewaan ini !! Sebenarnya para petinggi dari Fretilin dan para leader lain di negara ini memberi contoh yang adil, dan juga menjadi perintis keadilan dan perlakuan yang sama antar semua warga negara Timor-Leste.
    Jika tidak menunjukkan jiwa yang adil dan bijaksana di dalam kehidupan sehari-hari maka kata-kata yang diluncurkan oleh orang-orang Fretilin setiap saat bahwa kini Timor-Leste adalah negara yang tergagal (estado falhado) namun bukan karena orang lain. Timor-Leste Estado Soberano falhado oleh orang-orang Fretilin sendiri terutama oleh para pemimpin partai Fretilin !!!

    Selamat !

    Victor Tavares

    ResponderEliminar
  2. Mana bahasan filosofisnya? Tulisan yang sok bergaya intelektual, tapi yang hanya hanya obrolan sampah ala naikoli juga.

    Nanti dibilang Sarjana Supermie ngambek pula.

    ResponderEliminar
  3. Rahung Nasution adalah Beny Murdany baru di Timor-Leste?

    Dulu sebelum invasi TNI melalui operasi Komodo ke Timor-Leste,Beny Murdani sebagai agent Rahasia menyulungdup ke Timor-Leste,memyembara sebagai gembala sapi,merongrong dan menghangati suhu politik Timor Leste untuk membuktikan Invasi pada tanggal 07-12-1975.

    Sekarang paska Kemerdekaan,ada seorang Beny Murdany baru,yakni Rahung Nasution,menyulungdup ke Timor-Leste dengan tujuan kerja sukarela di LSM lokal,tapi membawa misi sebagai seorang Beny Murdany yang baru,yakni agent BAKIN di Timor-Leste.

    Maka rakyak dan bangsa Timor-Leste,waspada dengan Beny Murdani yang baru ini,pura-pura jadi revolucioner,tapi ada misi dibalik itu!

    Hafuhu Nain

    ResponderEliminar
  4. Saya setuju dengan Rahung Nasution. Setelah membaca tulisan J. Monteiro, saya malah menempatkan J. Monteiro layaknya orang-orang dalam Barisan Sakit Hati atas kebijakan pemimpin Fretilin saat itu. Esensi dan substansi tulisan J. Monteiro yang diberi apresiasi oleh Vitor tavares memang secara eksplisit tidak membahas nilai filosofi Fretilin sama sekali. Hal ini juga membawa saya pada kepastian bahwa J. Monteiro dan mungkin juga Vitor Tavares malah tidak tahu apa itu filosofi Fretilin.

    Tulisan J. Monteiro hanya bernilai sebagai sebuah kritik atas kebijakan Fretilin yang timpang dalam hal penggunaan dana untuk kalangan elit politik. Tapi saya kira itu wajar, karena itu dianggarkan dalam budget.

    Rahung Nasution sebagai agen bakin? dari mana beriliku dapat info ini? Kok intelektual seperti bereliku mulai mengasah sifat carracter assasination dari sekarang ya? apa bedanya generasi sekarang dengan yang lagi rame-rame saling membunuh karakter itu?

    Rahung Nasution yang aku kenal adalah simanusia bumi yang bahkan tidak ingin dirinya diasosiasikan dengan strukur politis buatan manusia dinegara manapun!

    Chao

    ResponderEliminar
  5. Yachhhh...tulisan itu sendiri memang kosong, dengan tata bahasa yang kacau. Yang saya herankan, koq koran-koran di TL itu mau-maunya memuat tulisan nggak mutu seperti itu. Judulnya filosofis, tapi penulisnya sendiri tidak memahami filsafat. Gimana sich? Ini sich bukan kajian filsafat, tapi ungkapan emosi dari mahasiswa yang mencoba mencari jati diri. AKu berani bertaruh, seorang yang memahami seluk-beluk filsafat tidak akan menulis 'sampah' seperti itu. Sampah saja kadang masih berguna karena bisa menghasilkan kompos, tapi kalau tulisan yang kosong, apa yang dihasilkan selain lebih hina dari pada sampah?

    Dan saudara Victor yang memberikan komentar 'puji-pujian' pun bahasanya tidak kalah kacau dengan penulisnya sendiri. Jadinya, sesama orang kacau saling mengomentari, ibarat kumpulan orang-orang kalah saling membela diri masing-masing. AKu nggak tahu apa yang dipelajari oleh Victor di Portugal sehingga bertahun-tahun pemikiranya seperti mandek alias tidak maju-maju, intelektual seperti itu tidak akan bertahan melawan arus pemikiran sekarang, karena arah pemikirannya sendiri tidak jelas. Dia pikir dunia masih seperti dulu seperti yang dibayangkannya. Satu hal yang harus dicatat, dunia sudah berganti rupa, karena itu pemikiranpun harus diubah. Jangan terus-menerus mengunyah sampah gitu dong.

    Gimana sich Victor dan kawan-kawannya ini, seandainya kalian berada di Indonesia, tempat yang paling pantas bagi kalian adalah penjaga pintu masuk kampus, pustakawan adalah pekerjaan yang terlalu berharga buat orang seperti kalian. Karena pustakawan sendiri adalah pemikir, bahkan lebih hebat dari seorang Professor sekalipun. Ingat Profesor Ben Abel, kawannya Ben Anderson? Dia itu pustakawan, tapi lebih hebat dari Ben Anderson. Sekarang kamu boleh berkoar-koar, tapi 5 atau 10 tahun ke depan, kalian tidak akan kepake di Timor Leste. Karena banyak intelektual brilian yang akan bermunculan dengan pemikiran yang berbeda. Sekarang saja udah bermunculan, tetapi mereka tidak akan mau menghabiskan waktu mereka untuk berdebat dengan orang-orang yang nggak mutu seperti kalian. Percuma, buang-buang waktu dan nggak mendapatkan sesuatu apapun. Kalo meminjam orang-orang Khmer Merah "Hidup tiada arti, mati tiada guna.!

    Kalo tulis yang benar dong, yang bermutu gitu. Jangan asal sikat, malu dong yang kita yang baca.

    Yenni

    ResponderEliminar
  6. Pada prinsipnya, saya tidak banyak mengomentari tulisan-tulisan yang ada. Namun kalau boleh saya anjurkan kpd teman-teman yang nota-bene "Timor-oan" dan "Timor nian saseluk" - Friends of Timor, agar sekiranya bisa saling menghormati dalam segala hal opini dsb.

    Tulisan yang dipaparkan di atas memang masih ada banyak kekurangan. Bisa saja seperti yang di utarakan oleh Sdra Nasution bahwa dasar filofosi utk menguatkan argumennya masih kurang (vague ideas) atau alur tulisannya masih rancuh (or fall over the places").

    Namun berpijak pada hal demokratisasi pikiran, biarkanlah dia (J. Monteiro) mengembangkan idenya dan teman-teman bisa mengcounter tulisannya dengan tulisan anda yang sekiranya lebih pantas untuk dibaca. Mungkin ini merupakan tulisan makalah (essay or assignment) dari J. Monteiro sendiri. Akan tetapi, alangkah baiknya pula jangan bersifat 'besar kepala' jika tulisan ini sudah dimuat oleh STL.

    Hanya untuk membenarkan komentar TATOLI bahwa Tulisan Fretilin & FALINTIL pun masih belum betul. Dan terdapat pula banyak kesalahan yang di dapati dalam hal pengejaan (spelling) kata-kata. Memang bahasa (indo) ini bukanlah bahasa ibu (mother tongue) namun berusahalah untuk menulis yang baik dan benar sesuai dgn EYD.

    Hey, jangan terus dibaca. Sebenarnya ini hanya untuk mengacaukan pikiran anda!! He..he..

    ResponderEliminar
  7. Yeapp... cukup menarik hujatan kawan-kawan di blog ini. Setidaknya, caracter assasination memang benar terjadi dalam diskusi ini. Yang satu terkesan memperbaiki tapi justru ada kecenderungan membunuh karakter yg satunya. Saya hanya meragukan sensibilitas kawan-kawan akan upaya menciptakan caracter building yang memadai. Saya tidak membela siapa-siapa, cuma menyarankan agar perbaikan tulisannya J.M atau bantahan atas tulisan itu diketengahkan donk, jangan hanya menyalahkan, trus tidak menunjuk titik lemahnya. Sebaiknya menggunakan opinion counter, yg lbh beralasan, juga berargument, bhw ini lho filosfi Fretilin yang benar. Btw,..aku sedang menanti sebuah diskusi yg menarik, bukan diskusi srampangan kaya gini. keep in touch. Malikode Bakode

    ResponderEliminar
  8. Dear Rahung, jelasnya Coki..

    saya setuju dengan kritik yang ditujukan kepada sang penulis kolom ini. bahasanya meman agak kacau, dan juga isi tulisanya tidak mencerminkan judulnya yang agak sok filsafati.

    Tentu tuan Coki yang bersembunyi di balik "rahung" memiliki gaya bahasa yang lebih aduhaiii..dari asli Indonesia ya?

    Tuan Coki sok mati-matian membela si kuduk Alkatiri yang sok dianggap 'sosialis'?
    Dimana sosialisnya alkatiri? setelah diperkenalkan oleh pembantu alkatiri karena diundan perbaikan komputer di kantornya alkatiri, tuan coki jatuh cinta berat dengan alkatiri...gagal di PRD yang tidak ada kejelasannya di Indonesia seolah-olah tuan coki ketemu sama yang dimimpikannya...

    Akan tetapi kok bacaan sosialisnya murah banget...pemerintahan konyol otoriter pemula ala alkatiri kok dibilang sosialis...baca karl marx ala batak kali...

    dimanakah kebijakan alkatiri yang dikatakan sosialis? kirim pelajar ke kuba itu realisasi permintaan xanana ketika ketemu castro di malaysia...

    nepotisme ala alkatiri seolah-olah buat buta mata tuan coki...ahmad, ali alkatiri dsb, juga konco dekat tuan coki "Altidi" iparnya ahmad alkatiri yang sering membelikan bir buat mabuk tuan coki dkk kalo lagi stress...semua tidak bisa dilihat oleh tuan coki...altidi dapat proyek macam-macam karena KKN dengan alkatiri...tapi tiap sore kasih minum tuan coki dengan bir hasil KKN...uenaaaak dehhh minum terus hasil sosialis KKN ala tuan coki dan alkatiri...heheheh...

    sok, kalo mau bantu orang timor-leste, tidak usah adu mereka dengan kelompok yang satu dengan kelompok lain deh...itu strategi warisan nenek moyang tuan coki si Londo bule belanda....cukuplah dengan politik adu domba semcam ini...

    jadi coba pikir agak tenang deh kalo bilang alkatiri sosialis tidak ada kamus kiri yang dukung analisa konyol tuan coki ini...

    selamet deh....

    ResponderEliminar
  9. Tulisan itu sendiri memang kacau, baik dari segi penulisan maupun penyajian fakta. Bukankah para pejabat memiliki privilege untuk berobat ke luar negeri, dan hal ini tidak hanya berlaku untuk pemerintahan Fretilin yang telah jatuh, tapi juga untuk pemerintahan sekarang, malah mungkin lebih kacau. Harus obyektif dong!

    Yach..kalo mau jujur, Coky memang memiliki gaya bahasa yang lebih baik. Karena itu anda tidak perlu berkecil hati karena jeleknya bahasa Indonesia anda. Tapi jangan pula menggangap bahwa ‘karena saya bukan orang Indonesia’ maka bahasa Indonesia saya tidak perlu sempurna. Itu pemikiran yang sungguh keliru, berapa jauh sich jarak antara Indonesia dan Timor Leste, bukankah secara geografis Timor Leste lebih dekat ke Indonesia ketimbang Negara lain? Jadi tidak ada alasan untuk tidak mempelajari bahasa Indonesia.

    Dari tanggapan Choky yang singkat itu, sebetulnya dia tidak membela posisi Alkatiri, anda sendiri yang seperti kebakaran jenggot. Kalau ngomong tentang sosialis, sebetulnya anda sendiri bukanlah pakar dalam hal itu. Coba katakan sejauh mana pengetahuan anda tentang ideology yang satu ini? Selain hanya bisa menghujat bahwa sosialisme itu seperti hantu yang bisa menerkam siapa saja. Mengenai PRD, mungkin bisa dibilang bahwa anda memiliki pengetahuan yang sangat terbatas perihal partai ini. PRD sendiri bukan partai massa, tetapi partai yang berbasiskan pada kader. Artinya qualitas diutamakan ketimbang quantitas. Kalaupun PRD tidak menang dalam pemilu di Indonesia, tidak ada yang patut disesali karena memang tidak ada kegagalan. Walaupun PRD bisa dikatakan partai gurem tapi bekas pentolan PRD menjadi orang-orang penting di besar seperti PDI-P, PAN dan Golkar. Budiman Sudjamiko (saat ini menjabat sebagai ketua Litbang partai itu), Haris Rusli Moti mantan ketua DPW-PRD Yogya (saat ini jadi ketua DPW-PAN, Yogyakarta). Jadi jangan asal ngoceh dong, harus punya data. Kalau nggak tahu, mbok yach belajar, gitu!

    Pikiran anda yang cenderung elektoralis menyebabkan anda menarik kesimpulan bahwa sebuah partai bisa dikatakan sukses kalau menang dalam pemilu. Itu sich pikiran kuno yang sudah ditinggalkan oleh para ilmuwan politik baik di dunia barat maupun di dunia ketiga. Koq anda masih menggunyah mentah-mentah pikiran kacau seperti itu?

    Kalao seseorang mengagumi kehebatan seorang tokoh, itu hal yang normal, tidak terkecuali Choky. Xanana mengagumi Sahe dan Nicolau Lobato, Mariano Sabino mengagumi Barak Obama, itu bukanlah hal yang tabuh. Jadi anda jangan sentiment gitu dech.

    coba anda jelaskan mana bacaan sosialis yang murah dan mana yang mahal? Tidak ada pengetahuan yang murah dan begitupun sebaliknya. Bahkan Marx sendiri mengatakan bahwa “Tidak ada jalan yang gampang menuju pengetahuan.” Apa maksud kamu dengan mengatakan “sosialisnya murah banget.” Apakah anda pernah melihat pameran harga sosialis di pasar malam? Argument anda ini semakin memperkuat pandangan saya bahwa anda memang buta sama sekali tentang konsep ini. Yang namanya buku Karl Marx itu nggak peduli apa mau diterjemahkan ke Inggris, ke Tetum, ke Batak, yachhh..tetap akan sama, tergantung sejauh mana sang penerjemah tidak menghilangkan esensi dari terjemahan itu. Jadi karya Marx yach..tetap hak intelektual dari sang empunya, sebaliknya bukan milik bung Matadalan. Bukan begitu bung Matadalan?

    saya juga nonton TV di Indonesia. Memang Xanana yang berjabat tangan dengan Castro pada saat berada di Malaysia, tapi kemudian yang berkunjung ke Cuba adalah Horta dan Mari. Permintaan Xanana wajar-wajar saja, tetapi harus ada kepala pemerintahan yang menindaklanjuti permintaan itu. Jadi semuanya berjasa, baik Xanana, Mari maupun Horta. Cuman pengetahuan anda tentang politik tata Negara memang perlu dipertanyakan.

    Kalau mau mengetahui Alkatiri itu sosialis atau tidak, wawancara langsung saja sama orangya. Khan dia masih hidup, biar anda juga bisa menangkap ide-idenya. Jangan-jangan anda sendiri tidak tahu apa itu sosialisme, lalu bingung sendiri apa yang akan ditanyakan kepada Alkatiri. Salah-salah anda sendiri yang bakal dikuliahin sama si Alkatiri. Mau belajar konsep koq pake terka-terkaan, gimana sich Matadalan ini! Idelogi itu untuk dipelajari sebagai pengetahuan, bukan untuk dihujat, waktu anda akan habis hanya untuk menghujat orang lain. Sedangkan orang yang anda hujat akan terus maju.

    Coki memang membantu orang Timor Leste dalam hidupnya, sekecil apapun bantuan itu—kalau anda masih mau dianggap orang beradab—maka harus dihargai. Masa orang seperti Coki memecah-belah rakyat Timor leste, yang benar saja lo! Yang memecah belah itu justru pemimpinmu sendiri, yakni Xanana Gusmao. Sejak kapan COky mengucapkan kalimat “Hanya 3 distrik saja yang berjuang, sedangkan 10 distrik sisanya adalah keturunan pro-otonomi.” Lo mau melemparkan kesalahan kepada siapa? Takut menggugat Xanana, biar saja orang lain yang melakukan itu.


    kasian dech loe!

    ResponderEliminar
  10. Marco yang sok pinter dan suka kutip sana-kutip sini tanpa kejelasan...Kok coki diam seribu bahasa...dan marco sendiri nggak mempunyai nyali untuk menjelaskan kepada hamba ini mengenai sosialis murahangnya alkatiri. tunjukang deh kebijakan sosialis murahannya alkatiri deh pada saya.. alkatiri seperti saya katakan hanyalan seorang otoriter pemula yang syukur berhasil dihentikan sebelum terlambat...saya tidak membela xanana juga sama sekali..kalao pemerintahannya kacau maka kita anak bangsa harus berani menghentikannya juga.

    Kok Coki dan pembelanya Marco dengan lihainya mengabaikan beberapa isu sentral yang saya singun. KKN nya alkatiri, baru beberapa bulan pegang kekuasaan saudara-saudaranya sudah jadi pimpro semua. Teman baik kalian Altidi KKN ulung yang sering beli bir dan ikan ayam bakar dan beri 'uang saku' misalnya untuk Coki, kok kalian tidak berani kritik sama sekali..maling-maling besar di fertilin kok kalian diamkan saja...pembangunan yang hanya dili sentris, sementara distrik tidak tahu apa yang terjadi karena alkatiri tidak punya kemampuan manejerial untuk urus semua ini..kok kalian tidak kritik..pokonya masih banyak lagi deh...daftar sosialisme murahan nya alkatiri...

    rasanya kayak bumi dan langit deh kalo mau sebut alkatiri sebagai sosialis...sekali lagi gelar yang pantas untuk alkatiri adalah otoriter pemula yang sedang memperkuat KKN...kalian ke bali saya yakin pasti tinggal di rumahnya altidi hasil KKN dengan alkatiri...kapan dia mapu beli rumah mewah atau sewa kalo bukan hasil KKN sosialisme murahan alkatiri...pasti dijamu enak dirumah altidi dan keluarga keluarga alkatiri di bali. lalu kalian onani masal sambil nyanyi paduan suara sosialisme murahan alkatiri...ini baru sesuai ajaran marx sebagaimana suka dikutip oleh marco dan coki secara tidak lengkap.

    marco sok bela PRD tampa mau tahu bahwa PRD pun mendaftar ikut pemilu, tapi tidak dapat apa-apa...lalu sok kayak kutu loncat, loncat ke PDI untuk sepat dapat kursi...logikanya marco agak kaco balo dalam memahami partai politik.
    PRD pun menempuh onani massal dan akhrinya semua mencapai klimaks dengan caranya masing-masing. dan Marco dan Coki pun rame-rame mengambil bagian didalamnya...ueanaaak deh...

    ini yang saya maksud dengan sosialisme ala batak nya tuan coki..tidak ada sosialisme di dunia sperti sosialisme murahanya alkatiri yang dibela matiamatian oleh Coki dan Marco..sekali lagi alkatiri bukanlah seorang sosialis tetapi alkatiri adalah otoriter pemula dengan kekhasan KKN yang luar biasa.


    Salam,
    Jose Matadalan

    ResponderEliminar
  11. Salah satu pengikut socialis ala Alkatiri adalah Alex Tilman alias Bere Anan atau Tatoli.Salah satu ciri dari Socialis ala Alkatiri adalah makai instrument kapitalis untuk tujuan socialisme,misalnya saja Alex Tilman (AT) sekarang kerja di Bank Dunia (BD),yang mana lebih dikenal sebagai instrument neo-leberal yang mematikan perekonomian negara2 sedang perkemban,salah satu korbannya adalah negaranya Bung Nasution coky dan konco2nya.
    Se AT dan agent rahasia Rahung Nasution menjalankan misi2 tertentu antara lai:merongrong situasai politik intern TL,semakin kacau situasi politik dalam negeri maka semaka suckseslah socialisme yang berbau KKN dimimpikan oleh Alkatiri dan pengikut2nya seperti:Rahung Nasution,Alex Tilman,dll.

    Hafuhu Nain

    ResponderEliminar
  12. Kelihatannya Sdr. Monteiro ini adalah seorang Mahasiswa jurusan hukum yang baru mulai kuliah. Hal ini kelihatan dari istilah2 hukum yang digunakannya dilengkapi dengan bahasa asalnya yaitu bahasa Belanda dan Latin dengan maksud untuk menambah bobot dari tulisannya agar kelihatan ilmiah

    Ini adalah suatu usaha yang bagus, kalau Monteiro memang baru semester satu atau dua di Fakultas hukum. Namun akan menjadi suatu malapetakan kalau Sdr. Monteiro sudah duduk di semerter 4 ke atas karena pada semester 4 ke atas itu sudah mulai belajar Filsafat dan sudah selesai Pengantar Ilmu Hukum (PIH) dan juga sudah selesai ambil Mata Kuliah Dasar Umum seperti Bahasa Indonesia.

    Kalau Monteiro masih duduk di bawah semester 4 di Fakultas Hukum, maka kita perlu memberi apresiasi karena pada tingkat ini dia sudah mulai menulis. Dengan dia memutuskan menulis saja sudah bagus sekali bagi seorang mahasiswa di bawah semester 4.

    Namun kalau dia sudah di atas semester 4, nah ini dia. Kita perlu mewanti-wanti dia karena sistematikan tulisannya tidak jelas, maksud tujuannya tidak jelas, pesan yang ingin disampai tidak jelas dan terakhir isi tulisan tidak menjelaskan judul tulisan atau tidak ada kesimpulan yang mengaitkan kesimpulan dan judul tulisan.

    Secara pribadi, saya memuji niat Monteiro untuk menulis. Itu adalah suatu usaha yang bagus. Untuk bisa menambah bobot tulisanya, maka saya menganjurkan Sdr. Monteiro untuk mencari referensi2 tentang bagaimana menulis suatu karya ilmiah dengan demikian saudara tidak akan membuang waktu untuk menulis sesuatu yg oleh orang dikategorikan sebagai sampah, tapi sesuatu yang bernilai dan layak dibaca.

    Saya suka forom Haksesuk ini karena kelihatan agak ilmiah, walau kadang ada juga orang yang menulis dengan kaca mata kuda alias sekali memandang Fretilin jelek, maka Fretilin selalu jelek di mata penulis itu. Seharusnya seorang intelektual tidak boleh begitu. Seorang intelektual harus mencoba menulis sesuatu yang obyektif berdasarkan fakta dan teori yang jelas dengan referensi pendukung yang kuat.

    Salut buat penulis pemula MONTEIRO. Teruslah menulis, perhatikan kritikan teman2 karena semuanya pasti mempunyai niat baik untuk mendoron anda menulis sesuatu yang berbobot.

    Kalau ada orang yang mengatakan tulisan anda seperti sampah, janganlah patah arang. Itu adalah dorongan agar anda bisa memperbaiki tulisan anda.

    Ingat. Anda akan tetap mendapatkan kritikan seperti itu sampai tingkat calon doktor sekalipun. Semua orang yang pernah kuliah dan pernah menulis, pernah merasa sakit hati ketika profesor kita mencorek habis skripsi atau tesis kita.

    Basilio Araujo

    ResponderEliminar
  13. Diskusi ini memang sudah kacau. Pertama, saya disamakan dengan Beny Murdani. Yang kedua, saya dibilang mati-matian membela Alkatiri dan Altide. Yang kita perdebatkan adalah tulisan itu. Perlu diketahui, sebelum Timor medeka, saya sudah sering makan dan ngebir dengan teman-teman Renetil di Jogya. Bukan hanya dengan Altide di Dili. Saya juga nggak pernah memperbaiki komputer di kantor Alkatiri. Saya pernah di Talitakum dengan Hugo dan Altide. Dan saya gak pernah jatuh cinta sama Alkatiri, kalau ada kebijakan dia yang saya dukung, itu hanya kebijakan pendidikan dan sekolah yang gratis, pembentukan petrolium fund. Dalam soal-soal kebijakan lainnya, saya memposisikan diri kritis dan semuanya bisa kita perdebatkan.

    Selanjutnya, ketika krisis politik terjadi di Timor Leste, saya memutuskan tinggal di Bali. Dan belum sekalipun aku ketemu Altide di Bali atau menikmati hasil KKN-nya disana seperti yang dituduhkan tuan Matadalan.

    Yang ketiga, saya tidak punya tanggungjawab untuk membela politik PRD, karena sejak tahun 2000 saya sudah memutuskan untuk tidak berpartai. Saya yakin sebagai ilmu Marxisme memang sesuatu yang diperlukan untuk menganalis kelas sosial, namun dalam aksi politik saya berkecendrungan ke anarkisme.

    Jika kita mau berdebat mari kita kembali kepokok tulisan itu dan sebaiknya ada yang memoderatori. Jika memang ke’batakan’ saya menjadi halangan untuk saya terlibat dalam membicaran Timor-Leste dan memberikan solidaritas saya, maka yang berpendapat demikian memang berpikiran dangkal dan picik!

    Salam

    Rahung (Coki) Nasution

    ResponderEliminar
  14. kali ini coki sok menjaga jarak dengan fretilin konyolnya alkatiri..dili terlalu kecil untuk bisa kita tutupi gelagat kita. seperti saya katakan semula, setelah diminta oleh pembantu alkatiri untuk memperbaiki komputer dikantor alkatiri, coki dengan bangganya menempatakn diri sebagai antek sosialisme murahan alkatiri. misalnya coki dan kawan-kawanya Nuno Rodrigues dan antero bendito membuat satu dokumentasi film propaganda fretilin murahan. coki rajin menjadi antek fretilin selama kongress nasional fretilin yang penuh manipulasi. selanjutnya coki dan kawan-kawan terus memdukung alkatiri dengan menjadi bagian dari mesin propaganda alkatiri bersama alex tilman.

    saya pikir jantan saja, kalo memang menjadi pembela alkatiri toh tidak ada yang melarang. Tentu Marco dengan setianya bergabung. Jangan karena alkatiri sudah jadi seperti tikus basah, lalu pengikut-pengikut setia mulai berdalih dan meninggalkannya. kasian dong...setelah alkatiri jatuh, cokipun minggat dari dili karena tidak dipanggil lagi pembantu alkatiri untuk memperbaiki komputer di kantor perdana menteri. revolusioner konyol kayak gini....ngaku sok anarkis, nggak tahunya dukung matian pemerintahan konyolnya alkatiri...baca marxisme 'ulun tun ain sae, kali'. coki harus jujur bahwa kamu pergi dari dili karena sudah tidak punya tempat diantara kawan-kawan aktifis di dili karena sikap konyol kamu yang dukung alkatiri kayak kuda pake kaca mata hitam. kasiannya kamu harus pergi meninggalkan kawan2mu, nuno, antero, nuk kacasunkana yang semuanya adalah bagian dari mesin propanganda fretilin dibawah alkatiri si otoriter pemula. saya pikir adalah wajar untuk dukung fretilin, tapi harus tetap kritis. yang terjadi dengan coki dan kawan-kawan ini adalah dukung fretilin seprti kuda berkacamata hitam. sehingga setelah alkatiri jatuh semunya seperti pelacur putus asa...

    tentu, secara retorika coki bisa mengatakan untuk fokus pada tulisan monteiro, supaya bisa mengalihkan beberapa hal dasar yang saya singgung didalam forum ini.

    baca tulisan propagandanya coki selama krisis secara jelas coki menempatkan diri sebagai pembela setianya alkatiri. apa pernah coki sebut KKN alkatiri untuk saudara2nya dan teman dekat coki altidi di dalam tulisannya? takut kali entar nggak diminta lagi oleh pembantu alkatiri untuk perbaikan komputer? takut kali entar nggak disangongin oleh altidi, paling masih bisa minum bir gratis hasil kkn. pemikir kritis apa seperti ini? teori sosialisme apa seperti ini...tiba-tiba jadi sok anarkis...malu aaah.

    nanti kita sambung lagi deh...

    Jose Matadalan.

    ResponderEliminar
  15. Bung Matadelan,

    Pertama Anda rasis dengan mengatakan aku sedang mendukung sosialisme otoriter bla, bla, bla.. trus muncul istilah sosialisme Batak. Sekarang aku baru tahu bung, sepertinya kita sering nongkrong dan duduk di bawah pohon di kantor HAK itu.Dan sehabis kongres Fretilin pun, dan awal kekacauan mulai muncul, bung pernah bilang bahwa aku lagi dicari2 orang pendukungnya Alfredo. Hmm... Ini aku kasih bung posisi kami ketika kongres Fretilin itu. Bung baca dulu dan mari diskusi pake akal, jangan pake pantat dan hanya sembarang be'ol kayak gitu. Masak kualitas kader PD hanya seperti bung ini? Ini baca tulisan dibawah ini baik-baik, dan inilah posisi kami terhadap politik Fretilin. Tulisan ini dibuat menjelang kongres.

    Grupu Estudu Maubere:
    Estadu Popular Kontra Estadu Emprezariu

    Depois de okupanti sai tiha husi Timor-Leste tamba sira lakon iha referendum 1999, Povu Timor- Leste tama ba iha faze tranzisaun hodi hari'e estadu independenti Timor-Leste liu husi ONU nia liman. Tranzisaun Timor-Leste ne'e hanesan istoria ONU nian ba dala uluk hodi lidera diretamente guvernu iha rai ida nia laran.

    Bainhira hala'o mandatu hanesan guvernu, ONU entrega knaar ba Banko Mundial atu sai nuudar realizador ba rekonstrusaun dezenvolvimentu iha Timor-Leste hodi administra osan rekonstrusaun nian ne'ebe mak estadu-membru ONU nian sira fo'o. Iha fulan Outubru tinan 1999 Banko Mundial hari'e Joint Assesment Mission (Misaun Avaliasaun Konjunta) hodi formula planu baziku ba rekonstrusaun iha Timor-Leste nian. Rezultadu husi estudu ne'e mak utiliza hanesan matadalan ba rekonstrusaun iha Timor-Leste. Iha programa rekonstrusaun nia laran tomak no hari'e instituisaun sira iha estadu Timor-Leste nian mos lideransa organizasaun luta ba independensia CNRT marjinalizadu tamba sira nia poder apenas hanesan konsultativu deit.

    Bainhira entrega tiha soberania mai ita iha fulan Maiu tinan 2002 mos ONU ho Banko Mundial nia papel sei la'o nafatin. Estadu membrus bo'ot ONU nian sira nia papel bo'ot nafatin deit liu husi sira nia advizoris hirak ne'ebe mak kolokadu iha departamentus guvernu nia laran no iha instituisaun importanti sira seluk nomos liu husi programas oioin ne'ebe mak sira realiza diretamente pur izemplu programa reabilitasaun ba agrikultura, edukasaun nst. Programa hirak ne'e ema peritu sira husi nasaun sira be fo'o azuda ne'e mak halo bazeandu ba reseita ne'ebe mak iha tiha ona, laos bazeia ba estudu sientifiku sufisienti konaba situasaun ka kapasidadi povu Timor-Leste nian rasik. Nasaun bo'ot hirak ne'ebe domina iha ONU no Banku Mundial agora daudaun ne'e hanoin katak nasaun sira atrazadu hanesan Timor-Leste ne'e so bele dezenvolve ba oin se karik ekonomia entrega totalmente ba setor privadu. Iha ne'e halo estadu nia papel apenas atu apoia deit ba dezenvolvimentu iha setor privadu. Se karik estadu mak ativu iha aspetu ekonomia nian, sira dehan estadu hakarak hatama kanuru tohar para atu estraga deit dezenvoolvimentu ekonomiku ne'e rasik.

    Guvernu estadu independenti RDTL iha Primeiru Ministru Mari Alkatiri nia ukun haka'as-an para halo estadu Timor-Leste ne'e realmente independenti duni mak halo desizaun bazeia povu nia nia interese.

    Kontra Privatizasaun

    Guvernu la-duun naran simu deit programa ne'ebe mak instituisaun internasional sira halo. Pur izemplu, konaba dezenvolvimentu enerzia eletrika, Banko Mundial liu husi Banko Dezenvolvimentu Aziatiku (ADB) hakarak fo'o debe osan maibe ho kondisaun ida katak iha tinan 15 nia laran kompania enerzia eletrika ne'e privatiza tiha. Guvernu lakohi halo buat ne'e tamba haree ba esperiensia iha nasaun kiak sira seluk katak bainhira privatiza tiha kompania enerzia eletrika nian mak so ema riku sira deit mak bele hetan asesu diak liu tamba ba kompania privadu, enerzia eletrika ne'e produtu ne'ebe mak bele faan para hetan lukru ba kompania, sein hanoin katak povu kiik mos presiza eletrisidadi liuliu para atu bele hetan naroman mos. Tamba lakohi tuir Banko Mundial nia hakarak, mak to'o ohin loron mos ita sei hasoru problema ho servsu eletrisidadi nian. Maibe guvernu besik hetan daudaun ona susesu tamba iha tinan 2007 oin mai atu komesa hahu ona dezenvolvimentu enerzia eletrika para bele serbi ona ba povu nia nesesidadis.

    Iha area transporte, Governu hakarak harii kompania transporte estadu hodi nune'e povu iha suku-suku izoladu bele kontaktu ba malu ho sidade ba sira nia nesesidades, inklui faan produtu agrikultura. Maibe Banku Mundial kontra ideia ne'e. Agora ne'e governu hakarak harii kompania estadu ne'ebe sosa peskador kiik nudar peskador mayoria iha Timor Leste. Dala ida tan Banku Mundial kontra ideia ne'e. Governu rasik seidauk bele harii kompania tamba seidauk iha osan rasik ne'ebe naton ba asuntu ne'e. Liutiha osan husi rendimentu mina husi tasi Timor naton, iha posibilidade boot hakarak atu harii kompania estadu ne'ebe ho misaun suporta progresu moris povu sei bele hetan.

    Kompania mina estadu no Fundu Petroliu

    Agora ne'e governu halo hela planu hodi harii kompania mina estadu nian. Hodi harii kompania ne'e ho objetivu lukru (keuntungan) hotu-hotu ne'ebe hetan husi mina no gas bele utiliza ba interese povu ninian. Parte husi preparasaun ne'e, governu agora dadaun halao hela estudu kompania mina estadu hanesan iha Malaysia no nasaun sira seluk. Planu harii kompania estadu ne'e emprezario Timor Leste sira kontra (ne'ebe balun nudar militante Fretilin). Emprezariu hirak ne'e servisu hamutuk ho emprezariu estranzeiru kompete hodi hetan lukru husi mina. Tuir sira, direitu maneza mina ne'e tenki fo kompania privada tamba kompania hirak ne'e bele maneza ho efisiente no fo vantazen ba governu liu husi taxa no royalty ne'ebe fo ba governu. Tuir sira, kompania estadu sei la fo vantazen tamba lukru ne'ebe kompania hetan ofisial governu sei halao korupasaun. Argumentu hanesan ne'e mos Banku Mundial uza ba privatizasaun.

    Los duni katak iha nasaun barak, kompania estadu la fo vantazen ba estadu tamba korupsaun makas ne'ebe ofisial halo. Maibe ida ne'e akontese tamba governu iha nasaun hirak ne'e nudar governu otoritariu tamba lalaok estadu nian hotu inklui kompania estadu nian la hetan kontrola husi povu. Meius atu prevene korupsaun iha kompania estadu nian halao iha kontrola povu nian tuir reprezentante ne'ebe hili liu husi eleisaun zeral demokratiku hanesan membru parlamentu sira. Primeiru Ministru komprende asuntu ne'e, tamba ne'e rezultadu husi mina no gas husi Tasi Timor rai iha Fundu Petrolio ne'ebe so Parlamentu Nasional mak bele hasai osan ne'e.

    Fundu Petroliu hanesan sistema zestaun osan ne'ebe kria tuir lei Timor Leste ba rezultadu mina no gas Tasi Timor. Osan ne'ebe hetan ba investe iha Estadus Unidus iha forma obligasi Governu Estadus Unidus ho risku ne'e kiik liu. Rezultadu hotu-hotu husi mina kanaliza ba Fundu Petroliu ne'ebe nia konta bakaria (rekening) Banking and Payment Authority (BPA) mak kaer no hatama ba Federal Reserve, banku sentral Estadus Unidus. Osan hotu ne'e atu foti tenki ba dala uluk hetan aprovosaun husi Parlamentu Nasional no tenki iha deklarasaun husi auditor independente ba rezultadu riku soin mina Timor Leste. Prosesu ne'e mos hetan kontrola husi Konsellu Konsultativu Mina ne'ebe kompostu husi reprezentante Parlamentu Nasional, organizasaun non governu, instituisaun reliziosa, no setor privada. Iha tempu oin mai instituisaun ne'e mos sei kompostu husi eis-Prezidente Republika, eis Prezidente Parlamentu, eis Primeiru Ministru, eis Ministru Finansas, no eis Diretor BPA. Dalan rai osan iha Federal Reserve no foti osan hanesan ne'e garantia transparansi no hodi nune'e prevene korupsaun hanesan akontese iha nasaun barak ne'ebe riku ho mina.

    Kona ba utilizasaun osan husi Fundu Petroliu, linha politika Mari Alkatiri klaru liu ne mak investimentu publiku ba setor publiku ne'ebe fo proveitu boot ba povu, hanesan edukasaun gratuitu, asistensia saudi gratuitu, harii kompania mina estadu, halao programa novas parserias ho organizasaun non governu.

    Osan ne'ebe hetan husi mina no gas nudar hun ba rendimentu prinsipal ba Timor Leste no nudar kapital prinsipal ba ukun rasik an Timor Leste. Rendimentu mina ne'ebe sae ba beibeik fo kbiit ba governu atu halao programa ne'ebe favorese povu Maubere. Timor Leste tuir Venezuela relasiona ho utilizasaun rezultadu mina hodi haforsa povu. Iha Venezuela, governu xefia husi Hugo Chavez uza ba eradikasaun analfabetismu, asistensia ba saudi povu, dezenvolve koperativa agrikultura no industria no mos tulun povu husi nasaun seluk iha area saudi.

    Bele mos osan husi mina ne'e sai hanesan objetu konflitu iha rai laran. Grupu balun hakarak atu osan ne'e uza liu-liu ba dezenvolvimentu setor privada. Dalaruma asuntu ne'e sai nudar hun ba kompetisaun boot iha kongresu Fretilin nia laran.

    Kontra tusan

    Maski sidauk iha osan naton ba dezenvolvimentu, Governu Mari Alkatiri deside atu la halo debe ba Banku Mundial, afinal Banku Mundial rasik iha interese boot atu fo tusan ba Timor Leste. Ida ne'e tamba PM Alkatiri hatene diak liu tuir esperiensia nasaun sub dezenvolvidu katak tusan ba Banku Mundial grupu elite deit mak sei goza bainhira tusan ne'e halao no bainhira too nia tempu povu tomak mak tenki selu fali tusan hirak ne'e. No mos, nasaun hirak ne'ebe iha tusan sei lakon sira nia independensia politika, tamba sira nia politika ekonomia tenki tuir saida mak Banku Mundial hakarak. PM Mari Alkatiri no Prezidenti Xanana Gusmao lakohi RDTL foti desizaun ne'ebe haterus bei oan sira tamba gostu ba tempu badak grupu elite nian agora.

    Edukasaun no Saudi

    Governu Alkatiri hatene didiak katak dezenvolvimentu presiza ema ne'ebe isin diak no matenek. Tamba ne'e governu fo prioridade ba setor edukasaun no saudi. Ida ne'e mos lao tuir Konvensaun Internasional ba Direitu Sosial, Ekonomia, no Kultura ne'e RDTL ratifika tiha ona, afinal Estadus Unidus ne'ebe dehan sai pioneiru direitus humanus too ohin loron sidauk ratifika konvensaun ne'e. Ita tenki orgulhu katak nudar nasaun foun ne'ebe kiak iha tinan hira nia laran deit bele fo asistensia saudi no edukasaun gratuitu ba povu. Se governu la fo edukasaun no asistensi saudi gratuitu ne'e halo ema ne'ebe iha osan deit mak bele moris saudavel no fo eskola ba nia oan sira, no ema kiak sei kontinua moris iha moras no beik nia laran.

    Atu fo asistensia saudi gratuitu ne'ebe iha kualidadi as, governu halo koperasaun ho nasaun Kuba ne'ebe iha standar saudi ne'ebe as no konhesidu iha mundu. Kualidadi edukasaun no saudi iha Kuba Banku Mundial mos rekonhese tamba nudar nasaun sub dezenvovidu bele lao hanesan nasaun industria ne'ebe dezenvolvidu iha area saudi hanesan nasaun Skandinavia sira. Kuba haruka doutor barak ho voluntariu atu fo asistensia saudi to'o iha suku izoladu sira. Sira hetan tunjangan (abonu) mais ou menus
    $ 200 fulan-fulan. Osan ne'e kiik liu sei kompara ho 'salariu' doutor husi nasaun seluk ne'ebe kontrata atu servisu iha Timor Leste, ne'ebe hetan salariu liu dolares rihun tolu.

    Governu Timor Leste haruka estudante atus ba atus ba Kuba hodi aprende medisina iha Kuba. Tuir planu governu iha tinan 2015 sei to'o target katak iha Timor Leste doutor ida sei fo asistensia ba populasaun 1000. Numeru ne'e liu fali rasio doutor:populasaun iha Estadus Unidus (1:1400). Koperasaun ho Kuba ne'e fo vantazen ba Timor Leste tamba estudante aprende ho osan husi governu Kuba tomak no governu Timor Leste hasai deit osan ba transporte husi Timor Leste ba Kuba (no bainhira sira fila fali). Programa ne'e hatudu rezultadu Departementu Saudi ne'ebe iha planu ne'ebe diak ba sistema saudi no oinsa bele prepara rekursu humanu ba ne'e.

    Pemerintah mos halao hela programa hadiak nutrisaun inan no oan. Timor Leste ema konhese nudar nasaun ida ne'ebe ho presentazen inan no oan mate ne'ebe as liu iha mundu. Liu husi programa ne'e sei hatun numeru inan no oan ne'ebe mate. Programa ne'e foin halao iha distritu balun hanesan Likisa no Suai hodi servisu hamutuk ho WFP no Oxfam Australia. Programa ne'e fo rezultadu diak tamba hasae nutrisaun inan no oan ba sira ne'ebe tuir programa ne'e.

    Triste katak iha area edukasaun sidauk iha planu edukasaun ne'ebe sei harii husi primaria to universitaria. Ita bele haree katak edukasaun nao formal vokasional ne'ebe agora halao progarama husi governu Portugal no Brazil hodi prepara deit ema atu sai trabalhador ne'ebe faan nia matenek ba kompania, la prepara sira atu ukun rasik an no iha valor ba sosiedade.

    Iha area edukasaun no saudi hetan kritika makas, ida ne'e normal. Tamba laos buat hotu ne'ebe diak ba povu grupu elite sira gosta. Ema hirak ne'ebe la aseita ho eskola gratuitu hateten katak eskola gratuitu sei halo kualidadi eskola monu no estudante sei la responsabilidade ba edukasaun. Hanoin hanesan ne'e la los ida. Iha Alemanha, edukasaun husi primaria to universitaria gratuitu husi estadu no Alemanha hatene nudar edukasaun ho kualidadi as tamba ne'e ema barak husi nasaun seluk ba estuda iha ne'eba, husi teknolozia to filozofia no arte.

    Agrikultura

    Para atu dezenvolve setor agrikula, guvernu haka'as–an hodi hadia infra-estrutura mak hanesan irigasaun ho estradas. Maibe koitadu iha aspetu agrikula, seidauk kuti konaba atu organiza povu hodi hasae produsaun iha setor agrikula. Dalaruma ida ne'e iha relasaun ho fundus guvernu nian ne'ebe kuran tamba ne'eduni mak iha buat balun justru Banko Mundial mak hala'o. Ida ne'e ita bele haree pur izemplu konaba pastajen, guvernu la-oferese ema para halo treinamentu gratuitu ba povu. Tuir planu, Banku Mundial mak treina ema para sai treinador tekniku pastajen nian no harie organizasaun ba treinador tekniku hirak ne'e nian. Ema hirak ne'e mak sei hala'o servisu pastajen nian ba povu maibe ho hanoin ida katak povu sei selu osan ba sira. Ida ne'e mak justru hatudu bias privatizasaun Banko Mundial nian. Tuir loloos guvernu mak halo servisu iha aspetu ida ne'e, atu nune'e ema hotu bele hetan asesu, selae mak ema hirak be iha rekursu barak deit mak bele hetan asesu. Ida ne'e mak akontese mos ba aspetu seluk husi agrikultura nian.


    Estadu: instrumentu libertasaun ba povu vs instrumentu atu habokur emprezariu

    Husi programa hirak ne'e hatudu katak Guvernu Mari'e Alkatiri luta daudaun para halo estadu Timor-Leste independenti ne'e sai nuudar instrumentu hodi serbi ba povu, no laos atu serbi ba grupu elite. Entretantu grupu elite agora ne'e hetan lukru husi hala'o bisnis hamutuk ho emprezariu estranzeiru ne'ebe mak justru hakarak estadu sai hanesan instrumentu para atu favorese deit ba interese emprezariu nian. Sira hakarak guvernu halo desizaun politka ekonomika no fo'o projetus ba sira. Tamba hakarak ida ne'e mak sira tama ba partidus politikus para bele defini politika estadu nian tuir sira nia intereses.

    Emprezariu ne'ebe mak dezenvolve ho dalan ida hanesan ne'e iha karater parazita. Sira halo estadu sai hanesan instrumentu para esploita estadu nia riku soi no sira mos esploita povu nia kosar been. Hanesan buat ne'ebe mak akontese agora daudaun, riku soi ne'ebe mak sira hetan laos uza para atu dezenvolve atividadis ne'ebe mak produtivu hodi fo'o prosperiedadi ba povu, maibe uza hodi goza ba sira nia-an rasik. Ekonomia iha Timor-Leste nia laran sira la-dezenvolve tamba sira laiha planu produtivu longu prazu nian, buat ne'ebe sira hakarak mak lukru iha kurtu prazu nian hodi apoia ba sira gaya moris ne'ebe mak konsumtivu no luxuria.

    Sira hakarak mak Timor-Leste fo'o liu perioridadi ba setor privadu iha ekonomia hanesan ho politika "neoliberalizmu" instituisaun finanseira multilateral Banko Mundial nian no Nasaun bo'ot sira ne'ebe mak hala'o programa iha Timor-Leste. Sira hanoin katak progresu iha estadu ida nia laran bele atinzi se karik ekonomia entrega ba setor privadu no estadu hala'o papel atu apoia deit setor privadu. Se karik ekonomia Timor-Leste setor privadu domina mak povu Timor-Leste sei moris iha mukit no terus nia laran husi aspetu hot-hotu. Laos aspetu hirak ne'e deit maibe mos hamosu grupu minoritas ne'ebe mak husi loron ba loron riku ba beibeik enkuantu povu Timor-Leste maioritas moris iha mukit rabat rai eternamente.

    Linha politika Mari Alkatiri nian sei hanesan nafatin ho objetivu loloos Fretilin nian konaba estadu nia objetivu mak realiza povu nia moris ne'ebe livri husi opresaun, esplorasaun, ignoransia no moras. Ou hanesan buat ne'ebe mak temi iha ita nia primeira konstituisaun iha tinan 1975: " atu sobu hotu estrutura kolonial atu nune'e bele hamosu sosiedadi foun ne'ebe livri husi dominasaun no esploitasaun" (artigu 2 Konstituisaun RDTL 1975).
    Agora daudaun akontese hela kompetisaun bo'ot entre orientasaun rua konaba estadu independenti Timor-Leste: estadu ne'ebe mak serbi ba povu versus estadu ne'ebe mak serbi ba interese grupu emprezariu nian. Kompetisaun ida ne'e akontese iha linha oioin, inkluindu mos iha guvernu nia laran nomos iha partidu Fretilin nia laran rasik. Papel ba ita hirak laran moos ba idealizmu libertasaun nasional ida ne'e para hamrik metin nafatin hodi luta ba estadu du povu ne'ebe mak haknaar-an ba libertasaun povu Maubere.

    Farol, 16 Mei 2006

    ResponderEliminar
  16. Oh ya satu lagi Bung Mata dalan, mengenai film yang bung bilang propaganda murahan itu, MAUBERE OAN HAMRIK BA! Film itu kami kerjakan setelah kejatuhan Alkatiri... Film itu menjelaskan kebijakan politik Fretilin. Dan bukan membela Alkatiri. Dan perlu bung ketahui, Alkatiri tidak membayar kami utk mengerjakan film itu, film itu didanai organisasi SEARCH Foundation dari Australia. Search itu didirikan oleh Partai Komunis Australia dan perlu bung ketahui sejak awal perjuangan Timor Leste didukung oleh partai ini, jauh sebelum bung menjadi aktivis!

    ResponderEliminar
  17. saudara marco, rahung dan mata dalan sebenarnya anda tidak perlu terseret ke dalam satu perdebatan yg lebih jauh kemudian mengaburkan arah dan esensi masalah yg sdg dibahas. Saya setuju dengan saudara marco yg menghubungkan krisis negeri Timor Leste dgn Alkatiri tapi ingat..... jgn lupakan faktor Xanana. sebab semuanya ibarat jam weker yg sudah diseting atas nama ambisi kekuasaan dan harta yg hanya menunggu saat yg tepat untuk berdering dan memekakkan telinga hati kita.

    Dan bagi siapapun jgn pernah menyalahkan apalagi menuduh bhw PRD atau kadernya ingin menciptakan instabilitas di bumi Lorosae sebab itu adalah pola pikir " Keranjang sampah," siapapun yg mengatakan itu coba menoleh kembali ke belakang dan merenungi sesaat bagaimana para saudara kita aktifis PRD telah memberikan kontribusi yg begitu besar dgn memfasilitasi dan berpartisipasi dalam beberapa aksi demo oleh para aktifis kemerdekaan Timor lorosae di Indonesia saat itu, dan kemudian bahkan berlumuran darah, tanyakan pd Mariano sabino CS kalau anda ingin tahu lebih banyak.

    Kontribusi spt ini adalah sesuatu yg para penjilat dan lonte2 politik oportunis, dan para pro otonomi yg saat ini mengelilingi xanana tdk pernah lakukan, bahkan saat itu mereka malah menghujat dan menertawakan penderitaan tragis yg dialami kawan2 tersebut. "Only nasty people can say such a thing "..jadilah org yg bisa berterima kasih...

    Bung matadalan , memang anda ada benarnya, bahwa syukur allhamdulilah aksi massa Timor leste saat itu bisa menghentikan laju si " Marie bin osama alkatiri " kalo tdk bisa kita bayangkan betapa sebuah regime kecil "syeikh arab alkatiri " dengan kroco kroconya bisa muncul disana dan mulai menghisap harta kekayaan bangsa timor leste yang kemudian berkembang menjadi sebuah regime teroris, dan ateis yg lebih biadab dari regime soeharto....

    AKAN TETAPI ....itu tdk bisa dijadikan sbg justifikasi utk membenarkan konspirasi politik oleh xanana dan para kaum pro otonomi, punggawa2 milisi, dan oportunis penjilat di Timor leste yg telah mengkhianati dan menumpahkan darah bangsa ini untuk kembali merebut kekuasaan dengan memanfaatkan berbagai cara. ITU TDK BISA DIBENARKAN !!!...xanana adalah seorang aktor drama ketoprak, penipu ulung, yg gak tanggung2, rela menangis di hadapan massa hanya untuk menutupi kebiadabannya...

    Saudara rahun coki Nasution, anda gak perlu berkecil hati, saya yakin sbg seorang mantan ( ataupun masih aktif ) aktifis anda punya pengalaman dan kapasitas yg memadai dalam menghadapi, meng"Approach" dan memahami serta menyimpulkan permasalahan spt ini, andaikan sebuah " kotak " dipandang dari berbagai arah maka semua pengamat akan berreaksi mulai dari membahas, berbicara lantang, berpapar,bahkan bersiul, dan bernyanyi... itu lumrah dalam sebuah proses mencari konklusi ...so, "Your participation is always required"

    Bagi forum haksesuk, tdk perlu terlalu menunjukan sifat infantil dgn terus menghujat FRETILIN, anda tahu bhw sampai kapanpun FRETILIN itu akan tetap partai historis yg pesonanya bersemayam di sanubari rakyat Timor dan akan kembali berkuasa suatu saat nanti, hanya saat ini ia sedang terluka akibat beberapa faktor, di antaranya : ibarat mobil mewah BMW, FRETILIN malah disetir oleh keledai dungu seperti Marie alkatiri yg menghancurkannya atau oleh perbuatan tdk jantan, pengecut, dan tdk tahu berbalas budi dari R. Horta dan Xanana cs yg menghancurkan FRETILIN dari dalam. Jadi harus ada diferensiasi antara FRETILIN sbg partai historis dengan sikap amoral dari oknum2 biadab tersebut !!!

    "But anyway it just a matter of time for FRETILIN to recover "....

    Forum haksesuk, yg benar aja dech !... kalo semua orang Timor harus berobat ke luar negeri lebih baik departemen kesehatan di Timor Leste dibubarkan aja, anda harus tahu apa itu skala prioritas berdasarkan berbagai parameter terutama faktor kondisi kesehatan. Kalo Marie alkatiri ke luar negeri entah utk alasan kesehatan yg bagaimana kita tdk tahu.... krn sampai saat ini tdk ada konfirmasi medis secara ofisial, tetapi para pakar kesehatan yg merawat Rogerio Lobato mengeluarkan laporan perdana mereka saat itu bhw kondisi kesehatannya memang parah dan untung saja cepat2 mendapat perawatan kalo terlambat sekitar 2 minggu saja maka ia terancam lumpuh total, dan sampai sekarang pun para pakar yg merawat Rogerio di kuala lumpur masih memberikan " Health condition progress report " melalui kedubes RDTL di malaysia ttg kondisi Lobato.....silahkan mengkonfirmasi ke departemen kesehatan AMP utk slalu mengupdate informasi anda.

    Harus kita akui disini bahwa tulisan Monteiro tsb memiliki berberapa "Defect" yg serius antara lain spelling, dan tata bahasa, sesuatu yg sbenarnya secara manusiawi bisa disebut wajar, namun kalo dipandang dari tuntutan dan standar seorang insan akademis yg profesional, kok saya pun gak bisa menyalahkan kalo ini menimbulkan reaksi yang bahkan begitu sinis dari rahung, matandalan dan marco (kalo saya gak bisa mengendalikan diri mungkin saya pun akan memberikan tanggapan yg sama). Senada dgn dgn sdr. malikode dan lekibesi, saya pun ingin memberikan input kepada sdr. Monteiro bahwa sbg orang Timor anda wajib tahu sejarah bangsa anda dengan tdk melakukan berbagai kesalahan fatal pengejaan spt "FALENTIL" ..."gak ada itu bung .."

    Jadi, menurut saya anda2 ini sedang membahas sebuah topik yg menarik dgn pola pemikiran yg sama bagusnya dan mengarah ke satu konkulsi yg tepat. Ada " Instinct of truth " disana tapi perlu waktu dan argumen2 yg lebih realistis dan rasional disertai dengan satu keberanian utk mengakui kebenaran2 tsb, sehingga realisasi dari pada tujuan akan pencapaian konklusi yang sebenarnya tentang pokok permasalahan tsb bisa dicapai......

    TIMOR LESTE BUTUH LEADER BARU YG MASIH FRESH DAN BEBAS DARI:
    KONTAMINASI VIRUS AMBISI KEKUASAAN, MANIAK PEREMPUAN LONTE,DAN KKN !!!

    ResponderEliminar
  18. Uluk nanain hau fo apresiasaun ba J.Monteiro nebe fo ona tempu hodi hakerek artigu nee.

    liberdade de expresaun garante iha ita nia konstituisaun. Nebe, ema hotu iha dereitu atu hato'o ideas ho direitamente ou indireitamentu (liu husi media) relasaiona ho kondisaun atual TL nian.

    Ita hotu rekunnese katak lingua Indonesia laos "mother language" nebe merese se iha ita nia belun J. Monteiro nia artigu laran sei perturbadu. Ema linguistika Indonesia rasik mos la garante katak nia kolia,hakerek tuir sistematika no gramtika linguagem nian.

    Hau mos salut ba J. Monteiro nia artigu nee. Kritika nebe mai husi kolegas nee foti nudar sugestaun pozitivu ba J.Monteiro atu nunee bele ho motivasaun no vontade bo'o't hakerek tan artigu iha tempu oin mai.

    Kritika nee hatudu katak iha duni iklima demokrasia iha Forum nee (liu2 TL), tamba ema ida la bele konkorda ho opiniaun hotu-hotu nebe ema seluk iha.

    Husu mos belun J.Monteiro atu simu sujestaun nebe mai husi kolegas sira. Liu-liu ita nia belun Basilio Rosa nian.
    Hau mos hakarak atu dehan tan katak, se belun J.Monteiro foin mak hahu ou hanesan estudante baziku ida entaun atigu nebe ita hakerek nee vantazen bo'ot ida ba ita bo'ot. Mas se karik ita bo'ot besik atu remata ona mak ho artigu ida nune'e entaun sei sai perigu ida ba belun J.Monteiro rasik.

    bravo..ba oin nafatin belun.

    NB: la bele hatun malu iha forum nee, buka atu aprende buat ruma husi artigu nebe ita nia belun sira hakerek nee. hau la fo moral ba ita bot sira.

    TL

    ResponderEliminar
  19. tl ninian moral oan ne sorrrraaannn J. Monteiro toba mos la dukur deu'ut sumaco to hotu......:))

    ResponderEliminar
  20. Haahhaaaaa....rame deh judul yang diterjunkan oleh sdr J.Monteiro.
    Berbagai ide, perasaan, das segala unek-unek mewarnai artikelnya srd J. Monteiro dan menghiasi sampai hilang intuisi dan esensi dari pessoalan rakyat Timor-Leste.
    Namun saya hanya sampaikan kepada semua para pakar politik, filofofis, moral, hukum dan lain sebagainya yang tidak pernah tunjukkan ujung hidungnya dalam memberi argument yang hanya membawa sentimen-sentimen pribadi demi fanatisme buta akan Fretilin. Para anda-anda semua saya hanya berkata bahwa filosofisnya Fretilin itu yang membawa penderitaan rakyat sampai kini masih berlanjut walau sudah merdeka. Apa sih filosofisnya Fretilin ? Jadi Radikalisme !!!!! Para pemimpin Fretilin tidak mempunyai kemampuan untuk mengimplementasikan filosofis Fretilin sebagai partai berhaluan kiri. Pada prinsipnya Fretilin mempunyai filosofis yang cukup baik jika dipandang dari segi sosial dan kemanusiaa, namun hal itu terlalu besar dan membawa halangan bagi para pemimpin Fretilin untuk meuwjudkan cita-cita mereka.
    Baik, saya tidak mau memperpanjang tinjauan saya ke arah itu sebab saya sangat muak dengan orang-orang yang menunjukkan dirinya pintar akan segala-galanya terutama teori-teori mengenai doktrim kiri dan kanan namun pada kenyataannya mereka tidak ada apa-apanya. Terlalu demagogik membahas masalah yang sangat sederhana dan nyata lalu memakai metode pendekatan yang terlalu emosional.
    Saya kenal banyak orang lewat kabel perantara atau media eletronik, banyak yang saya sempat berdebat namun sebagian besar dari mereka adalah orang-orang sinting yang hilang rasional sebagai orang terpelajar. Sok tahu namun sebenarnya kosong, tidak ada apa-apanya, mereka hanya melampiaskan kegagalan Fretilin memangku jabatan dalam mengejar cita-cita untuk berkuasa 50 tahun tetapi ibarat para atlet yang kalah sebelum bertanding. Para pemimpin Fretilin mempunyai cita2 yang sangat besar, mau berkuasa 50 tahun padahal tidak punya kemampuan lalu berkuasa 5 tahun saja setengah mati berakhir dan memalukan Rakyat Timor-Leste yang sudah menunjukkan kepandaiannya kepada dunia pada tanggal 30/08/1999 di mata dunia.
    Dan kini si antek-anteknya Fretilin yang tidak punya kapasitas untuk memertahankan Fretilin secara rasional berargument hanya caci-maki, dan berani nenampilkan komentar yang hanya mewakili emosi pribadi daripada menyampaikan ide-ide konstrutif demi kebutuhan Rakyat ba Bangsa Timor-Leste.
    Sebelum saya tutup komentar saya hal yang saya ingin sampaikan kepada nyong-nyong yang mau tahu saya bahwa saya belajar atau tidak di Portugal, kepada mereka saya hanya sampaikan bahwa saya tidak belajar apa-apa. Saya hanya seorang perantau yang kini mencari sesuap nasi di negeri orang. Jadi anda-anda jangan khawatir suatu saat saya tidak akan merebut kursi-kursi anda sekalian. Silahkan berebut kekuasaan, dan jangan anggap saya sebagai hambatan jalan menuju kursi kalian atau akan merebut tempat duduk kalian.
    Tetapi ingat, bahwa Rakyat dan Bangsa Timor adalah milik kita semua, saya juga adalah bahagian dari Rakyat dan Bandsa yang kini bernama Timor-Leste.
    Sebagai orang yang pernah duduk di kursi fakultas, saya tidak akan bertanya atau menulis orang lain itu belajar apa atau orang lain itu bodoh saya ini pintar, orang lain tiu tidak tahu filosofis Fretilin itu yang bagaimana, orang lain itu kakutak tee deit mak iha laran dan dirinya kakutak rasional deit dlsg.
    Saya berada di Portugal sudah lama, 13 tahun, jadi sudah tentunya bahasa indonesia saya sudah tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan anda-anda yang masih di Indonesia atau di Timor-Leste.
    Mengapa tidak kalau saya mengajak anda-anda intelektual untuk berdebat walau lewat media elektronik berdebat yang konstrutif, berdebat masalah kita semua, berdebat nasib rakyat kita, mengkaji berbagai bidang yang melibatkan kehidupan bangsa da rakyat kita.
    Bagaimana ?
    Tentu saja kalian menjawab tidak karena berjiwa pengecut atau kobarde...
    Hanya tahu caci-maki,dan menhujat orang lain, menganggap orang lain itu bodoh semua hanya kalian yanh tahu...
    Dasaaaaaaarrrrrr !!!!!

    Victor Tavares

    ResponderEliminar
  21. Yachh..ampun, Bung Mata Gelap!

    Sok pintar? Baru digertak gitu saja udah kalang kabut eloe! Coba kamu tunjukin mana kutipan yang menurut kamu tidak jelas itu? Sudah nggak paham nggak mau diajar lagi. Kamu sendiri belum menjawab pertanyaanku, mana sosialis yang murahan (bukan murahang!) dan mana yang mahalan? Ngapain gua capek- capek nunjukin konsep itu ke eloe? Emangnya eloe nggak bisa pelajari sendiri apa? Ternyata kader Renetil kualitasnya cuman segini, bisanya cuman menghujat nggak karu-karuan, ibarat kerbau yang udah dicocokin hidungnya.

    Jangan-jangan eloe menelan mentah-mentah saja apa yang diajarin oleh dosen eloe, artinya nggak ada sikap kritis sama sekali. Setelah itu giliran konsepnya La Sama dan Lucas yang kamu kunyah, itulah cerminan orang yang nggak memiliki basis intelektual, hanya bisa menerima saja dan tidak bisa berproduksi. Di dunia modern ini, orang yang tidak bisa berproduksi seperti kamu itu akan menjadi budak di negeri sendiri apalagi di negeri lain?

    Ngomong dictator, tapi kondisi apa yang menciptakan seseorang jadi dictator, apa saja model-model kediktatoran, sisi positif dan negatif dari sebuah kedikatatoran, aku jamin kamu nggak tahu. Jadi percuma dech gua tunjukin (bukan tunjukang!) ke eloe.

    Seharusnya kamu sematkan gelar untuk diri kamu sendiri juga: Mr. Penghujat, dekil dan dangkal. Jadi gelar kamu adalah PDd.

    Nggak ada gunanya debat same eloe, buang-buang waktu. Aku kutipin kalimat Khmer Merah yang cocok buat orang seperti kamu “Hidup tiada arti, mati tiada guna.”

    Cukup, selesai sampai di sini. Kamu sebaiknya belajar lagi konsep-konsep itu ke tetanggamu, tepat di depan Sekertariat Renetil yakni Mari Alkatiri. Nggak ada salahnya juga belajar dari orang yang lebih tua dan berpengetahuan daripada terus-menerus memuja orang tua yang tidak jelas juntrungannya.

    Chao

    Marco

    ResponderEliminar
  22. Untuk Coki, Marco dan revolusioner-revolusioner musiman,

    Sekali lagi bantahan coki bahwa dia dkk tidak membela alkatiri, inilah karakter revolosioner musiman. Kalo lagi musim "ha'as tasak, maka rame-rame panjat pohon mangga', kalo sudah lewat musimnya, maka tidak lagi penting ah, kalo mangganya akan mati kekeringan air pun tak penting lagi...

    Sikap ini juga menunjukkan karakter aktifis kutu loncat...loncat sana...loncat sini...

    Coki dan Marco dengan lihainya lari dari beberapa pertanyaan dasar saya.

    1. Tidak mampu secara naif, apalagi secara intelektual membuktikan kepada saya kwalitas kebijakan alkatiri yang dikatakan sebagai sosialis...? Pendidikan dasar gratis seperti dikatakan dengan bangganya oleh tuan coki, itu dimana-mana seperti itu, negara-negara kapitalis besar, pendidikan dasarnya mayoria gratsi....

    2. slogan yang disampaikan oleh coki lewat hasil studi kelompoknya, itu hanya sekedar slogan kosong...persis ini yang dikatakan sosialisme slogan....diabad yang penuh frustasi ini. dengan slogan ini coki dan kawan-kawan terus melindungi diri dari realitas politik sang diktaktor pemula alkatiri dan kroco-kroconya....dengan slogan-slogan ini, coki, marco dan kawan-kawan dengan mudah menerima semua kebobrokan alkatiri seperti KKN, dsb. mereka berusaha menghindar diri dari semua issue itu. contoh yang paling jelas, adalah bisa dalam bentuk pertanyaan seperti ini: Apakah coki, marco dkk mengenal altidi? jawaban pasti, YA! Apakah coki, marco dkk mengetahui bahwa altidi dapat banyak proyek karena hasil KKN dengan keluarga alkatiri? Jawaban, pasti mereka semua tahu tentang realitas ini? selanjutnya, apakah coki, marco dkk pernah menyinggung nama altidi dalam tulisan-tulisan mereka yang mereka anggap kritis? Jawabannnya, jangan aah, KKN altidi jangan disinggung, entar kita nggak kebagian rejeki lagi..bir putus, uang saku putus...kasian deh...lalu mereka akan mengatakan: sosialisme kita kan cuma slogan.

    3. saya pusing melihat orang-orang mengklaim diri revolusioner ini tidak bisa membaca bagaimana membangun suatu kekuasan populer. apakah alkatiri adalah seorang penguasa yang populer? alkatiri sama sekali tidak mampun membangun kekuatan rakyat...alkatiri jangan dibandingkan dengan samora machel, eduardo mondlane, dan tokoh populer lainnya... alkatiri hanya mampu memrintah "Klan alkatiri' lebih dari itu, kosong... cuma satu didalam sejarah perjuangan pembebasan...partai revolusioner yang memimpin perjuangan pembebasan tidak mampu menghabiskan masa pemerintahannya yang pertama..lider revolusioner macam apa ini? Ini lebih pantas dijuluki tikus basah...

    Kok ini yang diklaim coki, marco dkk sebagai revolusioner? kasian deh loe...

    Saya tidak ada urusan kalo orang mau jadi sosialis atau anarkis..terserah. deh... tapi jangan sosialis murahan sperti ala alkatiri (Ini untuk tuan marco bisa ngerti apa yang saya katakan sebagai sosialisme murahan)...

    Saya pikir bukan sosialisme murahan dan sosialisme slogan seperti ini yang dikehendaki oleh karl marx. kalo marx masih hidup, dia akan kecewa sekali melihat coki, marco dkk mendukung sesuatu atas namanya seperti kuda pake kaca mata hitam.

    saya sama sekali tidak ada maksud rasis sebagaimana dikatakan oleh coki. saya sebut 'batak' itu saya maksudkan bahwa kamu baca marx versi batak,, itu bisa versi timor. yang mau saya katakan adalah bacaan kamu dan marco soal marx itu kaya kuda pake kaca mata hitam. jadi jangan sok ngalihkan isu-isu yang saya kemukakan sejak awal...

    nah, soal search foundation, saya baru dapat info dari kawan saya di australia. kasian, search foundation itu kan kelompok kiri yang tidak tau lagi mau buat apa...jadi ada kesempatan bisa bikin sesuatu di TL, maka datang dia...dan coki dkkk... dengan mata belalak karena uang yang tidak jelas...cepat cepat bikin film propaganda murahan itu.... intelektual macam apa ini...

    nanti disambung...

    ResponderEliminar
  23. loron diak ba belum komentator sira hotu.

    kapaz no furak tamba ita bot sira fahe tempu no bele partisipa iha FH.
    hau pesoalmente hakarak atu dehan deit katak, ita nia komentariu sira nee dala barak mak halai sai ona husi nia luhan karik?
    hare ba, ita nia belun sira nia artigu A, ita fo komentariu Z hodi tolok malu, duun malu, hatun malu.
    ida nee ita boot sira nia dereitu hotu mas nudar ema intelektual ida, hau hanoin ida nee ladun kapaz no furak karik.

    deskulpa hau laos fo moral ba ita boot sira. Ida nee hanoin pesoal deit.

    abraco ba imi tomak
    TL

    ResponderEliminar
  24. demokrasi tercermin dari perbedaan ide, saya melihat sebuah tulisan sebagai bahan untuk memperkaya argumen bukan untuk saling memojokan oleh karena itu sebuah pendapat apapun bentuknya jika tidak selaras dengan ide kita bukanya kita kritik dari sisi buruknya saja melainkan kalau bisa kita harus bisa memberi masukan yang bersifat membangun, dengan tidak merusak wacana berpikir sehingga lebih mengedepankan sisi akademis dalam menulis dan berfikir.

    klo ada waktu silakan visit blog ini http://idealisopini.blogspot.com
    obrigado

    ResponderEliminar
  25. Bung Matadalan, mata gelap dan lobang dubur,

    Ini jawaban terakhir saya terhadap isu-isu yang Anda sebutkan:

    1. Dalam setiap tulisan saya, saya tidak pernah menyebutkan Alkatiri sosialis atau Fretilin partai sosialis. Sepertinya Anda sambil menghujat, diam-diam jatuh cinta nih sama sosialisme. sudah saya bongkar semua tulisan saya dan saya belum menemukan kata-kata saya yang mengatakan Alkatiri itu sosialis. Dan saya juga gak pernah menyamakan Alkatiri dengan Samora Machel atau Eduardo Mondlane. Jadi semua omongan anda ini keluar dari lobang dubur Anda.

    2. Anda selalu dengan ngotot mengatakan Alkatiri itu diktator murahan. Jika Anda menganggap dia hanya musuh murahan, Anda tidak perlu begitu kebakaran lobang dubur utk menyikatnya habis-habisan. Dengan menganggap dia murahan, berarti dia kan bukan musuh yang penting. Tapi dengan Anda menghujatnya terus-menerus, dia telah menjadi musuh besar Anda dan menjadi orang yang sangat penting buat Anda. Anda juga mengatakan dia diktator, setelah saya bongkar-bongkar lagi ingatan saya, saya teringat Soeharto, Polpot, juga Hitler. Coba kita cari berapa orang yang telah Alkatiri penjarakan, siapa-siapa saja musuh politiknya yang telah dia bunuh dan penjarakan, apakah pers dan kebebasan bersuara di jaman pemerintahannya menjadi terancam. Koran sampah macam STL saja sampai akhir kekuasaannya terus-terusan menghujat dan menyikatnya. Nah—Dalam isu ini, mulut Anda juga Anda gantikan dengan lobang dubur Anda.

    3. Mengenai KKN yang Anda gembar-gemborkan, setahu saya, sejak jaman Indonesia keluarganya itu bisnis. Jika Anda yakin keluarganya melakukan KKN, kumpulkan fakta-faktanya dan seret ke pengadilan. Bagiku, bisnisnya Altide, Ahmad dan siapapun itu tidak jauh bedanya dengan bisnisnya Nelton Gusmao, Oscar Lima, Ricardo Ney dan 'pengusaha-pengusaha' Timor lainnya, termasuk adiknya Horta dan keluarganya Xanana Gusmao. Sebenarnya, mungkin Anda juga, tahu, di TL itu yang namanya pengusaha itu gak ada. Yang ada hanya calo, broker yang ikutan tender. Jika terjadi korupsi coba di chek ke departemen yang mengurusi 'pertenderan' itu, kalau itu di check... bisa-bisa 'pengusaha' timor dipenjarakan semua. Lantas apakah Alkatiri yang membuat ini semua? Jika Anda menemukan buktinya, bawa ke pengadilan dan seret semua pengusaha itu ke penjara.

    5. Bung boleh menuduh saya apa saja sesuka lobang dubur bung, tapi yang perlu bung ketahui, seluruh kelompok solidartitas, entah itu SEARCH, PRD, SOLIDAMOR atau yang lain sebagainya telah memberikan solidaritasnya buat kemerdekaan Timor, bahkan ada yang memberikan nyawanya.. Jika bung tidak punya kapasitas utk menghargai solidaritas orang-orang itu, saya ragu bahwa Anda pernah jadi bagian dari perjuangan kemerdekaan Timor-Leste. Kualitas Anda tidak jauh beda dengan Railos dan Bereliku itu. Tukang fitnah dan lebih memamfaatkan dubur dari pada ‘kakutak.’ Kalau keenakan pakai dubur, lama-lama disikat Xanana juga nanti. Kita tahu, orang ini bukan hanya pandai menunggangi kuda, sudah ditunggangi disikat dari belakang pula sama dia. Ha ha ha ha.

    Tapi kok sepertinya Anda ngotot betul ingin mengkampanyekan sosialisme disini ya? Ntar marah loh kader-kader PD dan CNRT yang ada di forum ini. Pernah gak saya mengklaim bahwa saya itu sosialis? Kalau Anda ingin berdebat sampah tentang sosialisme, Anda ke PST saja.. tahu alamatnya di Dili kan?

    Saya ini Coki, Rahung Nasution dan punya keyakinan sendiri. Memang saya gak bisa menyangkal Marx itu pemikir besar yang memberi inspirasi, begitu juga Bakunin. Ah lama-lama ngelayanin Anda, kita ikutan ngomong pake dubur juga ini. Habis orang kayak kamu ini bisanya hanya diajak ngomong pakai pantat, ya susah!

    ResponderEliminar
  26. Oh ya, untuk memenuhi nafsu keintelektualan lobang dubur Anda, bisa dicheck semua tulisan saya mengenai krisis dan politik Fretilin di blog saya di http://mauberedigitalarmy.wordpress.com/

    Saya sarankan sih, sebagai manusia sebaiknya kita pakai 'kakutak'. Sekarang bukan orang kayak Horta-Xanana saja yang bisa menunggangi Anda, orang model Lucas da Costa juga bisa jadi sangat berbahaya buat Anda...

    ResponderEliminar
  27. Para pendebat,

    Setelah membaca semua wacana anda-anda dalam topik Filosofi Fretilin... ini, pada akhirnya saya sampai pada beberapa simpul berikut:

    Tuduhan Jose Matadalan tentang adanya KKN pada pemerintahan Fretilin, hendaknya dibuktikan dengan fakta-fakta dipersidangan.

    Membunuh karakter orang seperti Mari Alkatiri, Altide, Marco dan Coky di forum ini adalah sebuah tindakan penghianatan intelektual.

    Bung Jose Matadalan telah mencoba memaparkan counter argument yang cukup baik mengenai beberapa hal, sayangnya argumen-argumen ini dibumbuhi dengan pemikiran emosional yang tidak perlu. Hal ini menyebabkan wacana anda menjadi dangkal dan mudah dipatahkan oleh Coky.

    Coky agak keras dalam tanggapan terakhrinya dengan menjejal setiap argumen dia ke Jose Matadalan dengan emosi yang bisa dimengerti karena:" rupanya Jose Matadalan sulit diajak berwacana dengan baik".

    Jika Jose Matadalan menenpatkan diri sebagai orang yang "dekat" dengan pemerintahan AMP saat ini, cobalah "bujuk" mereka untuk membawa dugaan kasus KKN pemerintahan Fretilin ke meja hijau.

    Ketidakmampuan pemerintahan AMP dalam memenuhi 'bujukan' Jose Matadalan, maka sama saja bisa disimpulkan bahwa pemerintahan AMP pun tidak memiliki orotitas yang cukup untuk membuat pemerintahannya saat ini akan bebas dari KKN, karena dengan membiarkan apa yang terjadi akan menjadi preseden bagi apa yang akan terjadi.

    Saya tidak membaca Karl Max, Samoro Machel ataupun teori apa saja yang dikaitkan dengan idiologi sosialis atau teori-teori kapitalis, tapi saya yakin bahwa idiologi apapun tidak akan berhasil jika idiologi itu mentah-mentah diterapkan.

    Saya kira China menjadi contoh yang baik. Idiologi Komunis menjadi dasar untuk membentuk karakter bangsa tetapi pada saat yang bersamaan China menjadi negara dengan eskpansi ekonomi(kapitalis) terbesar. Aset China di luar negeri saat ini adalah yang terbesar dibanding Amerika Serikat dan negara-negara kaya Eropa.

    So,untuk semua pendebat, siapan wacana berdebat anda dan teruslah berdebat dengan jiwa satria dan jangan jadi penunggang kuda liar!

    Salam hangat

    ResponderEliminar
  28. Eh Marco eloe emang buta intelec loe !!!!
    Udah rasa diri buta nyalar intelec lalu mimta ampun ama orang lain yang eloe beri nama Mata Gelap !!!
    Lucu deh, lagian loe kayaknya kurang waras...
    Kalau eloe ngak ada salah kenape mesti minta ampun hahahahahaaaaa...lagian macam loe mau jadi guru gue, makasih aje deh !!! Silahkan ajarin temen-temen eloe yang masih perlu ajaran sesat.
    Biarlah gue cukupkan aje apa yg gue miliki.
    Anda-anda yang pandai menjual teori atau konsep tentang filosofis Fretilin, tidak ada manfaatnya pada kebutuhan rakyat dan negara Timor-Leste walau hanya sepatah kata dalam post comment anda sekalian. Dan rakyat da negarapun tidak membutuhkan pemikiran sejenis anda sekalian...
    Saya salut jika anda-anda yang berbaris berjejeran di belakang Fretilin jika anda-anda sekalian menggelar sebuah seminar yg bersifat nasional guna membahas atau mengajarkan filosofisnya Fretilin kepada para pengikut partai Fretilin atau rakyat secara umum. Daripada anda-anda menunjukkan diri yang berlebih-lebihan seolah-olah ilmuan dan filosof yang pernah sekelas atau seangkatan dengan Karl Marx pada masanya.
    Tidak ada logika sesorang memaksakan orang lain agar orang lain itu harus mengetahui filsafat ideologis suat partai. Apalagi anda-anda yang berpikiran haluan kiri yang kenyataannya bermodal nihil dalam mempertahankan prisip ideologi Fretilin mau mengajarkan orang lain, itu adalah suatu tindakan yang konyol. Udah terbatas modalnya tetapi berani untuk menjualnya, ngak tahunya orang lain lebih kaya dari dirinya.
    Siapa suka menjual pengetahuannya dengan murah lewat komunikasi virtual (comment) dan bukan lewat jalur yang semestinya, aliás tidak lewat tulisan yang berformatur informatif sebagai sarana perantara guna menyampaikan pengetahuanya kepada masyarakat luas maka menandakan bahwa orang tersebut hanya mempunyai niat yang buruk, serakah dan ceroboh. Dengan demikian tulisan mereka menjurus ke arah yang negatif dan tidak membangun mekanisme yang konstrutif dalam membahas masalah. Saya tidak pernah melihat tulisan dari kebanyakan mereka yang muncul dalam memberi komentar tulisan J.Monteiro ini memberi atau menyumbangkan ide-ide mereka untuk mencari bagaimana cara yang jitu menyelesaikan persoalan yang diahadapi oleh rakyat yang mereka panggil maubere-buibere, tidak pernah. Kini mereka datang berbaris-baris dan berbondong meneriakkan slogan bahwa merekalah orang-orang Fretilin sejahti dan seolah sebagai dewa baru turun dari dunia muksisat dengan segala kemampuan intelek yang luarbiasa.
    Saya khawatirnya mereka ini adalah para sarjana gadungan yang berjiwa budak dan pengecut. Tahu lempar batu namun tanganya disembunyikan, pasti !!!!!

    Victor Tavares

    ResponderEliminar
  29. Bung Nahabere, terimakasih atas responnya.

    Sejak awal yang ingin kita bicarakan di forum ini memang tulisan yang katanya 'filosofis' tersebut. Namun yang terjadi adalah debat celaka, yang didasari kedengkian dan kedangkalan pikiran.

    Sejak awal tanggapan saya, saya tidak pernah mempromosikan sosialisme di forum ini, namun jose matadalan seperti ingin melampiaskan nafsunya terhadap 'pemutihan' sosialisme dan pengkafiran 'sosialime ala Alkatiri', dua persoalan yang dia angkat sendiri di forum ini.

    Sekali lagi, di dunia ini ada dua tipe manusia, yang pertama yang bisa diajak dilaog dengan logika. Dan yang kedua, dialog dengan lobang dubur. Sayang sekali, ternyata jose matadalan memposisikan diri pada pilihan yang kedua.

    Terimakasih,

    Rahung Nasution

    ResponderEliminar
  30. semakin jelas model intelektual seperti apa tuan rahung ini. kalo bahasa tetun yang benar jadinya 'rahun' alias hancur berantakan. ini juga yang sedang terjadi atas tuan coki...argumen untuk membela diri semakin rahun saja jadinya.

    klaim sok pintar tapi nggak berani memberi argumen yang tepat..dan akhirnya dengan mudahnya mencaci maki...

    Coki dengan tegasnya membela diri bahwa coki, marco, nuno, nug dkk tidak memela fretilin.
    tapi baca argumen rahung diatas misalnya bahwa 'film propaganda murahan yang dibuat untuk membela fretilin dan marie alkatiri tikus basah itu, dananya bukan dari fetilin. tapi dari "Search Faundation" suatu kelompok kiri yng sama sekali tidak berbasis di sydney. selama masa krisis media person nya Marie alkatiri adalah peter murphy yang notabene seorang pimpinan search foundation. tentu yang mempunyai link dengan search foundation bukanlah coki, marco, dkk, tetapi fretilin lewat istrinya estanislao da silva (bekas menteri pertanian). Lewat dialah search foundation memberi uang kepada coki dkk untuk membuat film propaganda feretilin tersebut. dan atas katabelece fretilinlah maka search foundation memberi uang kepada coki dkk. berapa jumlahnya kita tidak tahu? berapa coki, marco, nuno, nuk dkk dibayar oleh search foundation atas nama 'pengungsi' fretilin dikampu komoro kita nggak tahu...DIMANA LOGIKA KONYOL PEMBELAAN COKI DAN MARCO. INI hanya satu kegiatan dari serangkain kegiatan coki dkk yang mati-matain membela tikusn basah alkatiri.

    Karena itu, sekali lagi tidak ada masalah kalo coki dkk membela alkatiri, yang penting secara jantang mengakuinya dong? kok, konyol banget alasan aktifis kutu loncat macam ini.

    Untuk nahabere, saya sekali tidak bela xanana dan horta, kalo mereka keliru harus tetap dikritik. saya hanya mau nantang pembela-pembela setia fretilin konyol ini yang selalu pake kaca mata kuda dan tidak bisa lakukan " auto kritik" yang praktek fretilin 75. Bisanya hanya "kritik" saja. akhirnya pincang jadinya...

    Soal korupsi, ada dua hal: Pertama, bagi mereka yang mengkliam dirinya pemerkir kritis septi coki, marco dkk, rasanya konyol banget kalo mau lakukan suatu kritik harus tunggu putusan pengadilan, terutama dalam hal korupsi yang sudah jadi pengetahuan umum. Tanpa mengadili soeharto pun, banyak orang sudah mengkritik KKN nya. saya kira sangatlah naif, jika coki, marco dkk bilang tidak tahu kasus kkn altidi dan keluarga-keluarga alkatirti lainnya. kalo merka bilang tidak tahu, mungkin kebanyakang minum bir yang dbeli oleh altidi.

    Kedua, saya setuju, AMP harus berani mebuka kasus kasu korupsi ini.

    Saya setuju, memang secara sengaja tidak menanggapi kolomnya monteiro yang memang konyool, dan secara sengaja menantang debat dengan pembela pembela marie tikus basah ini.

    Gimana masih brani teruskan argumen konyol kalian. Sekali lagi, kalian harus berani secara jantan terus membela alkatiri dong...kalo itu sikap kalian saya angkat topi. jangan seperti coki, lari dari dili seperti anak anjing kehilangan induknya....juga guru coki nuk sekaran lagi mengeruk dolar kapitalis di CVA. dulu mateus dicaci maki oleh coki dkk ketika mateus inging gabung dengan cva, lalu nuk gabung dengan cva karena alkatiri sudah jadi tikus basah, coki, nuno dkk tidak brani nulis untuk STL memprotes keputusan NUK. aah, revolusioner hipokrit macam apa ini.

    nanti deh kita sambun lagi....

    salam, J. Matadalan

    ResponderEliminar
  31. Lobang Dubur Jose Matadalan,

    Pertama, Anda harus bisa membedakan mana sikap politik dan pembelaan terhadap personal. Fretlin itu sebagai institusi politik, bukan sebagai Marie Alkatiri yang hanya seonggok individu. Sebagai organisasi dan sebagai kolektif, sejak awal Sahe Institute tidak pernah membela personal Marie Alkatiri, yang kami perdebatkan dan yang dukung dan kritisi di organisasi itu adalah kebijakan-kebijakan politik Fretilin. Sekali lagi, Fretilin itu bukan sebagai individu. Anda mengertikan apa yang namanya INDIVIDU dan ORGANISASI ITU? Tentunya Anda tidak begitu bodoh bukan? Maaf, kadang saya masih berpikir Anda ini manusia yang punya akal, tapi kok sampai sekarang kok masih pakai dubur ya? Dan kalau Anda baca sejak awal semua tulisan saya, saya tidak mengingkari bahwa saya simpati pada politik Fretilin, saya tidak mengingkari itu. Yang saya ingkari, tuduhan Anda bahwa saya membela mati-matian Alkatiri. Tapi jika ada kebijakannya yang saya bela, saya bisa mempertanggungjawabkan hal itu. OK?

    Yang kedua, semua orang memang tahu Soeharto itu seorang despot, koruptor dan diktator. Buktinya: membunuh 500.000—satu juta komunis dan pendukung Soekarno tahun 1966-68, membantai gerakan Islam Radikal di Lampung, Tanjung Priok, Aceh, Papua dan membantai 1/3 penduduk Timor-Leste, melakukan pembunuhan massal terhadap preman-preman lewat Operasi Petrus, menculik dan membunuh mahasiswa tahun 1997. Sebagai koruptor, PBB mencantumkan namanya sebagai salah satu tokoh terkorup di dunia, majalah Forbes menyebut keluarganya sebagai salah satu imperium terkaya di Indonesia. Lagi-lagi sebagai diktator, dia pernah membreidel pers, memenjarakan mahasiswa, puluhan ribu Tapol/Napol dijerumuskan ke pulau Buru.

    Nah, sekarang setelah dia mampus, perjuangan rakyat Indonesia—yang menginginkan—Indonesia lebih baik adalah membawa semua kasus kejahatan kemanusiaan dan korupsi ini ke pengadilan, tentu saja berdasarkan bukti-bukti yang ada. Inilah salah satu agenda utama perjuangan rakyat Indonesia saat ini. Beda dengan tuduhan-tuduhan Anda yang menyamakan dia dengan Alkatiri yang tidak memperdulikan fakta hanya fitnah dan kedangkalan isi otak Anda. Bayangkan, kalau gak ada bukti-bukti kekejaman dan kebiadaban itu, bagaimana dunia akan mengadilinya?

    Jose Matadalan, lobang dubur yang mulia,

    Sejak awal pembentukan CVA, posisi saya dan beberapa kawan di Timor-Leste cukup jelas, kami menolak keberadaan komisi ini. Bagi kami ini hanya akan dipakai militer Indonesia sebagai lembaga cuci tangan. Sayangnya, kotoran-kotoran orang macam Wiranto dan Adam Damiri ini mau dibasuh oleh Xanana-Horta. Jelas sikap saya dalam hal ini berbeda dengan kawan-kawan saya yang ada di komisi itu. Jika mereka bergabung dengan komisi itu dan mereka yakin bisa berbuat sesuatu, itu pilihan mereka. Dan kami tidak harus saling memfitnah. Dengan mengkritisi komisi ini, juga tidak menjadikan ‘pertemanan’ kami sebagai permusuhan yang picik. Cukup dangkal logika Anda dalam memahami ‘perkawanan’ hanya karena berbeda pandangan!

    Diawal kekuasaan AMP dan sebelum orang-orang ini berkuasa, getol sekali mengatakan akan mengaudit pemerintahan Fretilin. Jika mereka yakin ada korupsi, harusnya ini menjadi prioritas dalam membuktikannya. Loh sampai saat ini isu ini malah hilang?

    Baiklah, yang kedua, lobang dubur—yang mulia yang lagi tersumbat—coba Anda baca mulai dari atas dari mana munculnya makian-makian itu. Orang seperti Anda yang hanya memiliki kedangkalan logika yang super-picik, memang hanya bisa dilayani dengan cara yang demikian ini!

    Lobang dubur yang mulia, jika permasalahan Anda terus-menerus hanya untuk menguras energi Anda ‘menghabisi’ Fretilin dan fitnah-fitnah yang arahnya ke pembunuhan karakter, dengan cara-cara logika lobang dubur, Anda akan habis sendiri. Akan tamat sendiri oleh waktu.

    Aku tidak pernah kabur dari Timor-Leste, sejak awal krisis sampai kejatuhan Alkatiri aku berada di Timor. Aku pergi dari Dili karena muak melihat orang-orang seperti Anda, seperti Railos, Lucas da Costa yang haus kekuasaan berkeliaran dimana-mana, menyebarkan fitnah menuduh orang-orang punya senjata, menggerakkan massa membakar rumah-rumah orang, mendukung Alfredo dan membenarkan seorang bandit seperti Railos berkeliaran… karena saya muak dengan orang-orang model inilah saya pergi dari Dili. Kawan-kawan saya, dari dulu memang hanya beberapa gelintir di Dili, dan sampai saat ini mereka tetap kawan-kawan saya. Yang dengan merekalah sebelum Timor-Leste merdeka kami mengibarkan bendera CNRT, Falintil dan Fretilin di demonstrasi-demontrasi yang menentang pendudukan militer Indonesia di pulau Jawa.

    Sekali lagi lobang dubur yang mulia, Jose Matadalan, Anda tidak perlu mempersoalkan dari mana duit Search atau bagaimana kontribusi PRD dan kelompok-kelompok solidaritas buat Timor-Leste itu. Itu jangan jadi persaoalan, sebab solidaritas itu sejarah yang panjang.. bukan muncul dari langit secara tiba-tiba. Jika bagi Anda ini adalah persoalan, seharusnya jauh hari sebelum merdeka Anda harus menolak solidaritas buat Timor-Leste ini. Jika solidaritas itu menjadi persoalan buat Anda, Anda seperti bagian dari barisan oportunis yang saat ini menguasi Timor-Leste!

    Masih mau dilanjutkan?

    Ahhh… dasar lobang dubur! Tooo.. toooo….

    P/S: Jangan terlalu lama pakai duburlah, sekali-laki dipakai buat berak itu pantat.Jangan hanya dipakai buat ngomong dong, coy! Oh aku lupa, s2 bagaimana coy? Aduh punya pendidikan kok hobbynya pakai pantat ya.. badan besar lagi. Mau jadi preman mas, seperti Railos gitu? he he he

    ResponderEliminar
  32. Dasyaaaaaaat..!!!! Debat ini makin tidak menarik saja. Dan saya tidak ingin menambah ketidakmenarikan ini buat nimbrung. Mending stop!! Udahi aja deh debat hujat ini. Ada yang lebih menarik di STL minggu ini, para petisioner mo ditempatin di Kampung Alor/Aitarak Laran. Wht u all think abt it...??????

    "Dendam pribadi sebaiknya jgn ekspresikan di forum ini".

    Malikode

    ResponderEliminar
  33. oh well... sejak awal saya tidak punya urusan dendam dengan jose matadalan ini bung. tapi dengan gelap mata, diawal postinya dia sudah menuduh saya tukang adu-domba rakyat timor-leste. hebat betul saya ini. sepertinya sayalah konseptor pidato xanana 22 juni itu, yang mengatakan '3 distrik yang berjuang, dan 10 distrik yang keturunan pro-otonomi,' sepertinya jose matadalan juga punya keyakinan bahwa sayalah yang membisiki xanana bahwa taur bilang 'perang ya perang' itu.. hmm...

    anyway, saya gak pernah menyembunyikan identitas saya loh.. saya rahung nasution a.k.a coki. pernah di sahe institut dan sering duduk2 dibawah pohon ngobrol-ngalor-ngidul di kantor hak di farol itu. bung matadalan juga sering ada disana. tapi ketika krisis mulai di dili, sepertinya jose matadalan ingin minum darah saya saja nih.... he he he

    ResponderEliminar
  34. Maluk Timor oan sira,

    Mai ita hotu dada ita nian dada lian nee fila fali ba BUAT nebee ita hotu nian Rain no Povo Doben hakarak no husu. Ita nian tetak malu, hatun malu, selok malu ho lia-fuan HAKAT DOK demais ona husi lia hun.
    Ha'u rasik sinti an la diak depois de ha'u hato'o lia fuan balu nebee hanesan hatun sira seluk nebee xoke ha'u ho lia-fuan nebee la diak mai ha'u.
    Tanba em prinsipio ha'u la gosta insulta ka koalia at ha'u nian adversario sira iha debate maibe hanesan ema normal ambiente sadik halo ha'u opta flexibilidade iha debate.
    Maibe ha'u hanoin Timor oan ka se se deit mak iha interese ho Timor nian lia boot nebee hasoru diak liu lalika gasta energia, tempo no osan hodi tanat iha internet atu hato'o ba malu buat ruma nebe la iha ligasaun ho povo nian terus no susar.
    Timor nian problema la'os ki'ik oan, problema politika, problema sosial, problema ekonomia, problema seguransa, problema geopolitika no problemas seluk tan nebee presiza itu hotu nian kontribuisaun. Kazus hirak nebee iha autoridades kompetentes nian kompetensia husik ba sira trata, buat seluk nebee ita hotu bele kontribui, ita bele formula no estrutura ita nian hanoin hodi hakerek no hatun iha meios de komunikasaun.
    Ita hotu asiste iha politika politikus sira dala ruma kaer kazus justisa nian hodi halo politika etc., iha sosial problemas sura la hotu maibe autoridades kompetentes sira buka atu reduz, problemas iha ekonomia nebee mos afeta at liu tan problema seluk, politikus balun la iha vontade diak buka interrompe autoridades kompetentes sira nian politika iha area ekonomika. Problema seguransa sei volatil, seidauk hakmatek lolos, problema geopolitika seidauk defini lolos tuir soberania nasional Timor nian, iha tasi, iha rain, estabele mekanismo kontrolo oin sa, explora riku soin husi nebe no to'o nebee etc.etc. Buat hirak nee hotu hanesan sadik/desafio boot ba ita Timor oan sira atu ita bele haree lisuk. Ita hotu siente katak autoridades sira la bele hanoin buat hotu, sira halo buat nebee sira hnaoin hetan maibe buat nebee hanoin la hetan mesmo buat nebee urgente ba povo nian moris maibe karik autoridades la fo prioridade mak la resolve iha loron badak. Ne'eduni iha ne mak presiza ita hotu nian kontribuisaun, tanba baze ba hanoin nebee ita hato'o mak autoridades sira regula sira nian desizaun politika. Se ita dada malu tan deit ida lakohi lakon ho seluk iha debate mak ita la iha responsabilidade ba ita nian Povo no Rain rasik.

    Hein imi hotu nian reflexaun !!!

    Bom dia ba hotu !

    Victor Tavares

    ResponderEliminar
  35. Colega Timor oan,

    Triste hodi haree se maluk sira nian hanoin hakarak hatun malu deit hanesan nee. Se ita 'claim' ita nian aan nee hanesan nasaun nee nian oan, intelektual, activista ka joven Timor se bele karik keta halo moe ita hotu.

    Hau, karik la matenek hanesan imi maibe hatudu took izemplo diak mai ami nebee maak lee nee (leitor).

    Hau atu koko atu apriende hakerek hanesan imi maibe, se halo tuir imi nian hakerek no analize nee halo hau ho maluk seluk lao sala dalan. Liafuan Provokas, konflitu, Krize, problemas no sst (you named it) ninian abut nee bele mosu hosi conversa ka debates hosi ita boot sira iha situasaun hanesan nee.

    La hatene, se maluk sira lembra ka la'e. Iha congresso Juventude dala ikus iha fulan Augusto ka Setembro 2007 liu ba nee, iha abertura Xanana koalia sai hanesan nee:

    "Imi keta hare hau ho Mari nebe ha'an malu hanesan ne'e ne laos significa katak ami nain rua la amigo diak. Nee imi sala ona! Politika maak hanesan ne'e".

    Ok, ita husu fali, durante nee iha esplikasaun claro ona ba povu kona ba relasaun pesoal ba lideransa politika (politician) Timor oan sira? Karik povu nee bele compriende aspecto seluk hosi nain-ulun sira nee nian moris?

    Claro-que wainhira boot sira ha'an malu, ninian emar sira (pengikut ou simpatizantes) sei la importa (tidak mau tahu-menahu) hodi contra ka ataka grupo seluk. Ida nee maak preciza ba maluk matenek nain sira bele foo analize ida diak ba ami hotu. Liu-liu ba sira nebee so called "activist" atu bele tau nian aan iha fatin (imparsial) no objectivo iha ninian opiniaun tomak.

    Se la'e, coitado ami sira nee kal mate saugate deit se wainhira ita boot sira uza deit emosaun hodi trata malu no laiha concluzaun diak ruma hosi debates nee.

    So, I'll appreciate if you can conclude this debate and leave it for the meantime and jump to the other topic. Otherwise we all get stuck in the middle since "there is no light at the end of this tunnel" for this converstaion.

    And perhaps if I can make a suggestion to the owner of this blog to manifest your right by confistcate the members who outrageously undermind the idea of 'mind democracy' that imposing it to the others.

    Forte abraco,

    Ismenio

    PS: Timor ita hotu nian, nunee duni kaer ba -maibe labele hanoin atu iha ambisaun atu hakoak nia tamba ema ida deit labele tenki preciza ita hotu. Cheers

    ResponderEliminar
  36. Wah, rasanya Coki cukup pengalaman memanfaatkan duburnya selama ini. Anyway, saya tidak akan melayani cacian kayak gini.

    Tapi saya mau tegaskan lagi disini beberapa hal dasar yang tidak mampun dijawab oleh coki dkk para pendukung setia alkatiri.

    1). COki sok ngelabui saya soal dana dari search foundation dengan berbagai retorika tentang solidaritas internasional. beda dong konteksnya dengan uang yang dikasih kepada coki dkk untuk propaganda fretilin dengan kontesk pembebasan tanah air. Tentu saya mengerti semua ini selama perjuangang rakyat maubere. Tapi yang tidak bisa dibantah coki adalah bahwa secara terang-terangan coki, nunu, antero, nuk dkk sedang melakukan kampanye untuk fretilin. Sekali lagi sebagaimana dikatakan oleh coki sendiri bahwa search foundation (SF) itu adalah kelompok komunis yang sudah tidak berbasis lagi di Australia. Salah satu pimpinannya adalah peter Murphy yang menjadi persnya alkatiri selama krisis. Tentu fretilin punya koneksi yang sangat dekat dengan search foundation, karena SF tidak ada massa sama sekali di Australia ataupun dinegara lain, maka mereka dengan senang kalo bisa bersahabat dengan fretilin…Nah yang kenal baik dengan SF itu adalah istri Estanislau da Silva (bekas menteri pertanian)…dan lewat dialah maka dana itu dikasih kapda coki dkk untuk mengarap film propaganda fretilin…


    dimana logikanya kalo coki ddk tidak sedang membantu propaganda murahan fretilin dan alkatiri? Anak ingusanpun pasti bisa melihat situasi inisecara jelas…

    Coki coba ngelabui saya bahwa fretilin itu beda dengan alkatiri. Yang benar aza deh.. saya pikir alkatiri tidak tahu sama sekali berorganisasi dan buktinya alkatiri jatuh bagai ha’as / mangga tasak….

    So, ini jelas bagaimana posisi coki dkk atas fretilin.

    sekali lagi coki sangat konyol dengan menyebut SF, yang kalo dilihat dengan jernih memang pendukun setia alkatiri.

    2. sekali lagi coki tidak berani mengkritik alkatiri, misalnya dalam hal CVA yang coki singgung. Kata coki, CVA itu bikinan xanana dan horta..dan coki dengan enaknya mencaci maki mereka dua…bacaan coki tidak lengakp…karena tidak tahu kalo ‘cva itu bikinan alkatiri sebagaimana diklaim alkatiri ketika dia berkunjung ke Jakarta tahun lalu… lagi-lagi ini menungjukan kalo coki masih tetap pake kaca mata kuda…kalo mau pake bahasa coki…persis “pake lubang pantatnya” (sorry ini bahasa coki, bukan bahasa saya)’…

    Masih soal CVA, coki dengan gagahnya mengatakan bahwa sejak awal dia dkk menentang pendirian cva. Saya kasih contoh pada komentar saya yang lalu.. bahwa ketika teman dekat coki, mateus memutuskan untuk gabung dengan CVA, coki dkk mencaci maki habis-habisan mateus diberbagai kesempatan dan juga dikoran STL. Tapi coki dkk diam seribu bahasa ketika salah satu camarada mereka Nuk Kacasunkana gabung dengan CVA karena jadi relawang di HAK gajinya terlalu kecil….kasihan deh mateus terus jadi korbang….kenapa tidak tulis surat protes untuk Nuk dan dimuat di STL?

    3. coki sebut nama-nama keluarga xanana dan para pengusaha yang lain untuk membenarkan KKN alkatiri…yang benar aja deh logikanya…kehabisan akal kali…yang namanya revolusioner dan pemikir kritis, semua harus berani dihujat dong…

    4. terakhir, kesimpulannya: memang coki dkk adalah kaki tangan alkatiri yang setia selama masa pemerintahan alkatiri. Sekarang setelah alkatiri jatuh seperti tikus basah, mereka mulai bercerai berai satu per satu…kasian deh loe…coki juga sama sekali tidak bisa meyakinkan saya soal sosialisme murahannya alkatiri yang penuh bau KKN….dan cokipun dengan setia melantunkan lagu setuju dengan fretilin bahwa krisis 2006 adalah rekayasa xanan dan horta…dengan mudahnya membantu mencuci tangannya fretilin…dia yang berkuasa (katanya mau 50 tahun lagi) kok, pondasinya lemah banget, teoari sosialsime ala coki kali yang diterapkan oleh alkatiri…belum lagi 5 tahun jatuh bagai tikus basah…buka mata dan lihat dirinya sendiri dong sebelum kasih salah xanana dan horta…

    sekarang… (maaf pake bahasa coki lagi…coki sudah bisa mengekspansi lubang pantatnya untuk para bule di sekitar Kuta Bali…ueaanaak, sekali lagi maaf saya Cuma pinjam bahasanya coki).

    Masih mau sambun? Ayo kita lanjutin deh….tuan coki….

    Jose Matadalan.

    ResponderEliminar
  37. Anda memang punya persoalan yang hebat dengan Fretilin. Lobang pantat saya masih mulus itu man.

    Gak usahlah karena sentimen pribadi saja lobang dubur Anda berbusa-busa.

    Urusan bagaimana Search mendapat duit adalah urusan mereka dan bagaimana Search menjalin hubungan dengan Fretilin juga adalah urusan yang legal dan bukan kriminal.

    Bung, kalau mau kebobrokan. Ini saya bilang kebobrokan Anda,.. Anda ikut mendukung Alfredo dan mengerahkan massa demo dan membakar rumah-rumah orang lorosae.

    Namun ketika kantor Xanana mengeluarkan dana, Anda dan preman-preman yang bakar-bakar dan merampok rumah orang itu mengorganisir pemuda dan mempromosikan perdamaian. Dimana moralitas Anda sebagai kaum terpelajar Timor-Leste?

    Badan besar kok otak digantikan pantat? Sekarang Anda masih mendukung Xanana dan Horta ketika dua orang ini juga mau nyodomi Alfredo?

    ResponderEliminar
  38. Satu lagi, di Kuta memang enak coy.. tapi aku gak tinggal di Kuta, aku tinggal ditempat yang teduh dan sejuk. Di Ubud. Bukan dengan duit KKN dari Freytlin lho. Xanana juga sering kesana kok liburan ke Ubud.. sering minta pelacur pula dari pengusaha-penjahat di Indonesia.. ya kalau bukan dari kawannya Wiranto ya dengan Tomy Winata itu... he he he.. hebat itu PM kau!

    ResponderEliminar
  39. Menurut Anda apakah mendukung kebijakan politik Fretlin itu sebuah nista dan kesalahan besar?

    Sejak dulu memang aku simpati pada Fretilin, bagiku hanya partai ini satu-satunya yang berbicara memperjuangkan kemerdekaan di Timor-Leste.. Tanyakan saja sama Xanana dan Horta, kalau Anda tidak tahu soal ini.

    Dan jika bagi Anda ini masalah besar dan menjadi dosa, aku curiga memang Anda dalam berpolitik sejak dulupun hanya ikut-ikutan di Renetil. Ya jika arus besar ketika itu ke pro-otonomi, bisa jadi juga Anda akan menjadi pro-otonomi.

    He he he he..

    ResponderEliminar
  40. Ops satu lagi, seingatku aku baru menulis dua artikel ke koran STL itu.. he he he... yang mengangkat persoalan ciplakan Meta terhadap salah satu essay Catatan Pinggirnya Gunawan Muhamad yang dimuat di STL persis seperti yang ditulis Gunawan.. hanya kata-kata Indonesia menajadi Timor-Lorosae, Tempo diganti STL. Tulisan ini gak dimuat.

    Tulisan yang kedua adalah tentang kongres Fretilin... Ajaibnya, tulisan ini dimuat juga sama STL ha ha ha ha..

    Selanjutnya, tulisan-tulisan saya yang mempersoalkan CVA itu dimuat Diario Tempo.. he he he. Sekarang sih pengen nulis lagi, Anda memancing birahi saya juga ini.. tapi sorry, tema-temanya ya seputar hubungan Anda dengan Alfredo, politik kotor Xanana dan kebobrokan pemerintah AMP. Karena memang saya suka Fretlin... asoy coy! he he he he

    ResponderEliminar
  41. Hei Coki,

    Saya senang deh, akhirnya kamu mau ngaku secara terus terang bahwa kamu dkk memang pendukung fretilin dan alkatiri yang setia. kalo sejak awal coki mau mengakuinya, tanpa harus membual dengan alasan-alasan yang konyol, maka masalahnya bisa cepat lebih beres. dan tentu coki yang manis tidak perlu mencaci maki seperti ini.

    tidak apa-apa coki belum bisa menjawab point-point dasar yang saya tujukan pada anda. saya bisa memaklumi bahwa coki lagi kapok ditantang dengan permasalahan-permasalahan dasar ini. coki berusaha sekuat tenaga untuk menghindar dari semua point yang saya persoalkan diatas...saya maafkan deh..karena saya semakin mengerti bagaimana karakter aktifis kutu loncat macam anda...(sorry..hati-hati dengan lobang pantatmu...yah..jaga baik-baik biar bisa melayani alkatiri, lu olo, jose reis, aniceto,arsenio dantexeira kalo nanti anda balik ke dili).

    sebaiknya cepat balik ke dili, kasian dong alkatiri kayak tikus basah di palapasu...dia perlu dipijitin dan katanya coki ahlinya deh...soal itu...

    jangan terlalu stress sama xanana dan horta deh...sebaiknya coki dkk terus minta duit sama Search foundation..untuk buat lagi film propaganda bagi fretilin..siapa tahu pemilu mendatang bisa menang lagi..paling tidak coki bisa kebagian bir gratis hasil KKN nanti..atau juga diminta perbaiki komputer sopirnya PM fretilin..lumayan...

    jangan kapok dulu aah, baru segini kok udah kalang kabut..alias 'rahun'/hancur berantakan logikanya sampai akhirnya nggaku juga...sejak awal saya katakan bahwa saya sama sekali tidak anti anda kalo toh, anda pengikut setia alkatiri...yang saya persoalkan adalah logika-logika dasar anda dalam mendukung fretilin and alkatiri yang sangat rancu dan belum tidak mampu dijawab secara logis...tak apalah kawan cepet-cepet pulang... kalo nggak dapat anaknya alkatiri (memang sudah terlambat), maka bapaknya juga boleh deh...kumisnya bagus untuk digosokin kepantatnya coki...(sori aku cuma pinjam kata-kata puitisnya coki deh..)

    tidur yang nyenyak ya...jangan putus asa jadi revolusioner deh...

    ResponderEliminar
  42. Bung Matadalan, lobang pantat yang mulia,

    Sejak pertama yang saya tolak adalah tuduhan Anda bahwa saya membela Marie Alkatiri dengan membabibuta, itulah yang saya tolak. He he he. Tapi sejak awal sampai detik ini, saya tidak menyangkal bahwa saya dan Sahe membela politik Fretilin. He he he he.

    Kalau Anda mengerti bahasa Indonesia, pasti Anda mengerti semua tulisan saya. Hmm.. aku tahu bung si badan besar ini, yang sekarang membuat ngo mengkampanyekan perdamaian ini adalah pendukung Alfredo dan penggerak massa yang bakar-bakar rumah orang Lorosae dan rumah-rumah militan Fretilin.

    Saya juga tahu, bung lobang pantat yang berbadan besar ini mendapat s2 namun s1nya adalah ijazah yang dibeli di Surabaya. Pantasan sejak awal Anda gak mengerti apa yang sebenarnya yang kita perdebatkan.

    Saya tidak merasa tertantang dengan fitnah-fitnah murahan Anda, dan Anda juga gak perlu merespon yang saya persoalkan misalnya hubungan Anda dengan Alfredo, dengan pemuda-pemuda yang membakari rumah itu dan juga dana-dana kampanye perdamaian yang Anda dapatkan dari kantor Xanana.. he he he… semua itu memang gak perlu dipersoalkan, toh pada akhirnya sama-sama tahu… bos Anda si Alfredo saja mengaku dia disodomi Xanana.. Anda gak perlu ikut-ikutan mengaku kok, Jose Matadalan, badan besar otak lobang dubur… he he he he...

    ResponderEliminar
  43. Hai Coki,

    Sorry kalo kamu terpaksa mengakui semuanya setelah debat kita. Kayaknya kamu saking emosi sehingga argument-argumen kamu berubah jadi pengakuan kamu sendiri.

    Persis, ini yang saya permasalahakan kalo coki dkk seperti kuda pake kaca mata hitam menempatkan diri menjadi pembela alkatiri dan fretilin yang setia.. semua bisa dibuktikan sebagaimana saya katakana sebelumnya bahwa, Pertama, pemerintahan alkatiri bukan suatu pemerintahan sosialisme, akan tetapi adalah suatu pemerintahan dengan karakter otoriter pemula yang berbasiskan KKN.

    Kedua, pemerintahan alkatiri adalah suatu pemerintahan yang tidak ada basis popularnya (karena alkatiri tidak tahu dan tidak mampu) membangunnya, sehingga menjadi pemerintahan yang tercabut dari akar rumput sendiri. Alkatiri hanya bersandarkan pada ‘kenangan manis sejarah 75’ tanpa mampu mengkontekstualkan dengan perkmebangan 90-an and abad 21.

    Dengan menyimpulkan ini semua, maka coki dkk secara jelas memakai kaca mata kuda menjadi pembela alkatiri.

    Tapi, saya puas dengan pengakuan konyol Coki ini. Mudah-mudahan kawan-kawan coki yang lain seperti Nuno, Nuk, Antero dan beberapa gelintirnya lagi akan melakukan hal yang sama (seperti mereka bersama alkatiri melakukan onani masal sebagaimana lazimnya).

    Dengan posisinya ini Coki juga membuat argument yang bertentangan secara logikanya sendiri. Coki mengklaim bahwa ia lebih senang dikatakan sebagai seorang anarkis (dari pada aktifis kutu loncat). Dengan teori apa kita bisa menerima seorang anarkis mejadi pembela buta dengan kaca mata kuda atas pemerintahan model alkatiri sebagaimana saya simpulkan di atas?? Wah, parah ini bacaan teori anarkisnya aktifis kutu locat macam coki ini. Sebaiknay jangan terlalu menelan bulat-bulat teori-teori ini, lebih baik dimengerti dengan baik, dari pada dipakai buat slogan di kaos oblong, tanpa dimengerti dengan baik, jadinya seperti ini.

    Salam untuk semua aktifis kutu loncat, Coki dkk… Gimana masih mau kasih argument-argument konyol lagi untuk jadi ‘rahun’ beneren..hayooo…

    Jose Matadalan

    ResponderEliminar
  44. Mata dalan mata gelap, lobang dubur yang mulia,

    Jika Anda punya akal, artikel yang aku kirimkan itu bisa kita diskusikan dan kebijakan Fretilin yang mana saja yang kira-kira bertentangan dengan kepentingan rakyat Timor-Leste? Apakah sekolah gratis, kesehatan gratis dan pembentukan Petrolium Fund itu merugikan rakyat? He he he

    Namun ternyata otak Anda memang tidak bisa mencerna bahasa Indonesia secara benar ya tidak apa-apa, tapi kan artikel itu dalam bahasa Tetum man?

    Ah kualiatas Anda, sama persis dengan Bereliku itu, Alfredo, Railos, Lucas da Costa dan teman-teman serta sepupu Anda yang ikut-ikutan bakar-bakar rumah orang-orang Lorosae dan rumah-rumah militan Fretlin itu. Setelah bakar-bakar rumah orang, sekarang kalian mengkampanyekan perdamaian lagi. Anda perisis seperti Xanana dan Horta, setelah memakai dan memamfaatkan Alfredo dan Railos untuk menjatuhkan pemerintahan Fretilin, orang-orang ini dibuang bahkan mau dibunuh.. ha ha ha ha… Anda, Xanana dan Horta adalah dari kualitas manusia yang sama.. menikam sekutunya dari belakang.. he he he…. Enak ya mas? Puenak dong ya.. he he he

    Begitukah cara Anda dalam berpolitik? Makanya dengan gelap mata dan biadab pula, dukungan Anda terhadap Alfredo, Xanana dan Horta, menjadikan Anda benar-benar menjadi manusia dengan mentalitas yang nista dan murahan. Kalau begitu memang Anda pantas memperbudak diri Anda pada Xanana-Horta. Setelah mendukung Railos dan Alfredo, apakah sekarang Anda juga ikut-ikutan mengutuk dia? Jangan dong ya.. kasihan dong si Alfredo ini. Pion yang ingin jadi mantri.. He he he…


    Oh ya, sebagai tambahan… Bagaimana kira-kira pendapat Anda kalau saya katakan Soeharto dan Xanana itu punya beberapa kesamaan? Dalam hal ini boleh lah kita berdebat soal otoritarianime dan kediktatoran? Ah tentunya selain gak punya nyali, Anda tidak punya kapasitas dan keberanian untuk mendiskusikan ini bukan? He he he he

    Karena Anda dengan iklas memang telah mengorbankan nurani dan pantat Anda pada Xanana dan Horta. Dengan iklas…. Kasihan memang, sarjana s2 macam Anda ini bisa-bisanya mendukung pembakaran rumah-rumah orang dan sekarang sibuk ngomong perdamaian. Ah ternyata Anda gak jauh beda juga memang dengan mentor politik Anda Lucas da Costa itu, yang menyerah pada Kopasus. Selain menyerahkan senjata, juga menyerahkan kepala kawan-kawannya. Sekarang apakah Anda ikut barisan dia di PD yang sakit hati itu karena gak dapat jatah dari Xanana? Hmm… ah maklum lah aku! Ijazah s1 saja memang hanya dibeli di Surabaya sana.. badan besar otak dan dubur sama saja.. he he he…

    ResponderEliminar
  45. Coki sang aktifis kutu loncat,

    Pertama, kayaknya coki sok berlindung dibalik kebijakan pendidikan gratisnya fretilin, fundus petroleum, dan kesehatan gratis.

    saya sudah tegaskan sebelumnya, bahwa pendidikan dasar gratis itu hampir disemua negera kapitalis sekarang ini sama. di negara negara kapitalis ini tidak hanya untuk pendidikan dasar tapi sampai pada pendidikan menengah pun gratis....dasar bisa dicekoki alkatiri lwat (pantatnya, sorri ini hanya pinjam bahasa coki)...bisanya telan bualat saja, tanpa mau mengertinya secara kritis...sama juga untuk kesehatan..karena memang dana untuk tl sementara ini besar...ngapain persulit rakyat yang hanya pikir makan malam pun masih sangat sulit...tanpa harus pake embel-emble ideologipun seperti yang sering dipakai oleh coki, marco dkk secara salah kaprah, pun seorang pimpinan TL (apalagi seoarang seperti xanana dan horta) akan berpikir seperti itu...

    Syukur para ahli daro norwegia bisa mendraft suatu fundus petroleum yang baik bagi TL,,,so, bukanlah suatu hal yang impossible...bukan hanya itu, 4 tahun pemerintahan alkatiri dengan dana yang selalu tersedia dalam jumlah besar (hasil lobby xanana dan horta pada komunitas internasional, bukan alkatiri tentunya) implementasinya seperti apa? hampir NOL BESAR.....tentu kroni-kroni fretilin yang juga coki dkk dapat cipratannya semakin kayak deh...

    Tapi semua ini, nggak bisa dipakai oleh coki untuk membenarkan hal-hal dasar yang saya kemukakan diatas, yang diakui oleh coki secara malu-malu....

    salah satu contoh lagi yang belum saya singgung, sejak awal bagaimana mungkin diterima oleh nalar sehat kalo seorang maling klas kakap seprti rogerio lobato dipercayakan oleh alkatiri pada posisi kunci pemerintahna fretilin...bukankah ini absurd...

    Ini semua yang saya persoalkan secara awal bahwa coki dkk memang pendukung dan bahkan penjilat (pantat alkatiri-sori lagi-lagi ini pinjaman bahasa puitisnya coki) tanpa mau melihat kebobrokan alkatiri yang menyebabkan sengsara rakyat TL pada krisis ini.

    Lagi-lagi coki dkk sesuai 'petunjuk' alkatiri terus menuduh orang lain sebagai 'otak' krisis ini.

    alkatiri sendiri sejak jatuh dari kursi empuk PM terus menuduh bahwa 2 orang bule bertemu komandan FDTL bersama seorang pastor untuk melakukan kudeta.tapi ketika dikonfront sama wartawan siapa orang nya, dia tidak berani menyebut namanya...ini terjadi dalam beberapa wawancara TV international..coki dkk juga persis seperti ini...nama railos disebut sebut tanpa mau singgung nama rogerio lobato...kok konyolnya dan saking pintarnya railos sampai bisa ngelabui pahlawan nya coki alkatiri...

    sekarang sok ngajak debat soal otorianisme, tapi masih malu-malu kucing ngakui semua yang saya persoalkan di atas....hiporkritnya aktifis macam ini....

    saya pikir coki dkk jangan terlalau sakit hati lihat peemrintahan xanana yang terus berusaha melakukan suatu hal positif bagi TL. kalo brani dan konsisten, seperti saya katakan: balik ke sini terus hisap duit dari search foundation untuk garap bahan bahan propaganda bagi fretilin seperti sebelumnya dong...sehingga coki dkk bisa puas melihat AMP jatuh sebelum masa pemerintahnya berakhir... kalo hanya terus menuduh kiri-kanan, caki maki xanana dan horta...ini hanya sekedar onani masal oleh coki, antero, nuno, nuk, alkatiri, ze reis, aniceto, arsenio, lu olo dst...nggak akan ada benihnya deh...kok belum apa-apa udah loncat ke bali...kasian dong kawan-kawan setia nya di farol dan palapasu...nyusul lagi disodomi altide kali....

    kasian dong bang coki...kita lagi rindu anda di farol deh...

    J. Matadalan

    ResponderEliminar
  46. Matadalan, lobang pantat, kader PD, badan besar, sarjana s1 yang dibeli di Surabaya, pendukung Alfredo yang gak punya moralitas, yang telah menyerahkan nurani dan jiwanya pada kebiadaban Horta-Xanana…

    Anda bilang Horta-Xanana memberikan sesuatu yang positif buat rakyat Timor-Leste.. Anda memang telah buta nuraninya dan Anda telah menjual jiwa Anda pada iblis dan menjadi buta karena ini. Coba bayangkan jika manusia macam Alfredo dan Railos tidak eksis di Timor-Leste, bos Anda Xanana dan Horta tidak akan berkuasa detik ini.

    Sialnya, Alfredo yang dulunya Anda elu-elukan, Anda support dengan mengumpulkan pemuda dengan setia mengunjungjinya di Maubesi, membawakan rokok dan minuman-minuman keras sekarang malah mau digorok oleh sekutunya sendiri. Bayangkan dimana nurani Anda dan Xanana dalam berpolitik, Anda akan mengorbankan jagoan Anda Alfredo? Bagaimana dengan dukungan Anda ketika mengorganisir pemuda-pemuda untuk bakar-bakar rumah dan buat kekacauan itu dan selang beberapa kemudian karena kantor Xanana mengucurkan dana ribuan dolar untuk mencuci kotoran yang dibuat sendiri, makanya Anda buru-buru mendirikan NGO dan kampanye perdamaian dengan orang-orang yang bakar-bakar rumah itu? Hanya segini harga nurani dan moralitas Anda?

    Tapi nggak apa-apa, aku maklum kok. Ijazah saja hanya di Beli! Enak murah-meriah jadi sarjana pula. Memang Anda belajar baik pada mentor Anda di Surabaya, Lucas da Costa itu. Tapi kasihan juga si Tiu Lucas ini, dengar-dengar kagak dapat jatah jadi menteri ekonomi sekarang esek-esek dengan Alfredo pula untuk membentuk batalion macan perbatasan. He he he he… inikan janjinya PD dulu pada Alfredo jika PD menang, Alfredo akan kembali ke barak dan PD akan memperjuangkan dibentuknya satu batalion baru di wilayah barat.

    Tapi Lucas lagi esek-esok bokong kalian juga di PD ya? Kok deman banget sih kalian ini saling sikat antar teman dan sekutu sendiri. Memang inilah yang Anda pelajari dalam berpolitik dari Xanana dan Lucas da Costa ya..

    Saling eseek bokong… enak ya? He he he… hati-hati bung! Fretilin bukan tandingan kalianlah… kalian akan saling makan sendiri.. emang kalau gak pake cara-cara busuk PD dan CNRT memang gak berkuasa… menang saja kagak. Artinya mayoritas rakyat timor masih dengan Fretilin. Buka dong mata Anda.. seorang Xanana dan Horta saja harus koalisi dengan partai-partai gurem untuk berkuasa dan harus pakai dan sikat orang macam Railos dan Alfredo. JAGOAN ANDA YANG ANDA KHIANATI ITU?

    He he he he.. duh… preeeeettt… pengen kentut ah.. he he he he

    Tunjukkan dong kejantanan Anda. Alfrodo sendiri mengakui dia gak mau jadi ANJING Xanana, kok Anda rela ya? Kasihan si jagoan Anda itu. Nah inilah beberapa persamaan mendasar antara Soeharto dan Xanana. Memamfaatkan orang lain dan mencipatkan situasi tertentu untuk mencapai tujuan politiknya. Bukankah jagoan Anda sendiri telah mengakuinya? Kan Alfredo sudah bilang ketika para petisioner itu mau berhenti demo, sinor Xanana melalui pengakuan jagoan Anda bilang… “e’ e, api yang sudah menyala jangan disiram air dong… kasih itu bensin.” He he he he he… masak Anda juga mau ikut-ikutan bilang Alfredo bohong.. ntar kepala Anda bisa dipotong lho sama dia.. he he he he... Ah kamu juga masak gak tau sih.. bandit kayak Railos kok diijinkan berkeliaran bawa senjata dan dikasih surat jalan dan tips pula dari pembesar di Dare itu… he he he.. dan bukankah bil-bil pusada Maubisi dari sinor Xanana juga.. whisky dan makanan yang Anda santap ketika bertemu Alfredo di Maubessi itu dari kocek Xanana kok.. he he he he..

    Sudah pada tahu kok yang begianian… ANDA BELUM TAHU YA? MAU OM COKI DONGENGIN TENGTANG XANANA DAN HORTA. Belum lagi soal pergundikan dan perkelaminan mereka. Ntar saya beberkan fakta-faktanya Anda bilang saya melakukan pembunuhan karakter.. he he he he he… tinggal tunggu saat bung. Banyak juga kisah seru dari hutan kok.. sudah pada tahulah he he he he he..

    Pernah dengar lagu-lagu pujian di Metro TV ketika Soeharto meninggal itu.. “lagu gugur bunga”.. mati satu tumbuh seribu.. salah satunya ya tumbuh di Timor-Leste, Xanana Gusmao. He he he he

    Kita-kita ini gak terlalu perlu bekerja keras untuk menjatuhkan Xanana-Horta kok, hai si bung berbadan besar dan otak berisi taek. Orang seperti Anda, Xanana dan Horta.. akan menyemplung sendiri ke tumpukan taik kalian sendiri. Tenggelam oleh kotoran sendiri. Salah satunya ya ulah si Alfredo ini.

    Ha ha ha ha… masih suka nonton tv Indoensia gak.. tau acaranya Tukul kan? Yang bilang.. ‘puass, puasss, puaasss..” belum puas kita sambung dong dengan dongeng-dongeng yang seru.

    Ha ha ha ha…

    ResponderEliminar
  47. saya pikir yg namanya rahung atau coki atau entah ID apa saja yg coba kamu pakai disini utk berdiskusi, sepintas lalu terlihat ada semacam bakat menjadi aktifis tetapi pada dasarnya kamu malah lebih busuk dari org yg kamu jelek2an seperti jose matadalan.

    Lihat saja mental "Budak politik " Alkatiri yg kamu tonjolkkan dengan ungkapan2 lobang dubur dan sodomi oleh xanana .

    Menurut saya dengan sikap dan perilaku menjadi pembela alkatiri secara membabi buta dan dgn cara kotor spt itu, membuat kamu secara intelektual terlihat begitu kampungan dan menjadi insan politik yg membusuk dan tak berarti. Bahkan jika diletakan bersama bangkai seekor tikus maka bangkai mu dan alkatiri akan lebih busuk dari hewan pengerat tersebut...

    Anda tahu benar bahwa masalah mengapa Alfredo sampai meninggalkan MABES-FDTL tdk boleh dilihat seprimitif itu dari aspek analitik,.... bahkan para pedagang tembakau di gunung pun memahami hal sesederhana ini dengan mantap dan bijak, dan bagaimana bisa kamu yg notabene adalah seorang ...nasution..., aktifis politik kok malah menunjukan kwalitas penarik dokar kayak gini..?

    Kalo semua permasalahan dikaji oleh pemikir selevel kamu maka hancur lah dunia ini karena para koruptor, mafia diktator, teroris, bandit dsb, dengan mudah menciptakan fakta, data dan saksi palsu utk menciptakan satu dunia dimana mereka menjadi tiran pernghisap darah rakyat dengan memakai jubah layaknya seorang nabi mohammad.....astagafirullahhhhhhhhhhh

    Alfredo bukannya berhasil dipakai oleh xanana tetapi pd hakekatnya xanana CS telah dgn sengaja memanfaatkan idiotnya alkatiri dan instabilitas situasi politik tsb untuk mengeksplorasi dan mengacaukannya secara menyeluruh, sistimatik dan terus menerus, sampai ke suatu level dimana secara psikososial terjadi depresi secara masal di timor leste, kemudian mereka menampilkan diri sebagai "Icon alternatif", dan penyelamat secara mutlak.

    Org spt xanana dan alkatiri bahkan bisa rela mengorbankan ibu mereka hanya demi kekuasaan, uang dan perempuan !!!!

    Kalo rai los ? wah saya pikir orang seperti itu gak perlu dijadikan bahan kajian disini dech, soalnya kalo ditempatkan dalam sebuah paket pengajaran dan pedidikan bersama seekor domba maka pada ujian akhir yg akan lulus adalah domba tsb daripada railos krn pada hakekatnya railos lebih dungu dari domba itu........

    Apakah kamu pikir dgn kewenangan yg diberikan oleh konstitusi kpd alkatiri, xanana, dan taur matan ruak mereka gak bisa menghentikan krisis petisioner dan menyeret pelaku diskriminasi dan pembataiaan yg sebenarnya ke pengadilan ? jika anda memahami konstitusi atau setidaknya sebuah konsep logika yg simple sekalipun anda bisa menjawab "Tentu saja mereka bisa !" namun krn mentalmu tdk lebih dari mental seorang preman tanah abang yg hanya bisa diupah, maka kamu akhirnya membela seorang alkatiri secara mati matian bahkan bila perlu mengorbankan diri kamu, keluargamu bahkan isteri atau saudarimu sekalian hanya karena selembar uang haram dari alkatiri CS.

    Dari caramu menganalisa diskriminasi hanya dari presentasi orang loromonu yg berpangkat perwira saja, sdh menunjukan bahwa jelas kamu buta total terhadap kronologis kejadian yg sebenarnya atau memang kamu berlagak bodoh disini untk memperpanjang debat kusir ini dan mengalihkan perhatian publik dari kebiadaban alkatiri.
    Makanya baca isi petisi tsb dan sekali2 ke markas FDTL di metinaro pada saat apel pagi spy dengar sendiri bagaimana sang komandan falur atau lere mengeluarkan kata konyol yg ikut memicu "Blasting" dari krisis tersebut !!!

    Secara politik kamulah yg telah, sedang dan akan selalu disodami oleh alkatiri sekeluarga........ dan kamu akan mati konyol di front line sementara alkatiri bersama keluarganya membawa lari jutaan dolar dari timor leste dan hidup di luar negeri seperti milyuner.....

    Kasus tasi tolu ? tdk akan bisa dikatakan valid hasil investigasinya jika tak melibatkan para petisioner dan orang loromonu yg jadi saksi pembantaian saat itu, dan harus pula melibatkan partisipasi pengamat yg lebih banyak dan meluas.

    kasihan dech lo aktifis amatiran............., PRD adalah sebuah organisasi yg punya background yg begitu elegan sama seperti halnya FRETILIN, dan bekicot busuk seperti mu dan altkairilah yg kemudian menggerogoti dan menghancurkan pesona dari kedua organisasi yg sangat dikagumi tsb, karena konsistensinya dalam memperjuangkan prinsip2 kebenaran baik secara bijak dan damai maupun frontal.

    So..., jika kamu atau siapapun disini jika memang berjiwa seorang aktifis dan intelektual.... kembalilah ke jalur dimana norma2 etika dalam menghargai kebenaran dan kesopanan dijunjung tinggi tanpa harus mencemari forum ini dgn makian2 sperti orang yg lahir di lokalisasi WTS DOLY surabaya !!!!

    ResponderEliminar
  48. Nah, bung jose matadalan, baru saja aku peringatkan sejak awal bahwa kalian akan saling makan sendiri... nah ini sudah muncul satu lagi sebagai musuh utamanya xanana dan mengutuk alkatiri pula.

    ha ha ha ha.. di forum ini memang saya gemar sekali memaki. karena kualitas manusianya hanya pantas dimaki.. coba lihat sejak posting awal siapa sebenarnya yang memulai fitnah dan pembunuhan karakter di forum ini... ya para dombanya xanana dan horta itu...
    ha ha ha ha

    eh, jangan anggap tukang dokar gak bisa nganalisa politik gitu dong... masak Anda memetakan manuisia dalam kelas intelektual yang mulia dan tuklang dokar dan lonte2 di doli menjadi hina... ha ha ha... manusia ya manusia... domba ya domba seperti railos, alfredo, matadalan, salsinha dlsbnya itu...

    ha ha ha ha

    ResponderEliminar
  49. P/S: Sejak awal memang forum ini sudah busuk.. bahkan saya pernah mengusulkan agar ada yang memoderatori agar makian dan fitnah dihentikan... tapi pada kenyataanya Bereliku dan Matadalan terlalu keranjingan pada pembunuhan karakter dan politik yang nista..

    JADI KALAU FORUM INI SUDAH BERLUMURAN TAIK.. TAIK YA AKAN AKU BILANG TAIK DAN LOBANG DUBUR TETAPLAH LOBANG DUBUR!

    Ha ha ha ha

    ResponderEliminar
  50. Ops bung DOMDAIBERE, Anda yakin aku ini gak berarti buat bung? Ah syukurlah.. hehehehe

    Tapi aneh juga, seseorang yang lebih nista daripada bangkai tikus merasa PERLU ANDA RESPON DAN TANGGAPI... ahh respon Anda membuktikan kebalikannya.. ha ha ha.. yang benar ajeee?

    he he he he

    ResponderEliminar
  51. Ola Kawan Coki yang budiman,

    Sekali lagi, semua ini menunjukan bahwa coki alias rahung memang 'rahun' atu hancur betul kali ini. sama sekali tidak sanggup membantah semua hal dasar yang saya kemukakan sejak awal bahwa coki dkk secara mata gelap persis kuda pakai kaca mata hitam membela alkatiri. Soal KKN alkatiri..malah dicari justifikasi untuk membenarkannya, dsb sekali lagi hanya menunjukan kemunafikan coki dkk sebagai aktifis kutu loncat; soal altidi, soal kawan kamu Nuk, dsb...nggak usah deh ngomong yang besar-besar soal ideologi kalo hal-hal dasar ini tidak mampu kamu klarifikasi atau kamu bela dengan logika yang bener.

    Gimana intelektul model seperti ini yang mengklaim dirinya sebagai revolusioner? memang coki dkk pantas menjadi revolusioner onani massal...

    Gimana saya bisa percaya analisis coki dkk mengenai xanana dan horta...kalo analisis mereka selama alkatiri berkuasa salah total...hanya intelektual maputo dan batak yang bisa percaya sama analisis coki kali...

    soal caci maki coki, sekali lagi menunjukkan bahwa coki benar-benar frustasi dan merasa dirinya sangat vulneravel kali ini, sehingga perlu dilakukan pembelaan diri yang ekstra, sehingga citra coki sebagai aktifis kutu loncat yang hanya mampu beronani massal bisa agak dipulihkan...soalnya belum pernah ditantang dengan hal-hal dasar ini, sehingga sekali ditantang jadinya 'rahun' beneren...Coki berusaha agak sopan ketika memulai debat dengan saya, tapi semakin lama semakin kepojok, akhirnya hanya bisa dengan caci makian seprti ini...lagi-lagi inilah kualitas aktifis kutu loncat otak katak...yang menjadi pembela setia alkatiri...

    soal caki maki terhadap PD, Lucas da costa, xanana, horta, renetil oleh coki dalam kaitannya dengan identitas saya yang dituduhkan oleh coki, sekali lagi juga menunjukan betapa sembrononya dan emosionalnya coki...mendapat serangan ini.

    saya sama sekali bukanlah anggota renetil (badan besar, dsb) sebagaimana diidentifikasikan oleh Coki...sebaiknya coki klarifikasi dengan anggota renetil dan PD yang anda musuhi itu. Matadalan hanyalah seorang pengamat para aktifis kutu loncat macam Coki dkk...so, nggak ada urusannya sama railos, alfredo atau siapapun....kamu mencaci maki xanana dan horta sebagai taktik untuk mengalihkan perhatian dari hal-hal dasar yang saya gugat mengenai hipokritnya kamu dkk...silakan saja..sampai gila deh...gue nggak urusan sama. itu semua...

    Karena itu saya minta maaf pada PD, Renetil, lucas da costa dan juga aktifis renetil badan besar sebagaimana diidentifikasikan oleh Coki, karena debat saya dengan coki menyeret anda semua menjadi bahan caci makian coki...saya sama sekali tidak bermaksud kesana... atas nama coki (lawan debat saya dalam forum ini)...sekali lagi saya minta maaf...

    terakhir, kalo coki bener-benar yakin untuk menjatuhkan pemerintahan AMP, saya undang anda secara jantan untuk terus, sekali lagi, minta uang nya search foundation untuk terus bikin film propaganda fretilin...mungkin kamu perlu bikin film profilnya alkatiri -terutama adegan ketika kamu lagi disodomi oleh alkatiri (maaf para pembaca..saya hanya pinjam bahasa puitis dan gaya intelektualnya tuan coki ini)...

    gimana mau balikkan ke dili lagi?
    kasian dong sama antero, nuno, alex tilman, jose reis, dkk...kok coki dapat proyek lahan basah di bali, kawan-kawan setianya yang selalu rame-rame onani massal sambil nyanyi lagu Viva revolusi (dengan reff: KKN dan hipokrit)ditinggalkan begitu saja...

    coki bilang bahwa fretilin masih menang pada pemilu lalu...hanya oang tidak bisa baca politik yang berkesimpulan konyol macam ini....kok sebelumnya menang lebih dari 50%, kok jatuh seperti ini....bahwa xanana dan horta (hanya sebagai individu) mampu mengalahkan partai revolusioner yang disanjung matian oleh coki, ini baru berita dong... fretilin dan alkatiri mau contohi samora machel dan frelimo, tapi kualitasnya jauh dibawah frelimo dan machel...kasian dong...alkatiri terus menggunakan sisa-sisa sejarah 75, tapi hasilnya bagai tikus basah kuyub.

    Ini penting, karena hanya gossip dan berpegang pada teori konspirasi soal xanana dan horta, kayaknya sulit untuk menjatuhkan pemerintahnnya...kayaknya belum terlambat bagi coki dkk untuk gabung lagi sama jose reis untuk terus menipu rakyat bahwa alkatiri masih akan berkuasa 50 tahun lagi...(kasian deh...5 tahun aja nggak sampai)...

    Hayooo...jangan terlalu emosi dong, nggak baik dong terus caci maki seperti ini, apalagi bagi inteletual sekaliber mas "RAHUN" bukan "RAHUNG".


    mimpi yang indah deh soal revolusi dan aktifis kutu loncat....

    Jose Matadalan
    Pengamat Aktifis Kutu Loncat.

    ResponderEliminar
  52. Nah, nggak salah kan kalo saya bilang tuan coki ini pembela alkatiri yang bagai kuda pake kaca mata hitam? lihat deh, caci makiannya setelah dibongkar semua kemunafikannya???

    nggak mutu deh....sana layani lagi altidi deh (buka pantat eloe, sorry saya pinjam lagi model bahasa dan gaya intelektual coki) demi sebotol bir bintang...kan sama-sama di bali...hahaha

    Matadalan

    ResponderEliminar
  53. Selain pada Lucas da Costa, PD, Xanana dan Horta... Anda juga mungkin perlu meminta maaf pada bandit tuan Railos dan Alfredo.

    He he he.. ayuklah bung.. gak usah bersembunyi dibalik jubah Matadalan. Sebelum krisis kita sering duduk dibawah pohon di kantin yayasan Hak itu. Dan setelah krisis Anda membuat fitnah di Sahe ada senjata... Anda mengunjungi Alfredo di Maubessi, mengorganisir pemuda-pemuda, bakar-bakar rumah orang-orang lorosae dan militan Fretilin....

    Aneh juga Anda mengakui saya ini intelektual kaliber, dan aneh juga anda yang ngotot betul soal revolusi dan sosialisme... entah kapan saya mengkampanyekan dua hal ini gak jelas juntrungannya...

    Kasih tuh pantat sama Xanana dan Horta nggak 5 atau 50 tahun... kasih seumur hidup saja.

    ha ha ha ha ha... Jika memang Anda memang bukan orang yang aku sebutkan diatas... Anda ini hanya seonggok taik yang pantas dihargai seonggok taik!

    Ha ha ha ha ha

    ResponderEliminar
  54. MARI BELAJAR MEMBACA... :)

    Your comment has been saved.
    It may take a moment for your comment to appear on the site.
    63 Comments
    Close this window Jump to comment form

    Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Congratulation kepada J. Monteiro atas uraian pemikiran yang sangat sesuai dengan fakta.
    Memang kenyataan sedih yang dialami oleh rakyat kecil setiap hari sangat menentuh hati setiap anak bangsa Timor-Leste yang cinta akan rakyatnya. Sayang sekali para pemimpin Fretilin sampai saat ini masih saja menutupi mata-telinga mereka hanya karena nafsu dan haus akan kekuasaan.
    Sangat disayangkan perlakuan para politik dari partai yang dikenal segabai partai histori namun para pemimpin Fretilin menunjukkan sifat dan perlakuan yang sangat berlawanan dengan jiwa revolusioner. Sangat disayangkan bila negara yang dijuluki oleh duni sebagai salah satu negara termiskin di dunia namun rakyatnya cukup senang dengan kehidupan di alam kebebasan masih saja terdapat ulah dari beberapa pemimpin atau leader partai Fretilin yang masih menganggap diri mereka adalah lain dari yang lain.
    Sangat disesalkan jika keistimewaan yang diberikan negara kepada oknum-oknum dari partai Fretilin berlansung terus dalam jangkah waktu yang lama. Sebab perlakuan keistimewaan itu sendiri sebagai suatu tindakan amoral, mereka yang mendapatkan hak khusus ini sangat tidak bertanggung-jawab atas penderitaan rakyat yang katanya mereka perjuangkan. Kalau saja rakyat Timor-Leste ketahui bahwa dirinya akan diperlakukan begini oleh orang-orang Fretilin setelah merdeka maka mungkin saja banyak rakyat memilih integrasi lewat opsi otonomi pada tanggal 30/08/1999 lalu. Sangat tidak masuk akal Mari Alkatiri dan Rogerio Lobato berobat ke luar negeri dengan alasan di Timor-Leste kekurangan fasilitas dan service, sementara mereka (MA,RL) mendatangkan para dokter ahli dalam berbagai bidang dari luar negeri (Cuba) dan beroperasi di negara Timor-Leste sampai saat ini. Kalau mereka (para dokter) itu didatangkan berarti mempunyai kualitas yang tinggi dalam melayani para pasien dan di negara kita kalau bukan berkualitas untuk memberi asistensi kepada Mari Alkatiri dan Rogerio Lobato atau pelayanan yang tidak sesuai dengan para petinggi dari Fretilin itu mengingat penyakit yang mereka derita maka pertanyaan saya adalah penyakita macam apa Mari Alkatiri da Rogerio Lobato derita ? Dan apakah orang Timor lain tidak menderita penyakita yang semacam, lalu orang lain itu tidak dapat diselamatkan oleh RS di Timor-Leste lalu mati ?
    Memang berlebihan dan keterlaluan sekali perlakuan keistimewaan ini !! Sebenarnya para petinggi dari Fretilin dan para leader lain di negara ini memberi contoh yang adil, dan juga menjadi perintis keadilan dan perlakuan yang sama antar semua warga negara Timor-Leste.
    Jika tidak menunjukkan jiwa yang adil dan bijaksana di dalam kehidupan sehari-hari maka kata-kata yang diluncurkan oleh orang-orang Fretilin setiap saat bahwa kini Timor-Leste adalah negara yang tergagal (estado falhado) namun bukan karena orang lain. Timor-Leste Estado Soberano falhado oleh orang-orang Fretilin sendiri terutama oleh para pemimpin partai Fretilin !!!

    Selamat !

    Victor Tavares

    8:10 AM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Mana bahasan filosofisnya? Tulisan yang sok bergaya intelektual, tapi yang hanya hanya obrolan sampah ala naikoli juga.

    Nanti dibilang Sarjana Supermie ngambek pula.

    10:26 AM
    Delete
    Blogger Bere liku said...

    Rahung Nasution adalah Beny Murdany baru di Timor-Leste?

    Dulu sebelum invasi TNI melalui operasi Komodo ke Timor-Leste,Beny Murdani sebagai agent Rahasia menyulungdup ke Timor-Leste,memyembara sebagai gembala sapi,merongrong dan menghangati suhu politik Timor Leste untuk membuktikan Invasi pada tanggal 07-12-1975.

    Sekarang paska Kemerdekaan,ada seorang Beny Murdany baru,yakni Rahung Nasution,menyulungdup ke Timor-Leste dengan tujuan kerja sukarela di LSM lokal,tapi membawa misi sebagai seorang Beny Murdany yang baru,yakni agent BAKIN di Timor-Leste.

    Maka rakyak dan bangsa Timor-Leste,waspada dengan Beny Murdani yang baru ini,pura-pura jadi revolucioner,tapi ada misi dibalik itu!

    Hafuhu Nain

    12:28 PM
    Blogger Nahabere said...

    Saya setuju dengan Rahung Nasution. Setelah membaca tulisan J. Monteiro, saya malah menempatkan J. Monteiro layaknya orang-orang dalam Barisan Sakit Hati atas kebijakan pemimpin Fretilin saat itu. Esensi dan substansi tulisan J. Monteiro yang diberi apresiasi oleh Vitor tavares memang secara eksplisit tidak membahas nilai filosofi Fretilin sama sekali. Hal ini juga membawa saya pada kepastian bahwa J. Monteiro dan mungkin juga Vitor Tavares malah tidak tahu apa itu filosofi Fretilin.

    Tulisan J. Monteiro hanya bernilai sebagai sebuah kritik atas kebijakan Fretilin yang timpang dalam hal penggunaan dana untuk kalangan elit politik. Tapi saya kira itu wajar, karena itu dianggarkan dalam budget.

    Rahung Nasution sebagai agen bakin? dari mana beriliku dapat info ini? Kok intelektual seperti bereliku mulai mengasah sifat carracter assasination dari sekarang ya? apa bedanya generasi sekarang dengan yang lagi rame-rame saling membunuh karakter itu?

    Rahung Nasution yang aku kenal adalah simanusia bumi yang bahkan tidak ingin dirinya diasosiasikan dengan strukur politis buatan manusia dinegara manapun!

    Chao

    6:47 PM
    Blogger Marco said...

    Yachhhh...tulisan itu sendiri memang kosong, dengan tata bahasa yang kacau. Yang saya herankan, koq koran-koran di TL itu mau-maunya memuat tulisan nggak mutu seperti itu. Judulnya filosofis, tapi penulisnya sendiri tidak memahami filsafat. Gimana sich? Ini sich bukan kajian filsafat, tapi ungkapan emosi dari mahasiswa yang mencoba mencari jati diri. AKu berani bertaruh, seorang yang memahami seluk-beluk filsafat tidak akan menulis 'sampah' seperti itu. Sampah saja kadang masih berguna karena bisa menghasilkan kompos, tapi kalau tulisan yang kosong, apa yang dihasilkan selain lebih hina dari pada sampah?

    Dan saudara Victor yang memberikan komentar 'puji-pujian' pun bahasanya tidak kalah kacau dengan penulisnya sendiri. Jadinya, sesama orang kacau saling mengomentari, ibarat kumpulan orang-orang kalah saling membela diri masing-masing. AKu nggak tahu apa yang dipelajari oleh Victor di Portugal sehingga bertahun-tahun pemikiranya seperti mandek alias tidak maju-maju, intelektual seperti itu tidak akan bertahan melawan arus pemikiran sekarang, karena arah pemikirannya sendiri tidak jelas. Dia pikir dunia masih seperti dulu seperti yang dibayangkannya. Satu hal yang harus dicatat, dunia sudah berganti rupa, karena itu pemikiranpun harus diubah. Jangan terus-menerus mengunyah sampah gitu dong.

    Gimana sich Victor dan kawan-kawannya ini, seandainya kalian berada di Indonesia, tempat yang paling pantas bagi kalian adalah penjaga pintu masuk kampus, pustakawan adalah pekerjaan yang terlalu berharga buat orang seperti kalian. Karena pustakawan sendiri adalah pemikir, bahkan lebih hebat dari seorang Professor sekalipun. Ingat Profesor Ben Abel, kawannya Ben Anderson? Dia itu pustakawan, tapi lebih hebat dari Ben Anderson. Sekarang kamu boleh berkoar-koar, tapi 5 atau 10 tahun ke depan, kalian tidak akan kepake di Timor Leste. Karena banyak intelektual brilian yang akan bermunculan dengan pemikiran yang berbeda. Sekarang saja udah bermunculan, tetapi mereka tidak akan mau menghabiskan waktu mereka untuk berdebat dengan orang-orang yang nggak mutu seperti kalian. Percuma, buang-buang waktu dan nggak mendapatkan sesuatu apapun. Kalo meminjam orang-orang Khmer Merah "Hidup tiada arti, mati tiada guna.!

    Kalo tulis yang benar dong, yang bermutu gitu. Jangan asal sikat, malu dong yang kita yang baca.

    Yenni

    6:50 PM
    Blogger Lekibesi said...

    Pada prinsipnya, saya tidak banyak mengomentari tulisan-tulisan yang ada. Namun kalau boleh saya anjurkan kpd teman-teman yang nota-bene "Timor-oan" dan "Timor nian saseluk" - Friends of Timor, agar sekiranya bisa saling menghormati dalam segala hal opini dsb.

    Tulisan yang dipaparkan di atas memang masih ada banyak kekurangan. Bisa saja seperti yang di utarakan oleh Sdra Nasution bahwa dasar filofosi utk menguatkan argumennya masih kurang (vague ideas) atau alur tulisannya masih rancuh (or fall over the places").

    Namun berpijak pada hal demokratisasi pikiran, biarkanlah dia (J. Monteiro) mengembangkan idenya dan teman-teman bisa mengcounter tulisannya dengan tulisan anda yang sekiranya lebih pantas untuk dibaca. Mungkin ini merupakan tulisan makalah (essay or assignment) dari J. Monteiro sendiri. Akan tetapi, alangkah baiknya pula jangan bersifat 'besar kepala' jika tulisan ini sudah dimuat oleh STL.

    Hanya untuk membenarkan komentar TATOLI bahwa Tulisan Fretilin & FALINTIL pun masih belum betul. Dan terdapat pula banyak kesalahan yang di dapati dalam hal pengejaan (spelling) kata-kata. Memang bahasa (indo) ini bukanlah bahasa ibu (mother tongue) namun berusahalah untuk menulis yang baik dan benar sesuai dgn EYD.

    Hey, jangan terus dibaca. Sebenarnya ini hanya untuk mengacaukan pikiran anda!! He..he..

    8:02 PM
    Blogger malikode said...

    Yeapp... cukup menarik hujatan kawan-kawan di blog ini. Setidaknya, caracter assasination memang benar terjadi dalam diskusi ini. Yang satu terkesan memperbaiki tapi justru ada kecenderungan membunuh karakter yg satunya. Saya hanya meragukan sensibilitas kawan-kawan akan upaya menciptakan caracter building yang memadai. Saya tidak membela siapa-siapa, cuma menyarankan agar perbaikan tulisannya J.M atau bantahan atas tulisan itu diketengahkan donk, jangan hanya menyalahkan, trus tidak menunjuk titik lemahnya. Sebaiknya menggunakan opinion counter, yg lbh beralasan, juga berargument, bhw ini lho filosfi Fretilin yang benar. Btw,..aku sedang menanti sebuah diskusi yg menarik, bukan diskusi srampangan kaya gini. keep in touch. Malikode Bakode

    8:29 PM
    Blogger matadalan said...

    Dear Rahung, jelasnya Coki..

    saya setuju dengan kritik yang ditujukan kepada sang penulis kolom ini. bahasanya meman agak kacau, dan juga isi tulisanya tidak mencerminkan judulnya yang agak sok filsafati.

    Tentu tuan Coki yang bersembunyi di balik "rahung" memiliki gaya bahasa yang lebih aduhaiii..dari asli Indonesia ya?

    Tuan Coki sok mati-matian membela si kuduk Alkatiri yang sok dianggap 'sosialis'?
    Dimana sosialisnya alkatiri? setelah diperkenalkan oleh pembantu alkatiri karena diundan perbaikan komputer di kantornya alkatiri, tuan coki jatuh cinta berat dengan alkatiri...gagal di PRD yang tidak ada kejelasannya di Indonesia seolah-olah tuan coki ketemu sama yang dimimpikannya...

    Akan tetapi kok bacaan sosialisnya murah banget...pemerintahan konyol otoriter pemula ala alkatiri kok dibilang sosialis...baca karl marx ala batak kali...

    dimanakah kebijakan alkatiri yang dikatakan sosialis? kirim pelajar ke kuba itu realisasi permintaan xanana ketika ketemu castro di malaysia...

    nepotisme ala alkatiri seolah-olah buat buta mata tuan coki...ahmad, ali alkatiri dsb, juga konco dekat tuan coki "Altidi" iparnya ahmad alkatiri yang sering membelikan bir buat mabuk tuan coki dkk kalo lagi stress...semua tidak bisa dilihat oleh tuan coki...altidi dapat proyek macam-macam karena KKN dengan alkatiri...tapi tiap sore kasih minum tuan coki dengan bir hasil KKN...uenaaaak dehhh minum terus hasil sosialis KKN ala tuan coki dan alkatiri...heheheh...

    sok, kalo mau bantu orang timor-leste, tidak usah adu mereka dengan kelompok yang satu dengan kelompok lain deh...itu strategi warisan nenek moyang tuan coki si Londo bule belanda....cukuplah dengan politik adu domba semcam ini...

    jadi coba pikir agak tenang deh kalo bilang alkatiri sosialis tidak ada kamus kiri yang dukung analisa konyol tuan coki ini...

    selamet deh....

    9:02 PM
    Blogger Marco said...

    Tulisan itu sendiri memang kacau, baik dari segi penulisan maupun penyajian fakta. Bukankah para pejabat memiliki privilege untuk berobat ke luar negeri, dan hal ini tidak hanya berlaku untuk pemerintahan Fretilin yang telah jatuh, tapi juga untuk pemerintahan sekarang, malah mungkin lebih kacau. Harus obyektif dong!

    Yach..kalo mau jujur, Coky memang memiliki gaya bahasa yang lebih baik. Karena itu anda tidak perlu berkecil hati karena jeleknya bahasa Indonesia anda. Tapi jangan pula menggangap bahwa ‘karena saya bukan orang Indonesia’ maka bahasa Indonesia saya tidak perlu sempurna. Itu pemikiran yang sungguh keliru, berapa jauh sich jarak antara Indonesia dan Timor Leste, bukankah secara geografis Timor Leste lebih dekat ke Indonesia ketimbang Negara lain? Jadi tidak ada alasan untuk tidak mempelajari bahasa Indonesia.

    Dari tanggapan Choky yang singkat itu, sebetulnya dia tidak membela posisi Alkatiri, anda sendiri yang seperti kebakaran jenggot. Kalau ngomong tentang sosialis, sebetulnya anda sendiri bukanlah pakar dalam hal itu. Coba katakan sejauh mana pengetahuan anda tentang ideology yang satu ini? Selain hanya bisa menghujat bahwa sosialisme itu seperti hantu yang bisa menerkam siapa saja. Mengenai PRD, mungkin bisa dibilang bahwa anda memiliki pengetahuan yang sangat terbatas perihal partai ini. PRD sendiri bukan partai massa, tetapi partai yang berbasiskan pada kader. Artinya qualitas diutamakan ketimbang quantitas. Kalaupun PRD tidak menang dalam pemilu di Indonesia, tidak ada yang patut disesali karena memang tidak ada kegagalan. Walaupun PRD bisa dikatakan partai gurem tapi bekas pentolan PRD menjadi orang-orang penting di besar seperti PDI-P, PAN dan Golkar. Budiman Sudjamiko (saat ini menjabat sebagai ketua Litbang partai itu), Haris Rusli Moti mantan ketua DPW-PRD Yogya (saat ini jadi ketua DPW-PAN, Yogyakarta). Jadi jangan asal ngoceh dong, harus punya data. Kalau nggak tahu, mbok yach belajar, gitu!

    Pikiran anda yang cenderung elektoralis menyebabkan anda menarik kesimpulan bahwa sebuah partai bisa dikatakan sukses kalau menang dalam pemilu. Itu sich pikiran kuno yang sudah ditinggalkan oleh para ilmuwan politik baik di dunia barat maupun di dunia ketiga. Koq anda masih menggunyah mentah-mentah pikiran kacau seperti itu?

    Kalao seseorang mengagumi kehebatan seorang tokoh, itu hal yang normal, tidak terkecuali Choky. Xanana mengagumi Sahe dan Nicolau Lobato, Mariano Sabino mengagumi Barak Obama, itu bukanlah hal yang tabuh. Jadi anda jangan sentiment gitu dech.

    coba anda jelaskan mana bacaan sosialis yang murah dan mana yang mahal? Tidak ada pengetahuan yang murah dan begitupun sebaliknya. Bahkan Marx sendiri mengatakan bahwa “Tidak ada jalan yang gampang menuju pengetahuan.” Apa maksud kamu dengan mengatakan “sosialisnya murah banget.” Apakah anda pernah melihat pameran harga sosialis di pasar malam? Argument anda ini semakin memperkuat pandangan saya bahwa anda memang buta sama sekali tentang konsep ini. Yang namanya buku Karl Marx itu nggak peduli apa mau diterjemahkan ke Inggris, ke Tetum, ke Batak, yachhh..tetap akan sama, tergantung sejauh mana sang penerjemah tidak menghilangkan esensi dari terjemahan itu. Jadi karya Marx yach..tetap hak intelektual dari sang empunya, sebaliknya bukan milik bung Matadalan. Bukan begitu bung Matadalan?

    saya juga nonton TV di Indonesia. Memang Xanana yang berjabat tangan dengan Castro pada saat berada di Malaysia, tapi kemudian yang berkunjung ke Cuba adalah Horta dan Mari. Permintaan Xanana wajar-wajar saja, tetapi harus ada kepala pemerintahan yang menindaklanjuti permintaan itu. Jadi semuanya berjasa, baik Xanana, Mari maupun Horta. Cuman pengetahuan anda tentang politik tata Negara memang perlu dipertanyakan.

    Kalau mau mengetahui Alkatiri itu sosialis atau tidak, wawancara langsung saja sama orangya. Khan dia masih hidup, biar anda juga bisa menangkap ide-idenya. Jangan-jangan anda sendiri tidak tahu apa itu sosialisme, lalu bingung sendiri apa yang akan ditanyakan kepada Alkatiri. Salah-salah anda sendiri yang bakal dikuliahin sama si Alkatiri. Mau belajar konsep koq pake terka-terkaan, gimana sich Matadalan ini! Idelogi itu untuk dipelajari sebagai pengetahuan, bukan untuk dihujat, waktu anda akan habis hanya untuk menghujat orang lain. Sedangkan orang yang anda hujat akan terus maju.

    Coki memang membantu orang Timor Leste dalam hidupnya, sekecil apapun bantuan itu—kalau anda masih mau dianggap orang beradab—maka harus dihargai. Masa orang seperti Coki memecah-belah rakyat Timor leste, yang benar saja lo! Yang memecah belah itu justru pemimpinmu sendiri, yakni Xanana Gusmao. Sejak kapan COky mengucapkan kalimat “Hanya 3 distrik saja yang berjuang, sedangkan 10 distrik sisanya adalah keturunan pro-otonomi.” Lo mau melemparkan kesalahan kepada siapa? Takut menggugat Xanana, biar saja orang lain yang melakukan itu.


    kasian dech loe!

    10:22 PM
    Blogger matadalan said...

    Marco yang sok pinter dan suka kutip sana-kutip sini tanpa kejelasan...Kok coki diam seribu bahasa...dan marco sendiri nggak mempunyai nyali untuk menjelaskan kepada hamba ini mengenai sosialis murahangnya alkatiri. tunjukang deh kebijakan sosialis murahannya alkatiri deh pada saya.. alkatiri seperti saya katakan hanyalan seorang otoriter pemula yang syukur berhasil dihentikan sebelum terlambat...saya tidak membela xanana juga sama sekali..kalao pemerintahannya kacau maka kita anak bangsa harus berani menghentikannya juga.

    Kok Coki dan pembelanya Marco dengan lihainya mengabaikan beberapa isu sentral yang saya singun. KKN nya alkatiri, baru beberapa bulan pegang kekuasaan saudara-saudaranya sudah jadi pimpro semua. Teman baik kalian Altidi KKN ulung yang sering beli bir dan ikan ayam bakar dan beri 'uang saku' misalnya untuk Coki, kok kalian tidak berani kritik sama sekali..maling-maling besar di fertilin kok kalian diamkan saja...pembangunan yang hanya dili sentris, sementara distrik tidak tahu apa yang terjadi karena alkatiri tidak punya kemampuan manejerial untuk urus semua ini..kok kalian tidak kritik..pokonya masih banyak lagi deh...daftar sosialisme murahan nya alkatiri...

    rasanya kayak bumi dan langit deh kalo mau sebut alkatiri sebagai sosialis...sekali lagi gelar yang pantas untuk alkatiri adalah otoriter pemula yang sedang memperkuat KKN...kalian ke bali saya yakin pasti tinggal di rumahnya altidi hasil KKN dengan alkatiri...kapan dia mapu beli rumah mewah atau sewa kalo bukan hasil KKN sosialisme murahan alkatiri...pasti dijamu enak dirumah altidi dan keluarga keluarga alkatiri di bali. lalu kalian onani masal sambil nyanyi paduan suara sosialisme murahan alkatiri...ini baru sesuai ajaran marx sebagaimana suka dikutip oleh marco dan coki secara tidak lengkap.

    marco sok bela PRD tampa mau tahu bahwa PRD pun mendaftar ikut pemilu, tapi tidak dapat apa-apa...lalu sok kayak kutu loncat, loncat ke PDI untuk sepat dapat kursi...logikanya marco agak kaco balo dalam memahami partai politik.
    PRD pun menempuh onani massal dan akhrinya semua mencapai klimaks dengan caranya masing-masing. dan Marco dan Coki pun rame-rame mengambil bagian didalamnya...ueanaaak deh...

    ini yang saya maksud dengan sosialisme ala batak nya tuan coki..tidak ada sosialisme di dunia sperti sosialisme murahanya alkatiri yang dibela matiamatian oleh Coki dan Marco..sekali lagi alkatiri bukanlah seorang sosialis tetapi alkatiri adalah otoriter pemula dengan kekhasan KKN yang luar biasa.


    Salam,
    Jose Matadalan

    4:21 AM
    Blogger Bere liku said...

    Salah satu pengikut socialis ala Alkatiri adalah Alex Tilman alias Bere Anan atau Tatoli.Salah satu ciri dari Socialis ala Alkatiri adalah makai instrument kapitalis untuk tujuan socialisme,misalnya saja Alex Tilman (AT) sekarang kerja di Bank Dunia (BD),yang mana lebih dikenal sebagai instrument neo-leberal yang mematikan perekonomian negara2 sedang perkemban,salah satu korbannya adalah negaranya Bung Nasution coky dan konco2nya.
    Se AT dan agent rahasia Rahung Nasution menjalankan misi2 tertentu antara lai:merongrong situasai politik intern TL,semakin kacau situasi politik dalam negeri maka semaka suckseslah socialisme yang berbau KKN dimimpikan oleh Alkatiri dan pengikut2nya seperti:Rahung Nasution,Alex Tilman,dll.

    Hafuhu Nain

    9:44 AM
    Blogger Basilio Araujo said...

    Kelihatannya Sdr. Monteiro ini adalah seorang Mahasiswa jurusan hukum yang baru mulai kuliah. Hal ini kelihatan dari istilah2 hukum yang digunakannya dilengkapi dengan bahasa asalnya yaitu bahasa Belanda dan Latin dengan maksud untuk menambah bobot dari tulisannya agar kelihatan ilmiah

    Ini adalah suatu usaha yang bagus, kalau Monteiro memang baru semester satu atau dua di Fakultas hukum. Namun akan menjadi suatu malapetakan kalau Sdr. Monteiro sudah duduk di semerter 4 ke atas karena pada semester 4 ke atas itu sudah mulai belajar Filsafat dan sudah selesai Pengantar Ilmu Hukum (PIH) dan juga sudah selesai ambil Mata Kuliah Dasar Umum seperti Bahasa Indonesia.

    Kalau Monteiro masih duduk di bawah semester 4 di Fakultas Hukum, maka kita perlu memberi apresiasi karena pada tingkat ini dia sudah mulai menulis. Dengan dia memutuskan menulis saja sudah bagus sekali bagi seorang mahasiswa di bawah semester 4.

    Namun kalau dia sudah di atas semester 4, nah ini dia. Kita perlu mewanti-wanti dia karena sistematikan tulisannya tidak jelas, maksud tujuannya tidak jelas, pesan yang ingin disampai tidak jelas dan terakhir isi tulisan tidak menjelaskan judul tulisan atau tidak ada kesimpulan yang mengaitkan kesimpulan dan judul tulisan.

    Secara pribadi, saya memuji niat Monteiro untuk menulis. Itu adalah suatu usaha yang bagus. Untuk bisa menambah bobot tulisanya, maka saya menganjurkan Sdr. Monteiro untuk mencari referensi2 tentang bagaimana menulis suatu karya ilmiah dengan demikian saudara tidak akan membuang waktu untuk menulis sesuatu yg oleh orang dikategorikan sebagai sampah, tapi sesuatu yang bernilai dan layak dibaca.

    Saya suka forom Haksesuk ini karena kelihatan agak ilmiah, walau kadang ada juga orang yang menulis dengan kaca mata kuda alias sekali memandang Fretilin jelek, maka Fretilin selalu jelek di mata penulis itu. Seharusnya seorang intelektual tidak boleh begitu. Seorang intelektual harus mencoba menulis sesuatu yang obyektif berdasarkan fakta dan teori yang jelas dengan referensi pendukung yang kuat.

    Salut buat penulis pemula MONTEIRO. Teruslah menulis, perhatikan kritikan teman2 karena semuanya pasti mempunyai niat baik untuk mendoron anda menulis sesuatu yang berbobot.

    Kalau ada orang yang mengatakan tulisan anda seperti sampah, janganlah patah arang. Itu adalah dorongan agar anda bisa memperbaiki tulisan anda.

    Ingat. Anda akan tetap mendapatkan kritikan seperti itu sampai tingkat calon doktor sekalipun. Semua orang yang pernah kuliah dan pernah menulis, pernah merasa sakit hati ketika profesor kita mencorek habis skripsi atau tesis kita.

    Basilio Araujo

    11:47 AM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Diskusi ini memang sudah kacau. Pertama, saya disamakan dengan Beny Murdani. Yang kedua, saya dibilang mati-matian membela Alkatiri dan Altide. Yang kita perdebatkan adalah tulisan itu. Perlu diketahui, sebelum Timor medeka, saya sudah sering makan dan ngebir dengan teman-teman Renetil di Jogya. Bukan hanya dengan Altide di Dili. Saya juga nggak pernah memperbaiki komputer di kantor Alkatiri. Saya pernah di Talitakum dengan Hugo dan Altide. Dan saya gak pernah jatuh cinta sama Alkatiri, kalau ada kebijakan dia yang saya dukung, itu hanya kebijakan pendidikan dan sekolah yang gratis, pembentukan petrolium fund. Dalam soal-soal kebijakan lainnya, saya memposisikan diri kritis dan semuanya bisa kita perdebatkan.

    Selanjutnya, ketika krisis politik terjadi di Timor Leste, saya memutuskan tinggal di Bali. Dan belum sekalipun aku ketemu Altide di Bali atau menikmati hasil KKN-nya disana seperti yang dituduhkan tuan Matadalan.

    Yang ketiga, saya tidak punya tanggungjawab untuk membela politik PRD, karena sejak tahun 2000 saya sudah memutuskan untuk tidak berpartai. Saya yakin sebagai ilmu Marxisme memang sesuatu yang diperlukan untuk menganalis kelas sosial, namun dalam aksi politik saya berkecendrungan ke anarkisme.

    Jika kita mau berdebat mari kita kembali kepokok tulisan itu dan sebaiknya ada yang memoderatori. Jika memang ke’batakan’ saya menjadi halangan untuk saya terlibat dalam membicaran Timor-Leste dan memberikan solidaritas saya, maka yang berpendapat demikian memang berpikiran dangkal dan picik!

    Salam

    Rahung (Coki) Nasution

    11:59 PM
    Delete
    Blogger matadalan said...

    kali ini coki sok menjaga jarak dengan fretilin konyolnya alkatiri..dili terlalu kecil untuk bisa kita tutupi gelagat kita. seperti saya katakan semula, setelah diminta oleh pembantu alkatiri untuk memperbaiki komputer dikantor alkatiri, coki dengan bangganya menempatakn diri sebagai antek sosialisme murahan alkatiri. misalnya coki dan kawan-kawanya Nuno Rodrigues dan antero bendito membuat satu dokumentasi film propaganda fretilin murahan. coki rajin menjadi antek fretilin selama kongress nasional fretilin yang penuh manipulasi. selanjutnya coki dan kawan-kawan terus memdukung alkatiri dengan menjadi bagian dari mesin propaganda alkatiri bersama alex tilman.

    saya pikir jantan saja, kalo memang menjadi pembela alkatiri toh tidak ada yang melarang. Tentu Marco dengan setianya bergabung. Jangan karena alkatiri sudah jadi seperti tikus basah, lalu pengikut-pengikut setia mulai berdalih dan meninggalkannya. kasian dong...setelah alkatiri jatuh, cokipun minggat dari dili karena tidak dipanggil lagi pembantu alkatiri untuk memperbaiki komputer di kantor perdana menteri. revolusioner konyol kayak gini....ngaku sok anarkis, nggak tahunya dukung matian pemerintahan konyolnya alkatiri...baca marxisme 'ulun tun ain sae, kali'. coki harus jujur bahwa kamu pergi dari dili karena sudah tidak punya tempat diantara kawan-kawan aktifis di dili karena sikap konyol kamu yang dukung alkatiri kayak kuda pake kaca mata hitam. kasiannya kamu harus pergi meninggalkan kawan2mu, nuno, antero, nuk kacasunkana yang semuanya adalah bagian dari mesin propanganda fretilin dibawah alkatiri si otoriter pemula. saya pikir adalah wajar untuk dukung fretilin, tapi harus tetap kritis. yang terjadi dengan coki dan kawan-kawan ini adalah dukung fretilin seprti kuda berkacamata hitam. sehingga setelah alkatiri jatuh semunya seperti pelacur putus asa...

    tentu, secara retorika coki bisa mengatakan untuk fokus pada tulisan monteiro, supaya bisa mengalihkan beberapa hal dasar yang saya singgung didalam forum ini.

    baca tulisan propagandanya coki selama krisis secara jelas coki menempatkan diri sebagai pembela setianya alkatiri. apa pernah coki sebut KKN alkatiri untuk saudara2nya dan teman dekat coki altidi di dalam tulisannya? takut kali entar nggak diminta lagi oleh pembantu alkatiri untuk perbaikan komputer? takut kali entar nggak disangongin oleh altidi, paling masih bisa minum bir gratis hasil kkn. pemikir kritis apa seperti ini? teori sosialisme apa seperti ini...tiba-tiba jadi sok anarkis...malu aaah.

    nanti kita sambung lagi deh...

    Jose Matadalan.

    5:04 AM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Matadelan,

    Pertama Anda rasis dengan mengatakan aku sedang mendukung sosialisme otoriter bla, bla, bla.. trus muncul istilah sosialisme Batak. Sekarang aku baru tahu bung, sepertinya kita sering nongkrong dan duduk di bawah pohon di kantor HAK itu.Dan sehabis kongres Fretilin pun, dan awal kekacauan mulai muncul, bung pernah bilang bahwa aku lagi dicari2 orang pendukungnya Alfredo. Hmm... Ini aku kasih bung posisi kami ketika kongres Fretilin itu. Bung baca dulu dan mari diskusi pake akal, jangan pake pantat dan hanya sembarang be'ol kayak gitu. Masak kualitas kader PD hanya seperti bung ini? Ini baca tulisan dibawah ini baik-baik, dan inilah posisi kami terhadap politik Fretilin. Tulisan ini dibuat menjelang kongres.

    Grupu Estudu Maubere:
    Estadu Popular Kontra Estadu Emprezariu

    Depois de okupanti sai tiha husi Timor-Leste tamba sira lakon iha referendum 1999, Povu Timor- Leste tama ba iha faze tranzisaun hodi hari'e estadu independenti Timor-Leste liu husi ONU nia liman. Tranzisaun Timor-Leste ne'e hanesan istoria ONU nian ba dala uluk hodi lidera diretamente guvernu iha rai ida nia laran.

    Bainhira hala'o mandatu hanesan guvernu, ONU entrega knaar ba Banko Mundial atu sai nuudar realizador ba rekonstrusaun dezenvolvimentu iha Timor-Leste hodi administra osan rekonstrusaun nian ne'ebe mak estadu-membru ONU nian sira fo'o. Iha fulan Outubru tinan 1999 Banko Mundial hari'e Joint Assesment Mission (Misaun Avaliasaun Konjunta) hodi formula planu baziku ba rekonstrusaun iha Timor-Leste nian. Rezultadu husi estudu ne'e mak utiliza hanesan matadalan ba rekonstrusaun iha Timor-Leste. Iha programa rekonstrusaun nia laran tomak no hari'e instituisaun sira iha estadu Timor-Leste nian mos lideransa organizasaun luta ba independensia CNRT marjinalizadu tamba sira nia poder apenas hanesan konsultativu deit.

    Bainhira entrega tiha soberania mai ita iha fulan Maiu tinan 2002 mos ONU ho Banko Mundial nia papel sei la'o nafatin. Estadu membrus bo'ot ONU nian sira nia papel bo'ot nafatin deit liu husi sira nia advizoris hirak ne'ebe mak kolokadu iha departamentus guvernu nia laran no iha instituisaun importanti sira seluk nomos liu husi programas oioin ne'ebe mak sira realiza diretamente pur izemplu programa reabilitasaun ba agrikultura, edukasaun nst. Programa hirak ne'e ema peritu sira husi nasaun sira be fo'o azuda ne'e mak halo bazeandu ba reseita ne'ebe mak iha tiha ona, laos bazeia ba estudu sientifiku sufisienti konaba situasaun ka kapasidadi povu Timor-Leste nian rasik. Nasaun bo'ot hirak ne'ebe domina iha ONU no Banku Mundial agora daudaun ne'e hanoin katak nasaun sira atrazadu hanesan Timor-Leste ne'e so bele dezenvolve ba oin se karik ekonomia entrega totalmente ba setor privadu. Iha ne'e halo estadu nia papel apenas atu apoia deit ba dezenvolvimentu iha setor privadu. Se karik estadu mak ativu iha aspetu ekonomia nian, sira dehan estadu hakarak hatama kanuru tohar para atu estraga deit dezenvoolvimentu ekonomiku ne'e rasik.

    Guvernu estadu independenti RDTL iha Primeiru Ministru Mari Alkatiri nia ukun haka'as-an para halo estadu Timor-Leste ne'e realmente independenti duni mak halo desizaun bazeia povu nia nia interese.

    Kontra Privatizasaun

    Guvernu la-duun naran simu deit programa ne'ebe mak instituisaun internasional sira halo. Pur izemplu, konaba dezenvolvimentu enerzia eletrika, Banko Mundial liu husi Banko Dezenvolvimentu Aziatiku (ADB) hakarak fo'o debe osan maibe ho kondisaun ida katak iha tinan 15 nia laran kompania enerzia eletrika ne'e privatiza tiha. Guvernu lakohi halo buat ne'e tamba haree ba esperiensia iha nasaun kiak sira seluk katak bainhira privatiza tiha kompania enerzia eletrika nian mak so ema riku sira deit mak bele hetan asesu diak liu tamba ba kompania privadu, enerzia eletrika ne'e produtu ne'ebe mak bele faan para hetan lukru ba kompania, sein hanoin katak povu kiik mos presiza eletrisidadi liuliu para atu bele hetan naroman mos. Tamba lakohi tuir Banko Mundial nia hakarak, mak to'o ohin loron mos ita sei hasoru problema ho servsu eletrisidadi nian. Maibe guvernu besik hetan daudaun ona susesu tamba iha tinan 2007 oin mai atu komesa hahu ona dezenvolvimentu enerzia eletrika para bele serbi ona ba povu nia nesesidadis.

    Iha area transporte, Governu hakarak harii kompania transporte estadu hodi nune'e povu iha suku-suku izoladu bele kontaktu ba malu ho sidade ba sira nia nesesidades, inklui faan produtu agrikultura. Maibe Banku Mundial kontra ideia ne'e. Agora ne'e governu hakarak harii kompania estadu ne'ebe sosa peskador kiik nudar peskador mayoria iha Timor Leste. Dala ida tan Banku Mundial kontra ideia ne'e. Governu rasik seidauk bele harii kompania tamba seidauk iha osan rasik ne'ebe naton ba asuntu ne'e. Liutiha osan husi rendimentu mina husi tasi Timor naton, iha posibilidade boot hakarak atu harii kompania estadu ne'ebe ho misaun suporta progresu moris povu sei bele hetan.

    Kompania mina estadu no Fundu Petroliu

    Agora ne'e governu halo hela planu hodi harii kompania mina estadu nian. Hodi harii kompania ne'e ho objetivu lukru (keuntungan) hotu-hotu ne'ebe hetan husi mina no gas bele utiliza ba interese povu ninian. Parte husi preparasaun ne'e, governu agora dadaun halao hela estudu kompania mina estadu hanesan iha Malaysia no nasaun sira seluk. Planu harii kompania estadu ne'e emprezario Timor Leste sira kontra (ne'ebe balun nudar militante Fretilin). Emprezariu hirak ne'e servisu hamutuk ho emprezariu estranzeiru kompete hodi hetan lukru husi mina. Tuir sira, direitu maneza mina ne'e tenki fo kompania privada tamba kompania hirak ne'e bele maneza ho efisiente no fo vantazen ba governu liu husi taxa no royalty ne'ebe fo ba governu. Tuir sira, kompania estadu sei la fo vantazen tamba lukru ne'ebe kompania hetan ofisial governu sei halao korupasaun. Argumentu hanesan ne'e mos Banku Mundial uza ba privatizasaun.

    Los duni katak iha nasaun barak, kompania estadu la fo vantazen ba estadu tamba korupsaun makas ne'ebe ofisial halo. Maibe ida ne'e akontese tamba governu iha nasaun hirak ne'e nudar governu otoritariu tamba lalaok estadu nian hotu inklui kompania estadu nian la hetan kontrola husi povu. Meius atu prevene korupsaun iha kompania estadu nian halao iha kontrola povu nian tuir reprezentante ne'ebe hili liu husi eleisaun zeral demokratiku hanesan membru parlamentu sira. Primeiru Ministru komprende asuntu ne'e, tamba ne'e rezultadu husi mina no gas husi Tasi Timor rai iha Fundu Petrolio ne'ebe so Parlamentu Nasional mak bele hasai osan ne'e.

    Fundu Petroliu hanesan sistema zestaun osan ne'ebe kria tuir lei Timor Leste ba rezultadu mina no gas Tasi Timor. Osan ne'ebe hetan ba investe iha Estadus Unidus iha forma obligasi Governu Estadus Unidus ho risku ne'e kiik liu. Rezultadu hotu-hotu husi mina kanaliza ba Fundu Petroliu ne'ebe nia konta bakaria (rekening) Banking and Payment Authority (BPA) mak kaer no hatama ba Federal Reserve, banku sentral Estadus Unidus. Osan hotu ne'e atu foti tenki ba dala uluk hetan aprovosaun husi Parlamentu Nasional no tenki iha deklarasaun husi auditor independente ba rezultadu riku soin mina Timor Leste. Prosesu ne'e mos hetan kontrola husi Konsellu Konsultativu Mina ne'ebe kompostu husi reprezentante Parlamentu Nasional, organizasaun non governu, instituisaun reliziosa, no setor privada. Iha tempu oin mai instituisaun ne'e mos sei kompostu husi eis-Prezidente Republika, eis Prezidente Parlamentu, eis Primeiru Ministru, eis Ministru Finansas, no eis Diretor BPA. Dalan rai osan iha Federal Reserve no foti osan hanesan ne'e garantia transparansi no hodi nune'e prevene korupsaun hanesan akontese iha nasaun barak ne'ebe riku ho mina.

    Kona ba utilizasaun osan husi Fundu Petroliu, linha politika Mari Alkatiri klaru liu ne mak investimentu publiku ba setor publiku ne'ebe fo proveitu boot ba povu, hanesan edukasaun gratuitu, asistensia saudi gratuitu, harii kompania mina estadu, halao programa novas parserias ho organizasaun non governu.

    Osan ne'ebe hetan husi mina no gas nudar hun ba rendimentu prinsipal ba Timor Leste no nudar kapital prinsipal ba ukun rasik an Timor Leste. Rendimentu mina ne'ebe sae ba beibeik fo kbiit ba governu atu halao programa ne'ebe favorese povu Maubere. Timor Leste tuir Venezuela relasiona ho utilizasaun rezultadu mina hodi haforsa povu. Iha Venezuela, governu xefia husi Hugo Chavez uza ba eradikasaun analfabetismu, asistensia ba saudi povu, dezenvolve koperativa agrikultura no industria no mos tulun povu husi nasaun seluk iha area saudi.

    Bele mos osan husi mina ne'e sai hanesan objetu konflitu iha rai laran. Grupu balun hakarak atu osan ne'e uza liu-liu ba dezenvolvimentu setor privada. Dalaruma asuntu ne'e sai nudar hun ba kompetisaun boot iha kongresu Fretilin nia laran.

    Kontra tusan

    Maski sidauk iha osan naton ba dezenvolvimentu, Governu Mari Alkatiri deside atu la halo debe ba Banku Mundial, afinal Banku Mundial rasik iha interese boot atu fo tusan ba Timor Leste. Ida ne'e tamba PM Alkatiri hatene diak liu tuir esperiensia nasaun sub dezenvolvidu katak tusan ba Banku Mundial grupu elite deit mak sei goza bainhira tusan ne'e halao no bainhira too nia tempu povu tomak mak tenki selu fali tusan hirak ne'e. No mos, nasaun hirak ne'ebe iha tusan sei lakon sira nia independensia politika, tamba sira nia politika ekonomia tenki tuir saida mak Banku Mundial hakarak. PM Mari Alkatiri no Prezidenti Xanana Gusmao lakohi RDTL foti desizaun ne'ebe haterus bei oan sira tamba gostu ba tempu badak grupu elite nian agora.

    Edukasaun no Saudi

    Governu Alkatiri hatene didiak katak dezenvolvimentu presiza ema ne'ebe isin diak no matenek. Tamba ne'e governu fo prioridade ba setor edukasaun no saudi. Ida ne'e mos lao tuir Konvensaun Internasional ba Direitu Sosial, Ekonomia, no Kultura ne'e RDTL ratifika tiha ona, afinal Estadus Unidus ne'ebe dehan sai pioneiru direitus humanus too ohin loron sidauk ratifika konvensaun ne'e. Ita tenki orgulhu katak nudar nasaun foun ne'ebe kiak iha tinan hira nia laran deit bele fo asistensia saudi no edukasaun gratuitu ba povu. Se governu la fo edukasaun no asistensi saudi gratuitu ne'e halo ema ne'ebe iha osan deit mak bele moris saudavel no fo eskola ba nia oan sira, no ema kiak sei kontinua moris iha moras no beik nia laran.

    Atu fo asistensia saudi gratuitu ne'ebe iha kualidadi as, governu halo koperasaun ho nasaun Kuba ne'ebe iha standar saudi ne'ebe as no konhesidu iha mundu. Kualidadi edukasaun no saudi iha Kuba Banku Mundial mos rekonhese tamba nudar nasaun sub dezenvovidu bele lao hanesan nasaun industria ne'ebe dezenvolvidu iha area saudi hanesan nasaun Skandinavia sira. Kuba haruka doutor barak ho voluntariu atu fo asistensia saudi to'o iha suku izoladu sira. Sira hetan tunjangan (abonu) mais ou menus
    $ 200 fulan-fulan. Osan ne'e kiik liu sei kompara ho 'salariu' doutor husi nasaun seluk ne'ebe kontrata atu servisu iha Timor Leste, ne'ebe hetan salariu liu dolares rihun tolu.

    Governu Timor Leste haruka estudante atus ba atus ba Kuba hodi aprende medisina iha Kuba. Tuir planu governu iha tinan 2015 sei to'o target katak iha Timor Leste doutor ida sei fo asistensia ba populasaun 1000. Numeru ne'e liu fali rasio doutor:populasaun iha Estadus Unidus (1:1400). Koperasaun ho Kuba ne'e fo vantazen ba Timor Leste tamba estudante aprende ho osan husi governu Kuba tomak no governu Timor Leste hasai deit osan ba transporte husi Timor Leste ba Kuba (no bainhira sira fila fali). Programa ne'e hatudu rezultadu Departementu Saudi ne'ebe iha planu ne'ebe diak ba sistema saudi no oinsa bele prepara rekursu humanu ba ne'e.

    Pemerintah mos halao hela programa hadiak nutrisaun inan no oan. Timor Leste ema konhese nudar nasaun ida ne'ebe ho presentazen inan no oan mate ne'ebe as liu iha mundu. Liu husi programa ne'e sei hatun numeru inan no oan ne'ebe mate. Programa ne'e foin halao iha distritu balun hanesan Likisa no Suai hodi servisu hamutuk ho WFP no Oxfam Australia. Programa ne'e fo rezultadu diak tamba hasae nutrisaun inan no oan ba sira ne'ebe tuir programa ne'e.

    Triste katak iha area edukasaun sidauk iha planu edukasaun ne'ebe sei harii husi primaria to universitaria. Ita bele haree katak edukasaun nao formal vokasional ne'ebe agora halao progarama husi governu Portugal no Brazil hodi prepara deit ema atu sai trabalhador ne'ebe faan nia matenek ba kompania, la prepara sira atu ukun rasik an no iha valor ba sosiedade.

    Iha area edukasaun no saudi hetan kritika makas, ida ne'e normal. Tamba laos buat hotu ne'ebe diak ba povu grupu elite sira gosta. Ema hirak ne'ebe la aseita ho eskola gratuitu hateten katak eskola gratuitu sei halo kualidadi eskola monu no estudante sei la responsabilidade ba edukasaun. Hanoin hanesan ne'e la los ida. Iha Alemanha, edukasaun husi primaria to universitaria gratuitu husi estadu no Alemanha hatene nudar edukasaun ho kualidadi as tamba ne'e ema barak husi nasaun seluk ba estuda iha ne'eba, husi teknolozia to filozofia no arte.

    Agrikultura

    Para atu dezenvolve setor agrikula, guvernu haka'as–an hodi hadia infra-estrutura mak hanesan irigasaun ho estradas. Maibe koitadu iha aspetu agrikula, seidauk kuti konaba atu organiza povu hodi hasae produsaun iha setor agrikula. Dalaruma ida ne'e iha relasaun ho fundus guvernu nian ne'ebe kuran tamba ne'eduni mak iha buat balun justru Banko Mundial mak hala'o. Ida ne'e ita bele haree pur izemplu konaba pastajen, guvernu la-oferese ema para halo treinamentu gratuitu ba povu. Tuir planu, Banku Mundial mak treina ema para sai treinador tekniku pastajen nian no harie organizasaun ba treinador tekniku hirak ne'e nian. Ema hirak ne'e mak sei hala'o servisu pastajen nian ba povu maibe ho hanoin ida katak povu sei selu osan ba sira. Ida ne'e mak justru hatudu bias privatizasaun Banko Mundial nian. Tuir loloos guvernu mak halo servisu iha aspetu ida ne'e, atu nune'e ema hotu bele hetan asesu, selae mak ema hirak be iha rekursu barak deit mak bele hetan asesu. Ida ne'e mak akontese mos ba aspetu seluk husi agrikultura nian.


    Estadu: instrumentu libertasaun ba povu vs instrumentu atu habokur emprezariu

    Husi programa hirak ne'e hatudu katak Guvernu Mari'e Alkatiri luta daudaun para halo estadu Timor-Leste independenti ne'e sai nuudar instrumentu hodi serbi ba povu, no laos atu serbi ba grupu elite. Entretantu grupu elite agora ne'e hetan lukru husi hala'o bisnis hamutuk ho emprezariu estranzeiru ne'ebe mak justru hakarak estadu sai hanesan instrumentu para atu favorese deit ba interese emprezariu nian. Sira hakarak guvernu halo desizaun politka ekonomika no fo'o projetus ba sira. Tamba hakarak ida ne'e mak sira tama ba partidus politikus para bele defini politika estadu nian tuir sira nia intereses.

    Emprezariu ne'ebe mak dezenvolve ho dalan ida hanesan ne'e iha karater parazita. Sira halo estadu sai hanesan instrumentu para esploita estadu nia riku soi no sira mos esploita povu nia kosar been. Hanesan buat ne'ebe mak akontese agora daudaun, riku soi ne'ebe mak sira hetan laos uza para atu dezenvolve atividadis ne'ebe mak produtivu hodi fo'o prosperiedadi ba povu, maibe uza hodi goza ba sira nia-an rasik. Ekonomia iha Timor-Leste nia laran sira la-dezenvolve tamba sira laiha planu produtivu longu prazu nian, buat ne'ebe sira hakarak mak lukru iha kurtu prazu nian hodi apoia ba sira gaya moris ne'ebe mak konsumtivu no luxuria.

    Sira hakarak mak Timor-Leste fo'o liu perioridadi ba setor privadu iha ekonomia hanesan ho politika "neoliberalizmu" instituisaun finanseira multilateral Banko Mundial nian no Nasaun bo'ot sira ne'ebe mak hala'o programa iha Timor-Leste. Sira hanoin katak progresu iha estadu ida nia laran bele atinzi se karik ekonomia entrega ba setor privadu no estadu hala'o papel atu apoia deit setor privadu. Se karik ekonomia Timor-Leste setor privadu domina mak povu Timor-Leste sei moris iha mukit no terus nia laran husi aspetu hot-hotu. Laos aspetu hirak ne'e deit maibe mos hamosu grupu minoritas ne'ebe mak husi loron ba loron riku ba beibeik enkuantu povu Timor-Leste maioritas moris iha mukit rabat rai eternamente.

    Linha politika Mari Alkatiri nian sei hanesan nafatin ho objetivu loloos Fretilin nian konaba estadu nia objetivu mak realiza povu nia moris ne'ebe livri husi opresaun, esplorasaun, ignoransia no moras. Ou hanesan buat ne'ebe mak temi iha ita nia primeira konstituisaun iha tinan 1975: " atu sobu hotu estrutura kolonial atu nune'e bele hamosu sosiedadi foun ne'ebe livri husi dominasaun no esploitasaun" (artigu 2 Konstituisaun RDTL 1975).
    Agora daudaun akontese hela kompetisaun bo'ot entre orientasaun rua konaba estadu independenti Timor-Leste: estadu ne'ebe mak serbi ba povu versus estadu ne'ebe mak serbi ba interese grupu emprezariu nian. Kompetisaun ida ne'e akontese iha linha oioin, inkluindu mos iha guvernu nia laran nomos iha partidu Fretilin nia laran rasik. Papel ba ita hirak laran moos ba idealizmu libertasaun nasional ida ne'e para hamrik metin nafatin hodi luta ba estadu du povu ne'ebe mak haknaar-an ba libertasaun povu Maubere.

    Farol, 16 Mei 2006

    6:07 AM
    Delete
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Oh ya satu lagi Bung Mata dalan, mengenai film yang bung bilang propaganda murahan itu, MAUBERE OAN HAMRIK BA! Film itu kami kerjakan setelah kejatuhan Alkatiri... Film itu menjelaskan kebijakan politik Fretilin. Dan bukan membela Alkatiri. Dan perlu bung ketahui, Alkatiri tidak membayar kami utk mengerjakan film itu, film itu didanai organisasi SEARCH Foundation dari Australia. Search itu didirikan oleh Partai Komunis Australia dan perlu bung ketahui sejak awal perjuangan Timor Leste didukung oleh partai ini, jauh sebelum bung menjadi aktivis!

    6:21 AM
    Delete
    Blogger domdaibere said...

    saudara marco, rahung dan mata dalan sebenarnya anda tidak perlu terseret ke dalam satu perdebatan yg lebih jauh kemudian mengaburkan arah dan esensi masalah yg sdg dibahas. Saya setuju dengan saudara marco yg menghubungkan krisis negeri Timor Leste dgn Alkatiri tapi ingat..... jgn lupakan faktor Xanana. sebab semuanya ibarat jam weker yg sudah diseting atas nama ambisi kekuasaan dan harta yg hanya menunggu saat yg tepat untuk berdering dan memekakkan telinga hati kita.

    Dan bagi siapapun jgn pernah menyalahkan apalagi menuduh bhw PRD atau kadernya ingin menciptakan instabilitas di bumi Lorosae sebab itu adalah pola pikir " Keranjang sampah," siapapun yg mengatakan itu coba menoleh kembali ke belakang dan merenungi sesaat bagaimana para saudara kita aktifis PRD telah memberikan kontribusi yg begitu besar dgn memfasilitasi dan berpartisipasi dalam beberapa aksi demo oleh para aktifis kemerdekaan Timor lorosae di Indonesia saat itu, dan kemudian bahkan berlumuran darah, tanyakan pd Mariano sabino CS kalau anda ingin tahu lebih banyak.

    Kontribusi spt ini adalah sesuatu yg para penjilat dan lonte2 politik oportunis, dan para pro otonomi yg saat ini mengelilingi xanana tdk pernah lakukan, bahkan saat itu mereka malah menghujat dan menertawakan penderitaan tragis yg dialami kawan2 tersebut. "Only nasty people can say such a thing "..jadilah org yg bisa berterima kasih...

    Bung matadalan , memang anda ada benarnya, bahwa syukur allhamdulilah aksi massa Timor leste saat itu bisa menghentikan laju si " Marie bin osama alkatiri " kalo tdk bisa kita bayangkan betapa sebuah regime kecil "syeikh arab alkatiri " dengan kroco kroconya bisa muncul disana dan mulai menghisap harta kekayaan bangsa timor leste yang kemudian berkembang menjadi sebuah regime teroris, dan ateis yg lebih biadab dari regime soeharto....

    AKAN TETAPI ....itu tdk bisa dijadikan sbg justifikasi utk membenarkan konspirasi politik oleh xanana dan para kaum pro otonomi, punggawa2 milisi, dan oportunis penjilat di Timor leste yg telah mengkhianati dan menumpahkan darah bangsa ini untuk kembali merebut kekuasaan dengan memanfaatkan berbagai cara. ITU TDK BISA DIBENARKAN !!!...xanana adalah seorang aktor drama ketoprak, penipu ulung, yg gak tanggung2, rela menangis di hadapan massa hanya untuk menutupi kebiadabannya...

    Saudara rahun coki Nasution, anda gak perlu berkecil hati, saya yakin sbg seorang mantan ( ataupun masih aktif ) aktifis anda punya pengalaman dan kapasitas yg memadai dalam menghadapi, meng"Approach" dan memahami serta menyimpulkan permasalahan spt ini, andaikan sebuah " kotak " dipandang dari berbagai arah maka semua pengamat akan berreaksi mulai dari membahas, berbicara lantang, berpapar,bahkan bersiul, dan bernyanyi... itu lumrah dalam sebuah proses mencari konklusi ...so, "Your participation is always required"

    Bagi forum haksesuk, tdk perlu terlalu menunjukan sifat infantil dgn terus menghujat FRETILIN, anda tahu bhw sampai kapanpun FRETILIN itu akan tetap partai historis yg pesonanya bersemayam di sanubari rakyat Timor dan akan kembali berkuasa suatu saat nanti, hanya saat ini ia sedang terluka akibat beberapa faktor, di antaranya : ibarat mobil mewah BMW, FRETILIN malah disetir oleh keledai dungu seperti Marie alkatiri yg menghancurkannya atau oleh perbuatan tdk jantan, pengecut, dan tdk tahu berbalas budi dari R. Horta dan Xanana cs yg menghancurkan FRETILIN dari dalam. Jadi harus ada diferensiasi antara FRETILIN sbg partai historis dengan sikap amoral dari oknum2 biadab tersebut !!!

    "But anyway it just a matter of time for FRETILIN to recover "....

    Forum haksesuk, yg benar aja dech !... kalo semua orang Timor harus berobat ke luar negeri lebih baik departemen kesehatan di Timor Leste dibubarkan aja, anda harus tahu apa itu skala prioritas berdasarkan berbagai parameter terutama faktor kondisi kesehatan. Kalo Marie alkatiri ke luar negeri entah utk alasan kesehatan yg bagaimana kita tdk tahu.... krn sampai saat ini tdk ada konfirmasi medis secara ofisial, tetapi para pakar kesehatan yg merawat Rogerio Lobato mengeluarkan laporan perdana mereka saat itu bhw kondisi kesehatannya memang parah dan untung saja cepat2 mendapat perawatan kalo terlambat sekitar 2 minggu saja maka ia terancam lumpuh total, dan sampai sekarang pun para pakar yg merawat Rogerio di kuala lumpur masih memberikan " Health condition progress report " melalui kedubes RDTL di malaysia ttg kondisi Lobato.....silahkan mengkonfirmasi ke departemen kesehatan AMP utk slalu mengupdate informasi anda.

    Harus kita akui disini bahwa tulisan Monteiro tsb memiliki berberapa "Defect" yg serius antara lain spelling, dan tata bahasa, sesuatu yg sbenarnya secara manusiawi bisa disebut wajar, namun kalo dipandang dari tuntutan dan standar seorang insan akademis yg profesional, kok saya pun gak bisa menyalahkan kalo ini menimbulkan reaksi yang bahkan begitu sinis dari rahung, matandalan dan marco (kalo saya gak bisa mengendalikan diri mungkin saya pun akan memberikan tanggapan yg sama). Senada dgn dgn sdr. malikode dan lekibesi, saya pun ingin memberikan input kepada sdr. Monteiro bahwa sbg orang Timor anda wajib tahu sejarah bangsa anda dengan tdk melakukan berbagai kesalahan fatal pengejaan spt "FALENTIL" ..."gak ada itu bung .."

    Jadi, menurut saya anda2 ini sedang membahas sebuah topik yg menarik dgn pola pemikiran yg sama bagusnya dan mengarah ke satu konkulsi yg tepat. Ada " Instinct of truth " disana tapi perlu waktu dan argumen2 yg lebih realistis dan rasional disertai dengan satu keberanian utk mengakui kebenaran2 tsb, sehingga realisasi dari pada tujuan akan pencapaian konklusi yang sebenarnya tentang pokok permasalahan tsb bisa dicapai......

    TIMOR LESTE BUTUH LEADER BARU YG MASIH FRESH DAN BEBAS DARI:
    KONTAMINASI VIRUS AMBISI KEKUASAAN, MANIAK PEREMPUAN LONTE,DAN KKN !!!

    7:52 AM
    Blogger TL said...

    Uluk nanain hau fo apresiasaun ba J.Monteiro nebe fo ona tempu hodi hakerek artigu nee.

    liberdade de expresaun garante iha ita nia konstituisaun. Nebe, ema hotu iha dereitu atu hato'o ideas ho direitamente ou indireitamentu (liu husi media) relasaiona ho kondisaun atual TL nian.

    Ita hotu rekunnese katak lingua Indonesia laos "mother language" nebe merese se iha ita nia belun J. Monteiro nia artigu laran sei perturbadu. Ema linguistika Indonesia rasik mos la garante katak nia kolia,hakerek tuir sistematika no gramtika linguagem nian.

    Hau mos salut ba J. Monteiro nia artigu nee. Kritika nebe mai husi kolegas nee foti nudar sugestaun pozitivu ba J.Monteiro atu nunee bele ho motivasaun no vontade bo'o't hakerek tan artigu iha tempu oin mai.

    Kritika nee hatudu katak iha duni iklima demokrasia iha Forum nee (liu2 TL), tamba ema ida la bele konkorda ho opiniaun hotu-hotu nebe ema seluk iha.

    Husu mos belun J.Monteiro atu simu sujestaun nebe mai husi kolegas sira. Liu-liu ita nia belun Basilio Rosa nian.
    Hau mos hakarak atu dehan tan katak, se belun J.Monteiro foin mak hahu ou hanesan estudante baziku ida entaun atigu nebe ita hakerek nee vantazen bo'ot ida ba ita bo'ot. Mas se karik ita bo'ot besik atu remata ona mak ho artigu ida nune'e entaun sei sai perigu ida ba belun J.Monteiro rasik.

    bravo..ba oin nafatin belun.

    NB: la bele hatun malu iha forum nee, buka atu aprende buat ruma husi artigu nebe ita nia belun sira hakerek nee. hau la fo moral ba ita bot sira.

    TL

    8:50 AM
    Comment deleted

    This post has been removed by the author.

    8:59 AM
    Blogger domdaibere said...

    tl ninian moral oan ne sorrrraaannn J. Monteiro toba mos la dukur deu'ut sumaco to hotu......:))

    9:05 AM
    Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Haahhaaaaa....rame deh judul yang diterjunkan oleh sdr J.Monteiro.
    Berbagai ide, perasaan, das segala unek-unek mewarnai artikelnya srd J. Monteiro dan menghiasi sampai hilang intuisi dan esensi dari pessoalan rakyat Timor-Leste.
    Namun saya hanya sampaikan kepada semua para pakar politik, filofofis, moral, hukum dan lain sebagainya yang tidak pernah tunjukkan ujung hidungnya dalam memberi argument yang hanya membawa sentimen-sentimen pribadi demi fanatisme buta akan Fretilin. Para anda-anda semua saya hanya berkata bahwa filosofisnya Fretilin itu yang membawa penderitaan rakyat sampai kini masih berlanjut walau sudah merdeka. Apa sih filosofisnya Fretilin ? Jadi Radikalisme !!!!! Para pemimpin Fretilin tidak mempunyai kemampuan untuk mengimplementasikan filosofis Fretilin sebagai partai berhaluan kiri. Pada prinsipnya Fretilin mempunyai filosofis yang cukup baik jika dipandang dari segi sosial dan kemanusiaa, namun hal itu terlalu besar dan membawa halangan bagi para pemimpin Fretilin untuk meuwjudkan cita-cita mereka.
    Baik, saya tidak mau memperpanjang tinjauan saya ke arah itu sebab saya sangat muak dengan orang-orang yang menunjukkan dirinya pintar akan segala-galanya terutama teori-teori mengenai doktrim kiri dan kanan namun pada kenyataannya mereka tidak ada apa-apanya. Terlalu demagogik membahas masalah yang sangat sederhana dan nyata lalu memakai metode pendekatan yang terlalu emosional.
    Saya kenal banyak orang lewat kabel perantara atau media eletronik, banyak yang saya sempat berdebat namun sebagian besar dari mereka adalah orang-orang sinting yang hilang rasional sebagai orang terpelajar. Sok tahu namun sebenarnya kosong, tidak ada apa-apanya, mereka hanya melampiaskan kegagalan Fretilin memangku jabatan dalam mengejar cita-cita untuk berkuasa 50 tahun tetapi ibarat para atlet yang kalah sebelum bertanding. Para pemimpin Fretilin mempunyai cita2 yang sangat besar, mau berkuasa 50 tahun padahal tidak punya kemampuan lalu berkuasa 5 tahun saja setengah mati berakhir dan memalukan Rakyat Timor-Leste yang sudah menunjukkan kepandaiannya kepada dunia pada tanggal 30/08/1999 di mata dunia.
    Dan kini si antek-anteknya Fretilin yang tidak punya kapasitas untuk memertahankan Fretilin secara rasional berargument hanya caci-maki, dan berani nenampilkan komentar yang hanya mewakili emosi pribadi daripada menyampaikan ide-ide konstrutif demi kebutuhan Rakyat ba Bangsa Timor-Leste.
    Sebelum saya tutup komentar saya hal yang saya ingin sampaikan kepada nyong-nyong yang mau tahu saya bahwa saya belajar atau tidak di Portugal, kepada mereka saya hanya sampaikan bahwa saya tidak belajar apa-apa. Saya hanya seorang perantau yang kini mencari sesuap nasi di negeri orang. Jadi anda-anda jangan khawatir suatu saat saya tidak akan merebut kursi-kursi anda sekalian. Silahkan berebut kekuasaan, dan jangan anggap saya sebagai hambatan jalan menuju kursi kalian atau akan merebut tempat duduk kalian.
    Tetapi ingat, bahwa Rakyat dan Bangsa Timor adalah milik kita semua, saya juga adalah bahagian dari Rakyat dan Bandsa yang kini bernama Timor-Leste.
    Sebagai orang yang pernah duduk di kursi fakultas, saya tidak akan bertanya atau menulis orang lain itu belajar apa atau orang lain itu bodoh saya ini pintar, orang lain tiu tidak tahu filosofis Fretilin itu yang bagaimana, orang lain itu kakutak tee deit mak iha laran dan dirinya kakutak rasional deit dlsg.
    Saya berada di Portugal sudah lama, 13 tahun, jadi sudah tentunya bahasa indonesia saya sudah tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan anda-anda yang masih di Indonesia atau di Timor-Leste.
    Mengapa tidak kalau saya mengajak anda-anda intelektual untuk berdebat walau lewat media elektronik berdebat yang konstrutif, berdebat masalah kita semua, berdebat nasib rakyat kita, mengkaji berbagai bidang yang melibatkan kehidupan bangsa da rakyat kita.
    Bagaimana ?
    Tentu saja kalian menjawab tidak karena berjiwa pengecut atau kobarde...
    Hanya tahu caci-maki,dan menhujat orang lain, menganggap orang lain itu bodoh semua hanya kalian yanh tahu...
    Dasaaaaaaarrrrrr !!!!!

    Victor Tavares

    1:16 PM
    Blogger Marco said...

    Yachh..ampun, Bung Mata Gelap!

    Sok pintar? Baru digertak gitu saja udah kalang kabut eloe! Coba kamu tunjukin mana kutipan yang menurut kamu tidak jelas itu? Sudah nggak paham nggak mau diajar lagi. Kamu sendiri belum menjawab pertanyaanku, mana sosialis yang murahan (bukan murahang!) dan mana yang mahalan? Ngapain gua capek- capek nunjukin konsep itu ke eloe? Emangnya eloe nggak bisa pelajari sendiri apa? Ternyata kader Renetil kualitasnya cuman segini, bisanya cuman menghujat nggak karu-karuan, ibarat kerbau yang udah dicocokin hidungnya.

    Jangan-jangan eloe menelan mentah-mentah saja apa yang diajarin oleh dosen eloe, artinya nggak ada sikap kritis sama sekali. Setelah itu giliran konsepnya La Sama dan Lucas yang kamu kunyah, itulah cerminan orang yang nggak memiliki basis intelektual, hanya bisa menerima saja dan tidak bisa berproduksi. Di dunia modern ini, orang yang tidak bisa berproduksi seperti kamu itu akan menjadi budak di negeri sendiri apalagi di negeri lain?

    Ngomong dictator, tapi kondisi apa yang menciptakan seseorang jadi dictator, apa saja model-model kediktatoran, sisi positif dan negatif dari sebuah kedikatatoran, aku jamin kamu nggak tahu. Jadi percuma dech gua tunjukin (bukan tunjukang!) ke eloe.

    Seharusnya kamu sematkan gelar untuk diri kamu sendiri juga: Mr. Penghujat, dekil dan dangkal. Jadi gelar kamu adalah PDd.

    Nggak ada gunanya debat same eloe, buang-buang waktu. Aku kutipin kalimat Khmer Merah yang cocok buat orang seperti kamu “Hidup tiada arti, mati tiada guna.”

    Cukup, selesai sampai di sini. Kamu sebaiknya belajar lagi konsep-konsep itu ke tetanggamu, tepat di depan Sekertariat Renetil yakni Mari Alkatiri. Nggak ada salahnya juga belajar dari orang yang lebih tua dan berpengetahuan daripada terus-menerus memuja orang tua yang tidak jelas juntrungannya.

    Chao

    Marco

    9:26 PM
    Blogger matadalan said...

    Untuk Coki, Marco dan revolusioner-revolusioner musiman,

    Sekali lagi bantahan coki bahwa dia dkk tidak membela alkatiri, inilah karakter revolosioner musiman. Kalo lagi musim "ha'as tasak, maka rame-rame panjat pohon mangga', kalo sudah lewat musimnya, maka tidak lagi penting ah, kalo mangganya akan mati kekeringan air pun tak penting lagi...

    Sikap ini juga menunjukkan karakter aktifis kutu loncat...loncat sana...loncat sini...

    Coki dan Marco dengan lihainya lari dari beberapa pertanyaan dasar saya.

    1. Tidak mampu secara naif, apalagi secara intelektual membuktikan kepada saya kwalitas kebijakan alkatiri yang dikatakan sebagai sosialis...? Pendidikan dasar gratis seperti dikatakan dengan bangganya oleh tuan coki, itu dimana-mana seperti itu, negara-negara kapitalis besar, pendidikan dasarnya mayoria gratsi....

    2. slogan yang disampaikan oleh coki lewat hasil studi kelompoknya, itu hanya sekedar slogan kosong...persis ini yang dikatakan sosialisme slogan....diabad yang penuh frustasi ini. dengan slogan ini coki dan kawan-kawan terus melindungi diri dari realitas politik sang diktaktor pemula alkatiri dan kroco-kroconya....dengan slogan-slogan ini, coki, marco dan kawan-kawan dengan mudah menerima semua kebobrokan alkatiri seperti KKN, dsb. mereka berusaha menghindar diri dari semua issue itu. contoh yang paling jelas, adalah bisa dalam bentuk pertanyaan seperti ini: Apakah coki, marco dkk mengenal altidi? jawaban pasti, YA! Apakah coki, marco dkk mengetahui bahwa altidi dapat banyak proyek karena hasil KKN dengan keluarga alkatiri? Jawaban, pasti mereka semua tahu tentang realitas ini? selanjutnya, apakah coki, marco dkk pernah menyinggung nama altidi dalam tulisan-tulisan mereka yang mereka anggap kritis? Jawabannnya, jangan aah, KKN altidi jangan disinggung, entar kita nggak kebagian rejeki lagi..bir putus, uang saku putus...kasian deh...lalu mereka akan mengatakan: sosialisme kita kan cuma slogan.

    3. saya pusing melihat orang-orang mengklaim diri revolusioner ini tidak bisa membaca bagaimana membangun suatu kekuasan populer. apakah alkatiri adalah seorang penguasa yang populer? alkatiri sama sekali tidak mampun membangun kekuatan rakyat...alkatiri jangan dibandingkan dengan samora machel, eduardo mondlane, dan tokoh populer lainnya... alkatiri hanya mampu memrintah "Klan alkatiri' lebih dari itu, kosong... cuma satu didalam sejarah perjuangan pembebasan...partai revolusioner yang memimpin perjuangan pembebasan tidak mampu menghabiskan masa pemerintahannya yang pertama..lider revolusioner macam apa ini? Ini lebih pantas dijuluki tikus basah...

    Kok ini yang diklaim coki, marco dkk sebagai revolusioner? kasian deh loe...

    Saya tidak ada urusan kalo orang mau jadi sosialis atau anarkis..terserah. deh... tapi jangan sosialis murahan sperti ala alkatiri (Ini untuk tuan marco bisa ngerti apa yang saya katakan sebagai sosialisme murahan)...

    Saya pikir bukan sosialisme murahan dan sosialisme slogan seperti ini yang dikehendaki oleh karl marx. kalo marx masih hidup, dia akan kecewa sekali melihat coki, marco dkk mendukung sesuatu atas namanya seperti kuda pake kaca mata hitam.

    saya sama sekali tidak ada maksud rasis sebagaimana dikatakan oleh coki. saya sebut 'batak' itu saya maksudkan bahwa kamu baca marx versi batak,, itu bisa versi timor. yang mau saya katakan adalah bacaan kamu dan marco soal marx itu kaya kuda pake kaca mata hitam. jadi jangan sok ngalihkan isu-isu yang saya kemukakan sejak awal...

    nah, soal search foundation, saya baru dapat info dari kawan saya di australia. kasian, search foundation itu kan kelompok kiri yang tidak tau lagi mau buat apa...jadi ada kesempatan bisa bikin sesuatu di TL, maka datang dia...dan coki dkkk... dengan mata belalak karena uang yang tidak jelas...cepat cepat bikin film propaganda murahan itu.... intelektual macam apa ini...

    nanti disambung...

    3:43 AM
    Blogger TL said...

    loron diak ba belum komentator sira hotu.

    kapaz no furak tamba ita bot sira fahe tempu no bele partisipa iha FH.
    hau pesoalmente hakarak atu dehan deit katak, ita nia komentariu sira nee dala barak mak halai sai ona husi nia luhan karik?
    hare ba, ita nia belun sira nia artigu A, ita fo komentariu Z hodi tolok malu, duun malu, hatun malu.
    ida nee ita boot sira nia dereitu hotu mas nudar ema intelektual ida, hau hanoin ida nee ladun kapaz no furak karik.

    deskulpa hau laos fo moral ba ita boot sira. Ida nee hanoin pesoal deit.

    abraco ba imi tomak
    TL

    3:12 PM
    Blogger Thymus Pires said...

    demokrasi tercermin dari perbedaan ide, saya melihat sebuah tulisan sebagai bahan untuk memperkaya argumen bukan untuk saling memojokan oleh karena itu sebuah pendapat apapun bentuknya jika tidak selaras dengan ide kita bukanya kita kritik dari sisi buruknya saja melainkan kalau bisa kita harus bisa memberi masukan yang bersifat membangun, dengan tidak merusak wacana berpikir sehingga lebih mengedepankan sisi akademis dalam menulis dan berfikir.

    klo ada waktu silakan visit blog ini http://idealisopini.blogspot.com
    obrigado

    4:19 PM
    Comment deleted

    This post has been removed by the author.

    5:38 PM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Matadalan, mata gelap dan lobang dubur,

    Ini jawaban terakhir saya terhadap isu-isu yang Anda sebutkan:

    1. Dalam setiap tulisan saya, saya tidak pernah menyebutkan Alkatiri sosialis atau Fretilin partai sosialis. Sepertinya Anda sambil menghujat, diam-diam jatuh cinta nih sama sosialisme. sudah saya bongkar semua tulisan saya dan saya belum menemukan kata-kata saya yang mengatakan Alkatiri itu sosialis. Dan saya juga gak pernah menyamakan Alkatiri dengan Samora Machel atau Eduardo Mondlane. Jadi semua omongan anda ini keluar dari lobang dubur Anda.

    2. Anda selalu dengan ngotot mengatakan Alkatiri itu diktator murahan. Jika Anda menganggap dia hanya musuh murahan, Anda tidak perlu begitu kebakaran lobang dubur utk menyikatnya habis-habisan. Dengan menganggap dia murahan, berarti dia kan bukan musuh yang penting. Tapi dengan Anda menghujatnya terus-menerus, dia telah menjadi musuh besar Anda dan menjadi orang yang sangat penting buat Anda. Anda juga mengatakan dia diktator, setelah saya bongkar-bongkar lagi ingatan saya, saya teringat Soeharto, Polpot, juga Hitler. Coba kita cari berapa orang yang telah Alkatiri penjarakan, siapa-siapa saja musuh politiknya yang telah dia bunuh dan penjarakan, apakah pers dan kebebasan bersuara di jaman pemerintahannya menjadi terancam. Koran sampah macam STL saja sampai akhir kekuasaannya terus-terusan menghujat dan menyikatnya. Nah—Dalam isu ini, mulut Anda juga Anda gantikan dengan lobang dubur Anda.

    3. Mengenai KKN yang Anda gembar-gemborkan, setahu saya, sejak jaman Indonesia keluarganya itu bisnis. Jika Anda yakin keluarganya melakukan KKN, kumpulkan fakta-faktanya dan seret ke pengadilan. Bagiku, bisnisnya Altide, Ahmad dan siapapun itu tidak jauh bedanya dengan bisnisnya Nelton Gusmao, Oscar Lima, Ricardo Ney dan 'pengusaha-pengusaha' Timor lainnya, termasuk adiknya Horta dan keluarganya Xanana Gusmao. Sebenarnya, mungkin Anda juga, tahu, di TL itu yang namanya pengusaha itu gak ada. Yang ada hanya calo, broker yang ikutan tender. Jika terjadi korupsi coba di chek ke departemen yang mengurusi 'pertenderan' itu, kalau itu di check... bisa-bisa 'pengusaha' timor dipenjarakan semua. Lantas apakah Alkatiri yang membuat ini semua? Jika Anda menemukan buktinya, bawa ke pengadilan dan seret semua pengusaha itu ke penjara.

    5. Bung boleh menuduh saya apa saja sesuka lobang dubur bung, tapi yang perlu bung ketahui, seluruh kelompok solidartitas, entah itu SEARCH, PRD, SOLIDAMOR atau yang lain sebagainya telah memberikan solidaritasnya buat kemerdekaan Timor, bahkan ada yang memberikan nyawanya.. Jika bung tidak punya kapasitas utk menghargai solidaritas orang-orang itu, saya ragu bahwa Anda pernah jadi bagian dari perjuangan kemerdekaan Timor-Leste. Kualitas Anda tidak jauh beda dengan Railos dan Bereliku itu. Tukang fitnah dan lebih memamfaatkan dubur dari pada ‘kakutak.’ Kalau keenakan pakai dubur, lama-lama disikat Xanana juga nanti. Kita tahu, orang ini bukan hanya pandai menunggangi kuda, sudah ditunggangi disikat dari belakang pula sama dia. Ha ha ha ha.

    Tapi kok sepertinya Anda ngotot betul ingin mengkampanyekan sosialisme disini ya? Ntar marah loh kader-kader PD dan CNRT yang ada di forum ini. Pernah gak saya mengklaim bahwa saya itu sosialis? Kalau Anda ingin berdebat sampah tentang sosialisme, Anda ke PST saja.. tahu alamatnya di Dili kan?

    Saya ini Coki, Rahung Nasution dan punya keyakinan sendiri. Memang saya gak bisa menyangkal Marx itu pemikir besar yang memberi inspirasi, begitu juga Bakunin. Ah lama-lama ngelayanin Anda, kita ikutan ngomong pake dubur juga ini. Habis orang kayak kamu ini bisanya hanya diajak ngomong pakai pantat, ya susah!

    5:48 PM
    Delete
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Oh ya, untuk memenuhi nafsu keintelektualan lobang dubur Anda, bisa dicheck semua tulisan saya mengenai krisis dan politik Fretilin di blog saya di http://mauberedigitalarmy.wordpress.com/

    Saya sarankan sih, sebagai manusia sebaiknya kita pakai 'kakutak'. Sekarang bukan orang kayak Horta-Xanana saja yang bisa menunggangi Anda, orang model Lucas da Costa juga bisa jadi sangat berbahaya buat Anda...

    7:35 PM
    Delete
    Blogger Nahabere said...

    Para pendebat,

    Setelah membaca semua wacana anda-anda dalam topik Filosofi Fretilin... ini, pada akhirnya saya sampai pada beberapa simpul berikut:

    Tuduhan Jose Matadalan tentang adanya KKN pada pemerintahan Fretilin, hendaknya dibuktikan dengan fakta-fakta dipersidangan.

    Membunuh karakter orang seperti Mari Alkatiri, Altide, Marco dan Coky di forum ini adalah sebuah tindakan penghianatan intelektual.

    Bung Jose Matadalan telah mencoba memaparkan counter argument yang cukup baik mengenai beberapa hal, sayangnya argumen-argumen ini dibumbuhi dengan pemikiran emosional yang tidak perlu. Hal ini menyebabkan wacana anda menjadi dangkal dan mudah dipatahkan oleh Coky.

    Coky agak keras dalam tanggapan terakhrinya dengan menjejal setiap argumen dia ke Jose Matadalan dengan emosi yang bisa dimengerti karena:" rupanya Jose Matadalan sulit diajak berwacana dengan baik".

    Jika Jose Matadalan menenpatkan diri sebagai orang yang "dekat" dengan pemerintahan AMP saat ini, cobalah "bujuk" mereka untuk membawa dugaan kasus KKN pemerintahan Fretilin ke meja hijau.

    Ketidakmampuan pemerintahan AMP dalam memenuhi 'bujukan' Jose Matadalan, maka sama saja bisa disimpulkan bahwa pemerintahan AMP pun tidak memiliki orotitas yang cukup untuk membuat pemerintahannya saat ini akan bebas dari KKN, karena dengan membiarkan apa yang terjadi akan menjadi preseden bagi apa yang akan terjadi.

    Saya tidak membaca Karl Max, Samoro Machel ataupun teori apa saja yang dikaitkan dengan idiologi sosialis atau teori-teori kapitalis, tapi saya yakin bahwa idiologi apapun tidak akan berhasil jika idiologi itu mentah-mentah diterapkan.

    Saya kira China menjadi contoh yang baik. Idiologi Komunis menjadi dasar untuk membentuk karakter bangsa tetapi pada saat yang bersamaan China menjadi negara dengan eskpansi ekonomi(kapitalis) terbesar. Aset China di luar negeri saat ini adalah yang terbesar dibanding Amerika Serikat dan negara-negara kaya Eropa.

    So,untuk semua pendebat, siapan wacana berdebat anda dan teruslah berdebat dengan jiwa satria dan jangan jadi penunggang kuda liar!

    Salam hangat

    8:22 PM
    Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Eh Marco eloe emang buta intelec loe !!!!
    Udah rasa diri buta nyalar intelec lalu mimta ampun ama orang lain yang eloe beri nama Mata Gelap !!!
    Lucu deh, lagian loe kayaknya kurang waras...
    Kalau eloe ngak ada salah kenape mesti minta ampun hahahahahaaaaa...lagian macam loe mau jadi guru gue, makasih aje deh !!! Silahkan ajarin temen-temen eloe yang masih perlu ajaran sesat.
    Biarlah gue cukupkan aje apa yg gue miliki.
    Anda-anda yang pandai menjual teori atau konsep tentang filosofis Fretilin, tidak ada manfaatnya pada kebutuhan rakyat dan negara Timor-Leste walau hanya sepatah kata dalam post comment anda sekalian. Dan rakyat da negarapun tidak membutuhkan pemikiran sejenis anda sekalian...
    Saya salut jika anda-anda yang berbaris berjejeran di belakang Fretilin jika anda-anda sekalian menggelar sebuah seminar yg bersifat nasional guna membahas atau mengajarkan filosofisnya Fretilin kepada para pengikut partai Fretilin atau rakyat secara umum. Daripada anda-anda menunjukkan diri yang berlebih-lebihan seolah-olah ilmuan dan filosof yang pernah sekelas atau seangkatan dengan Karl Marx pada masanya.
    Tidak ada logika sesorang memaksakan orang lain agar orang lain itu harus mengetahui filsafat ideologis suat partai. Apalagi anda-anda yang berpikiran haluan kiri yang kenyataannya bermodal nihil dalam mempertahankan prisip ideologi Fretilin mau mengajarkan orang lain, itu adalah suatu tindakan yang konyol. Udah terbatas modalnya tetapi berani untuk menjualnya, ngak tahunya orang lain lebih kaya dari dirinya.
    Siapa suka menjual pengetahuannya dengan murah lewat komunikasi virtual (comment) dan bukan lewat jalur yang semestinya, aliás tidak lewat tulisan yang berformatur informatif sebagai sarana perantara guna menyampaikan pengetahuanya kepada masyarakat luas maka menandakan bahwa orang tersebut hanya mempunyai niat yang buruk, serakah dan ceroboh. Dengan demikian tulisan mereka menjurus ke arah yang negatif dan tidak membangun mekanisme yang konstrutif dalam membahas masalah. Saya tidak pernah melihat tulisan dari kebanyakan mereka yang muncul dalam memberi komentar tulisan J.Monteiro ini memberi atau menyumbangkan ide-ide mereka untuk mencari bagaimana cara yang jitu menyelesaikan persoalan yang diahadapi oleh rakyat yang mereka panggil maubere-buibere, tidak pernah. Kini mereka datang berbaris-baris dan berbondong meneriakkan slogan bahwa merekalah orang-orang Fretilin sejahti dan seolah sebagai dewa baru turun dari dunia muksisat dengan segala kemampuan intelek yang luarbiasa.
    Saya khawatirnya mereka ini adalah para sarjana gadungan yang berjiwa budak dan pengecut. Tahu lempar batu namun tanganya disembunyikan, pasti !!!!!

    Victor Tavares

    6:28 AM
    Comment deleted

    This post has been removed by the author.

    7:48 PM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Nahabere, terimakasih atas responnya.

    Sejak awal yang ingin kita bicarakan di forum ini memang tulisan yang katanya 'filosofis' tersebut. Namun yang terjadi adalah debat celaka, yang didasari kedengkian dan kedangkalan pikiran.

    Sejak awal tanggapan saya, saya tidak pernah mempromosikan sosialisme di forum ini, namun jose matadalan seperti ingin melampiaskan nafsunya terhadap 'pemutihan' sosialisme dan pengkafiran 'sosialime ala Alkatiri', dua persoalan yang dia angkat sendiri di forum ini.

    Sekali lagi, di dunia ini ada dua tipe manusia, yang pertama yang bisa diajak dilaog dengan logika. Dan yang kedua, dialog dengan lobang dubur. Sayang sekali, ternyata jose matadalan memposisikan diri pada pilihan yang kedua.

    Terimakasih,

    Rahung Nasution

    7:50 PM
    Delete
    Blogger matadalan said...

    semakin jelas model intelektual seperti apa tuan rahung ini. kalo bahasa tetun yang benar jadinya 'rahun' alias hancur berantakan. ini juga yang sedang terjadi atas tuan coki...argumen untuk membela diri semakin rahun saja jadinya.

    klaim sok pintar tapi nggak berani memberi argumen yang tepat..dan akhirnya dengan mudahnya mencaci maki...

    Coki dengan tegasnya membela diri bahwa coki, marco, nuno, nug dkk tidak memela fretilin.
    tapi baca argumen rahung diatas misalnya bahwa 'film propaganda murahan yang dibuat untuk membela fretilin dan marie alkatiri tikus basah itu, dananya bukan dari fetilin. tapi dari "Search Faundation" suatu kelompok kiri yng sama sekali tidak berbasis di sydney. selama masa krisis media person nya Marie alkatiri adalah peter murphy yang notabene seorang pimpinan search foundation. tentu yang mempunyai link dengan search foundation bukanlah coki, marco, dkk, tetapi fretilin lewat istrinya estanislao da silva (bekas menteri pertanian). Lewat dialah search foundation memberi uang kepada coki dkk untuk membuat film propaganda feretilin tersebut. dan atas katabelece fretilinlah maka search foundation memberi uang kepada coki dkk. berapa jumlahnya kita tidak tahu? berapa coki, marco, nuno, nuk dkk dibayar oleh search foundation atas nama 'pengungsi' fretilin dikampu komoro kita nggak tahu...DIMANA LOGIKA KONYOL PEMBELAAN COKI DAN MARCO. INI hanya satu kegiatan dari serangkain kegiatan coki dkk yang mati-matain membela tikusn basah alkatiri.

    Karena itu, sekali lagi tidak ada masalah kalo coki dkk membela alkatiri, yang penting secara jantang mengakuinya dong? kok, konyol banget alasan aktifis kutu loncat macam ini.

    Untuk nahabere, saya sekali tidak bela xanana dan horta, kalo mereka keliru harus tetap dikritik. saya hanya mau nantang pembela-pembela setia fretilin konyol ini yang selalu pake kaca mata kuda dan tidak bisa lakukan " auto kritik" yang praktek fretilin 75. Bisanya hanya "kritik" saja. akhirnya pincang jadinya...

    Soal korupsi, ada dua hal: Pertama, bagi mereka yang mengkliam dirinya pemerkir kritis septi coki, marco dkk, rasanya konyol banget kalo mau lakukan suatu kritik harus tunggu putusan pengadilan, terutama dalam hal korupsi yang sudah jadi pengetahuan umum. Tanpa mengadili soeharto pun, banyak orang sudah mengkritik KKN nya. saya kira sangatlah naif, jika coki, marco dkk bilang tidak tahu kasus kkn altidi dan keluarga-keluarga alkatirti lainnya. kalo merka bilang tidak tahu, mungkin kebanyakang minum bir yang dbeli oleh altidi.

    Kedua, saya setuju, AMP harus berani mebuka kasus kasu korupsi ini.

    Saya setuju, memang secara sengaja tidak menanggapi kolomnya monteiro yang memang konyool, dan secara sengaja menantang debat dengan pembela pembela marie tikus basah ini.

    Gimana masih brani teruskan argumen konyol kalian. Sekali lagi, kalian harus berani secara jantan terus membela alkatiri dong...kalo itu sikap kalian saya angkat topi. jangan seperti coki, lari dari dili seperti anak anjing kehilangan induknya....juga guru coki nuk sekaran lagi mengeruk dolar kapitalis di CVA. dulu mateus dicaci maki oleh coki dkk ketika mateus inging gabung dengan cva, lalu nuk gabung dengan cva karena alkatiri sudah jadi tikus basah, coki, nuno dkk tidak brani nulis untuk STL memprotes keputusan NUK. aah, revolusioner hipokrit macam apa ini.

    nanti deh kita sambun lagi....

    salam, J. Matadalan

    11:08 PM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Lobang Dubur Jose Matadalan,

    Pertama, Anda harus bisa membedakan mana sikap politik dan pembelaan terhadap personal. Fretlin itu sebagai institusi politik, bukan sebagai Marie Alkatiri yang hanya seonggok individu. Sebagai organisasi dan sebagai kolektif, sejak awal Sahe Institute tidak pernah membela personal Marie Alkatiri, yang kami perdebatkan dan yang dukung dan kritisi di organisasi itu adalah kebijakan-kebijakan politik Fretilin. Sekali lagi, Fretilin itu bukan sebagai individu. Anda mengertikan apa yang namanya INDIVIDU dan ORGANISASI ITU? Tentunya Anda tidak begitu bodoh bukan? Maaf, kadang saya masih berpikir Anda ini manusia yang punya akal, tapi kok sampai sekarang kok masih pakai dubur ya? Dan kalau Anda baca sejak awal semua tulisan saya, saya tidak mengingkari bahwa saya simpati pada politik Fretilin, saya tidak mengingkari itu. Yang saya ingkari, tuduhan Anda bahwa saya membela mati-matian Alkatiri. Tapi jika ada kebijakannya yang saya bela, saya bisa mempertanggungjawabkan hal itu. OK?

    Yang kedua, semua orang memang tahu Soeharto itu seorang despot, koruptor dan diktator. Buktinya: membunuh 500.000—satu juta komunis dan pendukung Soekarno tahun 1966-68, membantai gerakan Islam Radikal di Lampung, Tanjung Priok, Aceh, Papua dan membantai 1/3 penduduk Timor-Leste, melakukan pembunuhan massal terhadap preman-preman lewat Operasi Petrus, menculik dan membunuh mahasiswa tahun 1997. Sebagai koruptor, PBB mencantumkan namanya sebagai salah satu tokoh terkorup di dunia, majalah Forbes menyebut keluarganya sebagai salah satu imperium terkaya di Indonesia. Lagi-lagi sebagai diktator, dia pernah membreidel pers, memenjarakan mahasiswa, puluhan ribu Tapol/Napol dijerumuskan ke pulau Buru.

    Nah, sekarang setelah dia mampus, perjuangan rakyat Indonesia—yang menginginkan—Indonesia lebih baik adalah membawa semua kasus kejahatan kemanusiaan dan korupsi ini ke pengadilan, tentu saja berdasarkan bukti-bukti yang ada. Inilah salah satu agenda utama perjuangan rakyat Indonesia saat ini. Beda dengan tuduhan-tuduhan Anda yang menyamakan dia dengan Alkatiri yang tidak memperdulikan fakta hanya fitnah dan kedangkalan isi otak Anda. Bayangkan, kalau gak ada bukti-bukti kekejaman dan kebiadaban itu, bagaimana dunia akan mengadilinya?

    Jose Matadalan, lobang dubur yang mulia,

    Sejak awal pembentukan CVA, posisi saya dan beberapa kawan di Timor-Leste cukup jelas, kami menolak keberadaan komisi ini. Bagi kami ini hanya akan dipakai militer Indonesia sebagai lembaga cuci tangan. Sayangnya, kotoran-kotoran orang macam Wiranto dan Adam Damiri ini mau dibasuh oleh Xanana-Horta. Jelas sikap saya dalam hal ini berbeda dengan kawan-kawan saya yang ada di komisi itu. Jika mereka bergabung dengan komisi itu dan mereka yakin bisa berbuat sesuatu, itu pilihan mereka. Dan kami tidak harus saling memfitnah. Dengan mengkritisi komisi ini, juga tidak menjadikan ‘pertemanan’ kami sebagai permusuhan yang picik. Cukup dangkal logika Anda dalam memahami ‘perkawanan’ hanya karena berbeda pandangan!

    Diawal kekuasaan AMP dan sebelum orang-orang ini berkuasa, getol sekali mengatakan akan mengaudit pemerintahan Fretilin. Jika mereka yakin ada korupsi, harusnya ini menjadi prioritas dalam membuktikannya. Loh sampai saat ini isu ini malah hilang?

    Baiklah, yang kedua, lobang dubur—yang mulia yang lagi tersumbat—coba Anda baca mulai dari atas dari mana munculnya makian-makian itu. Orang seperti Anda yang hanya memiliki kedangkalan logika yang super-picik, memang hanya bisa dilayani dengan cara yang demikian ini!

    Lobang dubur yang mulia, jika permasalahan Anda terus-menerus hanya untuk menguras energi Anda ‘menghabisi’ Fretilin dan fitnah-fitnah yang arahnya ke pembunuhan karakter, dengan cara-cara logika lobang dubur, Anda akan habis sendiri. Akan tamat sendiri oleh waktu.

    Aku tidak pernah kabur dari Timor-Leste, sejak awal krisis sampai kejatuhan Alkatiri aku berada di Timor. Aku pergi dari Dili karena muak melihat orang-orang seperti Anda, seperti Railos, Lucas da Costa yang haus kekuasaan berkeliaran dimana-mana, menyebarkan fitnah menuduh orang-orang punya senjata, menggerakkan massa membakar rumah-rumah orang, mendukung Alfredo dan membenarkan seorang bandit seperti Railos berkeliaran… karena saya muak dengan orang-orang model inilah saya pergi dari Dili. Kawan-kawan saya, dari dulu memang hanya beberapa gelintir di Dili, dan sampai saat ini mereka tetap kawan-kawan saya. Yang dengan merekalah sebelum Timor-Leste merdeka kami mengibarkan bendera CNRT, Falintil dan Fretilin di demonstrasi-demontrasi yang menentang pendudukan militer Indonesia di pulau Jawa.

    Sekali lagi lobang dubur yang mulia, Jose Matadalan, Anda tidak perlu mempersoalkan dari mana duit Search atau bagaimana kontribusi PRD dan kelompok-kelompok solidaritas buat Timor-Leste itu. Itu jangan jadi persaoalan, sebab solidaritas itu sejarah yang panjang.. bukan muncul dari langit secara tiba-tiba. Jika bagi Anda ini adalah persoalan, seharusnya jauh hari sebelum merdeka Anda harus menolak solidaritas buat Timor-Leste ini. Jika solidaritas itu menjadi persoalan buat Anda, Anda seperti bagian dari barisan oportunis yang saat ini menguasi Timor-Leste!

    Masih mau dilanjutkan?

    Ahhh… dasar lobang dubur! Tooo.. toooo….

    P/S: Jangan terlalu lama pakai duburlah, sekali-laki dipakai buat berak itu pantat.Jangan hanya dipakai buat ngomong dong, coy! Oh aku lupa, s2 bagaimana coy? Aduh punya pendidikan kok hobbynya pakai pantat ya.. badan besar lagi. Mau jadi preman mas, seperti Railos gitu? he he he

    12:06 AM
    Delete
    Blogger malikode said...

    Dasyaaaaaaat..!!!! Debat ini makin tidak menarik saja. Dan saya tidak ingin menambah ketidakmenarikan ini buat nimbrung. Mending stop!! Udahi aja deh debat hujat ini. Ada yang lebih menarik di STL minggu ini, para petisioner mo ditempatin di Kampung Alor/Aitarak Laran. Wht u all think abt it...??????

    "Dendam pribadi sebaiknya jgn ekspresikan di forum ini".

    Malikode

    12:57 AM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    oh well... sejak awal saya tidak punya urusan dendam dengan jose matadalan ini bung. tapi dengan gelap mata, diawal postinya dia sudah menuduh saya tukang adu-domba rakyat timor-leste. hebat betul saya ini. sepertinya sayalah konseptor pidato xanana 22 juni itu, yang mengatakan '3 distrik yang berjuang, dan 10 distrik yang keturunan pro-otonomi,' sepertinya jose matadalan juga punya keyakinan bahwa sayalah yang membisiki xanana bahwa taur bilang 'perang ya perang' itu.. hmm...

    anyway, saya gak pernah menyembunyikan identitas saya loh.. saya rahung nasution a.k.a coki. pernah di sahe institut dan sering duduk2 dibawah pohon ngobrol-ngalor-ngidul di kantor hak di farol itu. bung matadalan juga sering ada disana. tapi ketika krisis mulai di dili, sepertinya jose matadalan ingin minum darah saya saja nih.... he he he

    1:17 AM
    Delete
    Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Maluk Timor oan sira,

    Mai ita hotu dada ita nian dada lian nee fila fali ba BUAT nebee ita hotu nian Rain no Povo Doben hakarak no husu. Ita nian tetak malu, hatun malu, selok malu ho lia-fuan HAKAT DOK demais ona husi lia hun.
    Ha'u rasik sinti an la diak depois de ha'u hato'o lia fuan balu nebee hanesan hatun sira seluk nebee xoke ha'u ho lia-fuan nebee la diak mai ha'u.
    Tanba em prinsipio ha'u la gosta insulta ka koalia at ha'u nian adversario sira iha debate maibe hanesan ema normal ambiente sadik halo ha'u opta flexibilidade iha debate.
    Maibe ha'u hanoin Timor oan ka se se deit mak iha interese ho Timor nian lia boot nebee hasoru diak liu lalika gasta energia, tempo no osan hodi tanat iha internet atu hato'o ba malu buat ruma nebe la iha ligasaun ho povo nian terus no susar.
    Timor nian problema la'os ki'ik oan, problema politika, problema sosial, problema ekonomia, problema seguransa, problema geopolitika no problemas seluk tan nebee presiza itu hotu nian kontribuisaun. Kazus hirak nebee iha autoridades kompetentes nian kompetensia husik ba sira trata, buat seluk nebee ita hotu bele kontribui, ita bele formula no estrutura ita nian hanoin hodi hakerek no hatun iha meios de komunikasaun.
    Ita hotu asiste iha politika politikus sira dala ruma kaer kazus justisa nian hodi halo politika etc., iha sosial problemas sura la hotu maibe autoridades kompetentes sira buka atu reduz, problemas iha ekonomia nebee mos afeta at liu tan problema seluk, politikus balun la iha vontade diak buka interrompe autoridades kompetentes sira nian politika iha area ekonomika. Problema seguransa sei volatil, seidauk hakmatek lolos, problema geopolitika seidauk defini lolos tuir soberania nasional Timor nian, iha tasi, iha rain, estabele mekanismo kontrolo oin sa, explora riku soin husi nebe no to'o nebee etc.etc. Buat hirak nee hotu hanesan sadik/desafio boot ba ita Timor oan sira atu ita bele haree lisuk. Ita hotu siente katak autoridades sira la bele hanoin buat hotu, sira halo buat nebee sira hnaoin hetan maibe buat nebee hanoin la hetan mesmo buat nebee urgente ba povo nian moris maibe karik autoridades la fo prioridade mak la resolve iha loron badak. Ne'eduni iha ne mak presiza ita hotu nian kontribuisaun, tanba baze ba hanoin nebee ita hato'o mak autoridades sira regula sira nian desizaun politika. Se ita dada malu tan deit ida lakohi lakon ho seluk iha debate mak ita la iha responsabilidade ba ita nian Povo no Rain rasik.

    Hein imi hotu nian reflexaun !!!

    Bom dia ba hotu !

    Victor Tavares

    2:35 AM
    Blogger Ismenio said...

    Colega Timor oan,

    Triste hodi haree se maluk sira nian hanoin hakarak hatun malu deit hanesan nee. Se ita 'claim' ita nian aan nee hanesan nasaun nee nian oan, intelektual, activista ka joven Timor se bele karik keta halo moe ita hotu.

    Hau, karik la matenek hanesan imi maibe hatudu took izemplo diak mai ami nebee maak lee nee (leitor).

    Hau atu koko atu apriende hakerek hanesan imi maibe, se halo tuir imi nian hakerek no analize nee halo hau ho maluk seluk lao sala dalan. Liafuan Provokas, konflitu, Krize, problemas no sst (you named it) ninian abut nee bele mosu hosi conversa ka debates hosi ita boot sira iha situasaun hanesan nee.

    La hatene, se maluk sira lembra ka la'e. Iha congresso Juventude dala ikus iha fulan Augusto ka Setembro 2007 liu ba nee, iha abertura Xanana koalia sai hanesan nee:

    "Imi keta hare hau ho Mari nebe ha'an malu hanesan ne'e ne laos significa katak ami nain rua la amigo diak. Nee imi sala ona! Politika maak hanesan ne'e".

    Ok, ita husu fali, durante nee iha esplikasaun claro ona ba povu kona ba relasaun pesoal ba lideransa politika (politician) Timor oan sira? Karik povu nee bele compriende aspecto seluk hosi nain-ulun sira nee nian moris?

    Claro-que wainhira boot sira ha'an malu, ninian emar sira (pengikut ou simpatizantes) sei la importa (tidak mau tahu-menahu) hodi contra ka ataka grupo seluk. Ida nee maak preciza ba maluk matenek nain sira bele foo analize ida diak ba ami hotu. Liu-liu ba sira nebee so called "activist" atu bele tau nian aan iha fatin (imparsial) no objectivo iha ninian opiniaun tomak.

    Se la'e, coitado ami sira nee kal mate saugate deit se wainhira ita boot sira uza deit emosaun hodi trata malu no laiha concluzaun diak ruma hosi debates nee.

    So, I'll appreciate if you can conclude this debate and leave it for the meantime and jump to the other topic. Otherwise we all get stuck in the middle since "there is no light at the end of this tunnel" for this converstaion.

    And perhaps if I can make a suggestion to the owner of this blog to manifest your right by confistcate the members who outrageously undermind the idea of 'mind democracy' that imposing it to the others.

    Forte abraco,

    Ismenio

    PS: Timor ita hotu nian, nunee duni kaer ba -maibe labele hanoin atu iha ambisaun atu hakoak nia tamba ema ida deit labele tenki preciza ita hotu. Cheers

    3:21 PM
    Blogger matadalan said...

    Wah, rasanya Coki cukup pengalaman memanfaatkan duburnya selama ini. Anyway, saya tidak akan melayani cacian kayak gini.

    Tapi saya mau tegaskan lagi disini beberapa hal dasar yang tidak mampun dijawab oleh coki dkk para pendukung setia alkatiri.

    1). COki sok ngelabui saya soal dana dari search foundation dengan berbagai retorika tentang solidaritas internasional. beda dong konteksnya dengan uang yang dikasih kepada coki dkk untuk propaganda fretilin dengan kontesk pembebasan tanah air. Tentu saya mengerti semua ini selama perjuangang rakyat maubere. Tapi yang tidak bisa dibantah coki adalah bahwa secara terang-terangan coki, nunu, antero, nuk dkk sedang melakukan kampanye untuk fretilin. Sekali lagi sebagaimana dikatakan oleh coki sendiri bahwa search foundation (SF) itu adalah kelompok komunis yang sudah tidak berbasis lagi di Australia. Salah satu pimpinannya adalah peter Murphy yang menjadi persnya alkatiri selama krisis. Tentu fretilin punya koneksi yang sangat dekat dengan search foundation, karena SF tidak ada massa sama sekali di Australia ataupun dinegara lain, maka mereka dengan senang kalo bisa bersahabat dengan fretilin…Nah yang kenal baik dengan SF itu adalah istri Estanislau da Silva (bekas menteri pertanian)…dan lewat dialah maka dana itu dikasih kapda coki dkk untuk mengarap film propaganda fretilin…


    dimana logikanya kalo coki ddk tidak sedang membantu propaganda murahan fretilin dan alkatiri? Anak ingusanpun pasti bisa melihat situasi inisecara jelas…

    Coki coba ngelabui saya bahwa fretilin itu beda dengan alkatiri. Yang benar aza deh.. saya pikir alkatiri tidak tahu sama sekali berorganisasi dan buktinya alkatiri jatuh bagai ha’as / mangga tasak….

    So, ini jelas bagaimana posisi coki dkk atas fretilin.

    sekali lagi coki sangat konyol dengan menyebut SF, yang kalo dilihat dengan jernih memang pendukun setia alkatiri.

    2. sekali lagi coki tidak berani mengkritik alkatiri, misalnya dalam hal CVA yang coki singgung. Kata coki, CVA itu bikinan xanana dan horta..dan coki dengan enaknya mencaci maki mereka dua…bacaan coki tidak lengakp…karena tidak tahu kalo ‘cva itu bikinan alkatiri sebagaimana diklaim alkatiri ketika dia berkunjung ke Jakarta tahun lalu… lagi-lagi ini menungjukan kalo coki masih tetap pake kaca mata kuda…kalo mau pake bahasa coki…persis “pake lubang pantatnya” (sorry ini bahasa coki, bukan bahasa saya)’…

    Masih soal CVA, coki dengan gagahnya mengatakan bahwa sejak awal dia dkk menentang pendirian cva. Saya kasih contoh pada komentar saya yang lalu.. bahwa ketika teman dekat coki, mateus memutuskan untuk gabung dengan CVA, coki dkk mencaci maki habis-habisan mateus diberbagai kesempatan dan juga dikoran STL. Tapi coki dkk diam seribu bahasa ketika salah satu camarada mereka Nuk Kacasunkana gabung dengan CVA karena jadi relawang di HAK gajinya terlalu kecil….kasihan deh mateus terus jadi korbang….kenapa tidak tulis surat protes untuk Nuk dan dimuat di STL?

    3. coki sebut nama-nama keluarga xanana dan para pengusaha yang lain untuk membenarkan KKN alkatiri…yang benar aja deh logikanya…kehabisan akal kali…yang namanya revolusioner dan pemikir kritis, semua harus berani dihujat dong…

    4. terakhir, kesimpulannya: memang coki dkk adalah kaki tangan alkatiri yang setia selama masa pemerintahan alkatiri. Sekarang setelah alkatiri jatuh seperti tikus basah, mereka mulai bercerai berai satu per satu…kasian deh loe…coki juga sama sekali tidak bisa meyakinkan saya soal sosialisme murahannya alkatiri yang penuh bau KKN….dan cokipun dengan setia melantunkan lagu setuju dengan fretilin bahwa krisis 2006 adalah rekayasa xanan dan horta…dengan mudahnya membantu mencuci tangannya fretilin…dia yang berkuasa (katanya mau 50 tahun lagi) kok, pondasinya lemah banget, teoari sosialsime ala coki kali yang diterapkan oleh alkatiri…belum lagi 5 tahun jatuh bagai tikus basah…buka mata dan lihat dirinya sendiri dong sebelum kasih salah xanana dan horta…

    sekarang… (maaf pake bahasa coki lagi…coki sudah bisa mengekspansi lubang pantatnya untuk para bule di sekitar Kuta Bali…ueaanaak, sekali lagi maaf saya Cuma pinjam bahasanya coki).

    Masih mau sambun? Ayo kita lanjutin deh….tuan coki….

    Jose Matadalan.

    5:12 PM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Anda memang punya persoalan yang hebat dengan Fretilin. Lobang pantat saya masih mulus itu man.

    Gak usahlah karena sentimen pribadi saja lobang dubur Anda berbusa-busa.

    Urusan bagaimana Search mendapat duit adalah urusan mereka dan bagaimana Search menjalin hubungan dengan Fretilin juga adalah urusan yang legal dan bukan kriminal.

    Bung, kalau mau kebobrokan. Ini saya bilang kebobrokan Anda,.. Anda ikut mendukung Alfredo dan mengerahkan massa demo dan membakar rumah-rumah orang lorosae.

    Namun ketika kantor Xanana mengeluarkan dana, Anda dan preman-preman yang bakar-bakar dan merampok rumah orang itu mengorganisir pemuda dan mempromosikan perdamaian. Dimana moralitas Anda sebagai kaum terpelajar Timor-Leste?

    Badan besar kok otak digantikan pantat? Sekarang Anda masih mendukung Xanana dan Horta ketika dua orang ini juga mau nyodomi Alfredo?

    5:25 PM
    Delete
    Comment deleted

    This post has been removed by the author.

    5:31 PM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Satu lagi, di Kuta memang enak coy.. tapi aku gak tinggal di Kuta, aku tinggal ditempat yang teduh dan sejuk. Di Ubud. Bukan dengan duit KKN dari Freytlin lho. Xanana juga sering kesana kok liburan ke Ubud.. sering minta pelacur pula dari pengusaha-penjahat di Indonesia.. ya kalau bukan dari kawannya Wiranto ya dengan Tomy Winata itu... he he he.. hebat itu PM kau!

    5:34 PM
    Delete
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Menurut Anda apakah mendukung kebijakan politik Fretlin itu sebuah nista dan kesalahan besar?

    Sejak dulu memang aku simpati pada Fretilin, bagiku hanya partai ini satu-satunya yang berbicara memperjuangkan kemerdekaan di Timor-Leste.. Tanyakan saja sama Xanana dan Horta, kalau Anda tidak tahu soal ini.

    Dan jika bagi Anda ini masalah besar dan menjadi dosa, aku curiga memang Anda dalam berpolitik sejak dulupun hanya ikut-ikutan di Renetil. Ya jika arus besar ketika itu ke pro-otonomi, bisa jadi juga Anda akan menjadi pro-otonomi.

    He he he he..

    5:54 PM
    Delete
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Ops satu lagi, seingatku aku baru menulis dua artikel ke koran STL itu.. he he he... yang mengangkat persoalan ciplakan Meta terhadap salah satu essay Catatan Pinggirnya Gunawan Muhamad yang dimuat di STL persis seperti yang ditulis Gunawan.. hanya kata-kata Indonesia menajadi Timor-Lorosae, Tempo diganti STL. Tulisan ini gak dimuat.

    Tulisan yang kedua adalah tentang kongres Fretilin... Ajaibnya, tulisan ini dimuat juga sama STL ha ha ha ha..

    Selanjutnya, tulisan-tulisan saya yang mempersoalkan CVA itu dimuat Diario Tempo.. he he he. Sekarang sih pengen nulis lagi, Anda memancing birahi saya juga ini.. tapi sorry, tema-temanya ya seputar hubungan Anda dengan Alfredo, politik kotor Xanana dan kebobrokan pemerintah AMP. Karena memang saya suka Fretlin... asoy coy! he he he he

    6:03 PM
    Delete
    Blogger matadalan said...

    Hei Coki,

    Saya senang deh, akhirnya kamu mau ngaku secara terus terang bahwa kamu dkk memang pendukung fretilin dan alkatiri yang setia. kalo sejak awal coki mau mengakuinya, tanpa harus membual dengan alasan-alasan yang konyol, maka masalahnya bisa cepat lebih beres. dan tentu coki yang manis tidak perlu mencaci maki seperti ini.

    tidak apa-apa coki belum bisa menjawab point-point dasar yang saya tujukan pada anda. saya bisa memaklumi bahwa coki lagi kapok ditantang dengan permasalahan-permasalahan dasar ini. coki berusaha sekuat tenaga untuk menghindar dari semua point yang saya persoalkan diatas...saya maafkan deh..karena saya semakin mengerti bagaimana karakter aktifis kutu loncat macam anda...(sorry..hati-hati dengan lobang pantatmu...yah..jaga baik-baik biar bisa melayani alkatiri, lu olo, jose reis, aniceto,arsenio dantexeira kalo nanti anda balik ke dili).

    sebaiknya cepat balik ke dili, kasian dong alkatiri kayak tikus basah di palapasu...dia perlu dipijitin dan katanya coki ahlinya deh...soal itu...

    jangan terlalu stress sama xanana dan horta deh...sebaiknya coki dkk terus minta duit sama Search foundation..untuk buat lagi film propaganda bagi fretilin..siapa tahu pemilu mendatang bisa menang lagi..paling tidak coki bisa kebagian bir gratis hasil KKN nanti..atau juga diminta perbaiki komputer sopirnya PM fretilin..lumayan...

    jangan kapok dulu aah, baru segini kok udah kalang kabut..alias 'rahun'/hancur berantakan logikanya sampai akhirnya nggaku juga...sejak awal saya katakan bahwa saya sama sekali tidak anti anda kalo toh, anda pengikut setia alkatiri...yang saya persoalkan adalah logika-logika dasar anda dalam mendukung fretilin and alkatiri yang sangat rancu dan belum tidak mampu dijawab secara logis...tak apalah kawan cepet-cepet pulang... kalo nggak dapat anaknya alkatiri (memang sudah terlambat), maka bapaknya juga boleh deh...kumisnya bagus untuk digosokin kepantatnya coki...(sori aku cuma pinjam kata-kata puitisnya coki deh..)

    tidur yang nyenyak ya...jangan putus asa jadi revolusioner deh...

    3:45 AM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Matadalan, lobang pantat yang mulia,

    Sejak pertama yang saya tolak adalah tuduhan Anda bahwa saya membela Marie Alkatiri dengan membabibuta, itulah yang saya tolak. He he he. Tapi sejak awal sampai detik ini, saya tidak menyangkal bahwa saya dan Sahe membela politik Fretilin. He he he he.

    Kalau Anda mengerti bahasa Indonesia, pasti Anda mengerti semua tulisan saya. Hmm.. aku tahu bung si badan besar ini, yang sekarang membuat ngo mengkampanyekan perdamaian ini adalah pendukung Alfredo dan penggerak massa yang bakar-bakar rumah orang Lorosae dan rumah-rumah militan Fretilin.

    Saya juga tahu, bung lobang pantat yang berbadan besar ini mendapat s2 namun s1nya adalah ijazah yang dibeli di Surabaya. Pantasan sejak awal Anda gak mengerti apa yang sebenarnya yang kita perdebatkan.

    Saya tidak merasa tertantang dengan fitnah-fitnah murahan Anda, dan Anda juga gak perlu merespon yang saya persoalkan misalnya hubungan Anda dengan Alfredo, dengan pemuda-pemuda yang membakari rumah itu dan juga dana-dana kampanye perdamaian yang Anda dapatkan dari kantor Xanana.. he he he… semua itu memang gak perlu dipersoalkan, toh pada akhirnya sama-sama tahu… bos Anda si Alfredo saja mengaku dia disodomi Xanana.. Anda gak perlu ikut-ikutan mengaku kok, Jose Matadalan, badan besar otak lobang dubur… he he he he...

    4:13 AM
    Delete
    Blogger matadalan said...

    Hai Coki,

    Sorry kalo kamu terpaksa mengakui semuanya setelah debat kita. Kayaknya kamu saking emosi sehingga argument-argumen kamu berubah jadi pengakuan kamu sendiri.

    Persis, ini yang saya permasalahakan kalo coki dkk seperti kuda pake kaca mata hitam menempatkan diri menjadi pembela alkatiri dan fretilin yang setia.. semua bisa dibuktikan sebagaimana saya katakana sebelumnya bahwa, Pertama, pemerintahan alkatiri bukan suatu pemerintahan sosialisme, akan tetapi adalah suatu pemerintahan dengan karakter otoriter pemula yang berbasiskan KKN.

    Kedua, pemerintahan alkatiri adalah suatu pemerintahan yang tidak ada basis popularnya (karena alkatiri tidak tahu dan tidak mampu) membangunnya, sehingga menjadi pemerintahan yang tercabut dari akar rumput sendiri. Alkatiri hanya bersandarkan pada ‘kenangan manis sejarah 75’ tanpa mampu mengkontekstualkan dengan perkmebangan 90-an and abad 21.

    Dengan menyimpulkan ini semua, maka coki dkk secara jelas memakai kaca mata kuda menjadi pembela alkatiri.

    Tapi, saya puas dengan pengakuan konyol Coki ini. Mudah-mudahan kawan-kawan coki yang lain seperti Nuno, Nuk, Antero dan beberapa gelintirnya lagi akan melakukan hal yang sama (seperti mereka bersama alkatiri melakukan onani masal sebagaimana lazimnya).

    Dengan posisinya ini Coki juga membuat argument yang bertentangan secara logikanya sendiri. Coki mengklaim bahwa ia lebih senang dikatakan sebagai seorang anarkis (dari pada aktifis kutu loncat). Dengan teori apa kita bisa menerima seorang anarkis mejadi pembela buta dengan kaca mata kuda atas pemerintahan model alkatiri sebagaimana saya simpulkan di atas?? Wah, parah ini bacaan teori anarkisnya aktifis kutu locat macam coki ini. Sebaiknay jangan terlalu menelan bulat-bulat teori-teori ini, lebih baik dimengerti dengan baik, dari pada dipakai buat slogan di kaos oblong, tanpa dimengerti dengan baik, jadinya seperti ini.

    Salam untuk semua aktifis kutu loncat, Coki dkk… Gimana masih mau kasih argument-argument konyol lagi untuk jadi ‘rahun’ beneren..hayooo…

    Jose Matadalan

    7:21 PM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Mata dalan mata gelap, lobang dubur yang mulia,

    Jika Anda punya akal, artikel yang aku kirimkan itu bisa kita diskusikan dan kebijakan Fretilin yang mana saja yang kira-kira bertentangan dengan kepentingan rakyat Timor-Leste? Apakah sekolah gratis, kesehatan gratis dan pembentukan Petrolium Fund itu merugikan rakyat? He he he

    Namun ternyata otak Anda memang tidak bisa mencerna bahasa Indonesia secara benar ya tidak apa-apa, tapi kan artikel itu dalam bahasa Tetum man?

    Ah kualiatas Anda, sama persis dengan Bereliku itu, Alfredo, Railos, Lucas da Costa dan teman-teman serta sepupu Anda yang ikut-ikutan bakar-bakar rumah orang-orang Lorosae dan rumah-rumah militan Fretlin itu. Setelah bakar-bakar rumah orang, sekarang kalian mengkampanyekan perdamaian lagi. Anda perisis seperti Xanana dan Horta, setelah memakai dan memamfaatkan Alfredo dan Railos untuk menjatuhkan pemerintahan Fretilin, orang-orang ini dibuang bahkan mau dibunuh.. ha ha ha ha… Anda, Xanana dan Horta adalah dari kualitas manusia yang sama.. menikam sekutunya dari belakang.. he he he…. Enak ya mas? Puenak dong ya.. he he he

    Begitukah cara Anda dalam berpolitik? Makanya dengan gelap mata dan biadab pula, dukungan Anda terhadap Alfredo, Xanana dan Horta, menjadikan Anda benar-benar menjadi manusia dengan mentalitas yang nista dan murahan. Kalau begitu memang Anda pantas memperbudak diri Anda pada Xanana-Horta. Setelah mendukung Railos dan Alfredo, apakah sekarang Anda juga ikut-ikutan mengutuk dia? Jangan dong ya.. kasihan dong si Alfredo ini. Pion yang ingin jadi mantri.. He he he…


    Oh ya, sebagai tambahan… Bagaimana kira-kira pendapat Anda kalau saya katakan Soeharto dan Xanana itu punya beberapa kesamaan? Dalam hal ini boleh lah kita berdebat soal otoritarianime dan kediktatoran? Ah tentunya selain gak punya nyali, Anda tidak punya kapasitas dan keberanian untuk mendiskusikan ini bukan? He he he he

    Karena Anda dengan iklas memang telah mengorbankan nurani dan pantat Anda pada Xanana dan Horta. Dengan iklas…. Kasihan memang, sarjana s2 macam Anda ini bisa-bisanya mendukung pembakaran rumah-rumah orang dan sekarang sibuk ngomong perdamaian. Ah ternyata Anda gak jauh beda juga memang dengan mentor politik Anda Lucas da Costa itu, yang menyerah pada Kopasus. Selain menyerahkan senjata, juga menyerahkan kepala kawan-kawannya. Sekarang apakah Anda ikut barisan dia di PD yang sakit hati itu karena gak dapat jatah dari Xanana? Hmm… ah maklum lah aku! Ijazah s1 saja memang hanya dibeli di Surabaya sana.. badan besar otak dan dubur sama saja.. he he he…

    8:02 PM
    Delete
    Blogger matadalan said...

    Coki sang aktifis kutu loncat,

    Pertama, kayaknya coki sok berlindung dibalik kebijakan pendidikan gratisnya fretilin, fundus petroleum, dan kesehatan gratis.

    saya sudah tegaskan sebelumnya, bahwa pendidikan dasar gratis itu hampir disemua negera kapitalis sekarang ini sama. di negara negara kapitalis ini tidak hanya untuk pendidikan dasar tapi sampai pada pendidikan menengah pun gratis....dasar bisa dicekoki alkatiri lwat (pantatnya, sorri ini hanya pinjam bahasa coki)...bisanya telan bualat saja, tanpa mau mengertinya secara kritis...sama juga untuk kesehatan..karena memang dana untuk tl sementara ini besar...ngapain persulit rakyat yang hanya pikir makan malam pun masih sangat sulit...tanpa harus pake embel-emble ideologipun seperti yang sering dipakai oleh coki, marco dkk secara salah kaprah, pun seorang pimpinan TL (apalagi seoarang seperti xanana dan horta) akan berpikir seperti itu...

    Syukur para ahli daro norwegia bisa mendraft suatu fundus petroleum yang baik bagi TL,,,so, bukanlah suatu hal yang impossible...bukan hanya itu, 4 tahun pemerintahan alkatiri dengan dana yang selalu tersedia dalam jumlah besar (hasil lobby xanana dan horta pada komunitas internasional, bukan alkatiri tentunya) implementasinya seperti apa? hampir NOL BESAR.....tentu kroni-kroni fretilin yang juga coki dkk dapat cipratannya semakin kayak deh...

    Tapi semua ini, nggak bisa dipakai oleh coki untuk membenarkan hal-hal dasar yang saya kemukakan diatas, yang diakui oleh coki secara malu-malu....

    salah satu contoh lagi yang belum saya singgung, sejak awal bagaimana mungkin diterima oleh nalar sehat kalo seorang maling klas kakap seprti rogerio lobato dipercayakan oleh alkatiri pada posisi kunci pemerintahna fretilin...bukankah ini absurd...

    Ini semua yang saya persoalkan secara awal bahwa coki dkk memang pendukung dan bahkan penjilat (pantat alkatiri-sori lagi-lagi ini pinjaman bahasa puitisnya coki) tanpa mau melihat kebobrokan alkatiri yang menyebabkan sengsara rakyat TL pada krisis ini.

    Lagi-lagi coki dkk sesuai 'petunjuk' alkatiri terus menuduh orang lain sebagai 'otak' krisis ini.

    alkatiri sendiri sejak jatuh dari kursi empuk PM terus menuduh bahwa 2 orang bule bertemu komandan FDTL bersama seorang pastor untuk melakukan kudeta.tapi ketika dikonfront sama wartawan siapa orang nya, dia tidak berani menyebut namanya...ini terjadi dalam beberapa wawancara TV international..coki dkk juga persis seperti ini...nama railos disebut sebut tanpa mau singgung nama rogerio lobato...kok konyolnya dan saking pintarnya railos sampai bisa ngelabui pahlawan nya coki alkatiri...

    sekarang sok ngajak debat soal otorianisme, tapi masih malu-malu kucing ngakui semua yang saya persoalkan di atas....hiporkritnya aktifis macam ini....

    saya pikir coki dkk jangan terlalau sakit hati lihat peemrintahan xanana yang terus berusaha melakukan suatu hal positif bagi TL. kalo brani dan konsisten, seperti saya katakan: balik ke sini terus hisap duit dari search foundation untuk garap bahan bahan propaganda bagi fretilin seperti sebelumnya dong...sehingga coki dkk bisa puas melihat AMP jatuh sebelum masa pemerintahnya berakhir... kalo hanya terus menuduh kiri-kanan, caki maki xanana dan horta...ini hanya sekedar onani masal oleh coki, antero, nuno, nuk, alkatiri, ze reis, aniceto, arsenio, lu olo dst...nggak akan ada benihnya deh...kok belum apa-apa udah loncat ke bali...kasian dong kawan-kawan setia nya di farol dan palapasu...nyusul lagi disodomi altide kali....

    kasian dong bang coki...kita lagi rindu anda di farol deh...

    J. Matadalan

    7:10 PM
    Comment deleted

    This post has been removed by the author.

    9:38 PM
    Comment deleted

    This post has been removed by the author.

    9:49 PM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Matadalan, lobang pantat, kader PD, badan besar, sarjana s1 yang dibeli di Surabaya, pendukung Alfredo yang gak punya moralitas, yang telah menyerahkan nurani dan jiwanya pada kebiadaban Horta-Xanana…

    Anda bilang Horta-Xanana memberikan sesuatu yang positif buat rakyat Timor-Leste.. Anda memang telah buta nuraninya dan Anda telah menjual jiwa Anda pada iblis dan menjadi buta karena ini. Coba bayangkan jika manusia macam Alfredo dan Railos tidak eksis di Timor-Leste, bos Anda Xanana dan Horta tidak akan berkuasa detik ini.

    Sialnya, Alfredo yang dulunya Anda elu-elukan, Anda support dengan mengumpulkan pemuda dengan setia mengunjungjinya di Maubesi, membawakan rokok dan minuman-minuman keras sekarang malah mau digorok oleh sekutunya sendiri. Bayangkan dimana nurani Anda dan Xanana dalam berpolitik, Anda akan mengorbankan jagoan Anda Alfredo? Bagaimana dengan dukungan Anda ketika mengorganisir pemuda-pemuda untuk bakar-bakar rumah dan buat kekacauan itu dan selang beberapa kemudian karena kantor Xanana mengucurkan dana ribuan dolar untuk mencuci kotoran yang dibuat sendiri, makanya Anda buru-buru mendirikan NGO dan kampanye perdamaian dengan orang-orang yang bakar-bakar rumah itu? Hanya segini harga nurani dan moralitas Anda?

    Tapi nggak apa-apa, aku maklum kok. Ijazah saja hanya di Beli! Enak murah-meriah jadi sarjana pula. Memang Anda belajar baik pada mentor Anda di Surabaya, Lucas da Costa itu. Tapi kasihan juga si Tiu Lucas ini, dengar-dengar kagak dapat jatah jadi menteri ekonomi sekarang esek-esek dengan Alfredo pula untuk membentuk batalion macan perbatasan. He he he he… inikan janjinya PD dulu pada Alfredo jika PD menang, Alfredo akan kembali ke barak dan PD akan memperjuangkan dibentuknya satu batalion baru di wilayah barat.

    Tapi Lucas lagi esek-esok bokong kalian juga di PD ya? Kok deman banget sih kalian ini saling sikat antar teman dan sekutu sendiri. Memang inilah yang Anda pelajari dalam berpolitik dari Xanana dan Lucas da Costa ya..

    Saling eseek bokong… enak ya? He he he… hati-hati bung! Fretilin bukan tandingan kalianlah… kalian akan saling makan sendiri.. emang kalau gak pake cara-cara busuk PD dan CNRT memang gak berkuasa… menang saja kagak. Artinya mayoritas rakyat timor masih dengan Fretilin. Buka dong mata Anda.. seorang Xanana dan Horta saja harus koalisi dengan partai-partai gurem untuk berkuasa dan harus pakai dan sikat orang macam Railos dan Alfredo. JAGOAN ANDA YANG ANDA KHIANATI ITU?

    He he he he.. duh… preeeeettt… pengen kentut ah.. he he he he

    Tunjukkan dong kejantanan Anda. Alfrodo sendiri mengakui dia gak mau jadi ANJING Xanana, kok Anda rela ya? Kasihan si jagoan Anda itu. Nah inilah beberapa persamaan mendasar antara Soeharto dan Xanana. Memamfaatkan orang lain dan mencipatkan situasi tertentu untuk mencapai tujuan politiknya. Bukankah jagoan Anda sendiri telah mengakuinya? Kan Alfredo sudah bilang ketika para petisioner itu mau berhenti demo, sinor Xanana melalui pengakuan jagoan Anda bilang… “e’ e, api yang sudah menyala jangan disiram air dong… kasih itu bensin.” He he he he he… masak Anda juga mau ikut-ikutan bilang Alfredo bohong.. ntar kepala Anda bisa dipotong lho sama dia.. he he he he... Ah kamu juga masak gak tau sih.. bandit kayak Railos kok diijinkan berkeliaran bawa senjata dan dikasih surat jalan dan tips pula dari pembesar di Dare itu… he he he.. dan bukankah bil-bil pusada Maubisi dari sinor Xanana juga.. whisky dan makanan yang Anda santap ketika bertemu Alfredo di Maubessi itu dari kocek Xanana kok.. he he he he..

    Sudah pada tahu kok yang begianian… ANDA BELUM TAHU YA? MAU OM COKI DONGENGIN TENGTANG XANANA DAN HORTA. Belum lagi soal pergundikan dan perkelaminan mereka. Ntar saya beberkan fakta-faktanya Anda bilang saya melakukan pembunuhan karakter.. he he he he he… tinggal tunggu saat bung. Banyak juga kisah seru dari hutan kok.. sudah pada tahulah he he he he he..

    Pernah dengar lagu-lagu pujian di Metro TV ketika Soeharto meninggal itu.. “lagu gugur bunga”.. mati satu tumbuh seribu.. salah satunya ya tumbuh di Timor-Leste, Xanana Gusmao. He he he he

    Kita-kita ini gak terlalu perlu bekerja keras untuk menjatuhkan Xanana-Horta kok, hai si bung berbadan besar dan otak berisi taek. Orang seperti Anda, Xanana dan Horta.. akan menyemplung sendiri ke tumpukan taik kalian sendiri. Tenggelam oleh kotoran sendiri. Salah satunya ya ulah si Alfredo ini.

    Ha ha ha ha… masih suka nonton tv Indoensia gak.. tau acaranya Tukul kan? Yang bilang.. ‘puass, puasss, puaasss..” belum puas kita sambung dong dengan dongeng-dongeng yang seru.

    Ha ha ha ha…

    9:54 PM
    Delete
    Blogger domdaibere said...

    saya pikir yg namanya rahung atau coki atau entah ID apa saja yg coba kamu pakai disini utk berdiskusi, sepintas lalu terlihat ada semacam bakat menjadi aktifis tetapi pada dasarnya kamu malah lebih busuk dari org yg kamu jelek2an seperti jose matadalan.

    Lihat saja mental "Budak politik " Alkatiri yg kamu tonjolkkan dengan ungkapan2 lobang dubur dan sodomi oleh xanana .

    Menurut saya dengan sikap dan perilaku menjadi pembela alkatiri secara membabi buta dan dgn cara kotor spt itu, membuat kamu secara intelektual terlihat begitu kampungan dan menjadi insan politik yg membusuk dan tak berarti. Bahkan jika diletakan bersama bangkai seekor tikus maka bangkai mu dan alkatiri akan lebih busuk dari hewan pengerat tersebut...

    Anda tahu benar bahwa masalah mengapa Alfredo sampai meninggalkan MABES-FDTL tdk boleh dilihat seprimitif itu dari aspek analitik,.... bahkan para pedagang tembakau di gunung pun memahami hal sesederhana ini dengan mantap dan bijak, dan bagaimana bisa kamu yg notabene adalah seorang ...nasution..., aktifis politik kok malah menunjukan kwalitas penarik dokar kayak gini..?

    Kalo semua permasalahan dikaji oleh pemikir selevel kamu maka hancur lah dunia ini karena para koruptor, mafia diktator, teroris, bandit dsb, dengan mudah menciptakan fakta, data dan saksi palsu utk menciptakan satu dunia dimana mereka menjadi tiran pernghisap darah rakyat dengan memakai jubah layaknya seorang nabi mohammad.....astagafirullahhhhhhhhhhh

    Alfredo bukannya berhasil dipakai oleh xanana tetapi pd hakekatnya xanana CS telah dgn sengaja memanfaatkan idiotnya alkatiri dan instabilitas situasi politik tsb untuk mengeksplorasi dan mengacaukannya secara menyeluruh, sistimatik dan terus menerus, sampai ke suatu level dimana secara psikososial terjadi depresi secara masal di timor leste, kemudian mereka menampilkan diri sebagai "Icon alternatif", dan penyelamat secara mutlak.

    Org spt xanana dan alkatiri bahkan bisa rela mengorbankan ibu mereka hanya demi kekuasaan, uang dan perempuan !!!!

    Kalo rai los ? wah saya pikir orang seperti itu gak perlu dijadikan bahan kajian disini dech, soalnya kalo ditempatkan dalam sebuah paket pengajaran dan pedidikan bersama seekor domba maka pada ujian akhir yg akan lulus adalah domba tsb daripada railos krn pada hakekatnya railos lebih dungu dari domba itu........

    Apakah kamu pikir dgn kewenangan yg diberikan oleh konstitusi kpd alkatiri, xanana, dan taur matan ruak mereka gak bisa menghentikan krisis petisioner dan menyeret pelaku diskriminasi dan pembataiaan yg sebenarnya ke pengadilan ? jika anda memahami konstitusi atau setidaknya sebuah konsep logika yg simple sekalipun anda bisa menjawab "Tentu saja mereka bisa !" namun krn mentalmu tdk lebih dari mental seorang preman tanah abang yg hanya bisa diupah, maka kamu akhirnya membela seorang alkatiri secara mati matian bahkan bila perlu mengorbankan diri kamu, keluargamu bahkan isteri atau saudarimu sekalian hanya karena selembar uang haram dari alkatiri CS.

    Dari caramu menganalisa diskriminasi hanya dari presentasi orang loromonu yg berpangkat perwira saja, sdh menunjukan bahwa jelas kamu buta total terhadap kronologis kejadian yg sebenarnya atau memang kamu berlagak bodoh disini untk memperpanjang debat kusir ini dan mengalihkan perhatian publik dari kebiadaban alkatiri.
    Makanya baca isi petisi tsb dan sekali2 ke markas FDTL di metinaro pada saat apel pagi spy dengar sendiri bagaimana sang komandan falur atau lere mengeluarkan kata konyol yg ikut memicu "Blasting" dari krisis tersebut !!!

    Secara politik kamulah yg telah, sedang dan akan selalu disodami oleh alkatiri sekeluarga........ dan kamu akan mati konyol di front line sementara alkatiri bersama keluarganya membawa lari jutaan dolar dari timor leste dan hidup di luar negeri seperti milyuner.....

    Kasus tasi tolu ? tdk akan bisa dikatakan valid hasil investigasinya jika tak melibatkan para petisioner dan orang loromonu yg jadi saksi pembantaian saat itu, dan harus pula melibatkan partisipasi pengamat yg lebih banyak dan meluas.

    kasihan dech lo aktifis amatiran............., PRD adalah sebuah organisasi yg punya background yg begitu elegan sama seperti halnya FRETILIN, dan bekicot busuk seperti mu dan altkairilah yg kemudian menggerogoti dan menghancurkan pesona dari kedua organisasi yg sangat dikagumi tsb, karena konsistensinya dalam memperjuangkan prinsip2 kebenaran baik secara bijak dan damai maupun frontal.

    So..., jika kamu atau siapapun disini jika memang berjiwa seorang aktifis dan intelektual.... kembalilah ke jalur dimana norma2 etika dalam menghargai kebenaran dan kesopanan dijunjung tinggi tanpa harus mencemari forum ini dgn makian2 sperti orang yg lahir di lokalisasi WTS DOLY surabaya !!!!

    10:40 PM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Nah, bung jose matadalan, baru saja aku peringatkan sejak awal bahwa kalian akan saling makan sendiri... nah ini sudah muncul satu lagi sebagai musuh utamanya xanana dan mengutuk alkatiri pula.

    ha ha ha ha.. di forum ini memang saya gemar sekali memaki. karena kualitas manusianya hanya pantas dimaki.. coba lihat sejak posting awal siapa sebenarnya yang memulai fitnah dan pembunuhan karakter di forum ini... ya para dombanya xanana dan horta itu...
    ha ha ha ha

    eh, jangan anggap tukang dokar gak bisa nganalisa politik gitu dong... masak Anda memetakan manuisia dalam kelas intelektual yang mulia dan tuklang dokar dan lonte2 di doli menjadi hina... ha ha ha... manusia ya manusia... domba ya domba seperti railos, alfredo, matadalan, salsinha dlsbnya itu...

    ha ha ha ha

    10:53 PM
    Delete
    Blogger rahung@gmail.com said...

    P/S: Sejak awal memang forum ini sudah busuk.. bahkan saya pernah mengusulkan agar ada yang memoderatori agar makian dan fitnah dihentikan... tapi pada kenyataanya Bereliku dan Matadalan terlalu keranjingan pada pembunuhan karakter dan politik yang nista..

    JADI KALAU FORUM INI SUDAH BERLUMURAN TAIK.. TAIK YA AKAN AKU BILANG TAIK DAN LOBANG DUBUR TETAPLAH LOBANG DUBUR!

    Ha ha ha ha

    11:12 PM
    Delete
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Ops bung DOMDAIBERE, Anda yakin aku ini gak berarti buat bung? Ah syukurlah.. hehehehe

    Tapi aneh juga, seseorang yang lebih nista daripada bangkai tikus merasa PERLU ANDA RESPON DAN TANGGAPI... ahh respon Anda membuktikan kebalikannya.. ha ha ha.. yang benar ajeee?

    he he he he

    11:22 PM
    Delete
    Blogger matadalan said...

    Ola Kawan Coki yang budiman,

    Sekali lagi, semua ini menunjukan bahwa coki alias rahung memang 'rahun' atu hancur betul kali ini. sama sekali tidak sanggup membantah semua hal dasar yang saya kemukakan sejak awal bahwa coki dkk secara mata gelap persis kuda pakai kaca mata hitam membela alkatiri. Soal KKN alkatiri..malah dicari justifikasi untuk membenarkannya, dsb sekali lagi hanya menunjukan kemunafikan coki dkk sebagai aktifis kutu loncat; soal altidi, soal kawan kamu Nuk, dsb...nggak usah deh ngomong yang besar-besar soal ideologi kalo hal-hal dasar ini tidak mampu kamu klarifikasi atau kamu bela dengan logika yang bener.

    Gimana intelektul model seperti ini yang mengklaim dirinya sebagai revolusioner? memang coki dkk pantas menjadi revolusioner onani massal...

    Gimana saya bisa percaya analisis coki dkk mengenai xanana dan horta...kalo analisis mereka selama alkatiri berkuasa salah total...hanya intelektual maputo dan batak yang bisa percaya sama analisis coki kali...

    soal caci maki coki, sekali lagi menunjukkan bahwa coki benar-benar frustasi dan merasa dirinya sangat vulneravel kali ini, sehingga perlu dilakukan pembelaan diri yang ekstra, sehingga citra coki sebagai aktifis kutu loncat yang hanya mampu beronani massal bisa agak dipulihkan...soalnya belum pernah ditantang dengan hal-hal dasar ini, sehingga sekali ditantang jadinya 'rahun' beneren...Coki berusaha agak sopan ketika memulai debat dengan saya, tapi semakin lama semakin kepojok, akhirnya hanya bisa dengan caci makian seprti ini...lagi-lagi inilah kualitas aktifis kutu loncat otak katak...yang menjadi pembela setia alkatiri...

    soal caki maki terhadap PD, Lucas da costa, xanana, horta, renetil oleh coki dalam kaitannya dengan identitas saya yang dituduhkan oleh coki, sekali lagi juga menunjukan betapa sembrononya dan emosionalnya coki...mendapat serangan ini.

    saya sama sekali bukanlah anggota renetil (badan besar, dsb) sebagaimana diidentifikasikan oleh Coki...sebaiknya coki klarifikasi dengan anggota renetil dan PD yang anda musuhi itu. Matadalan hanyalah seorang pengamat para aktifis kutu loncat macam Coki dkk...so, nggak ada urusannya sama railos, alfredo atau siapapun....kamu mencaci maki xanana dan horta sebagai taktik untuk mengalihkan perhatian dari hal-hal dasar yang saya gugat mengenai hipokritnya kamu dkk...silakan saja..sampai gila deh...gue nggak urusan sama. itu semua...

    Karena itu saya minta maaf pada PD, Renetil, lucas da costa dan juga aktifis renetil badan besar sebagaimana diidentifikasikan oleh Coki, karena debat saya dengan coki menyeret anda semua menjadi bahan caci makian coki...saya sama sekali tidak bermaksud kesana... atas nama coki (lawan debat saya dalam forum ini)...sekali lagi saya minta maaf...

    terakhir, kalo coki bener-benar yakin untuk menjatuhkan pemerintahan AMP, saya undang anda secara jantan untuk terus, sekali lagi, minta uang nya search foundation untuk terus bikin film propaganda fretilin...mungkin kamu perlu bikin film profilnya alkatiri -terutama adegan ketika kamu lagi disodomi oleh alkatiri (maaf para pembaca..saya hanya pinjam bahasa puitis dan gaya intelektualnya tuan coki ini)...

    gimana mau balikkan ke dili lagi?
    kasian dong sama antero, nuno, alex tilman, jose reis, dkk...kok coki dapat proyek lahan basah di bali, kawan-kawan setianya yang selalu rame-rame onani massal sambil nyanyi lagu Viva revolusi (dengan reff: KKN dan hipokrit)ditinggalkan begitu saja...

    coki bilang bahwa fretilin masih menang pada pemilu lalu...hanya oang tidak bisa baca politik yang berkesimpulan konyol macam ini....kok sebelumnya menang lebih dari 50%, kok jatuh seperti ini....bahwa xanana dan horta (hanya sebagai individu) mampu mengalahkan partai revolusioner yang disanjung matian oleh coki, ini baru berita dong... fretilin dan alkatiri mau contohi samora machel dan frelimo, tapi kualitasnya jauh dibawah frelimo dan machel...kasian dong...alkatiri terus menggunakan sisa-sisa sejarah 75, tapi hasilnya bagai tikus basah kuyub.

    Ini penting, karena hanya gossip dan berpegang pada teori konspirasi soal xanana dan horta, kayaknya sulit untuk menjatuhkan pemerintahnnya...kayaknya belum terlambat bagi coki dkk untuk gabung lagi sama jose reis untuk terus menipu rakyat bahwa alkatiri masih akan berkuasa 50 tahun lagi...(kasian deh...5 tahun aja nggak sampai)...

    Hayooo...jangan terlalu emosi dong, nggak baik dong terus caci maki seperti ini, apalagi bagi inteletual sekaliber mas "RAHUN" bukan "RAHUNG".


    mimpi yang indah deh soal revolusi dan aktifis kutu loncat....

    Jose Matadalan
    Pengamat Aktifis Kutu Loncat.

    3:19 AM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Selain pada Lucas da Costa, PD, Xanana dan Horta... Anda juga mungkin perlu meminta maaf pada bandit tuan Railos dan Alfredo.

    He he he.. ayuklah bung.. gak usah bersembunyi dibalik jubah Matadalan. Sebelum krisis kita sering duduk dibawah pohon di kantin yayasan Hak itu. Dan setelah krisis Anda membuat fitnah di Sahe ada senjata... Anda mengunjungi Alfredo di Maubessi, mengorganisir pemuda-pemuda, bakar-bakar rumah orang-orang lorosae dan militan Fretilin....

    Aneh juga Anda mengakui saya ini intelektual kaliber, dan aneh juga anda yang ngotot betul soal revolusi dan sosialisme... entah kapan saya mengkampanyekan dua hal ini gak jelas juntrungannya...

    Kasih tuh pantat sama Xanana dan Horta nggak 5 atau 50 tahun... kasih seumur hidup saja.

    ha ha ha ha ha... Jika memang Anda memang bukan orang yang aku sebutkan diatas... Anda ini hanya seonggok taik yang pantas dihargai seonggok taik!

    Ha ha ha ha ha

    3:36 AM
    Delete
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Mari belajar membaca.... :)

    #

    At 10:26 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Mana bahasan filosofisnya? Tulisan yang sok bergaya intelektual, tapi yang hanya hanya obrolan sampah ala naikoli juga.

    Nanti dibilang Sarjana Supermie ngambek pula.

    #

    At 12:28 PM , Blogger Bere liku said...

    Rahung Nasution adalah Beny Murdany baru di Timor-Leste?

    Dulu sebelum invasi TNI melalui operasi Komodo ke Timor-Leste,Beny Murdani sebagai agent Rahasia menyulungdup ke Timor-Leste,memyembara sebagai gembala sapi,merongrong dan menghangati suhu politik Timor Leste untuk membuktikan Invasi pada tanggal 07-12-1975.

    Sekarang paska Kemerdekaan,ada seorang Beny Murdany baru,yakni Rahung Nasution,menyulungdup ke Timor-Leste dengan tujuan kerja sukarela di LSM lokal,tapi membawa misi sebagai seorang Beny Murdany yang baru,yakni agent BAKIN di Timor-Leste.

    Maka rakyak dan bangsa Timor-Leste,waspada dengan Beny Murdani yang baru ini,pura-pura jadi revolucioner,tapi ada misi dibalik itu!

    Hafuhu Nain

    #

    At 6:47 PM , Blogger Nahabere said...

    Saya setuju dengan Rahung Nasution. Setelah membaca tulisan J. Monteiro, saya malah menempatkan J. Monteiro layaknya orang-orang dalam Barisan Sakit Hati atas kebijakan pemimpin Fretilin saat itu. Esensi dan substansi tulisan J. Monteiro yang diberi apresiasi oleh Vitor tavares memang secara eksplisit tidak membahas nilai filosofi Fretilin sama sekali. Hal ini juga membawa saya pada kepastian bahwa J. Monteiro dan mungkin juga Vitor Tavares malah tidak tahu apa itu filosofi Fretilin.

    Tulisan J. Monteiro hanya bernilai sebagai sebuah kritik atas kebijakan Fretilin yang timpang dalam hal penggunaan dana untuk kalangan elit politik. Tapi saya kira itu wajar, karena itu dianggarkan dalam budget.

    Rahung Nasution sebagai agen bakin? dari mana beriliku dapat info ini? Kok intelektual seperti bereliku mulai mengasah sifat carracter assasination dari sekarang ya? apa bedanya generasi sekarang dengan yang lagi rame-rame saling membunuh karakter itu?

    Rahung Nasution yang aku kenal adalah simanusia bumi yang bahkan tidak ingin dirinya diasosiasikan dengan strukur politis buatan manusia dinegara manapun!

    Chao

    #

    At 6:50 PM , Blogger Marco said...

    Yachhhh...tulisan itu sendiri memang kosong, dengan tata bahasa yang kacau. Yang saya herankan, koq koran-koran di TL itu mau-maunya memuat tulisan nggak mutu seperti itu. Judulnya filosofis, tapi penulisnya sendiri tidak memahami filsafat. Gimana sich? Ini sich bukan kajian filsafat, tapi ungkapan emosi dari mahasiswa yang mencoba mencari jati diri. AKu berani bertaruh, seorang yang memahami seluk-beluk filsafat tidak akan menulis 'sampah' seperti itu. Sampah saja kadang masih berguna karena bisa menghasilkan kompos, tapi kalau tulisan yang kosong, apa yang dihasilkan selain lebih hina dari pada sampah?

    Dan saudara Victor yang memberikan komentar 'puji-pujian' pun bahasanya tidak kalah kacau dengan penulisnya sendiri. Jadinya, sesama orang kacau saling mengomentari, ibarat kumpulan orang-orang kalah saling membela diri masing-masing. AKu nggak tahu apa yang dipelajari oleh Victor di Portugal sehingga bertahun-tahun pemikiranya seperti mandek alias tidak maju-maju, intelektual seperti itu tidak akan bertahan melawan arus pemikiran sekarang, karena arah pemikirannya sendiri tidak jelas. Dia pikir dunia masih seperti dulu seperti yang dibayangkannya. Satu hal yang harus dicatat, dunia sudah berganti rupa, karena itu pemikiranpun harus diubah. Jangan terus-menerus mengunyah sampah gitu dong.

    Gimana sich Victor dan kawan-kawannya ini, seandainya kalian berada di Indonesia, tempat yang paling pantas bagi kalian adalah penjaga pintu masuk kampus, pustakawan adalah pekerjaan yang terlalu berharga buat orang seperti kalian. Karena pustakawan sendiri adalah pemikir, bahkan lebih hebat dari seorang Professor sekalipun. Ingat Profesor Ben Abel, kawannya Ben Anderson? Dia itu pustakawan, tapi lebih hebat dari Ben Anderson. Sekarang kamu boleh berkoar-koar, tapi 5 atau 10 tahun ke depan, kalian tidak akan kepake di Timor Leste. Karena banyak intelektual brilian yang akan bermunculan dengan pemikiran yang berbeda. Sekarang saja udah bermunculan, tetapi mereka tidak akan mau menghabiskan waktu mereka untuk berdebat dengan orang-orang yang nggak mutu seperti kalian. Percuma, buang-buang waktu dan nggak mendapatkan sesuatu apapun. Kalo meminjam orang-orang Khmer Merah "Hidup tiada arti, mati tiada guna.!

    Kalo tulis yang benar dong, yang bermutu gitu. Jangan asal sikat, malu dong yang kita yang baca.

    Yenni

    #

    At 8:02 PM , Blogger Lekibesi said...

    Pada prinsipnya, saya tidak banyak mengomentari tulisan-tulisan yang ada. Namun kalau boleh saya anjurkan kpd teman-teman yang nota-bene "Timor-oan" dan "Timor nian saseluk" - Friends of Timor, agar sekiranya bisa saling menghormati dalam segala hal opini dsb.

    Tulisan yang dipaparkan di atas memang masih ada banyak kekurangan. Bisa saja seperti yang di utarakan oleh Sdra Nasution bahwa dasar filofosi utk menguatkan argumennya masih kurang (vague ideas) atau alur tulisannya masih rancuh (or fall over the places").

    Namun berpijak pada hal demokratisasi pikiran, biarkanlah dia (J. Monteiro) mengembangkan idenya dan teman-teman bisa mengcounter tulisannya dengan tulisan anda yang sekiranya lebih pantas untuk dibaca. Mungkin ini merupakan tulisan makalah (essay or assignment) dari J. Monteiro sendiri. Akan tetapi, alangkah baiknya pula jangan bersifat 'besar kepala' jika tulisan ini sudah dimuat oleh STL.

    Hanya untuk membenarkan komentar TATOLI bahwa Tulisan Fretilin & FALINTIL pun masih belum betul. Dan terdapat pula banyak kesalahan yang di dapati dalam hal pengejaan (spelling) kata-kata. Memang bahasa (indo) ini bukanlah bahasa ibu (mother tongue) namun berusahalah untuk menulis yang baik dan benar sesuai dgn EYD.

    Hey, jangan terus dibaca. Sebenarnya ini hanya untuk mengacaukan pikiran anda!! He..he..

    #

    At 8:29 PM , Blogger malikode said...

    Yeapp... cukup menarik hujatan kawan-kawan di blog ini. Setidaknya, caracter assasination memang benar terjadi dalam diskusi ini. Yang satu terkesan memperbaiki tapi justru ada kecenderungan membunuh karakter yg satunya. Saya hanya meragukan sensibilitas kawan-kawan akan upaya menciptakan caracter building yang memadai. Saya tidak membela siapa-siapa, cuma menyarankan agar perbaikan tulisannya J.M atau bantahan atas tulisan itu diketengahkan donk, jangan hanya menyalahkan, trus tidak menunjuk titik lemahnya. Sebaiknya menggunakan opinion counter, yg lbh beralasan, juga berargument, bhw ini lho filosfi Fretilin yang benar. Btw,..aku sedang menanti sebuah diskusi yg menarik, bukan diskusi srampangan kaya gini. keep in touch. Malikode Bakode

    #

    At 9:02 PM , Blogger matadalan said...

    Dear Rahung, jelasnya Coki..

    saya setuju dengan kritik yang ditujukan kepada sang penulis kolom ini. bahasanya meman agak kacau, dan juga isi tulisanya tidak mencerminkan judulnya yang agak sok filsafati.

    Tentu tuan Coki yang bersembunyi di balik "rahung" memiliki gaya bahasa yang lebih aduhaiii..dari asli Indonesia ya?

    Tuan Coki sok mati-matian membela si kuduk Alkatiri yang sok dianggap 'sosialis'?
    Dimana sosialisnya alkatiri? setelah diperkenalkan oleh pembantu alkatiri karena diundan perbaikan komputer di kantornya alkatiri, tuan coki jatuh cinta berat dengan alkatiri...gagal di PRD yang tidak ada kejelasannya di Indonesia seolah-olah tuan coki ketemu sama yang dimimpikannya...

    Akan tetapi kok bacaan sosialisnya murah banget...pemerintahan konyol otoriter pemula ala alkatiri kok dibilang sosialis...baca karl marx ala batak kali...

    dimanakah kebijakan alkatiri yang dikatakan sosialis? kirim pelajar ke kuba itu realisasi permintaan xanana ketika ketemu castro di malaysia...

    nepotisme ala alkatiri seolah-olah buat buta mata tuan coki...ahmad, ali alkatiri dsb, juga konco dekat tuan coki "Altidi" iparnya ahmad alkatiri yang sering membelikan bir buat mabuk tuan coki dkk kalo lagi stress...semua tidak bisa dilihat oleh tuan coki...altidi dapat proyek macam-macam karena KKN dengan alkatiri...tapi tiap sore kasih minum tuan coki dengan bir hasil KKN...uenaaaak dehhh minum terus hasil sosialis KKN ala tuan coki dan alkatiri...heheheh...

    sok, kalo mau bantu orang timor-leste, tidak usah adu mereka dengan kelompok yang satu dengan kelompok lain deh...itu strategi warisan nenek moyang tuan coki si Londo bule belanda....cukuplah dengan politik adu domba semcam ini...

    jadi coba pikir agak tenang deh kalo bilang alkatiri sosialis tidak ada kamus kiri yang dukung analisa konyol tuan coki ini...

    selamet deh....

    #

    At 10:22 PM , Blogger Marco said...

    Tulisan itu sendiri memang kacau, baik dari segi penulisan maupun penyajian fakta. Bukankah para pejabat memiliki privilege untuk berobat ke luar negeri, dan hal ini tidak hanya berlaku untuk pemerintahan Fretilin yang telah jatuh, tapi juga untuk pemerintahan sekarang, malah mungkin lebih kacau. Harus obyektif dong!

    Yach..kalo mau jujur, Coky memang memiliki gaya bahasa yang lebih baik. Karena itu anda tidak perlu berkecil hati karena jeleknya bahasa Indonesia anda. Tapi jangan pula menggangap bahwa ‘karena saya bukan orang Indonesia’ maka bahasa Indonesia saya tidak perlu sempurna. Itu pemikiran yang sungguh keliru, berapa jauh sich jarak antara Indonesia dan Timor Leste, bukankah secara geografis Timor Leste lebih dekat ke Indonesia ketimbang Negara lain? Jadi tidak ada alasan untuk tidak mempelajari bahasa Indonesia.

    Dari tanggapan Choky yang singkat itu, sebetulnya dia tidak membela posisi Alkatiri, anda sendiri yang seperti kebakaran jenggot. Kalau ngomong tentang sosialis, sebetulnya anda sendiri bukanlah pakar dalam hal itu. Coba katakan sejauh mana pengetahuan anda tentang ideology yang satu ini? Selain hanya bisa menghujat bahwa sosialisme itu seperti hantu yang bisa menerkam siapa saja. Mengenai PRD, mungkin bisa dibilang bahwa anda memiliki pengetahuan yang sangat terbatas perihal partai ini. PRD sendiri bukan partai massa, tetapi partai yang berbasiskan pada kader. Artinya qualitas diutamakan ketimbang quantitas. Kalaupun PRD tidak menang dalam pemilu di Indonesia, tidak ada yang patut disesali karena memang tidak ada kegagalan. Walaupun PRD bisa dikatakan partai gurem tapi bekas pentolan PRD menjadi orang-orang penting di besar seperti PDI-P, PAN dan Golkar. Budiman Sudjamiko (saat ini menjabat sebagai ketua Litbang partai itu), Haris Rusli Moti mantan ketua DPW-PRD Yogya (saat ini jadi ketua DPW-PAN, Yogyakarta). Jadi jangan asal ngoceh dong, harus punya data. Kalau nggak tahu, mbok yach belajar, gitu!

    Pikiran anda yang cenderung elektoralis menyebabkan anda menarik kesimpulan bahwa sebuah partai bisa dikatakan sukses kalau menang dalam pemilu. Itu sich pikiran kuno yang sudah ditinggalkan oleh para ilmuwan politik baik di dunia barat maupun di dunia ketiga. Koq anda masih menggunyah mentah-mentah pikiran kacau seperti itu?

    Kalao seseorang mengagumi kehebatan seorang tokoh, itu hal yang normal, tidak terkecuali Choky. Xanana mengagumi Sahe dan Nicolau Lobato, Mariano Sabino mengagumi Barak Obama, itu bukanlah hal yang tabuh. Jadi anda jangan sentiment gitu dech.

    coba anda jelaskan mana bacaan sosialis yang murah dan mana yang mahal? Tidak ada pengetahuan yang murah dan begitupun sebaliknya. Bahkan Marx sendiri mengatakan bahwa “Tidak ada jalan yang gampang menuju pengetahuan.” Apa maksud kamu dengan mengatakan “sosialisnya murah banget.” Apakah anda pernah melihat pameran harga sosialis di pasar malam? Argument anda ini semakin memperkuat pandangan saya bahwa anda memang buta sama sekali tentang konsep ini. Yang namanya buku Karl Marx itu nggak peduli apa mau diterjemahkan ke Inggris, ke Tetum, ke Batak, yachhh..tetap akan sama, tergantung sejauh mana sang penerjemah tidak menghilangkan esensi dari terjemahan itu. Jadi karya Marx yach..tetap hak intelektual dari sang empunya, sebaliknya bukan milik bung Matadalan. Bukan begitu bung Matadalan?

    saya juga nonton TV di Indonesia. Memang Xanana yang berjabat tangan dengan Castro pada saat berada di Malaysia, tapi kemudian yang berkunjung ke Cuba adalah Horta dan Mari. Permintaan Xanana wajar-wajar saja, tetapi harus ada kepala pemerintahan yang menindaklanjuti permintaan itu. Jadi semuanya berjasa, baik Xanana, Mari maupun Horta. Cuman pengetahuan anda tentang politik tata Negara memang perlu dipertanyakan.

    Kalau mau mengetahui Alkatiri itu sosialis atau tidak, wawancara langsung saja sama orangya. Khan dia masih hidup, biar anda juga bisa menangkap ide-idenya. Jangan-jangan anda sendiri tidak tahu apa itu sosialisme, lalu bingung sendiri apa yang akan ditanyakan kepada Alkatiri. Salah-salah anda sendiri yang bakal dikuliahin sama si Alkatiri. Mau belajar konsep koq pake terka-terkaan, gimana sich Matadalan ini! Idelogi itu untuk dipelajari sebagai pengetahuan, bukan untuk dihujat, waktu anda akan habis hanya untuk menghujat orang lain. Sedangkan orang yang anda hujat akan terus maju.

    Coki memang membantu orang Timor Leste dalam hidupnya, sekecil apapun bantuan itu—kalau anda masih mau dianggap orang beradab—maka harus dihargai. Masa orang seperti Coki memecah-belah rakyat Timor leste, yang benar saja lo! Yang memecah belah itu justru pemimpinmu sendiri, yakni Xanana Gusmao. Sejak kapan COky mengucapkan kalimat “Hanya 3 distrik saja yang berjuang, sedangkan 10 distrik sisanya adalah keturunan pro-otonomi.” Lo mau melemparkan kesalahan kepada siapa? Takut menggugat Xanana, biar saja orang lain yang melakukan itu.


    kasian dech loe!

    #

    At 4:21 AM , Blogger matadalan said...

    Marco yang sok pinter dan suka kutip sana-kutip sini tanpa kejelasan...Kok coki diam seribu bahasa...dan marco sendiri nggak mempunyai nyali untuk menjelaskan kepada hamba ini mengenai sosialis murahangnya alkatiri. tunjukang deh kebijakan sosialis murahannya alkatiri deh pada saya.. alkatiri seperti saya katakan hanyalan seorang otoriter pemula yang syukur berhasil dihentikan sebelum terlambat...saya tidak membela xanana juga sama sekali..kalao pemerintahannya kacau maka kita anak bangsa harus berani menghentikannya juga.

    Kok Coki dan pembelanya Marco dengan lihainya mengabaikan beberapa isu sentral yang saya singun. KKN nya alkatiri, baru beberapa bulan pegang kekuasaan saudara-saudaranya sudah jadi pimpro semua. Teman baik kalian Altidi KKN ulung yang sering beli bir dan ikan ayam bakar dan beri 'uang saku' misalnya untuk Coki, kok kalian tidak berani kritik sama sekali..maling-maling besar di fertilin kok kalian diamkan saja...pembangunan yang hanya dili sentris, sementara distrik tidak tahu apa yang terjadi karena alkatiri tidak punya kemampuan manejerial untuk urus semua ini..kok kalian tidak kritik..pokonya masih banyak lagi deh...daftar sosialisme murahan nya alkatiri...

    rasanya kayak bumi dan langit deh kalo mau sebut alkatiri sebagai sosialis...sekali lagi gelar yang pantas untuk alkatiri adalah otoriter pemula yang sedang memperkuat KKN...kalian ke bali saya yakin pasti tinggal di rumahnya altidi hasil KKN dengan alkatiri...kapan dia mapu beli rumah mewah atau sewa kalo bukan hasil KKN sosialisme murahan alkatiri...pasti dijamu enak dirumah altidi dan keluarga keluarga alkatiri di bali. lalu kalian onani masal sambil nyanyi paduan suara sosialisme murahan alkatiri...ini baru sesuai ajaran marx sebagaimana suka dikutip oleh marco dan coki secara tidak lengkap.

    marco sok bela PRD tampa mau tahu bahwa PRD pun mendaftar ikut pemilu, tapi tidak dapat apa-apa...lalu sok kayak kutu loncat, loncat ke PDI untuk sepat dapat kursi...logikanya marco agak kaco balo dalam memahami partai politik.
    PRD pun menempuh onani massal dan akhrinya semua mencapai klimaks dengan caranya masing-masing. dan Marco dan Coki pun rame-rame mengambil bagian didalamnya...ueanaaak deh...

    ini yang saya maksud dengan sosialisme ala batak nya tuan coki..tidak ada sosialisme di dunia sperti sosialisme murahanya alkatiri yang dibela matiamatian oleh Coki dan Marco..sekali lagi alkatiri bukanlah seorang sosialis tetapi alkatiri adalah otoriter pemula dengan kekhasan KKN yang luar biasa.


    Salam,
    Jose Matadalan

    #

    At 9:44 AM , Blogger Bere liku said...

    Salah satu pengikut socialis ala Alkatiri adalah Alex Tilman alias Bere Anan atau Tatoli.Salah satu ciri dari Socialis ala Alkatiri adalah makai instrument kapitalis untuk tujuan socialisme,misalnya saja Alex Tilman (AT) sekarang kerja di Bank Dunia (BD),yang mana lebih dikenal sebagai instrument neo-leberal yang mematikan perekonomian negara2 sedang perkemban,salah satu korbannya adalah negaranya Bung Nasution coky dan konco2nya.
    Se AT dan agent rahasia Rahung Nasution menjalankan misi2 tertentu antara lai:merongrong situasai politik intern TL,semakin kacau situasi politik dalam negeri maka semaka suckseslah socialisme yang berbau KKN dimimpikan oleh Alkatiri dan pengikut2nya seperti:Rahung Nasution,Alex Tilman,dll.

    Hafuhu Nain

    #

    At 11:47 AM , Blogger Basilio Araujo said...

    Kelihatannya Sdr. Monteiro ini adalah seorang Mahasiswa jurusan hukum yang baru mulai kuliah. Hal ini kelihatan dari istilah2 hukum yang digunakannya dilengkapi dengan bahasa asalnya yaitu bahasa Belanda dan Latin dengan maksud untuk menambah bobot dari tulisannya agar kelihatan ilmiah

    Ini adalah suatu usaha yang bagus, kalau Monteiro memang baru semester satu atau dua di Fakultas hukum. Namun akan menjadi suatu malapetakan kalau Sdr. Monteiro sudah duduk di semerter 4 ke atas karena pada semester 4 ke atas itu sudah mulai belajar Filsafat dan sudah selesai Pengantar Ilmu Hukum (PIH) dan juga sudah selesai ambil Mata Kuliah Dasar Umum seperti Bahasa Indonesia.

    Kalau Monteiro masih duduk di bawah semester 4 di Fakultas Hukum, maka kita perlu memberi apresiasi karena pada tingkat ini dia sudah mulai menulis. Dengan dia memutuskan menulis saja sudah bagus sekali bagi seorang mahasiswa di bawah semester 4.

    Namun kalau dia sudah di atas semester 4, nah ini dia. Kita perlu mewanti-wanti dia karena sistematikan tulisannya tidak jelas, maksud tujuannya tidak jelas, pesan yang ingin disampai tidak jelas dan terakhir isi tulisan tidak menjelaskan judul tulisan atau tidak ada kesimpulan yang mengaitkan kesimpulan dan judul tulisan.

    Secara pribadi, saya memuji niat Monteiro untuk menulis. Itu adalah suatu usaha yang bagus. Untuk bisa menambah bobot tulisanya, maka saya menganjurkan Sdr. Monteiro untuk mencari referensi2 tentang bagaimana menulis suatu karya ilmiah dengan demikian saudara tidak akan membuang waktu untuk menulis sesuatu yg oleh orang dikategorikan sebagai sampah, tapi sesuatu yang bernilai dan layak dibaca.

    Saya suka forom Haksesuk ini karena kelihatan agak ilmiah, walau kadang ada juga orang yang menulis dengan kaca mata kuda alias sekali memandang Fretilin jelek, maka Fretilin selalu jelek di mata penulis itu. Seharusnya seorang intelektual tidak boleh begitu. Seorang intelektual harus mencoba menulis sesuatu yang obyektif berdasarkan fakta dan teori yang jelas dengan referensi pendukung yang kuat.

    Salut buat penulis pemula MONTEIRO. Teruslah menulis, perhatikan kritikan teman2 karena semuanya pasti mempunyai niat baik untuk mendoron anda menulis sesuatu yang berbobot.

    Kalau ada orang yang mengatakan tulisan anda seperti sampah, janganlah patah arang. Itu adalah dorongan agar anda bisa memperbaiki tulisan anda.

    Ingat. Anda akan tetap mendapatkan kritikan seperti itu sampai tingkat calon doktor sekalipun. Semua orang yang pernah kuliah dan pernah menulis, pernah merasa sakit hati ketika profesor kita mencorek habis skripsi atau tesis kita.

    Basilio Araujo

    #

    At 11:59 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Diskusi ini memang sudah kacau. Pertama, saya disamakan dengan Beny Murdani. Yang kedua, saya dibilang mati-matian membela Alkatiri dan Altide. Yang kita perdebatkan adalah tulisan itu. Perlu diketahui, sebelum Timor medeka, saya sudah sering makan dan ngebir dengan teman-teman Renetil di Jogya. Bukan hanya dengan Altide di Dili. Saya juga nggak pernah memperbaiki komputer di kantor Alkatiri. Saya pernah di Talitakum dengan Hugo dan Altide. Dan saya gak pernah jatuh cinta sama Alkatiri, kalau ada kebijakan dia yang saya dukung, itu hanya kebijakan pendidikan dan sekolah yang gratis, pembentukan petrolium fund. Dalam soal-soal kebijakan lainnya, saya memposisikan diri kritis dan semuanya bisa kita perdebatkan.

    Selanjutnya, ketika krisis politik terjadi di Timor Leste, saya memutuskan tinggal di Bali. Dan belum sekalipun aku ketemu Altide di Bali atau menikmati hasil KKN-nya disana seperti yang dituduhkan tuan Matadalan.

    Yang ketiga, saya tidak punya tanggungjawab untuk membela politik PRD, karena sejak tahun 2000 saya sudah memutuskan untuk tidak berpartai. Saya yakin sebagai ilmu Marxisme memang sesuatu yang diperlukan untuk menganalis kelas sosial, namun dalam aksi politik saya berkecendrungan ke anarkisme.

    Jika kita mau berdebat mari kita kembali kepokok tulisan itu dan sebaiknya ada yang memoderatori. Jika memang ke’batakan’ saya menjadi halangan untuk saya terlibat dalam membicaran Timor-Leste dan memberikan solidaritas saya, maka yang berpendapat demikian memang berpikiran dangkal dan picik!

    Salam

    Rahung (Coki) Nasution

    #

    At 5:04 AM , Blogger matadalan said...

    kali ini coki sok menjaga jarak dengan fretilin konyolnya alkatiri..dili terlalu kecil untuk bisa kita tutupi gelagat kita. seperti saya katakan semula, setelah diminta oleh pembantu alkatiri untuk memperbaiki komputer dikantor alkatiri, coki dengan bangganya menempatakn diri sebagai antek sosialisme murahan alkatiri. misalnya coki dan kawan-kawanya Nuno Rodrigues dan antero bendito membuat satu dokumentasi film propaganda fretilin murahan. coki rajin menjadi antek fretilin selama kongress nasional fretilin yang penuh manipulasi. selanjutnya coki dan kawan-kawan terus memdukung alkatiri dengan menjadi bagian dari mesin propaganda alkatiri bersama alex tilman.

    saya pikir jantan saja, kalo memang menjadi pembela alkatiri toh tidak ada yang melarang. Tentu Marco dengan setianya bergabung. Jangan karena alkatiri sudah jadi seperti tikus basah, lalu pengikut-pengikut setia mulai berdalih dan meninggalkannya. kasian dong...setelah alkatiri jatuh, cokipun minggat dari dili karena tidak dipanggil lagi pembantu alkatiri untuk memperbaiki komputer di kantor perdana menteri. revolusioner konyol kayak gini....ngaku sok anarkis, nggak tahunya dukung matian pemerintahan konyolnya alkatiri...baca marxisme 'ulun tun ain sae, kali'. coki harus jujur bahwa kamu pergi dari dili karena sudah tidak punya tempat diantara kawan-kawan aktifis di dili karena sikap konyol kamu yang dukung alkatiri kayak kuda pake kaca mata hitam. kasiannya kamu harus pergi meninggalkan kawan2mu, nuno, antero, nuk kacasunkana yang semuanya adalah bagian dari mesin propanganda fretilin dibawah alkatiri si otoriter pemula. saya pikir adalah wajar untuk dukung fretilin, tapi harus tetap kritis. yang terjadi dengan coki dan kawan-kawan ini adalah dukung fretilin seprti kuda berkacamata hitam. sehingga setelah alkatiri jatuh semunya seperti pelacur putus asa...

    tentu, secara retorika coki bisa mengatakan untuk fokus pada tulisan monteiro, supaya bisa mengalihkan beberapa hal dasar yang saya singgung didalam forum ini.

    baca tulisan propagandanya coki selama krisis secara jelas coki menempatkan diri sebagai pembela setianya alkatiri. apa pernah coki sebut KKN alkatiri untuk saudara2nya dan teman dekat coki altidi di dalam tulisannya? takut kali entar nggak diminta lagi oleh pembantu alkatiri untuk perbaikan komputer? takut kali entar nggak disangongin oleh altidi, paling masih bisa minum bir gratis hasil kkn. pemikir kritis apa seperti ini? teori sosialisme apa seperti ini...tiba-tiba jadi sok anarkis...malu aaah.

    nanti kita sambung lagi deh...

    Jose Matadalan.

    #

    At 6:07 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Matadelan,

    Pertama Anda rasis dengan mengatakan aku sedang mendukung sosialisme otoriter bla, bla, bla.. trus muncul istilah sosialisme Batak. Sekarang aku baru tahu bung, sepertinya kita sering nongkrong dan duduk di bawah pohon di kantor HAK itu.Dan sehabis kongres Fretilin pun, dan awal kekacauan mulai muncul, bung pernah bilang bahwa aku lagi dicari2 orang pendukungnya Alfredo. Hmm... Ini aku kasih bung posisi kami ketika kongres Fretilin itu. Bung baca dulu dan mari diskusi pake akal, jangan pake pantat dan hanya sembarang be'ol kayak gitu. Masak kualitas kader PD hanya seperti bung ini? Ini baca tulisan dibawah ini baik-baik, dan inilah posisi kami terhadap politik Fretilin. Tulisan ini dibuat menjelang kongres.

    Grupu Estudu Maubere:
    Estadu Popular Kontra Estadu Emprezariu

    Depois de okupanti sai tiha husi Timor-Leste tamba sira lakon iha referendum 1999, Povu Timor- Leste tama ba iha faze tranzisaun hodi hari'e estadu independenti Timor-Leste liu husi ONU nia liman. Tranzisaun Timor-Leste ne'e hanesan istoria ONU nian ba dala uluk hodi lidera diretamente guvernu iha rai ida nia laran.

    Bainhira hala'o mandatu hanesan guvernu, ONU entrega knaar ba Banko Mundial atu sai nuudar realizador ba rekonstrusaun dezenvolvimentu iha Timor-Leste hodi administra osan rekonstrusaun nian ne'ebe mak estadu-membru ONU nian sira fo'o. Iha fulan Outubru tinan 1999 Banko Mundial hari'e Joint Assesment Mission (Misaun Avaliasaun Konjunta) hodi formula planu baziku ba rekonstrusaun iha Timor-Leste nian. Rezultadu husi estudu ne'e mak utiliza hanesan matadalan ba rekonstrusaun iha Timor-Leste. Iha programa rekonstrusaun nia laran tomak no hari'e instituisaun sira iha estadu Timor-Leste nian mos lideransa organizasaun luta ba independensia CNRT marjinalizadu tamba sira nia poder apenas hanesan konsultativu deit.

    Bainhira entrega tiha soberania mai ita iha fulan Maiu tinan 2002 mos ONU ho Banko Mundial nia papel sei la'o nafatin. Estadu membrus bo'ot ONU nian sira nia papel bo'ot nafatin deit liu husi sira nia advizoris hirak ne'ebe mak kolokadu iha departamentus guvernu nia laran no iha instituisaun importanti sira seluk nomos liu husi programas oioin ne'ebe mak sira realiza diretamente pur izemplu programa reabilitasaun ba agrikultura, edukasaun nst. Programa hirak ne'e ema peritu sira husi nasaun sira be fo'o azuda ne'e mak halo bazeandu ba reseita ne'ebe mak iha tiha ona, laos bazeia ba estudu sientifiku sufisienti konaba situasaun ka kapasidadi povu Timor-Leste nian rasik. Nasaun bo'ot hirak ne'ebe domina iha ONU no Banku Mundial agora daudaun ne'e hanoin katak nasaun sira atrazadu hanesan Timor-Leste ne'e so bele dezenvolve ba oin se karik ekonomia entrega totalmente ba setor privadu. Iha ne'e halo estadu nia papel apenas atu apoia deit ba dezenvolvimentu iha setor privadu. Se karik estadu mak ativu iha aspetu ekonomia nian, sira dehan estadu hakarak hatama kanuru tohar para atu estraga deit dezenvoolvimentu ekonomiku ne'e rasik.

    Guvernu estadu independenti RDTL iha Primeiru Ministru Mari Alkatiri nia ukun haka'as-an para halo estadu Timor-Leste ne'e realmente independenti duni mak halo desizaun bazeia povu nia nia interese.

    Kontra Privatizasaun

    Guvernu la-duun naran simu deit programa ne'ebe mak instituisaun internasional sira halo. Pur izemplu, konaba dezenvolvimentu enerzia eletrika, Banko Mundial liu husi Banko Dezenvolvimentu Aziatiku (ADB) hakarak fo'o debe osan maibe ho kondisaun ida katak iha tinan 15 nia laran kompania enerzia eletrika ne'e privatiza tiha. Guvernu lakohi halo buat ne'e tamba haree ba esperiensia iha nasaun kiak sira seluk katak bainhira privatiza tiha kompania enerzia eletrika nian mak so ema riku sira deit mak bele hetan asesu diak liu tamba ba kompania privadu, enerzia eletrika ne'e produtu ne'ebe mak bele faan para hetan lukru ba kompania, sein hanoin katak povu kiik mos presiza eletrisidadi liuliu para atu bele hetan naroman mos. Tamba lakohi tuir Banko Mundial nia hakarak, mak to'o ohin loron mos ita sei hasoru problema ho servsu eletrisidadi nian. Maibe guvernu besik hetan daudaun ona susesu tamba iha tinan 2007 oin mai atu komesa hahu ona dezenvolvimentu enerzia eletrika para bele serbi ona ba povu nia nesesidadis.

    Iha area transporte, Governu hakarak harii kompania transporte estadu hodi nune'e povu iha suku-suku izoladu bele kontaktu ba malu ho sidade ba sira nia nesesidades, inklui faan produtu agrikultura. Maibe Banku Mundial kontra ideia ne'e. Agora ne'e governu hakarak harii kompania estadu ne'ebe sosa peskador kiik nudar peskador mayoria iha Timor Leste. Dala ida tan Banku Mundial kontra ideia ne'e. Governu rasik seidauk bele harii kompania tamba seidauk iha osan rasik ne'ebe naton ba asuntu ne'e. Liutiha osan husi rendimentu mina husi tasi Timor naton, iha posibilidade boot hakarak atu harii kompania estadu ne'ebe ho misaun suporta progresu moris povu sei bele hetan.

    Kompania mina estadu no Fundu Petroliu

    Agora ne'e governu halo hela planu hodi harii kompania mina estadu nian. Hodi harii kompania ne'e ho objetivu lukru (keuntungan) hotu-hotu ne'ebe hetan husi mina no gas bele utiliza ba interese povu ninian. Parte husi preparasaun ne'e, governu agora dadaun halao hela estudu kompania mina estadu hanesan iha Malaysia no nasaun sira seluk. Planu harii kompania estadu ne'e emprezario Timor Leste sira kontra (ne'ebe balun nudar militante Fretilin). Emprezariu hirak ne'e servisu hamutuk ho emprezariu estranzeiru kompete hodi hetan lukru husi mina. Tuir sira, direitu maneza mina ne'e tenki fo kompania privada tamba kompania hirak ne'e bele maneza ho efisiente no fo vantazen ba governu liu husi taxa no royalty ne'ebe fo ba governu. Tuir sira, kompania estadu sei la fo vantazen tamba lukru ne'ebe kompania hetan ofisial governu sei halao korupasaun. Argumentu hanesan ne'e mos Banku Mundial uza ba privatizasaun.

    Los duni katak iha nasaun barak, kompania estadu la fo vantazen ba estadu tamba korupsaun makas ne'ebe ofisial halo. Maibe ida ne'e akontese tamba governu iha nasaun hirak ne'e nudar governu otoritariu tamba lalaok estadu nian hotu inklui kompania estadu nian la hetan kontrola husi povu. Meius atu prevene korupsaun iha kompania estadu nian halao iha kontrola povu nian tuir reprezentante ne'ebe hili liu husi eleisaun zeral demokratiku hanesan membru parlamentu sira. Primeiru Ministru komprende asuntu ne'e, tamba ne'e rezultadu husi mina no gas husi Tasi Timor rai iha Fundu Petrolio ne'ebe so Parlamentu Nasional mak bele hasai osan ne'e.

    Fundu Petroliu hanesan sistema zestaun osan ne'ebe kria tuir lei Timor Leste ba rezultadu mina no gas Tasi Timor. Osan ne'ebe hetan ba investe iha Estadus Unidus iha forma obligasi Governu Estadus Unidus ho risku ne'e kiik liu. Rezultadu hotu-hotu husi mina kanaliza ba Fundu Petroliu ne'ebe nia konta bakaria (rekening) Banking and Payment Authority (BPA) mak kaer no hatama ba Federal Reserve, banku sentral Estadus Unidus. Osan hotu ne'e atu foti tenki ba dala uluk hetan aprovosaun husi Parlamentu Nasional no tenki iha deklarasaun husi auditor independente ba rezultadu riku soin mina Timor Leste. Prosesu ne'e mos hetan kontrola husi Konsellu Konsultativu Mina ne'ebe kompostu husi reprezentante Parlamentu Nasional, organizasaun non governu, instituisaun reliziosa, no setor privada. Iha tempu oin mai instituisaun ne'e mos sei kompostu husi eis-Prezidente Republika, eis Prezidente Parlamentu, eis Primeiru Ministru, eis Ministru Finansas, no eis Diretor BPA. Dalan rai osan iha Federal Reserve no foti osan hanesan ne'e garantia transparansi no hodi nune'e prevene korupsaun hanesan akontese iha nasaun barak ne'ebe riku ho mina.

    Kona ba utilizasaun osan husi Fundu Petroliu, linha politika Mari Alkatiri klaru liu ne mak investimentu publiku ba setor publiku ne'ebe fo proveitu boot ba povu, hanesan edukasaun gratuitu, asistensia saudi gratuitu, harii kompania mina estadu, halao programa novas parserias ho organizasaun non governu.

    Osan ne'ebe hetan husi mina no gas nudar hun ba rendimentu prinsipal ba Timor Leste no nudar kapital prinsipal ba ukun rasik an Timor Leste. Rendimentu mina ne'ebe sae ba beibeik fo kbiit ba governu atu halao programa ne'ebe favorese povu Maubere. Timor Leste tuir Venezuela relasiona ho utilizasaun rezultadu mina hodi haforsa povu. Iha Venezuela, governu xefia husi Hugo Chavez uza ba eradikasaun analfabetismu, asistensia ba saudi povu, dezenvolve koperativa agrikultura no industria no mos tulun povu husi nasaun seluk iha area saudi.

    Bele mos osan husi mina ne'e sai hanesan objetu konflitu iha rai laran. Grupu balun hakarak atu osan ne'e uza liu-liu ba dezenvolvimentu setor privada. Dalaruma asuntu ne'e sai nudar hun ba kompetisaun boot iha kongresu Fretilin nia laran.

    Kontra tusan

    Maski sidauk iha osan naton ba dezenvolvimentu, Governu Mari Alkatiri deside atu la halo debe ba Banku Mundial, afinal Banku Mundial rasik iha interese boot atu fo tusan ba Timor Leste. Ida ne'e tamba PM Alkatiri hatene diak liu tuir esperiensia nasaun sub dezenvolvidu katak tusan ba Banku Mundial grupu elite deit mak sei goza bainhira tusan ne'e halao no bainhira too nia tempu povu tomak mak tenki selu fali tusan hirak ne'e. No mos, nasaun hirak ne'ebe iha tusan sei lakon sira nia independensia politika, tamba sira nia politika ekonomia tenki tuir saida mak Banku Mundial hakarak. PM Mari Alkatiri no Prezidenti Xanana Gusmao lakohi RDTL foti desizaun ne'ebe haterus bei oan sira tamba gostu ba tempu badak grupu elite nian agora.

    Edukasaun no Saudi

    Governu Alkatiri hatene didiak katak dezenvolvimentu presiza ema ne'ebe isin diak no matenek. Tamba ne'e governu fo prioridade ba setor edukasaun no saudi. Ida ne'e mos lao tuir Konvensaun Internasional ba Direitu Sosial, Ekonomia, no Kultura ne'e RDTL ratifika tiha ona, afinal Estadus Unidus ne'ebe dehan sai pioneiru direitus humanus too ohin loron sidauk ratifika konvensaun ne'e. Ita tenki orgulhu katak nudar nasaun foun ne'ebe kiak iha tinan hira nia laran deit bele fo asistensia saudi no edukasaun gratuitu ba povu. Se governu la fo edukasaun no asistensi saudi gratuitu ne'e halo ema ne'ebe iha osan deit mak bele moris saudavel no fo eskola ba nia oan sira, no ema kiak sei kontinua moris iha moras no beik nia laran.

    Atu fo asistensia saudi gratuitu ne'ebe iha kualidadi as, governu halo koperasaun ho nasaun Kuba ne'ebe iha standar saudi ne'ebe as no konhesidu iha mundu. Kualidadi edukasaun no saudi iha Kuba Banku Mundial mos rekonhese tamba nudar nasaun sub dezenvovidu bele lao hanesan nasaun industria ne'ebe dezenvolvidu iha area saudi hanesan nasaun Skandinavia sira. Kuba haruka doutor barak ho voluntariu atu fo asistensia saudi to'o iha suku izoladu sira. Sira hetan tunjangan (abonu) mais ou menus
    $ 200 fulan-fulan. Osan ne'e kiik liu sei kompara ho 'salariu' doutor husi nasaun seluk ne'ebe kontrata atu servisu iha Timor Leste, ne'ebe hetan salariu liu dolares rihun tolu.

    Governu Timor Leste haruka estudante atus ba atus ba Kuba hodi aprende medisina iha Kuba. Tuir planu governu iha tinan 2015 sei to'o target katak iha Timor Leste doutor ida sei fo asistensia ba populasaun 1000. Numeru ne'e liu fali rasio doutor:populasaun iha Estadus Unidus (1:1400). Koperasaun ho Kuba ne'e fo vantazen ba Timor Leste tamba estudante aprende ho osan husi governu Kuba tomak no governu Timor Leste hasai deit osan ba transporte husi Timor Leste ba Kuba (no bainhira sira fila fali). Programa ne'e hatudu rezultadu Departementu Saudi ne'ebe iha planu ne'ebe diak ba sistema saudi no oinsa bele prepara rekursu humanu ba ne'e.

    Pemerintah mos halao hela programa hadiak nutrisaun inan no oan. Timor Leste ema konhese nudar nasaun ida ne'ebe ho presentazen inan no oan mate ne'ebe as liu iha mundu. Liu husi programa ne'e sei hatun numeru inan no oan ne'ebe mate. Programa ne'e foin halao iha distritu balun hanesan Likisa no Suai hodi servisu hamutuk ho WFP no Oxfam Australia. Programa ne'e fo rezultadu diak tamba hasae nutrisaun inan no oan ba sira ne'ebe tuir programa ne'e.

    Triste katak iha area edukasaun sidauk iha planu edukasaun ne'ebe sei harii husi primaria to universitaria. Ita bele haree katak edukasaun nao formal vokasional ne'ebe agora halao progarama husi governu Portugal no Brazil hodi prepara deit ema atu sai trabalhador ne'ebe faan nia matenek ba kompania, la prepara sira atu ukun rasik an no iha valor ba sosiedade.

    Iha area edukasaun no saudi hetan kritika makas, ida ne'e normal. Tamba laos buat hotu ne'ebe diak ba povu grupu elite sira gosta. Ema hirak ne'ebe la aseita ho eskola gratuitu hateten katak eskola gratuitu sei halo kualidadi eskola monu no estudante sei la responsabilidade ba edukasaun. Hanoin hanesan ne'e la los ida. Iha Alemanha, edukasaun husi primaria to universitaria gratuitu husi estadu no Alemanha hatene nudar edukasaun ho kualidadi as tamba ne'e ema barak husi nasaun seluk ba estuda iha ne'eba, husi teknolozia to filozofia no arte.

    Agrikultura

    Para atu dezenvolve setor agrikula, guvernu haka'as–an hodi hadia infra-estrutura mak hanesan irigasaun ho estradas. Maibe koitadu iha aspetu agrikula, seidauk kuti konaba atu organiza povu hodi hasae produsaun iha setor agrikula. Dalaruma ida ne'e iha relasaun ho fundus guvernu nian ne'ebe kuran tamba ne'eduni mak iha buat balun justru Banko Mundial mak hala'o. Ida ne'e ita bele haree pur izemplu konaba pastajen, guvernu la-oferese ema para halo treinamentu gratuitu ba povu. Tuir planu, Banku Mundial mak treina ema para sai treinador tekniku pastajen nian no harie organizasaun ba treinador tekniku hirak ne'e nian. Ema hirak ne'e mak sei hala'o servisu pastajen nian ba povu maibe ho hanoin ida katak povu sei selu osan ba sira. Ida ne'e mak justru hatudu bias privatizasaun Banko Mundial nian. Tuir loloos guvernu mak halo servisu iha aspetu ida ne'e, atu nune'e ema hotu bele hetan asesu, selae mak ema hirak be iha rekursu barak deit mak bele hetan asesu. Ida ne'e mak akontese mos ba aspetu seluk husi agrikultura nian.


    Estadu: instrumentu libertasaun ba povu vs instrumentu atu habokur emprezariu

    Husi programa hirak ne'e hatudu katak Guvernu Mari'e Alkatiri luta daudaun para halo estadu Timor-Leste independenti ne'e sai nuudar instrumentu hodi serbi ba povu, no laos atu serbi ba grupu elite. Entretantu grupu elite agora ne'e hetan lukru husi hala'o bisnis hamutuk ho emprezariu estranzeiru ne'ebe mak justru hakarak estadu sai hanesan instrumentu para atu favorese deit ba interese emprezariu nian. Sira hakarak guvernu halo desizaun politka ekonomika no fo'o projetus ba sira. Tamba hakarak ida ne'e mak sira tama ba partidus politikus para bele defini politika estadu nian tuir sira nia intereses.

    Emprezariu ne'ebe mak dezenvolve ho dalan ida hanesan ne'e iha karater parazita. Sira halo estadu sai hanesan instrumentu para esploita estadu nia riku soi no sira mos esploita povu nia kosar been. Hanesan buat ne'ebe mak akontese agora daudaun, riku soi ne'ebe mak sira hetan laos uza para atu dezenvolve atividadis ne'ebe mak produtivu hodi fo'o prosperiedadi ba povu, maibe uza hodi goza ba sira nia-an rasik. Ekonomia iha Timor-Leste nia laran sira la-dezenvolve tamba sira laiha planu produtivu longu prazu nian, buat ne'ebe sira hakarak mak lukru iha kurtu prazu nian hodi apoia ba sira gaya moris ne'ebe mak konsumtivu no luxuria.

    Sira hakarak mak Timor-Leste fo'o liu perioridadi ba setor privadu iha ekonomia hanesan ho politika "neoliberalizmu" instituisaun finanseira multilateral Banko Mundial nian no Nasaun bo'ot sira ne'ebe mak hala'o programa iha Timor-Leste. Sira hanoin katak progresu iha estadu ida nia laran bele atinzi se karik ekonomia entrega ba setor privadu no estadu hala'o papel atu apoia deit setor privadu. Se karik ekonomia Timor-Leste setor privadu domina mak povu Timor-Leste sei moris iha mukit no terus nia laran husi aspetu hot-hotu. Laos aspetu hirak ne'e deit maibe mos hamosu grupu minoritas ne'ebe mak husi loron ba loron riku ba beibeik enkuantu povu Timor-Leste maioritas moris iha mukit rabat rai eternamente.

    Linha politika Mari Alkatiri nian sei hanesan nafatin ho objetivu loloos Fretilin nian konaba estadu nia objetivu mak realiza povu nia moris ne'ebe livri husi opresaun, esplorasaun, ignoransia no moras. Ou hanesan buat ne'ebe mak temi iha ita nia primeira konstituisaun iha tinan 1975: " atu sobu hotu estrutura kolonial atu nune'e bele hamosu sosiedadi foun ne'ebe livri husi dominasaun no esploitasaun" (artigu 2 Konstituisaun RDTL 1975).
    Agora daudaun akontese hela kompetisaun bo'ot entre orientasaun rua konaba estadu independenti Timor-Leste: estadu ne'ebe mak serbi ba povu versus estadu ne'ebe mak serbi ba interese grupu emprezariu nian. Kompetisaun ida ne'e akontese iha linha oioin, inkluindu mos iha guvernu nia laran nomos iha partidu Fretilin nia laran rasik. Papel ba ita hirak laran moos ba idealizmu libertasaun nasional ida ne'e para hamrik metin nafatin hodi luta ba estadu du povu ne'ebe mak haknaar-an ba libertasaun povu Maubere.

    Farol, 16 Mei 2006

    #

    At 6:21 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Oh ya satu lagi Bung Mata dalan, mengenai film yang bung bilang propaganda murahan itu, MAUBERE OAN HAMRIK BA! Film itu kami kerjakan setelah kejatuhan Alkatiri... Film itu menjelaskan kebijakan politik Fretilin. Dan bukan membela Alkatiri. Dan perlu bung ketahui, Alkatiri tidak membayar kami utk mengerjakan film itu, film itu didanai organisasi SEARCH Foundation dari Australia. Search itu didirikan oleh Partai Komunis Australia dan perlu bung ketahui sejak awal perjuangan Timor Leste didukung oleh partai ini, jauh sebelum bung menjadi aktivis!

    #

    At 7:52 AM , Blogger domdaibere said...

    saudara marco, rahung dan mata dalan sebenarnya anda tidak perlu terseret ke dalam satu perdebatan yg lebih jauh kemudian mengaburkan arah dan esensi masalah yg sdg dibahas. Saya setuju dengan saudara marco yg menghubungkan krisis negeri Timor Leste dgn Alkatiri tapi ingat..... jgn lupakan faktor Xanana. sebab semuanya ibarat jam weker yg sudah diseting atas nama ambisi kekuasaan dan harta yg hanya menunggu saat yg tepat untuk berdering dan memekakkan telinga hati kita.

    Dan bagi siapapun jgn pernah menyalahkan apalagi menuduh bhw PRD atau kadernya ingin menciptakan instabilitas di bumi Lorosae sebab itu adalah pola pikir " Keranjang sampah," siapapun yg mengatakan itu coba menoleh kembali ke belakang dan merenungi sesaat bagaimana para saudara kita aktifis PRD telah memberikan kontribusi yg begitu besar dgn memfasilitasi dan berpartisipasi dalam beberapa aksi demo oleh para aktifis kemerdekaan Timor lorosae di Indonesia saat itu, dan kemudian bahkan berlumuran darah, tanyakan pd Mariano sabino CS kalau anda ingin tahu lebih banyak.

    Kontribusi spt ini adalah sesuatu yg para penjilat dan lonte2 politik oportunis, dan para pro otonomi yg saat ini mengelilingi xanana tdk pernah lakukan, bahkan saat itu mereka malah menghujat dan menertawakan penderitaan tragis yg dialami kawan2 tersebut. "Only nasty people can say such a thing "..jadilah org yg bisa berterima kasih...

    Bung matadalan , memang anda ada benarnya, bahwa syukur allhamdulilah aksi massa Timor leste saat itu bisa menghentikan laju si " Marie bin osama alkatiri " kalo tdk bisa kita bayangkan betapa sebuah regime kecil "syeikh arab alkatiri " dengan kroco kroconya bisa muncul disana dan mulai menghisap harta kekayaan bangsa timor leste yang kemudian berkembang menjadi sebuah regime teroris, dan ateis yg lebih biadab dari regime soeharto....

    AKAN TETAPI ....itu tdk bisa dijadikan sbg justifikasi utk membenarkan konspirasi politik oleh xanana dan para kaum pro otonomi, punggawa2 milisi, dan oportunis penjilat di Timor leste yg telah mengkhianati dan menumpahkan darah bangsa ini untuk kembali merebut kekuasaan dengan memanfaatkan berbagai cara. ITU TDK BISA DIBENARKAN !!!...xanana adalah seorang aktor drama ketoprak, penipu ulung, yg gak tanggung2, rela menangis di hadapan massa hanya untuk menutupi kebiadabannya...

    Saudara rahun coki Nasution, anda gak perlu berkecil hati, saya yakin sbg seorang mantan ( ataupun masih aktif ) aktifis anda punya pengalaman dan kapasitas yg memadai dalam menghadapi, meng"Approach" dan memahami serta menyimpulkan permasalahan spt ini, andaikan sebuah " kotak " dipandang dari berbagai arah maka semua pengamat akan berreaksi mulai dari membahas, berbicara lantang, berpapar,bahkan bersiul, dan bernyanyi... itu lumrah dalam sebuah proses mencari konklusi ...so, "Your participation is always required"

    Bagi forum haksesuk, tdk perlu terlalu menunjukan sifat infantil dgn terus menghujat FRETILIN, anda tahu bhw sampai kapanpun FRETILIN itu akan tetap partai historis yg pesonanya bersemayam di sanubari rakyat Timor dan akan kembali berkuasa suatu saat nanti, hanya saat ini ia sedang terluka akibat beberapa faktor, di antaranya : ibarat mobil mewah BMW, FRETILIN malah disetir oleh keledai dungu seperti Marie alkatiri yg menghancurkannya atau oleh perbuatan tdk jantan, pengecut, dan tdk tahu berbalas budi dari R. Horta dan Xanana cs yg menghancurkan FRETILIN dari dalam. Jadi harus ada diferensiasi antara FRETILIN sbg partai historis dengan sikap amoral dari oknum2 biadab tersebut !!!

    "But anyway it just a matter of time for FRETILIN to recover "....

    Forum haksesuk, yg benar aja dech !... kalo semua orang Timor harus berobat ke luar negeri lebih baik departemen kesehatan di Timor Leste dibubarkan aja, anda harus tahu apa itu skala prioritas berdasarkan berbagai parameter terutama faktor kondisi kesehatan. Kalo Marie alkatiri ke luar negeri entah utk alasan kesehatan yg bagaimana kita tdk tahu.... krn sampai saat ini tdk ada konfirmasi medis secara ofisial, tetapi para pakar kesehatan yg merawat Rogerio Lobato mengeluarkan laporan perdana mereka saat itu bhw kondisi kesehatannya memang parah dan untung saja cepat2 mendapat perawatan kalo terlambat sekitar 2 minggu saja maka ia terancam lumpuh total, dan sampai sekarang pun para pakar yg merawat Rogerio di kuala lumpur masih memberikan " Health condition progress report " melalui kedubes RDTL di malaysia ttg kondisi Lobato.....silahkan mengkonfirmasi ke departemen kesehatan AMP utk slalu mengupdate informasi anda.

    Harus kita akui disini bahwa tulisan Monteiro tsb memiliki berberapa "Defect" yg serius antara lain spelling, dan tata bahasa, sesuatu yg sbenarnya secara manusiawi bisa disebut wajar, namun kalo dipandang dari tuntutan dan standar seorang insan akademis yg profesional, kok saya pun gak bisa menyalahkan kalo ini menimbulkan reaksi yang bahkan begitu sinis dari rahung, matandalan dan marco (kalo saya gak bisa mengendalikan diri mungkin saya pun akan memberikan tanggapan yg sama). Senada dgn dgn sdr. malikode dan lekibesi, saya pun ingin memberikan input kepada sdr. Monteiro bahwa sbg orang Timor anda wajib tahu sejarah bangsa anda dengan tdk melakukan berbagai kesalahan fatal pengejaan spt "FALENTIL" ..."gak ada itu bung .."

    Jadi, menurut saya anda2 ini sedang membahas sebuah topik yg menarik dgn pola pemikiran yg sama bagusnya dan mengarah ke satu konkulsi yg tepat. Ada " Instinct of truth " disana tapi perlu waktu dan argumen2 yg lebih realistis dan rasional disertai dengan satu keberanian utk mengakui kebenaran2 tsb, sehingga realisasi dari pada tujuan akan pencapaian konklusi yang sebenarnya tentang pokok permasalahan tsb bisa dicapai......

    TIMOR LESTE BUTUH LEADER BARU YG MASIH FRESH DAN BEBAS DARI:
    KONTAMINASI VIRUS AMBISI KEKUASAAN, MANIAK PEREMPUAN LONTE,DAN KKN !!!

    #

    At 8:50 AM , Blogger TL said...

    Uluk nanain hau fo apresiasaun ba J.Monteiro nebe fo ona tempu hodi hakerek artigu nee.

    liberdade de expresaun garante iha ita nia konstituisaun. Nebe, ema hotu iha dereitu atu hato'o ideas ho direitamente ou indireitamentu (liu husi media) relasaiona ho kondisaun atual TL nian.

    Ita hotu rekunnese katak lingua Indonesia laos "mother language" nebe merese se iha ita nia belun J. Monteiro nia artigu laran sei perturbadu. Ema linguistika Indonesia rasik mos la garante katak nia kolia,hakerek tuir sistematika no gramtika linguagem nian.

    Hau mos salut ba J. Monteiro nia artigu nee. Kritika nebe mai husi kolegas nee foti nudar sugestaun pozitivu ba J.Monteiro atu nunee bele ho motivasaun no vontade bo'o't hakerek tan artigu iha tempu oin mai.

    Kritika nee hatudu katak iha duni iklima demokrasia iha Forum nee (liu2 TL), tamba ema ida la bele konkorda ho opiniaun hotu-hotu nebe ema seluk iha.

    Husu mos belun J.Monteiro atu simu sujestaun nebe mai husi kolegas sira. Liu-liu ita nia belun Basilio Rosa nian.
    Hau mos hakarak atu dehan tan katak, se belun J.Monteiro foin mak hahu ou hanesan estudante baziku ida entaun atigu nebe ita hakerek nee vantazen bo'ot ida ba ita bo'ot. Mas se karik ita bo'ot besik atu remata ona mak ho artigu ida nune'e entaun sei sai perigu ida ba belun J.Monteiro rasik.

    bravo..ba oin nafatin belun.

    NB: la bele hatun malu iha forum nee, buka atu aprende buat ruma husi artigu nebe ita nia belun sira hakerek nee. hau la fo moral ba ita bot sira.

    TL

    #

    At 8:59 AM , Blogger TL said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 9:05 AM , Blogger domdaibere said...

    tl ninian moral oan ne sorrrraaannn J. Monteiro toba mos la dukur deu'ut sumaco to hotu......:))

    #

    At 1:16 PM , Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Haahhaaaaa....rame deh judul yang diterjunkan oleh sdr J.Monteiro.
    Berbagai ide, perasaan, das segala unek-unek mewarnai artikelnya srd J. Monteiro dan menghiasi sampai hilang intuisi dan esensi dari pessoalan rakyat Timor-Leste.
    Namun saya hanya sampaikan kepada semua para pakar politik, filofofis, moral, hukum dan lain sebagainya yang tidak pernah tunjukkan ujung hidungnya dalam memberi argument yang hanya membawa sentimen-sentimen pribadi demi fanatisme buta akan Fretilin. Para anda-anda semua saya hanya berkata bahwa filosofisnya Fretilin itu yang membawa penderitaan rakyat sampai kini masih berlanjut walau sudah merdeka. Apa sih filosofisnya Fretilin ? Jadi Radikalisme !!!!! Para pemimpin Fretilin tidak mempunyai kemampuan untuk mengimplementasikan filosofis Fretilin sebagai partai berhaluan kiri. Pada prinsipnya Fretilin mempunyai filosofis yang cukup baik jika dipandang dari segi sosial dan kemanusiaa, namun hal itu terlalu besar dan membawa halangan bagi para pemimpin Fretilin untuk meuwjudkan cita-cita mereka.
    Baik, saya tidak mau memperpanjang tinjauan saya ke arah itu sebab saya sangat muak dengan orang-orang yang menunjukkan dirinya pintar akan segala-galanya terutama teori-teori mengenai doktrim kiri dan kanan namun pada kenyataannya mereka tidak ada apa-apanya. Terlalu demagogik membahas masalah yang sangat sederhana dan nyata lalu memakai metode pendekatan yang terlalu emosional.
    Saya kenal banyak orang lewat kabel perantara atau media eletronik, banyak yang saya sempat berdebat namun sebagian besar dari mereka adalah orang-orang sinting yang hilang rasional sebagai orang terpelajar. Sok tahu namun sebenarnya kosong, tidak ada apa-apanya, mereka hanya melampiaskan kegagalan Fretilin memangku jabatan dalam mengejar cita-cita untuk berkuasa 50 tahun tetapi ibarat para atlet yang kalah sebelum bertanding. Para pemimpin Fretilin mempunyai cita2 yang sangat besar, mau berkuasa 50 tahun padahal tidak punya kemampuan lalu berkuasa 5 tahun saja setengah mati berakhir dan memalukan Rakyat Timor-Leste yang sudah menunjukkan kepandaiannya kepada dunia pada tanggal 30/08/1999 di mata dunia.
    Dan kini si antek-anteknya Fretilin yang tidak punya kapasitas untuk memertahankan Fretilin secara rasional berargument hanya caci-maki, dan berani nenampilkan komentar yang hanya mewakili emosi pribadi daripada menyampaikan ide-ide konstrutif demi kebutuhan Rakyat ba Bangsa Timor-Leste.
    Sebelum saya tutup komentar saya hal yang saya ingin sampaikan kepada nyong-nyong yang mau tahu saya bahwa saya belajar atau tidak di Portugal, kepada mereka saya hanya sampaikan bahwa saya tidak belajar apa-apa. Saya hanya seorang perantau yang kini mencari sesuap nasi di negeri orang. Jadi anda-anda jangan khawatir suatu saat saya tidak akan merebut kursi-kursi anda sekalian. Silahkan berebut kekuasaan, dan jangan anggap saya sebagai hambatan jalan menuju kursi kalian atau akan merebut tempat duduk kalian.
    Tetapi ingat, bahwa Rakyat dan Bangsa Timor adalah milik kita semua, saya juga adalah bahagian dari Rakyat dan Bandsa yang kini bernama Timor-Leste.
    Sebagai orang yang pernah duduk di kursi fakultas, saya tidak akan bertanya atau menulis orang lain itu belajar apa atau orang lain itu bodoh saya ini pintar, orang lain tiu tidak tahu filosofis Fretilin itu yang bagaimana, orang lain itu kakutak tee deit mak iha laran dan dirinya kakutak rasional deit dlsg.
    Saya berada di Portugal sudah lama, 13 tahun, jadi sudah tentunya bahasa indonesia saya sudah tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan anda-anda yang masih di Indonesia atau di Timor-Leste.
    Mengapa tidak kalau saya mengajak anda-anda intelektual untuk berdebat walau lewat media elektronik berdebat yang konstrutif, berdebat masalah kita semua, berdebat nasib rakyat kita, mengkaji berbagai bidang yang melibatkan kehidupan bangsa da rakyat kita.
    Bagaimana ?
    Tentu saja kalian menjawab tidak karena berjiwa pengecut atau kobarde...
    Hanya tahu caci-maki,dan menhujat orang lain, menganggap orang lain itu bodoh semua hanya kalian yanh tahu...
    Dasaaaaaaarrrrrr !!!!!

    Victor Tavares

    #

    At 9:26 PM , Blogger Marco said...

    Yachh..ampun, Bung Mata Gelap!

    Sok pintar? Baru digertak gitu saja udah kalang kabut eloe! Coba kamu tunjukin mana kutipan yang menurut kamu tidak jelas itu? Sudah nggak paham nggak mau diajar lagi. Kamu sendiri belum menjawab pertanyaanku, mana sosialis yang murahan (bukan murahang!) dan mana yang mahalan? Ngapain gua capek- capek nunjukin konsep itu ke eloe? Emangnya eloe nggak bisa pelajari sendiri apa? Ternyata kader Renetil kualitasnya cuman segini, bisanya cuman menghujat nggak karu-karuan, ibarat kerbau yang udah dicocokin hidungnya.

    Jangan-jangan eloe menelan mentah-mentah saja apa yang diajarin oleh dosen eloe, artinya nggak ada sikap kritis sama sekali. Setelah itu giliran konsepnya La Sama dan Lucas yang kamu kunyah, itulah cerminan orang yang nggak memiliki basis intelektual, hanya bisa menerima saja dan tidak bisa berproduksi. Di dunia modern ini, orang yang tidak bisa berproduksi seperti kamu itu akan menjadi budak di negeri sendiri apalagi di negeri lain?

    Ngomong dictator, tapi kondisi apa yang menciptakan seseorang jadi dictator, apa saja model-model kediktatoran, sisi positif dan negatif dari sebuah kedikatatoran, aku jamin kamu nggak tahu. Jadi percuma dech gua tunjukin (bukan tunjukang!) ke eloe.

    Seharusnya kamu sematkan gelar untuk diri kamu sendiri juga: Mr. Penghujat, dekil dan dangkal. Jadi gelar kamu adalah PDd.

    Nggak ada gunanya debat same eloe, buang-buang waktu. Aku kutipin kalimat Khmer Merah yang cocok buat orang seperti kamu “Hidup tiada arti, mati tiada guna.”

    Cukup, selesai sampai di sini. Kamu sebaiknya belajar lagi konsep-konsep itu ke tetanggamu, tepat di depan Sekertariat Renetil yakni Mari Alkatiri. Nggak ada salahnya juga belajar dari orang yang lebih tua dan berpengetahuan daripada terus-menerus memuja orang tua yang tidak jelas juntrungannya.

    Chao

    Marco

    #

    At 3:43 AM , Blogger matadalan said...

    Untuk Coki, Marco dan revolusioner-revolusioner musiman,

    Sekali lagi bantahan coki bahwa dia dkk tidak membela alkatiri, inilah karakter revolosioner musiman. Kalo lagi musim "ha'as tasak, maka rame-rame panjat pohon mangga', kalo sudah lewat musimnya, maka tidak lagi penting ah, kalo mangganya akan mati kekeringan air pun tak penting lagi...

    Sikap ini juga menunjukkan karakter aktifis kutu loncat...loncat sana...loncat sini...

    Coki dan Marco dengan lihainya lari dari beberapa pertanyaan dasar saya.

    1. Tidak mampu secara naif, apalagi secara intelektual membuktikan kepada saya kwalitas kebijakan alkatiri yang dikatakan sebagai sosialis...? Pendidikan dasar gratis seperti dikatakan dengan bangganya oleh tuan coki, itu dimana-mana seperti itu, negara-negara kapitalis besar, pendidikan dasarnya mayoria gratsi....

    2. slogan yang disampaikan oleh coki lewat hasil studi kelompoknya, itu hanya sekedar slogan kosong...persis ini yang dikatakan sosialisme slogan....diabad yang penuh frustasi ini. dengan slogan ini coki dan kawan-kawan terus melindungi diri dari realitas politik sang diktaktor pemula alkatiri dan kroco-kroconya....dengan slogan-slogan ini, coki, marco dan kawan-kawan dengan mudah menerima semua kebobrokan alkatiri seperti KKN, dsb. mereka berusaha menghindar diri dari semua issue itu. contoh yang paling jelas, adalah bisa dalam bentuk pertanyaan seperti ini: Apakah coki, marco dkk mengenal altidi? jawaban pasti, YA! Apakah coki, marco dkk mengetahui bahwa altidi dapat banyak proyek karena hasil KKN dengan keluarga alkatiri? Jawaban, pasti mereka semua tahu tentang realitas ini? selanjutnya, apakah coki, marco dkk pernah menyinggung nama altidi dalam tulisan-tulisan mereka yang mereka anggap kritis? Jawabannnya, jangan aah, KKN altidi jangan disinggung, entar kita nggak kebagian rejeki lagi..bir putus, uang saku putus...kasian deh...lalu mereka akan mengatakan: sosialisme kita kan cuma slogan.

    3. saya pusing melihat orang-orang mengklaim diri revolusioner ini tidak bisa membaca bagaimana membangun suatu kekuasan populer. apakah alkatiri adalah seorang penguasa yang populer? alkatiri sama sekali tidak mampun membangun kekuatan rakyat...alkatiri jangan dibandingkan dengan samora machel, eduardo mondlane, dan tokoh populer lainnya... alkatiri hanya mampu memrintah "Klan alkatiri' lebih dari itu, kosong... cuma satu didalam sejarah perjuangan pembebasan...partai revolusioner yang memimpin perjuangan pembebasan tidak mampu menghabiskan masa pemerintahannya yang pertama..lider revolusioner macam apa ini? Ini lebih pantas dijuluki tikus basah...

    Kok ini yang diklaim coki, marco dkk sebagai revolusioner? kasian deh loe...

    Saya tidak ada urusan kalo orang mau jadi sosialis atau anarkis..terserah. deh... tapi jangan sosialis murahan sperti ala alkatiri (Ini untuk tuan marco bisa ngerti apa yang saya katakan sebagai sosialisme murahan)...

    Saya pikir bukan sosialisme murahan dan sosialisme slogan seperti ini yang dikehendaki oleh karl marx. kalo marx masih hidup, dia akan kecewa sekali melihat coki, marco dkk mendukung sesuatu atas namanya seperti kuda pake kaca mata hitam.

    saya sama sekali tidak ada maksud rasis sebagaimana dikatakan oleh coki. saya sebut 'batak' itu saya maksudkan bahwa kamu baca marx versi batak,, itu bisa versi timor. yang mau saya katakan adalah bacaan kamu dan marco soal marx itu kaya kuda pake kaca mata hitam. jadi jangan sok ngalihkan isu-isu yang saya kemukakan sejak awal...

    nah, soal search foundation, saya baru dapat info dari kawan saya di australia. kasian, search foundation itu kan kelompok kiri yang tidak tau lagi mau buat apa...jadi ada kesempatan bisa bikin sesuatu di TL, maka datang dia...dan coki dkkk... dengan mata belalak karena uang yang tidak jelas...cepat cepat bikin film propaganda murahan itu.... intelektual macam apa ini...

    nanti disambung...

    #

    At 3:12 PM , Blogger TL said...

    loron diak ba belum komentator sira hotu.

    kapaz no furak tamba ita bot sira fahe tempu no bele partisipa iha FH.
    hau pesoalmente hakarak atu dehan deit katak, ita nia komentariu sira nee dala barak mak halai sai ona husi nia luhan karik?
    hare ba, ita nia belun sira nia artigu A, ita fo komentariu Z hodi tolok malu, duun malu, hatun malu.
    ida nee ita boot sira nia dereitu hotu mas nudar ema intelektual ida, hau hanoin ida nee ladun kapaz no furak karik.

    deskulpa hau laos fo moral ba ita boot sira. Ida nee hanoin pesoal deit.

    abraco ba imi tomak
    TL

    #

    At 4:19 PM , Blogger Thymus Pires said...

    demokrasi tercermin dari perbedaan ide, saya melihat sebuah tulisan sebagai bahan untuk memperkaya argumen bukan untuk saling memojokan oleh karena itu sebuah pendapat apapun bentuknya jika tidak selaras dengan ide kita bukanya kita kritik dari sisi buruknya saja melainkan kalau bisa kita harus bisa memberi masukan yang bersifat membangun, dengan tidak merusak wacana berpikir sehingga lebih mengedepankan sisi akademis dalam menulis dan berfikir.

    klo ada waktu silakan visit blog ini http://idealisopini.blogspot.com
    obrigado

    #

    At 5:38 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 5:48 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Matadalan, mata gelap dan lobang dubur,

    Ini jawaban terakhir saya terhadap isu-isu yang Anda sebutkan:

    1. Dalam setiap tulisan saya, saya tidak pernah menyebutkan Alkatiri sosialis atau Fretilin partai sosialis. Sepertinya Anda sambil menghujat, diam-diam jatuh cinta nih sama sosialisme. sudah saya bongkar semua tulisan saya dan saya belum menemukan kata-kata saya yang mengatakan Alkatiri itu sosialis. Dan saya juga gak pernah menyamakan Alkatiri dengan Samora Machel atau Eduardo Mondlane. Jadi semua omongan anda ini keluar dari lobang dubur Anda.

    2. Anda selalu dengan ngotot mengatakan Alkatiri itu diktator murahan. Jika Anda menganggap dia hanya musuh murahan, Anda tidak perlu begitu kebakaran lobang dubur utk menyikatnya habis-habisan. Dengan menganggap dia murahan, berarti dia kan bukan musuh yang penting. Tapi dengan Anda menghujatnya terus-menerus, dia telah menjadi musuh besar Anda dan menjadi orang yang sangat penting buat Anda. Anda juga mengatakan dia diktator, setelah saya bongkar-bongkar lagi ingatan saya, saya teringat Soeharto, Polpot, juga Hitler. Coba kita cari berapa orang yang telah Alkatiri penjarakan, siapa-siapa saja musuh politiknya yang telah dia bunuh dan penjarakan, apakah pers dan kebebasan bersuara di jaman pemerintahannya menjadi terancam. Koran sampah macam STL saja sampai akhir kekuasaannya terus-terusan menghujat dan menyikatnya. Nah—Dalam isu ini, mulut Anda juga Anda gantikan dengan lobang dubur Anda.

    3. Mengenai KKN yang Anda gembar-gemborkan, setahu saya, sejak jaman Indonesia keluarganya itu bisnis. Jika Anda yakin keluarganya melakukan KKN, kumpulkan fakta-faktanya dan seret ke pengadilan. Bagiku, bisnisnya Altide, Ahmad dan siapapun itu tidak jauh bedanya dengan bisnisnya Nelton Gusmao, Oscar Lima, Ricardo Ney dan 'pengusaha-pengusaha' Timor lainnya, termasuk adiknya Horta dan keluarganya Xanana Gusmao. Sebenarnya, mungkin Anda juga, tahu, di TL itu yang namanya pengusaha itu gak ada. Yang ada hanya calo, broker yang ikutan tender. Jika terjadi korupsi coba di chek ke departemen yang mengurusi 'pertenderan' itu, kalau itu di check... bisa-bisa 'pengusaha' timor dipenjarakan semua. Lantas apakah Alkatiri yang membuat ini semua? Jika Anda menemukan buktinya, bawa ke pengadilan dan seret semua pengusaha itu ke penjara.

    5. Bung boleh menuduh saya apa saja sesuka lobang dubur bung, tapi yang perlu bung ketahui, seluruh kelompok solidartitas, entah itu SEARCH, PRD, SOLIDAMOR atau yang lain sebagainya telah memberikan solidaritasnya buat kemerdekaan Timor, bahkan ada yang memberikan nyawanya.. Jika bung tidak punya kapasitas utk menghargai solidaritas orang-orang itu, saya ragu bahwa Anda pernah jadi bagian dari perjuangan kemerdekaan Timor-Leste. Kualitas Anda tidak jauh beda dengan Railos dan Bereliku itu. Tukang fitnah dan lebih memamfaatkan dubur dari pada ‘kakutak.’ Kalau keenakan pakai dubur, lama-lama disikat Xanana juga nanti. Kita tahu, orang ini bukan hanya pandai menunggangi kuda, sudah ditunggangi disikat dari belakang pula sama dia. Ha ha ha ha.

    Tapi kok sepertinya Anda ngotot betul ingin mengkampanyekan sosialisme disini ya? Ntar marah loh kader-kader PD dan CNRT yang ada di forum ini. Pernah gak saya mengklaim bahwa saya itu sosialis? Kalau Anda ingin berdebat sampah tentang sosialisme, Anda ke PST saja.. tahu alamatnya di Dili kan?

    Saya ini Coki, Rahung Nasution dan punya keyakinan sendiri. Memang saya gak bisa menyangkal Marx itu pemikir besar yang memberi inspirasi, begitu juga Bakunin. Ah lama-lama ngelayanin Anda, kita ikutan ngomong pake dubur juga ini. Habis orang kayak kamu ini bisanya hanya diajak ngomong pakai pantat, ya susah!

    #

    At 7:35 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Oh ya, untuk memenuhi nafsu keintelektualan lobang dubur Anda, bisa dicheck semua tulisan saya mengenai krisis dan politik Fretilin di blog saya di http://mauberedigitalarmy.wordpress.com/

    Saya sarankan sih, sebagai manusia sebaiknya kita pakai 'kakutak'. Sekarang bukan orang kayak Horta-Xanana saja yang bisa menunggangi Anda, orang model Lucas da Costa juga bisa jadi sangat berbahaya buat Anda...

    #

    At 8:22 PM , Blogger Nahabere said...

    Para pendebat,

    Setelah membaca semua wacana anda-anda dalam topik Filosofi Fretilin... ini, pada akhirnya saya sampai pada beberapa simpul berikut:

    Tuduhan Jose Matadalan tentang adanya KKN pada pemerintahan Fretilin, hendaknya dibuktikan dengan fakta-fakta dipersidangan.

    Membunuh karakter orang seperti Mari Alkatiri, Altide, Marco dan Coky di forum ini adalah sebuah tindakan penghianatan intelektual.

    Bung Jose Matadalan telah mencoba memaparkan counter argument yang cukup baik mengenai beberapa hal, sayangnya argumen-argumen ini dibumbuhi dengan pemikiran emosional yang tidak perlu. Hal ini menyebabkan wacana anda menjadi dangkal dan mudah dipatahkan oleh Coky.

    Coky agak keras dalam tanggapan terakhrinya dengan menjejal setiap argumen dia ke Jose Matadalan dengan emosi yang bisa dimengerti karena:" rupanya Jose Matadalan sulit diajak berwacana dengan baik".

    Jika Jose Matadalan menenpatkan diri sebagai orang yang "dekat" dengan pemerintahan AMP saat ini, cobalah "bujuk" mereka untuk membawa dugaan kasus KKN pemerintahan Fretilin ke meja hijau.

    Ketidakmampuan pemerintahan AMP dalam memenuhi 'bujukan' Jose Matadalan, maka sama saja bisa disimpulkan bahwa pemerintahan AMP pun tidak memiliki orotitas yang cukup untuk membuat pemerintahannya saat ini akan bebas dari KKN, karena dengan membiarkan apa yang terjadi akan menjadi preseden bagi apa yang akan terjadi.

    Saya tidak membaca Karl Max, Samoro Machel ataupun teori apa saja yang dikaitkan dengan idiologi sosialis atau teori-teori kapitalis, tapi saya yakin bahwa idiologi apapun tidak akan berhasil jika idiologi itu mentah-mentah diterapkan.

    Saya kira China menjadi contoh yang baik. Idiologi Komunis menjadi dasar untuk membentuk karakter bangsa tetapi pada saat yang bersamaan China menjadi negara dengan eskpansi ekonomi(kapitalis) terbesar. Aset China di luar negeri saat ini adalah yang terbesar dibanding Amerika Serikat dan negara-negara kaya Eropa.

    So,untuk semua pendebat, siapan wacana berdebat anda dan teruslah berdebat dengan jiwa satria dan jangan jadi penunggang kuda liar!

    Salam hangat

    #

    At 6:28 AM , Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Eh Marco eloe emang buta intelec loe !!!!
    Udah rasa diri buta nyalar intelec lalu mimta ampun ama orang lain yang eloe beri nama Mata Gelap !!!
    Lucu deh, lagian loe kayaknya kurang waras...
    Kalau eloe ngak ada salah kenape mesti minta ampun hahahahahaaaaa...lagian macam loe mau jadi guru gue, makasih aje deh !!! Silahkan ajarin temen-temen eloe yang masih perlu ajaran sesat.
    Biarlah gue cukupkan aje apa yg gue miliki.
    Anda-anda yang pandai menjual teori atau konsep tentang filosofis Fretilin, tidak ada manfaatnya pada kebutuhan rakyat dan negara Timor-Leste walau hanya sepatah kata dalam post comment anda sekalian. Dan rakyat da negarapun tidak membutuhkan pemikiran sejenis anda sekalian...
    Saya salut jika anda-anda yang berbaris berjejeran di belakang Fretilin jika anda-anda sekalian menggelar sebuah seminar yg bersifat nasional guna membahas atau mengajarkan filosofisnya Fretilin kepada para pengikut partai Fretilin atau rakyat secara umum. Daripada anda-anda menunjukkan diri yang berlebih-lebihan seolah-olah ilmuan dan filosof yang pernah sekelas atau seangkatan dengan Karl Marx pada masanya.
    Tidak ada logika sesorang memaksakan orang lain agar orang lain itu harus mengetahui filsafat ideologis suat partai. Apalagi anda-anda yang berpikiran haluan kiri yang kenyataannya bermodal nihil dalam mempertahankan prisip ideologi Fretilin mau mengajarkan orang lain, itu adalah suatu tindakan yang konyol. Udah terbatas modalnya tetapi berani untuk menjualnya, ngak tahunya orang lain lebih kaya dari dirinya.
    Siapa suka menjual pengetahuannya dengan murah lewat komunikasi virtual (comment) dan bukan lewat jalur yang semestinya, aliás tidak lewat tulisan yang berformatur informatif sebagai sarana perantara guna menyampaikan pengetahuanya kepada masyarakat luas maka menandakan bahwa orang tersebut hanya mempunyai niat yang buruk, serakah dan ceroboh. Dengan demikian tulisan mereka menjurus ke arah yang negatif dan tidak membangun mekanisme yang konstrutif dalam membahas masalah. Saya tidak pernah melihat tulisan dari kebanyakan mereka yang muncul dalam memberi komentar tulisan J.Monteiro ini memberi atau menyumbangkan ide-ide mereka untuk mencari bagaimana cara yang jitu menyelesaikan persoalan yang diahadapi oleh rakyat yang mereka panggil maubere-buibere, tidak pernah. Kini mereka datang berbaris-baris dan berbondong meneriakkan slogan bahwa merekalah orang-orang Fretilin sejahti dan seolah sebagai dewa baru turun dari dunia muksisat dengan segala kemampuan intelek yang luarbiasa.
    Saya khawatirnya mereka ini adalah para sarjana gadungan yang berjiwa budak dan pengecut. Tahu lempar batu namun tanganya disembunyikan, pasti !!!!!

    Victor Tavares

    #

    At 7:48 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 7:50 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Nahabere, terimakasih atas responnya.

    Sejak awal yang ingin kita bicarakan di forum ini memang tulisan yang katanya 'filosofis' tersebut. Namun yang terjadi adalah debat celaka, yang didasari kedengkian dan kedangkalan pikiran.

    Sejak awal tanggapan saya, saya tidak pernah mempromosikan sosialisme di forum ini, namun jose matadalan seperti ingin melampiaskan nafsunya terhadap 'pemutihan' sosialisme dan pengkafiran 'sosialime ala Alkatiri', dua persoalan yang dia angkat sendiri di forum ini.

    Sekali lagi, di dunia ini ada dua tipe manusia, yang pertama yang bisa diajak dilaog dengan logika. Dan yang kedua, dialog dengan lobang dubur. Sayang sekali, ternyata jose matadalan memposisikan diri pada pilihan yang kedua.

    Terimakasih,

    Rahung Nasution

    #

    At 11:08 PM , Blogger matadalan said...

    semakin jelas model intelektual seperti apa tuan rahung ini. kalo bahasa tetun yang benar jadinya 'rahun' alias hancur berantakan. ini juga yang sedang terjadi atas tuan coki...argumen untuk membela diri semakin rahun saja jadinya.

    klaim sok pintar tapi nggak berani memberi argumen yang tepat..dan akhirnya dengan mudahnya mencaci maki...

    Coki dengan tegasnya membela diri bahwa coki, marco, nuno, nug dkk tidak memela fretilin.
    tapi baca argumen rahung diatas misalnya bahwa 'film propaganda murahan yang dibuat untuk membela fretilin dan marie alkatiri tikus basah itu, dananya bukan dari fetilin. tapi dari "Search Faundation" suatu kelompok kiri yng sama sekali tidak berbasis di sydney. selama masa krisis media person nya Marie alkatiri adalah peter murphy yang notabene seorang pimpinan search foundation. tentu yang mempunyai link dengan search foundation bukanlah coki, marco, dkk, tetapi fretilin lewat istrinya estanislao da silva (bekas menteri pertanian). Lewat dialah search foundation memberi uang kepada coki dkk untuk membuat film propaganda feretilin tersebut. dan atas katabelece fretilinlah maka search foundation memberi uang kepada coki dkk. berapa jumlahnya kita tidak tahu? berapa coki, marco, nuno, nuk dkk dibayar oleh search foundation atas nama 'pengungsi' fretilin dikampu komoro kita nggak tahu...DIMANA LOGIKA KONYOL PEMBELAAN COKI DAN MARCO. INI hanya satu kegiatan dari serangkain kegiatan coki dkk yang mati-matain membela tikusn basah alkatiri.

    Karena itu, sekali lagi tidak ada masalah kalo coki dkk membela alkatiri, yang penting secara jantang mengakuinya dong? kok, konyol banget alasan aktifis kutu loncat macam ini.

    Untuk nahabere, saya sekali tidak bela xanana dan horta, kalo mereka keliru harus tetap dikritik. saya hanya mau nantang pembela-pembela setia fretilin konyol ini yang selalu pake kaca mata kuda dan tidak bisa lakukan " auto kritik" yang praktek fretilin 75. Bisanya hanya "kritik" saja. akhirnya pincang jadinya...

    Soal korupsi, ada dua hal: Pertama, bagi mereka yang mengkliam dirinya pemerkir kritis septi coki, marco dkk, rasanya konyol banget kalo mau lakukan suatu kritik harus tunggu putusan pengadilan, terutama dalam hal korupsi yang sudah jadi pengetahuan umum. Tanpa mengadili soeharto pun, banyak orang sudah mengkritik KKN nya. saya kira sangatlah naif, jika coki, marco dkk bilang tidak tahu kasus kkn altidi dan keluarga-keluarga alkatirti lainnya. kalo merka bilang tidak tahu, mungkin kebanyakang minum bir yang dbeli oleh altidi.

    Kedua, saya setuju, AMP harus berani mebuka kasus kasu korupsi ini.

    Saya setuju, memang secara sengaja tidak menanggapi kolomnya monteiro yang memang konyool, dan secara sengaja menantang debat dengan pembela pembela marie tikus basah ini.

    Gimana masih brani teruskan argumen konyol kalian. Sekali lagi, kalian harus berani secara jantan terus membela alkatiri dong...kalo itu sikap kalian saya angkat topi. jangan seperti coki, lari dari dili seperti anak anjing kehilangan induknya....juga guru coki nuk sekaran lagi mengeruk dolar kapitalis di CVA. dulu mateus dicaci maki oleh coki dkk ketika mateus inging gabung dengan cva, lalu nuk gabung dengan cva karena alkatiri sudah jadi tikus basah, coki, nuno dkk tidak brani nulis untuk STL memprotes keputusan NUK. aah, revolusioner hipokrit macam apa ini.

    nanti deh kita sambun lagi....

    salam, J. Matadalan

    #

    At 12:06 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Lobang Dubur Jose Matadalan,

    Pertama, Anda harus bisa membedakan mana sikap politik dan pembelaan terhadap personal. Fretlin itu sebagai institusi politik, bukan sebagai Marie Alkatiri yang hanya seonggok individu. Sebagai organisasi dan sebagai kolektif, sejak awal Sahe Institute tidak pernah membela personal Marie Alkatiri, yang kami perdebatkan dan yang dukung dan kritisi di organisasi itu adalah kebijakan-kebijakan politik Fretilin. Sekali lagi, Fretilin itu bukan sebagai individu. Anda mengertikan apa yang namanya INDIVIDU dan ORGANISASI ITU? Tentunya Anda tidak begitu bodoh bukan? Maaf, kadang saya masih berpikir Anda ini manusia yang punya akal, tapi kok sampai sekarang kok masih pakai dubur ya? Dan kalau Anda baca sejak awal semua tulisan saya, saya tidak mengingkari bahwa saya simpati pada politik Fretilin, saya tidak mengingkari itu. Yang saya ingkari, tuduhan Anda bahwa saya membela mati-matian Alkatiri. Tapi jika ada kebijakannya yang saya bela, saya bisa mempertanggungjawabkan hal itu. OK?

    Yang kedua, semua orang memang tahu Soeharto itu seorang despot, koruptor dan diktator. Buktinya: membunuh 500.000—satu juta komunis dan pendukung Soekarno tahun 1966-68, membantai gerakan Islam Radikal di Lampung, Tanjung Priok, Aceh, Papua dan membantai 1/3 penduduk Timor-Leste, melakukan pembunuhan massal terhadap preman-preman lewat Operasi Petrus, menculik dan membunuh mahasiswa tahun 1997. Sebagai koruptor, PBB mencantumkan namanya sebagai salah satu tokoh terkorup di dunia, majalah Forbes menyebut keluarganya sebagai salah satu imperium terkaya di Indonesia. Lagi-lagi sebagai diktator, dia pernah membreidel pers, memenjarakan mahasiswa, puluhan ribu Tapol/Napol dijerumuskan ke pulau Buru.

    Nah, sekarang setelah dia mampus, perjuangan rakyat Indonesia—yang menginginkan—Indonesia lebih baik adalah membawa semua kasus kejahatan kemanusiaan dan korupsi ini ke pengadilan, tentu saja berdasarkan bukti-bukti yang ada. Inilah salah satu agenda utama perjuangan rakyat Indonesia saat ini. Beda dengan tuduhan-tuduhan Anda yang menyamakan dia dengan Alkatiri yang tidak memperdulikan fakta hanya fitnah dan kedangkalan isi otak Anda. Bayangkan, kalau gak ada bukti-bukti kekejaman dan kebiadaban itu, bagaimana dunia akan mengadilinya?

    Jose Matadalan, lobang dubur yang mulia,

    Sejak awal pembentukan CVA, posisi saya dan beberapa kawan di Timor-Leste cukup jelas, kami menolak keberadaan komisi ini. Bagi kami ini hanya akan dipakai militer Indonesia sebagai lembaga cuci tangan. Sayangnya, kotoran-kotoran orang macam Wiranto dan Adam Damiri ini mau dibasuh oleh Xanana-Horta. Jelas sikap saya dalam hal ini berbeda dengan kawan-kawan saya yang ada di komisi itu. Jika mereka bergabung dengan komisi itu dan mereka yakin bisa berbuat sesuatu, itu pilihan mereka. Dan kami tidak harus saling memfitnah. Dengan mengkritisi komisi ini, juga tidak menjadikan ‘pertemanan’ kami sebagai permusuhan yang picik. Cukup dangkal logika Anda dalam memahami ‘perkawanan’ hanya karena berbeda pandangan!

    Diawal kekuasaan AMP dan sebelum orang-orang ini berkuasa, getol sekali mengatakan akan mengaudit pemerintahan Fretilin. Jika mereka yakin ada korupsi, harusnya ini menjadi prioritas dalam membuktikannya. Loh sampai saat ini isu ini malah hilang?

    Baiklah, yang kedua, lobang dubur—yang mulia yang lagi tersumbat—coba Anda baca mulai dari atas dari mana munculnya makian-makian itu. Orang seperti Anda yang hanya memiliki kedangkalan logika yang super-picik, memang hanya bisa dilayani dengan cara yang demikian ini!

    Lobang dubur yang mulia, jika permasalahan Anda terus-menerus hanya untuk menguras energi Anda ‘menghabisi’ Fretilin dan fitnah-fitnah yang arahnya ke pembunuhan karakter, dengan cara-cara logika lobang dubur, Anda akan habis sendiri. Akan tamat sendiri oleh waktu.

    Aku tidak pernah kabur dari Timor-Leste, sejak awal krisis sampai kejatuhan Alkatiri aku berada di Timor. Aku pergi dari Dili karena muak melihat orang-orang seperti Anda, seperti Railos, Lucas da Costa yang haus kekuasaan berkeliaran dimana-mana, menyebarkan fitnah menuduh orang-orang punya senjata, menggerakkan massa membakar rumah-rumah orang, mendukung Alfredo dan membenarkan seorang bandit seperti Railos berkeliaran… karena saya muak dengan orang-orang model inilah saya pergi dari Dili. Kawan-kawan saya, dari dulu memang hanya beberapa gelintir di Dili, dan sampai saat ini mereka tetap kawan-kawan saya. Yang dengan merekalah sebelum Timor-Leste merdeka kami mengibarkan bendera CNRT, Falintil dan Fretilin di demonstrasi-demontrasi yang menentang pendudukan militer Indonesia di pulau Jawa.

    Sekali lagi lobang dubur yang mulia, Jose Matadalan, Anda tidak perlu mempersoalkan dari mana duit Search atau bagaimana kontribusi PRD dan kelompok-kelompok solidaritas buat Timor-Leste itu. Itu jangan jadi persaoalan, sebab solidaritas itu sejarah yang panjang.. bukan muncul dari langit secara tiba-tiba. Jika bagi Anda ini adalah persoalan, seharusnya jauh hari sebelum merdeka Anda harus menolak solidaritas buat Timor-Leste ini. Jika solidaritas itu menjadi persoalan buat Anda, Anda seperti bagian dari barisan oportunis yang saat ini menguasi Timor-Leste!

    Masih mau dilanjutkan?

    Ahhh… dasar lobang dubur! Tooo.. toooo….

    P/S: Jangan terlalu lama pakai duburlah, sekali-laki dipakai buat berak itu pantat.Jangan hanya dipakai buat ngomong dong, coy! Oh aku lupa, s2 bagaimana coy? Aduh punya pendidikan kok hobbynya pakai pantat ya.. badan besar lagi. Mau jadi preman mas, seperti Railos gitu? he he he

    #

    At 12:57 AM , Blogger malikode said...

    Dasyaaaaaaat..!!!! Debat ini makin tidak menarik saja. Dan saya tidak ingin menambah ketidakmenarikan ini buat nimbrung. Mending stop!! Udahi aja deh debat hujat ini. Ada yang lebih menarik di STL minggu ini, para petisioner mo ditempatin di Kampung Alor/Aitarak Laran. Wht u all think abt it...??????

    "Dendam pribadi sebaiknya jgn ekspresikan di forum ini".

    Malikode

    #

    At 1:17 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    oh well... sejak awal saya tidak punya urusan dendam dengan jose matadalan ini bung. tapi dengan gelap mata, diawal postinya dia sudah menuduh saya tukang adu-domba rakyat timor-leste. hebat betul saya ini. sepertinya sayalah konseptor pidato xanana 22 juni itu, yang mengatakan '3 distrik yang berjuang, dan 10 distrik yang keturunan pro-otonomi,' sepertinya jose matadalan juga punya keyakinan bahwa sayalah yang membisiki xanana bahwa taur bilang 'perang ya perang' itu.. hmm...

    anyway, saya gak pernah menyembunyikan identitas saya loh.. saya rahung nasution a.k.a coki. pernah di sahe institut dan sering duduk2 dibawah pohon ngobrol-ngalor-ngidul di kantor hak di farol itu. bung matadalan juga sering ada disana. tapi ketika krisis mulai di dili, sepertinya jose matadalan ingin minum darah saya saja nih.... he he he

    #

    At 2:35 AM , Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Maluk Timor oan sira,

    Mai ita hotu dada ita nian dada lian nee fila fali ba BUAT nebee ita hotu nian Rain no Povo Doben hakarak no husu. Ita nian tetak malu, hatun malu, selok malu ho lia-fuan HAKAT DOK demais ona husi lia hun.
    Ha'u rasik sinti an la diak depois de ha'u hato'o lia fuan balu nebee hanesan hatun sira seluk nebee xoke ha'u ho lia-fuan nebee la diak mai ha'u.
    Tanba em prinsipio ha'u la gosta insulta ka koalia at ha'u nian adversario sira iha debate maibe hanesan ema normal ambiente sadik halo ha'u opta flexibilidade iha debate.
    Maibe ha'u hanoin Timor oan ka se se deit mak iha interese ho Timor nian lia boot nebee hasoru diak liu lalika gasta energia, tempo no osan hodi tanat iha internet atu hato'o ba malu buat ruma nebe la iha ligasaun ho povo nian terus no susar.
    Timor nian problema la'os ki'ik oan, problema politika, problema sosial, problema ekonomia, problema seguransa, problema geopolitika no problemas seluk tan nebee presiza itu hotu nian kontribuisaun. Kazus hirak nebee iha autoridades kompetentes nian kompetensia husik ba sira trata, buat seluk nebee ita hotu bele kontribui, ita bele formula no estrutura ita nian hanoin hodi hakerek no hatun iha meios de komunikasaun.
    Ita hotu asiste iha politika politikus sira dala ruma kaer kazus justisa nian hodi halo politika etc., iha sosial problemas sura la hotu maibe autoridades kompetentes sira buka atu reduz, problemas iha ekonomia nebee mos afeta at liu tan problema seluk, politikus balun la iha vontade diak buka interrompe autoridades kompetentes sira nian politika iha area ekonomika. Problema seguransa sei volatil, seidauk hakmatek lolos, problema geopolitika seidauk defini lolos tuir soberania nasional Timor nian, iha tasi, iha rain, estabele mekanismo kontrolo oin sa, explora riku soin husi nebe no to'o nebee etc.etc. Buat hirak nee hotu hanesan sadik/desafio boot ba ita Timor oan sira atu ita bele haree lisuk. Ita hotu siente katak autoridades sira la bele hanoin buat hotu, sira halo buat nebee sira hnaoin hetan maibe buat nebee hanoin la hetan mesmo buat nebee urgente ba povo nian moris maibe karik autoridades la fo prioridade mak la resolve iha loron badak. Ne'eduni iha ne mak presiza ita hotu nian kontribuisaun, tanba baze ba hanoin nebee ita hato'o mak autoridades sira regula sira nian desizaun politika. Se ita dada malu tan deit ida lakohi lakon ho seluk iha debate mak ita la iha responsabilidade ba ita nian Povo no Rain rasik.

    Hein imi hotu nian reflexaun !!!

    Bom dia ba hotu !

    Victor Tavares

    #

    At 3:21 PM , Blogger Ismenio said...

    Colega Timor oan,

    Triste hodi haree se maluk sira nian hanoin hakarak hatun malu deit hanesan nee. Se ita 'claim' ita nian aan nee hanesan nasaun nee nian oan, intelektual, activista ka joven Timor se bele karik keta halo moe ita hotu.

    Hau, karik la matenek hanesan imi maibe hatudu took izemplo diak mai ami nebee maak lee nee (leitor).

    Hau atu koko atu apriende hakerek hanesan imi maibe, se halo tuir imi nian hakerek no analize nee halo hau ho maluk seluk lao sala dalan. Liafuan Provokas, konflitu, Krize, problemas no sst (you named it) ninian abut nee bele mosu hosi conversa ka debates hosi ita boot sira iha situasaun hanesan nee.

    La hatene, se maluk sira lembra ka la'e. Iha congresso Juventude dala ikus iha fulan Augusto ka Setembro 2007 liu ba nee, iha abertura Xanana koalia sai hanesan nee:

    "Imi keta hare hau ho Mari nebe ha'an malu hanesan ne'e ne laos significa katak ami nain rua la amigo diak. Nee imi sala ona! Politika maak hanesan ne'e".

    Ok, ita husu fali, durante nee iha esplikasaun claro ona ba povu kona ba relasaun pesoal ba lideransa politika (politician) Timor oan sira? Karik povu nee bele compriende aspecto seluk hosi nain-ulun sira nee nian moris?

    Claro-que wainhira boot sira ha'an malu, ninian emar sira (pengikut ou simpatizantes) sei la importa (tidak mau tahu-menahu) hodi contra ka ataka grupo seluk. Ida nee maak preciza ba maluk matenek nain sira bele foo analize ida diak ba ami hotu. Liu-liu ba sira nebee so called "activist" atu bele tau nian aan iha fatin (imparsial) no objectivo iha ninian opiniaun tomak.

    Se la'e, coitado ami sira nee kal mate saugate deit se wainhira ita boot sira uza deit emosaun hodi trata malu no laiha concluzaun diak ruma hosi debates nee.

    So, I'll appreciate if you can conclude this debate and leave it for the meantime and jump to the other topic. Otherwise we all get stuck in the middle since "there is no light at the end of this tunnel" for this converstaion.

    And perhaps if I can make a suggestion to the owner of this blog to manifest your right by confistcate the members who outrageously undermind the idea of 'mind democracy' that imposing it to the others.

    Forte abraco,

    Ismenio

    PS: Timor ita hotu nian, nunee duni kaer ba -maibe labele hanoin atu iha ambisaun atu hakoak nia tamba ema ida deit labele tenki preciza ita hotu. Cheers

    #

    At 5:12 PM , Blogger matadalan said...

    Wah, rasanya Coki cukup pengalaman memanfaatkan duburnya selama ini. Anyway, saya tidak akan melayani cacian kayak gini.

    Tapi saya mau tegaskan lagi disini beberapa hal dasar yang tidak mampun dijawab oleh coki dkk para pendukung setia alkatiri.

    1). COki sok ngelabui saya soal dana dari search foundation dengan berbagai retorika tentang solidaritas internasional. beda dong konteksnya dengan uang yang dikasih kepada coki dkk untuk propaganda fretilin dengan kontesk pembebasan tanah air. Tentu saya mengerti semua ini selama perjuangang rakyat maubere. Tapi yang tidak bisa dibantah coki adalah bahwa secara terang-terangan coki, nunu, antero, nuk dkk sedang melakukan kampanye untuk fretilin. Sekali lagi sebagaimana dikatakan oleh coki sendiri bahwa search foundation (SF) itu adalah kelompok komunis yang sudah tidak berbasis lagi di Australia. Salah satu pimpinannya adalah peter Murphy yang menjadi persnya alkatiri selama krisis. Tentu fretilin punya koneksi yang sangat dekat dengan search foundation, karena SF tidak ada massa sama sekali di Australia ataupun dinegara lain, maka mereka dengan senang kalo bisa bersahabat dengan fretilin…Nah yang kenal baik dengan SF itu adalah istri Estanislau da Silva (bekas menteri pertanian)…dan lewat dialah maka dana itu dikasih kapda coki dkk untuk mengarap film propaganda fretilin…


    dimana logikanya kalo coki ddk tidak sedang membantu propaganda murahan fretilin dan alkatiri? Anak ingusanpun pasti bisa melihat situasi inisecara jelas…

    Coki coba ngelabui saya bahwa fretilin itu beda dengan alkatiri. Yang benar aza deh.. saya pikir alkatiri tidak tahu sama sekali berorganisasi dan buktinya alkatiri jatuh bagai ha’as / mangga tasak….

    So, ini jelas bagaimana posisi coki dkk atas fretilin.

    sekali lagi coki sangat konyol dengan menyebut SF, yang kalo dilihat dengan jernih memang pendukun setia alkatiri.

    2. sekali lagi coki tidak berani mengkritik alkatiri, misalnya dalam hal CVA yang coki singgung. Kata coki, CVA itu bikinan xanana dan horta..dan coki dengan enaknya mencaci maki mereka dua…bacaan coki tidak lengakp…karena tidak tahu kalo ‘cva itu bikinan alkatiri sebagaimana diklaim alkatiri ketika dia berkunjung ke Jakarta tahun lalu… lagi-lagi ini menungjukan kalo coki masih tetap pake kaca mata kuda…kalo mau pake bahasa coki…persis “pake lubang pantatnya” (sorry ini bahasa coki, bukan bahasa saya)’…

    Masih soal CVA, coki dengan gagahnya mengatakan bahwa sejak awal dia dkk menentang pendirian cva. Saya kasih contoh pada komentar saya yang lalu.. bahwa ketika teman dekat coki, mateus memutuskan untuk gabung dengan CVA, coki dkk mencaci maki habis-habisan mateus diberbagai kesempatan dan juga dikoran STL. Tapi coki dkk diam seribu bahasa ketika salah satu camarada mereka Nuk Kacasunkana gabung dengan CVA karena jadi relawang di HAK gajinya terlalu kecil….kasihan deh mateus terus jadi korbang….kenapa tidak tulis surat protes untuk Nuk dan dimuat di STL?

    3. coki sebut nama-nama keluarga xanana dan para pengusaha yang lain untuk membenarkan KKN alkatiri…yang benar aja deh logikanya…kehabisan akal kali…yang namanya revolusioner dan pemikir kritis, semua harus berani dihujat dong…

    4. terakhir, kesimpulannya: memang coki dkk adalah kaki tangan alkatiri yang setia selama masa pemerintahan alkatiri. Sekarang setelah alkatiri jatuh seperti tikus basah, mereka mulai bercerai berai satu per satu…kasian deh loe…coki juga sama sekali tidak bisa meyakinkan saya soal sosialisme murahannya alkatiri yang penuh bau KKN….dan cokipun dengan setia melantunkan lagu setuju dengan fretilin bahwa krisis 2006 adalah rekayasa xanan dan horta…dengan mudahnya membantu mencuci tangannya fretilin…dia yang berkuasa (katanya mau 50 tahun lagi) kok, pondasinya lemah banget, teoari sosialsime ala coki kali yang diterapkan oleh alkatiri…belum lagi 5 tahun jatuh bagai tikus basah…buka mata dan lihat dirinya sendiri dong sebelum kasih salah xanana dan horta…

    sekarang… (maaf pake bahasa coki lagi…coki sudah bisa mengekspansi lubang pantatnya untuk para bule di sekitar Kuta Bali…ueaanaak, sekali lagi maaf saya Cuma pinjam bahasanya coki).

    Masih mau sambun? Ayo kita lanjutin deh….tuan coki….

    Jose Matadalan.

    #

    At 5:25 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Anda memang punya persoalan yang hebat dengan Fretilin. Lobang pantat saya masih mulus itu man.

    Gak usahlah karena sentimen pribadi saja lobang dubur Anda berbusa-busa.

    Urusan bagaimana Search mendapat duit adalah urusan mereka dan bagaimana Search menjalin hubungan dengan Fretilin juga adalah urusan yang legal dan bukan kriminal.

    Bung, kalau mau kebobrokan. Ini saya bilang kebobrokan Anda,.. Anda ikut mendukung Alfredo dan mengerahkan massa demo dan membakar rumah-rumah orang lorosae.

    Namun ketika kantor Xanana mengeluarkan dana, Anda dan preman-preman yang bakar-bakar dan merampok rumah orang itu mengorganisir pemuda dan mempromosikan perdamaian. Dimana moralitas Anda sebagai kaum terpelajar Timor-Leste?

    Badan besar kok otak digantikan pantat? Sekarang Anda masih mendukung Xanana dan Horta ketika dua orang ini juga mau nyodomi Alfredo?

    #

    At 5:31 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 5:34 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Satu lagi, di Kuta memang enak coy.. tapi aku gak tinggal di Kuta, aku tinggal ditempat yang teduh dan sejuk. Di Ubud. Bukan dengan duit KKN dari Freytlin lho. Xanana juga sering kesana kok liburan ke Ubud.. sering minta pelacur pula dari pengusaha-penjahat di Indonesia.. ya kalau bukan dari kawannya Wiranto ya dengan Tomy Winata itu... he he he.. hebat itu PM kau!

    #

    At 5:54 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Menurut Anda apakah mendukung kebijakan politik Fretlin itu sebuah nista dan kesalahan besar?

    Sejak dulu memang aku simpati pada Fretilin, bagiku hanya partai ini satu-satunya yang berbicara memperjuangkan kemerdekaan di Timor-Leste.. Tanyakan saja sama Xanana dan Horta, kalau Anda tidak tahu soal ini.

    Dan jika bagi Anda ini masalah besar dan menjadi dosa, aku curiga memang Anda dalam berpolitik sejak dulupun hanya ikut-ikutan di Renetil. Ya jika arus besar ketika itu ke pro-otonomi, bisa jadi juga Anda akan menjadi pro-otonomi.

    He he he he..

    #

    At 6:03 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Ops satu lagi, seingatku aku baru menulis dua artikel ke koran STL itu.. he he he... yang mengangkat persoalan ciplakan Meta terhadap salah satu essay Catatan Pinggirnya Gunawan Muhamad yang dimuat di STL persis seperti yang ditulis Gunawan.. hanya kata-kata Indonesia menajadi Timor-Lorosae, Tempo diganti STL. Tulisan ini gak dimuat.

    Tulisan yang kedua adalah tentang kongres Fretilin... Ajaibnya, tulisan ini dimuat juga sama STL ha ha ha ha..

    Selanjutnya, tulisan-tulisan saya yang mempersoalkan CVA itu dimuat Diario Tempo.. he he he. Sekarang sih pengen nulis lagi, Anda memancing birahi saya juga ini.. tapi sorry, tema-temanya ya seputar hubungan Anda dengan Alfredo, politik kotor Xanana dan kebobrokan pemerintah AMP. Karena memang saya suka Fretlin... asoy coy! he he he he

    #

    At 3:45 AM , Blogger matadalan said...

    Hei Coki,

    Saya senang deh, akhirnya kamu mau ngaku secara terus terang bahwa kamu dkk memang pendukung fretilin dan alkatiri yang setia. kalo sejak awal coki mau mengakuinya, tanpa harus membual dengan alasan-alasan yang konyol, maka masalahnya bisa cepat lebih beres. dan tentu coki yang manis tidak perlu mencaci maki seperti ini.

    tidak apa-apa coki belum bisa menjawab point-point dasar yang saya tujukan pada anda. saya bisa memaklumi bahwa coki lagi kapok ditantang dengan permasalahan-permasalahan dasar ini. coki berusaha sekuat tenaga untuk menghindar dari semua point yang saya persoalkan diatas...saya maafkan deh..karena saya semakin mengerti bagaimana karakter aktifis kutu loncat macam anda...(sorry..hati-hati dengan lobang pantatmu...yah..jaga baik-baik biar bisa melayani alkatiri, lu olo, jose reis, aniceto,arsenio dantexeira kalo nanti anda balik ke dili).

    sebaiknya cepat balik ke dili, kasian dong alkatiri kayak tikus basah di palapasu...dia perlu dipijitin dan katanya coki ahlinya deh...soal itu...

    jangan terlalu stress sama xanana dan horta deh...sebaiknya coki dkk terus minta duit sama Search foundation..untuk buat lagi film propaganda bagi fretilin..siapa tahu pemilu mendatang bisa menang lagi..paling tidak coki bisa kebagian bir gratis hasil KKN nanti..atau juga diminta perbaiki komputer sopirnya PM fretilin..lumayan...

    jangan kapok dulu aah, baru segini kok udah kalang kabut..alias 'rahun'/hancur berantakan logikanya sampai akhirnya nggaku juga...sejak awal saya katakan bahwa saya sama sekali tidak anti anda kalo toh, anda pengikut setia alkatiri...yang saya persoalkan adalah logika-logika dasar anda dalam mendukung fretilin and alkatiri yang sangat rancu dan belum tidak mampu dijawab secara logis...tak apalah kawan cepet-cepet pulang... kalo nggak dapat anaknya alkatiri (memang sudah terlambat), maka bapaknya juga boleh deh...kumisnya bagus untuk digosokin kepantatnya coki...(sori aku cuma pinjam kata-kata puitisnya coki deh..)

    tidur yang nyenyak ya...jangan putus asa jadi revolusioner deh...

    #

    At 4:13 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Matadalan, lobang pantat yang mulia,

    Sejak pertama yang saya tolak adalah tuduhan Anda bahwa saya membela Marie Alkatiri dengan membabibuta, itulah yang saya tolak. He he he. Tapi sejak awal sampai detik ini, saya tidak menyangkal bahwa saya dan Sahe membela politik Fretilin. He he he he.

    Kalau Anda mengerti bahasa Indonesia, pasti Anda mengerti semua tulisan saya. Hmm.. aku tahu bung si badan besar ini, yang sekarang membuat ngo mengkampanyekan perdamaian ini adalah pendukung Alfredo dan penggerak massa yang bakar-bakar rumah orang Lorosae dan rumah-rumah militan Fretilin.

    Saya juga tahu, bung lobang pantat yang berbadan besar ini mendapat s2 namun s1nya adalah ijazah yang dibeli di Surabaya. Pantasan sejak awal Anda gak mengerti apa yang sebenarnya yang kita perdebatkan.

    Saya tidak merasa tertantang dengan fitnah-fitnah murahan Anda, dan Anda juga gak perlu merespon yang saya persoalkan misalnya hubungan Anda dengan Alfredo, dengan pemuda-pemuda yang membakari rumah itu dan juga dana-dana kampanye perdamaian yang Anda dapatkan dari kantor Xanana.. he he he… semua itu memang gak perlu dipersoalkan, toh pada akhirnya sama-sama tahu… bos Anda si Alfredo saja mengaku dia disodomi Xanana.. Anda gak perlu ikut-ikutan mengaku kok, Jose Matadalan, badan besar otak lobang dubur… he he he he...

    #

    At 7:21 PM , Blogger matadalan said...

    Hai Coki,

    Sorry kalo kamu terpaksa mengakui semuanya setelah debat kita. Kayaknya kamu saking emosi sehingga argument-argumen kamu berubah jadi pengakuan kamu sendiri.

    Persis, ini yang saya permasalahakan kalo coki dkk seperti kuda pake kaca mata hitam menempatkan diri menjadi pembela alkatiri dan fretilin yang setia.. semua bisa dibuktikan sebagaimana saya katakana sebelumnya bahwa, Pertama, pemerintahan alkatiri bukan suatu pemerintahan sosialisme, akan tetapi adalah suatu pemerintahan dengan karakter otoriter pemula yang berbasiskan KKN.

    Kedua, pemerintahan alkatiri adalah suatu pemerintahan yang tidak ada basis popularnya (karena alkatiri tidak tahu dan tidak mampu) membangunnya, sehingga menjadi pemerintahan yang tercabut dari akar rumput sendiri. Alkatiri hanya bersandarkan pada ‘kenangan manis sejarah 75’ tanpa mampu mengkontekstualkan dengan perkmebangan 90-an and abad 21.

    Dengan menyimpulkan ini semua, maka coki dkk secara jelas memakai kaca mata kuda menjadi pembela alkatiri.

    Tapi, saya puas dengan pengakuan konyol Coki ini. Mudah-mudahan kawan-kawan coki yang lain seperti Nuno, Nuk, Antero dan beberapa gelintirnya lagi akan melakukan hal yang sama (seperti mereka bersama alkatiri melakukan onani masal sebagaimana lazimnya).

    Dengan posisinya ini Coki juga membuat argument yang bertentangan secara logikanya sendiri. Coki mengklaim bahwa ia lebih senang dikatakan sebagai seorang anarkis (dari pada aktifis kutu loncat). Dengan teori apa kita bisa menerima seorang anarkis mejadi pembela buta dengan kaca mata kuda atas pemerintahan model alkatiri sebagaimana saya simpulkan di atas?? Wah, parah ini bacaan teori anarkisnya aktifis kutu locat macam coki ini. Sebaiknay jangan terlalu menelan bulat-bulat teori-teori ini, lebih baik dimengerti dengan baik, dari pada dipakai buat slogan di kaos oblong, tanpa dimengerti dengan baik, jadinya seperti ini.

    Salam untuk semua aktifis kutu loncat, Coki dkk… Gimana masih mau kasih argument-argument konyol lagi untuk jadi ‘rahun’ beneren..hayooo…

    Jose Matadalan

    #

    At 8:02 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Mata dalan mata gelap, lobang dubur yang mulia,

    Jika Anda punya akal, artikel yang aku kirimkan itu bisa kita diskusikan dan kebijakan Fretilin yang mana saja yang kira-kira bertentangan dengan kepentingan rakyat Timor-Leste? Apakah sekolah gratis, kesehatan gratis dan pembentukan Petrolium Fund itu merugikan rakyat? He he he

    Namun ternyata otak Anda memang tidak bisa mencerna bahasa Indonesia secara benar ya tidak apa-apa, tapi kan artikel itu dalam bahasa Tetum man?

    Ah kualiatas Anda, sama persis dengan Bereliku itu, Alfredo, Railos, Lucas da Costa dan teman-teman serta sepupu Anda yang ikut-ikutan bakar-bakar rumah orang-orang Lorosae dan rumah-rumah militan Fretlin itu. Setelah bakar-bakar rumah orang, sekarang kalian mengkampanyekan perdamaian lagi. Anda perisis seperti Xanana dan Horta, setelah memakai dan memamfaatkan Alfredo dan Railos untuk menjatuhkan pemerintahan Fretilin, orang-orang ini dibuang bahkan mau dibunuh.. ha ha ha ha… Anda, Xanana dan Horta adalah dari kualitas manusia yang sama.. menikam sekutunya dari belakang.. he he he…. Enak ya mas? Puenak dong ya.. he he he

    Begitukah cara Anda dalam berpolitik? Makanya dengan gelap mata dan biadab pula, dukungan Anda terhadap Alfredo, Xanana dan Horta, menjadikan Anda benar-benar menjadi manusia dengan mentalitas yang nista dan murahan. Kalau begitu memang Anda pantas memperbudak diri Anda pada Xanana-Horta. Setelah mendukung Railos dan Alfredo, apakah sekarang Anda juga ikut-ikutan mengutuk dia? Jangan dong ya.. kasihan dong si Alfredo ini. Pion yang ingin jadi mantri.. He he he…


    Oh ya, sebagai tambahan… Bagaimana kira-kira pendapat Anda kalau saya katakan Soeharto dan Xanana itu punya beberapa kesamaan? Dalam hal ini boleh lah kita berdebat soal otoritarianime dan kediktatoran? Ah tentunya selain gak punya nyali, Anda tidak punya kapasitas dan keberanian untuk mendiskusikan ini bukan? He he he he

    Karena Anda dengan iklas memang telah mengorbankan nurani dan pantat Anda pada Xanana dan Horta. Dengan iklas…. Kasihan memang, sarjana s2 macam Anda ini bisa-bisanya mendukung pembakaran rumah-rumah orang dan sekarang sibuk ngomong perdamaian. Ah ternyata Anda gak jauh beda juga memang dengan mentor politik Anda Lucas da Costa itu, yang menyerah pada Kopasus. Selain menyerahkan senjata, juga menyerahkan kepala kawan-kawannya. Sekarang apakah Anda ikut barisan dia di PD yang sakit hati itu karena gak dapat jatah dari Xanana? Hmm… ah maklum lah aku! Ijazah s1 saja memang hanya dibeli di Surabaya sana.. badan besar otak dan dubur sama saja.. he he he…

    #

    At 7:10 PM , Blogger matadalan said...

    Coki sang aktifis kutu loncat,

    Pertama, kayaknya coki sok berlindung dibalik kebijakan pendidikan gratisnya fretilin, fundus petroleum, dan kesehatan gratis.

    saya sudah tegaskan sebelumnya, bahwa pendidikan dasar gratis itu hampir disemua negera kapitalis sekarang ini sama. di negara negara kapitalis ini tidak hanya untuk pendidikan dasar tapi sampai pada pendidikan menengah pun gratis....dasar bisa dicekoki alkatiri lwat (pantatnya, sorri ini hanya pinjam bahasa coki)...bisanya telan bualat saja, tanpa mau mengertinya secara kritis...sama juga untuk kesehatan..karena memang dana untuk tl sementara ini besar...ngapain persulit rakyat yang hanya pikir makan malam pun masih sangat sulit...tanpa harus pake embel-emble ideologipun seperti yang sering dipakai oleh coki, marco dkk secara salah kaprah, pun seorang pimpinan TL (apalagi seoarang seperti xanana dan horta) akan berpikir seperti itu...

    Syukur para ahli daro norwegia bisa mendraft suatu fundus petroleum yang baik bagi TL,,,so, bukanlah suatu hal yang impossible...bukan hanya itu, 4 tahun pemerintahan alkatiri dengan dana yang selalu tersedia dalam jumlah besar (hasil lobby xanana dan horta pada komunitas internasional, bukan alkatiri tentunya) implementasinya seperti apa? hampir NOL BESAR.....tentu kroni-kroni fretilin yang juga coki dkk dapat cipratannya semakin kayak deh...

    Tapi semua ini, nggak bisa dipakai oleh coki untuk membenarkan hal-hal dasar yang saya kemukakan diatas, yang diakui oleh coki secara malu-malu....

    salah satu contoh lagi yang belum saya singgung, sejak awal bagaimana mungkin diterima oleh nalar sehat kalo seorang maling klas kakap seprti rogerio lobato dipercayakan oleh alkatiri pada posisi kunci pemerintahna fretilin...bukankah ini absurd...

    Ini semua yang saya persoalkan secara awal bahwa coki dkk memang pendukung dan bahkan penjilat (pantat alkatiri-sori lagi-lagi ini pinjaman bahasa puitisnya coki) tanpa mau melihat kebobrokan alkatiri yang menyebabkan sengsara rakyat TL pada krisis ini.

    Lagi-lagi coki dkk sesuai 'petunjuk' alkatiri terus menuduh orang lain sebagai 'otak' krisis ini.

    alkatiri sendiri sejak jatuh dari kursi empuk PM terus menuduh bahwa 2 orang bule bertemu komandan FDTL bersama seorang pastor untuk melakukan kudeta.tapi ketika dikonfront sama wartawan siapa orang nya, dia tidak berani menyebut namanya...ini terjadi dalam beberapa wawancara TV international..coki dkk juga persis seperti ini...nama railos disebut sebut tanpa mau singgung nama rogerio lobato...kok konyolnya dan saking pintarnya railos sampai bisa ngelabui pahlawan nya coki alkatiri...

    sekarang sok ngajak debat soal otorianisme, tapi masih malu-malu kucing ngakui semua yang saya persoalkan di atas....hiporkritnya aktifis macam ini....

    saya pikir coki dkk jangan terlalau sakit hati lihat peemrintahan xanana yang terus berusaha melakukan suatu hal positif bagi TL. kalo brani dan konsisten, seperti saya katakan: balik ke sini terus hisap duit dari search foundation untuk garap bahan bahan propaganda bagi fretilin seperti sebelumnya dong...sehingga coki dkk bisa puas melihat AMP jatuh sebelum masa pemerintahnya berakhir... kalo hanya terus menuduh kiri-kanan, caki maki xanana dan horta...ini hanya sekedar onani masal oleh coki, antero, nuno, nuk, alkatiri, ze reis, aniceto, arsenio, lu olo dst...nggak akan ada benihnya deh...kok belum apa-apa udah loncat ke bali...kasian dong kawan-kawan setia nya di farol dan palapasu...nyusul lagi disodomi altide kali....

    kasian dong bang coki...kita lagi rindu anda di farol deh...

    J. Matadalan

    #

    At 9:38 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 9:49 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 9:54 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Matadalan, lobang pantat, kader PD, badan besar, sarjana s1 yang dibeli di Surabaya, pendukung Alfredo yang gak punya moralitas, yang telah menyerahkan nurani dan jiwanya pada kebiadaban Horta-Xanana…

    Anda bilang Horta-Xanana memberikan sesuatu yang positif buat rakyat Timor-Leste.. Anda memang telah buta nuraninya dan Anda telah menjual jiwa Anda pada iblis dan menjadi buta karena ini. Coba bayangkan jika manusia macam Alfredo dan Railos tidak eksis di Timor-Leste, bos Anda Xanana dan Horta tidak akan berkuasa detik ini.

    Sialnya, Alfredo yang dulunya Anda elu-elukan, Anda support dengan mengumpulkan pemuda dengan setia mengunjungjinya di Maubesi, membawakan rokok dan minuman-minuman keras sekarang malah mau digorok oleh sekutunya sendiri. Bayangkan dimana nurani Anda dan Xanana dalam berpolitik, Anda akan mengorbankan jagoan Anda Alfredo? Bagaimana dengan dukungan Anda ketika mengorganisir pemuda-pemuda untuk bakar-bakar rumah dan buat kekacauan itu dan selang beberapa kemudian karena kantor Xanana mengucurkan dana ribuan dolar untuk mencuci kotoran yang dibuat sendiri, makanya Anda buru-buru mendirikan NGO dan kampanye perdamaian dengan orang-orang yang bakar-bakar rumah itu? Hanya segini harga nurani dan moralitas Anda?

    Tapi nggak apa-apa, aku maklum kok. Ijazah saja hanya di Beli! Enak murah-meriah jadi sarjana pula. Memang Anda belajar baik pada mentor Anda di Surabaya, Lucas da Costa itu. Tapi kasihan juga si Tiu Lucas ini, dengar-dengar kagak dapat jatah jadi menteri ekonomi sekarang esek-esek dengan Alfredo pula untuk membentuk batalion macan perbatasan. He he he he… inikan janjinya PD dulu pada Alfredo jika PD menang, Alfredo akan kembali ke barak dan PD akan memperjuangkan dibentuknya satu batalion baru di wilayah barat.

    Tapi Lucas lagi esek-esok bokong kalian juga di PD ya? Kok deman banget sih kalian ini saling sikat antar teman dan sekutu sendiri. Memang inilah yang Anda pelajari dalam berpolitik dari Xanana dan Lucas da Costa ya..

    Saling eseek bokong… enak ya? He he he… hati-hati bung! Fretilin bukan tandingan kalianlah… kalian akan saling makan sendiri.. emang kalau gak pake cara-cara busuk PD dan CNRT memang gak berkuasa… menang saja kagak. Artinya mayoritas rakyat timor masih dengan Fretilin. Buka dong mata Anda.. seorang Xanana dan Horta saja harus koalisi dengan partai-partai gurem untuk berkuasa dan harus pakai dan sikat orang macam Railos dan Alfredo. JAGOAN ANDA YANG ANDA KHIANATI ITU?

    He he he he.. duh… preeeeettt… pengen kentut ah.. he he he he

    Tunjukkan dong kejantanan Anda. Alfrodo sendiri mengakui dia gak mau jadi ANJING Xanana, kok Anda rela ya? Kasihan si jagoan Anda itu. Nah inilah beberapa persamaan mendasar antara Soeharto dan Xanana. Memamfaatkan orang lain dan mencipatkan situasi tertentu untuk mencapai tujuan politiknya. Bukankah jagoan Anda sendiri telah mengakuinya? Kan Alfredo sudah bilang ketika para petisioner itu mau berhenti demo, sinor Xanana melalui pengakuan jagoan Anda bilang… “e’ e, api yang sudah menyala jangan disiram air dong… kasih itu bensin.” He he he he he… masak Anda juga mau ikut-ikutan bilang Alfredo bohong.. ntar kepala Anda bisa dipotong lho sama dia.. he he he he... Ah kamu juga masak gak tau sih.. bandit kayak Railos kok diijinkan berkeliaran bawa senjata dan dikasih surat jalan dan tips pula dari pembesar di Dare itu… he he he.. dan bukankah bil-bil pusada Maubisi dari sinor Xanana juga.. whisky dan makanan yang Anda santap ketika bertemu Alfredo di Maubessi itu dari kocek Xanana kok.. he he he he..

    Sudah pada tahu kok yang begianian… ANDA BELUM TAHU YA? MAU OM COKI DONGENGIN TENGTANG XANANA DAN HORTA. Belum lagi soal pergundikan dan perkelaminan mereka. Ntar saya beberkan fakta-faktanya Anda bilang saya melakukan pembunuhan karakter.. he he he he he… tinggal tunggu saat bung. Banyak juga kisah seru dari hutan kok.. sudah pada tahulah he he he he he..

    Pernah dengar lagu-lagu pujian di Metro TV ketika Soeharto meninggal itu.. “lagu gugur bunga”.. mati satu tumbuh seribu.. salah satunya ya tumbuh di Timor-Leste, Xanana Gusmao. He he he he

    Kita-kita ini gak terlalu perlu bekerja keras untuk menjatuhkan Xanana-Horta kok, hai si bung berbadan besar dan otak berisi taek. Orang seperti Anda, Xanana dan Horta.. akan menyemplung sendiri ke tumpukan taik kalian sendiri. Tenggelam oleh kotoran sendiri. Salah satunya ya ulah si Alfredo ini.

    Ha ha ha ha… masih suka nonton tv Indoensia gak.. tau acaranya Tukul kan? Yang bilang.. ‘puass, puasss, puaasss..” belum puas kita sambung dong dengan dongeng-dongeng yang seru.

    Ha ha ha ha…

    #

    At 10:40 PM , Blogger domdaibere said...

    saya pikir yg namanya rahung atau coki atau entah ID apa saja yg coba kamu pakai disini utk berdiskusi, sepintas lalu terlihat ada semacam bakat menjadi aktifis tetapi pada dasarnya kamu malah lebih busuk dari org yg kamu jelek2an seperti jose matadalan.

    Lihat saja mental "Budak politik " Alkatiri yg kamu tonjolkkan dengan ungkapan2 lobang dubur dan sodomi oleh xanana .

    Menurut saya dengan sikap dan perilaku menjadi pembela alkatiri secara membabi buta dan dgn cara kotor spt itu, membuat kamu secara intelektual terlihat begitu kampungan dan menjadi insan politik yg membusuk dan tak berarti. Bahkan jika diletakan bersama bangkai seekor tikus maka bangkai mu dan alkatiri akan lebih busuk dari hewan pengerat tersebut...

    Anda tahu benar bahwa masalah mengapa Alfredo sampai meninggalkan MABES-FDTL tdk boleh dilihat seprimitif itu dari aspek analitik,.... bahkan para pedagang tembakau di gunung pun memahami hal sesederhana ini dengan mantap dan bijak, dan bagaimana bisa kamu yg notabene adalah seorang ...nasution..., aktifis politik kok malah menunjukan kwalitas penarik dokar kayak gini..?

    Kalo semua permasalahan dikaji oleh pemikir selevel kamu maka hancur lah dunia ini karena para koruptor, mafia diktator, teroris, bandit dsb, dengan mudah menciptakan fakta, data dan saksi palsu utk menciptakan satu dunia dimana mereka menjadi tiran pernghisap darah rakyat dengan memakai jubah layaknya seorang nabi mohammad.....astagafirullahhhhhhhhhhh

    Alfredo bukannya berhasil dipakai oleh xanana tetapi pd hakekatnya xanana CS telah dgn sengaja memanfaatkan idiotnya alkatiri dan instabilitas situasi politik tsb untuk mengeksplorasi dan mengacaukannya secara menyeluruh, sistimatik dan terus menerus, sampai ke suatu level dimana secara psikososial terjadi depresi secara masal di timor leste, kemudian mereka menampilkan diri sebagai "Icon alternatif", dan penyelamat secara mutlak.

    Org spt xanana dan alkatiri bahkan bisa rela mengorbankan ibu mereka hanya demi kekuasaan, uang dan perempuan !!!!

    Kalo rai los ? wah saya pikir orang seperti itu gak perlu dijadikan bahan kajian disini dech, soalnya kalo ditempatkan dalam sebuah paket pengajaran dan pedidikan bersama seekor domba maka pada ujian akhir yg akan lulus adalah domba tsb daripada railos krn pada hakekatnya railos lebih dungu dari domba itu........

    Apakah kamu pikir dgn kewenangan yg diberikan oleh konstitusi kpd alkatiri, xanana, dan taur matan ruak mereka gak bisa menghentikan krisis petisioner dan menyeret pelaku diskriminasi dan pembataiaan yg sebenarnya ke pengadilan ? jika anda memahami konstitusi atau setidaknya sebuah konsep logika yg simple sekalipun anda bisa menjawab "Tentu saja mereka bisa !" namun krn mentalmu tdk lebih dari mental seorang preman tanah abang yg hanya bisa diupah, maka kamu akhirnya membela seorang alkatiri secara mati matian bahkan bila perlu mengorbankan diri kamu, keluargamu bahkan isteri atau saudarimu sekalian hanya karena selembar uang haram dari alkatiri CS.

    Dari caramu menganalisa diskriminasi hanya dari presentasi orang loromonu yg berpangkat perwira saja, sdh menunjukan bahwa jelas kamu buta total terhadap kronologis kejadian yg sebenarnya atau memang kamu berlagak bodoh disini untk memperpanjang debat kusir ini dan mengalihkan perhatian publik dari kebiadaban alkatiri.
    Makanya baca isi petisi tsb dan sekali2 ke markas FDTL di metinaro pada saat apel pagi spy dengar sendiri bagaimana sang komandan falur atau lere mengeluarkan kata konyol yg ikut memicu "Blasting" dari krisis tersebut !!!

    Secara politik kamulah yg telah, sedang dan akan selalu disodami oleh alkatiri sekeluarga........ dan kamu akan mati konyol di front line sementara alkatiri bersama keluarganya membawa lari jutaan dolar dari timor leste dan hidup di luar negeri seperti milyuner.....

    Kasus tasi tolu ? tdk akan bisa dikatakan valid hasil investigasinya jika tak melibatkan para petisioner dan orang loromonu yg jadi saksi pembantaian saat itu, dan harus pula melibatkan partisipasi pengamat yg lebih banyak dan meluas.

    kasihan dech lo aktifis amatiran............., PRD adalah sebuah organisasi yg punya background yg begitu elegan sama seperti halnya FRETILIN, dan bekicot busuk seperti mu dan altkairilah yg kemudian menggerogoti dan menghancurkan pesona dari kedua organisasi yg sangat dikagumi tsb, karena konsistensinya dalam memperjuangkan prinsip2 kebenaran baik secara bijak dan damai maupun frontal.

    So..., jika kamu atau siapapun disini jika memang berjiwa seorang aktifis dan intelektual.... kembalilah ke jalur dimana norma2 etika dalam menghargai kebenaran dan kesopanan dijunjung tinggi tanpa harus mencemari forum ini dgn makian2 sperti orang yg lahir di lokalisasi WTS DOLY surabaya !!!!

    #

    At 10:53 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Nah, bung jose matadalan, baru saja aku peringatkan sejak awal bahwa kalian akan saling makan sendiri... nah ini sudah muncul satu lagi sebagai musuh utamanya xanana dan mengutuk alkatiri pula.

    ha ha ha ha.. di forum ini memang saya gemar sekali memaki. karena kualitas manusianya hanya pantas dimaki.. coba lihat sejak posting awal siapa sebenarnya yang memulai fitnah dan pembunuhan karakter di forum ini... ya para dombanya xanana dan horta itu...
    ha ha ha ha

    eh, jangan anggap tukang dokar gak bisa nganalisa politik gitu dong... masak Anda memetakan manuisia dalam kelas intelektual yang mulia dan tuklang dokar dan lonte2 di doli menjadi hina... ha ha ha... manusia ya manusia... domba ya domba seperti railos, alfredo, matadalan, salsinha dlsbnya itu...

    ha ha ha ha

    #

    At 11:12 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    P/S: Sejak awal memang forum ini sudah busuk.. bahkan saya pernah mengusulkan agar ada yang memoderatori agar makian dan fitnah dihentikan... tapi pada kenyataanya Bereliku dan Matadalan terlalu keranjingan pada pembunuhan karakter dan politik yang nista..

    JADI KALAU FORUM INI SUDAH BERLUMURAN TAIK.. TAIK YA AKAN AKU BILANG TAIK DAN LOBANG DUBUR TETAPLAH LOBANG DUBUR!

    Ha ha ha ha

    #

    At 11:22 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Ops bung DOMDAIBERE, Anda yakin aku ini gak berarti buat bung? Ah syukurlah.. hehehehe

    Tapi aneh juga, seseorang yang lebih nista daripada bangkai tikus merasa PERLU ANDA RESPON DAN TANGGAPI... ahh respon Anda membuktikan kebalikannya.. ha ha ha.. yang benar ajeee?

    he he he he

    #

    At 3:19 AM , Blogger matadalan said...

    Ola Kawan Coki yang budiman,

    Sekali lagi, semua ini menunjukan bahwa coki alias rahung memang 'rahun' atu hancur betul kali ini. sama sekali tidak sanggup membantah semua hal dasar yang saya kemukakan sejak awal bahwa coki dkk secara mata gelap persis kuda pakai kaca mata hitam membela alkatiri. Soal KKN alkatiri..malah dicari justifikasi untuk membenarkannya, dsb sekali lagi hanya menunjukan kemunafikan coki dkk sebagai aktifis kutu loncat; soal altidi, soal kawan kamu Nuk, dsb...nggak usah deh ngomong yang besar-besar soal ideologi kalo hal-hal dasar ini tidak mampu kamu klarifikasi atau kamu bela dengan logika yang bener.

    Gimana intelektul model seperti ini yang mengklaim dirinya sebagai revolusioner? memang coki dkk pantas menjadi revolusioner onani massal...

    Gimana saya bisa percaya analisis coki dkk mengenai xanana dan horta...kalo analisis mereka selama alkatiri berkuasa salah total...hanya intelektual maputo dan batak yang bisa percaya sama analisis coki kali...

    soal caci maki coki, sekali lagi menunjukkan bahwa coki benar-benar frustasi dan merasa dirinya sangat vulneravel kali ini, sehingga perlu dilakukan pembelaan diri yang ekstra, sehingga citra coki sebagai aktifis kutu loncat yang hanya mampu beronani massal bisa agak dipulihkan...soalnya belum pernah ditantang dengan hal-hal dasar ini, sehingga sekali ditantang jadinya 'rahun' beneren...Coki berusaha agak sopan ketika memulai debat dengan saya, tapi semakin lama semakin kepojok, akhirnya hanya bisa dengan caci makian seprti ini...lagi-lagi inilah kualitas aktifis kutu loncat otak katak...yang menjadi pembela setia alkatiri...

    soal caki maki terhadap PD, Lucas da costa, xanana, horta, renetil oleh coki dalam kaitannya dengan identitas saya yang dituduhkan oleh coki, sekali lagi juga menunjukan betapa sembrononya dan emosionalnya coki...mendapat serangan ini.

    saya sama sekali bukanlah anggota renetil (badan besar, dsb) sebagaimana diidentifikasikan oleh Coki...sebaiknya coki klarifikasi dengan anggota renetil dan PD yang anda musuhi itu. Matadalan hanyalah seorang pengamat para aktifis kutu loncat macam Coki dkk...so, nggak ada urusannya sama railos, alfredo atau siapapun....kamu mencaci maki xanana dan horta sebagai taktik untuk mengalihkan perhatian dari hal-hal dasar yang saya gugat mengenai hipokritnya kamu dkk...silakan saja..sampai gila deh...gue nggak urusan sama. itu semua...

    Karena itu saya minta maaf pada PD, Renetil, lucas da costa dan juga aktifis renetil badan besar sebagaimana diidentifikasikan oleh Coki, karena debat saya dengan coki menyeret anda semua menjadi bahan caci makian coki...saya sama sekali tidak bermaksud kesana... atas nama coki (lawan debat saya dalam forum ini)...sekali lagi saya minta maaf...

    terakhir, kalo coki bener-benar yakin untuk menjatuhkan pemerintahan AMP, saya undang anda secara jantan untuk terus, sekali lagi, minta uang nya search foundation untuk terus bikin film propaganda fretilin...mungkin kamu perlu bikin film profilnya alkatiri -terutama adegan ketika kamu lagi disodomi oleh alkatiri (maaf para pembaca..saya hanya pinjam bahasa puitis dan gaya intelektualnya tuan coki ini)...

    gimana mau balikkan ke dili lagi?
    kasian dong sama antero, nuno, alex tilman, jose reis, dkk...kok coki dapat proyek lahan basah di bali, kawan-kawan setianya yang selalu rame-rame onani massal sambil nyanyi lagu Viva revolusi (dengan reff: KKN dan hipokrit)ditinggalkan begitu saja...

    coki bilang bahwa fretilin masih menang pada pemilu lalu...hanya oang tidak bisa baca politik yang berkesimpulan konyol macam ini....kok sebelumnya menang lebih dari 50%, kok jatuh seperti ini....bahwa xanana dan horta (hanya sebagai individu) mampu mengalahkan partai revolusioner yang disanjung matian oleh coki, ini baru berita dong... fretilin dan alkatiri mau contohi samora machel dan frelimo, tapi kualitasnya jauh dibawah frelimo dan machel...kasian dong...alkatiri terus menggunakan sisa-sisa sejarah 75, tapi hasilnya bagai tikus basah kuyub.

    Ini penting, karena hanya gossip dan berpegang pada teori konspirasi soal xanana dan horta, kayaknya sulit untuk menjatuhkan pemerintahnnya...kayaknya belum terlambat bagi coki dkk untuk gabung lagi sama jose reis untuk terus menipu rakyat bahwa alkatiri masih akan berkuasa 50 tahun lagi...(kasian deh...5 tahun aja nggak sampai)...

    Hayooo...jangan terlalu emosi dong, nggak baik dong terus caci maki seperti ini, apalagi bagi inteletual sekaliber mas "RAHUN" bukan "RAHUNG".


    mimpi yang indah deh soal revolusi dan aktifis kutu loncat....

    Jose Matadalan
    Pengamat Aktifis Kutu Loncat.

    #

    At 3:36 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Selain pada Lucas da Costa, PD, Xanana dan Horta... Anda juga mungkin perlu meminta maaf pada bandit tuan Railos dan Alfredo.

    He he he.. ayuklah bung.. gak usah bersembunyi dibalik jubah Matadalan. Sebelum krisis kita sering duduk dibawah pohon di kantin yayasan Hak itu. Dan setelah krisis Anda membuat fitnah di Sahe ada senjata... Anda mengunjungi Alfredo di Maubessi, mengorganisir pemuda-pemuda, bakar-bakar rumah orang-orang lorosae dan militan Fretilin....

    Aneh juga Anda mengakui saya ini intelektual kaliber, dan aneh juga anda yang ngotot betul soal revolusi dan sosialisme... entah kapan saya mengkampanyekan dua hal ini gak jelas juntrungannya...

    Kasih tuh pantat sama Xanana dan Horta nggak 5 atau 50 tahun... kasih seumur hidup saja.

    ha ha ha ha ha... Jika memang Anda memang bukan orang yang aku sebutkan diatas... Anda ini hanya seonggok taik yang pantas dihargai seonggok taik!

    Ha ha ha ha ha

    4:00 AM
    Delete
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Mari belajar membaca... :)

    #

    At 10:26 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Mana bahasan filosofisnya? Tulisan yang sok bergaya intelektual, tapi yang hanya hanya obrolan sampah ala naikoli juga.

    Nanti dibilang Sarjana Supermie ngambek pula.

    #

    At 12:28 PM , Blogger Bere liku said...

    Rahung Nasution adalah Beny Murdany baru di Timor-Leste?

    Dulu sebelum invasi TNI melalui operasi Komodo ke Timor-Leste,Beny Murdani sebagai agent Rahasia menyulungdup ke Timor-Leste,memyembara sebagai gembala sapi,merongrong dan menghangati suhu politik Timor Leste untuk membuktikan Invasi pada tanggal 07-12-1975.

    Sekarang paska Kemerdekaan,ada seorang Beny Murdany baru,yakni Rahung Nasution,menyulungdup ke Timor-Leste dengan tujuan kerja sukarela di LSM lokal,tapi membawa misi sebagai seorang Beny Murdany yang baru,yakni agent BAKIN di Timor-Leste.

    Maka rakyak dan bangsa Timor-Leste,waspada dengan Beny Murdani yang baru ini,pura-pura jadi revolucioner,tapi ada misi dibalik itu!

    Hafuhu Nain

    #

    At 6:47 PM , Blogger Nahabere said...

    Saya setuju dengan Rahung Nasution. Setelah membaca tulisan J. Monteiro, saya malah menempatkan J. Monteiro layaknya orang-orang dalam Barisan Sakit Hati atas kebijakan pemimpin Fretilin saat itu. Esensi dan substansi tulisan J. Monteiro yang diberi apresiasi oleh Vitor tavares memang secara eksplisit tidak membahas nilai filosofi Fretilin sama sekali. Hal ini juga membawa saya pada kepastian bahwa J. Monteiro dan mungkin juga Vitor Tavares malah tidak tahu apa itu filosofi Fretilin.

    Tulisan J. Monteiro hanya bernilai sebagai sebuah kritik atas kebijakan Fretilin yang timpang dalam hal penggunaan dana untuk kalangan elit politik. Tapi saya kira itu wajar, karena itu dianggarkan dalam budget.

    Rahung Nasution sebagai agen bakin? dari mana beriliku dapat info ini? Kok intelektual seperti bereliku mulai mengasah sifat carracter assasination dari sekarang ya? apa bedanya generasi sekarang dengan yang lagi rame-rame saling membunuh karakter itu?

    Rahung Nasution yang aku kenal adalah simanusia bumi yang bahkan tidak ingin dirinya diasosiasikan dengan strukur politis buatan manusia dinegara manapun!

    Chao

    #

    At 6:50 PM , Blogger Marco said...

    Yachhhh...tulisan itu sendiri memang kosong, dengan tata bahasa yang kacau. Yang saya herankan, koq koran-koran di TL itu mau-maunya memuat tulisan nggak mutu seperti itu. Judulnya filosofis, tapi penulisnya sendiri tidak memahami filsafat. Gimana sich? Ini sich bukan kajian filsafat, tapi ungkapan emosi dari mahasiswa yang mencoba mencari jati diri. AKu berani bertaruh, seorang yang memahami seluk-beluk filsafat tidak akan menulis 'sampah' seperti itu. Sampah saja kadang masih berguna karena bisa menghasilkan kompos, tapi kalau tulisan yang kosong, apa yang dihasilkan selain lebih hina dari pada sampah?

    Dan saudara Victor yang memberikan komentar 'puji-pujian' pun bahasanya tidak kalah kacau dengan penulisnya sendiri. Jadinya, sesama orang kacau saling mengomentari, ibarat kumpulan orang-orang kalah saling membela diri masing-masing. AKu nggak tahu apa yang dipelajari oleh Victor di Portugal sehingga bertahun-tahun pemikiranya seperti mandek alias tidak maju-maju, intelektual seperti itu tidak akan bertahan melawan arus pemikiran sekarang, karena arah pemikirannya sendiri tidak jelas. Dia pikir dunia masih seperti dulu seperti yang dibayangkannya. Satu hal yang harus dicatat, dunia sudah berganti rupa, karena itu pemikiranpun harus diubah. Jangan terus-menerus mengunyah sampah gitu dong.

    Gimana sich Victor dan kawan-kawannya ini, seandainya kalian berada di Indonesia, tempat yang paling pantas bagi kalian adalah penjaga pintu masuk kampus, pustakawan adalah pekerjaan yang terlalu berharga buat orang seperti kalian. Karena pustakawan sendiri adalah pemikir, bahkan lebih hebat dari seorang Professor sekalipun. Ingat Profesor Ben Abel, kawannya Ben Anderson? Dia itu pustakawan, tapi lebih hebat dari Ben Anderson. Sekarang kamu boleh berkoar-koar, tapi 5 atau 10 tahun ke depan, kalian tidak akan kepake di Timor Leste. Karena banyak intelektual brilian yang akan bermunculan dengan pemikiran yang berbeda. Sekarang saja udah bermunculan, tetapi mereka tidak akan mau menghabiskan waktu mereka untuk berdebat dengan orang-orang yang nggak mutu seperti kalian. Percuma, buang-buang waktu dan nggak mendapatkan sesuatu apapun. Kalo meminjam orang-orang Khmer Merah "Hidup tiada arti, mati tiada guna.!

    Kalo tulis yang benar dong, yang bermutu gitu. Jangan asal sikat, malu dong yang kita yang baca.

    Yenni

    #

    At 8:02 PM , Blogger Lekibesi said...

    Pada prinsipnya, saya tidak banyak mengomentari tulisan-tulisan yang ada. Namun kalau boleh saya anjurkan kpd teman-teman yang nota-bene "Timor-oan" dan "Timor nian saseluk" - Friends of Timor, agar sekiranya bisa saling menghormati dalam segala hal opini dsb.

    Tulisan yang dipaparkan di atas memang masih ada banyak kekurangan. Bisa saja seperti yang di utarakan oleh Sdra Nasution bahwa dasar filofosi utk menguatkan argumennya masih kurang (vague ideas) atau alur tulisannya masih rancuh (or fall over the places").

    Namun berpijak pada hal demokratisasi pikiran, biarkanlah dia (J. Monteiro) mengembangkan idenya dan teman-teman bisa mengcounter tulisannya dengan tulisan anda yang sekiranya lebih pantas untuk dibaca. Mungkin ini merupakan tulisan makalah (essay or assignment) dari J. Monteiro sendiri. Akan tetapi, alangkah baiknya pula jangan bersifat 'besar kepala' jika tulisan ini sudah dimuat oleh STL.

    Hanya untuk membenarkan komentar TATOLI bahwa Tulisan Fretilin & FALINTIL pun masih belum betul. Dan terdapat pula banyak kesalahan yang di dapati dalam hal pengejaan (spelling) kata-kata. Memang bahasa (indo) ini bukanlah bahasa ibu (mother tongue) namun berusahalah untuk menulis yang baik dan benar sesuai dgn EYD.

    Hey, jangan terus dibaca. Sebenarnya ini hanya untuk mengacaukan pikiran anda!! He..he..

    #

    At 8:29 PM , Blogger malikode said...

    Yeapp... cukup menarik hujatan kawan-kawan di blog ini. Setidaknya, caracter assasination memang benar terjadi dalam diskusi ini. Yang satu terkesan memperbaiki tapi justru ada kecenderungan membunuh karakter yg satunya. Saya hanya meragukan sensibilitas kawan-kawan akan upaya menciptakan caracter building yang memadai. Saya tidak membela siapa-siapa, cuma menyarankan agar perbaikan tulisannya J.M atau bantahan atas tulisan itu diketengahkan donk, jangan hanya menyalahkan, trus tidak menunjuk titik lemahnya. Sebaiknya menggunakan opinion counter, yg lbh beralasan, juga berargument, bhw ini lho filosfi Fretilin yang benar. Btw,..aku sedang menanti sebuah diskusi yg menarik, bukan diskusi srampangan kaya gini. keep in touch. Malikode Bakode

    #

    At 9:02 PM , Blogger matadalan said...

    Dear Rahung, jelasnya Coki..

    saya setuju dengan kritik yang ditujukan kepada sang penulis kolom ini. bahasanya meman agak kacau, dan juga isi tulisanya tidak mencerminkan judulnya yang agak sok filsafati.

    Tentu tuan Coki yang bersembunyi di balik "rahung" memiliki gaya bahasa yang lebih aduhaiii..dari asli Indonesia ya?

    Tuan Coki sok mati-matian membela si kuduk Alkatiri yang sok dianggap 'sosialis'?
    Dimana sosialisnya alkatiri? setelah diperkenalkan oleh pembantu alkatiri karena diundan perbaikan komputer di kantornya alkatiri, tuan coki jatuh cinta berat dengan alkatiri...gagal di PRD yang tidak ada kejelasannya di Indonesia seolah-olah tuan coki ketemu sama yang dimimpikannya...

    Akan tetapi kok bacaan sosialisnya murah banget...pemerintahan konyol otoriter pemula ala alkatiri kok dibilang sosialis...baca karl marx ala batak kali...

    dimanakah kebijakan alkatiri yang dikatakan sosialis? kirim pelajar ke kuba itu realisasi permintaan xanana ketika ketemu castro di malaysia...

    nepotisme ala alkatiri seolah-olah buat buta mata tuan coki...ahmad, ali alkatiri dsb, juga konco dekat tuan coki "Altidi" iparnya ahmad alkatiri yang sering membelikan bir buat mabuk tuan coki dkk kalo lagi stress...semua tidak bisa dilihat oleh tuan coki...altidi dapat proyek macam-macam karena KKN dengan alkatiri...tapi tiap sore kasih minum tuan coki dengan bir hasil KKN...uenaaaak dehhh minum terus hasil sosialis KKN ala tuan coki dan alkatiri...heheheh...

    sok, kalo mau bantu orang timor-leste, tidak usah adu mereka dengan kelompok yang satu dengan kelompok lain deh...itu strategi warisan nenek moyang tuan coki si Londo bule belanda....cukuplah dengan politik adu domba semcam ini...

    jadi coba pikir agak tenang deh kalo bilang alkatiri sosialis tidak ada kamus kiri yang dukung analisa konyol tuan coki ini...

    selamet deh....

    #

    At 10:22 PM , Blogger Marco said...

    Tulisan itu sendiri memang kacau, baik dari segi penulisan maupun penyajian fakta. Bukankah para pejabat memiliki privilege untuk berobat ke luar negeri, dan hal ini tidak hanya berlaku untuk pemerintahan Fretilin yang telah jatuh, tapi juga untuk pemerintahan sekarang, malah mungkin lebih kacau. Harus obyektif dong!

    Yach..kalo mau jujur, Coky memang memiliki gaya bahasa yang lebih baik. Karena itu anda tidak perlu berkecil hati karena jeleknya bahasa Indonesia anda. Tapi jangan pula menggangap bahwa ‘karena saya bukan orang Indonesia’ maka bahasa Indonesia saya tidak perlu sempurna. Itu pemikiran yang sungguh keliru, berapa jauh sich jarak antara Indonesia dan Timor Leste, bukankah secara geografis Timor Leste lebih dekat ke Indonesia ketimbang Negara lain? Jadi tidak ada alasan untuk tidak mempelajari bahasa Indonesia.

    Dari tanggapan Choky yang singkat itu, sebetulnya dia tidak membela posisi Alkatiri, anda sendiri yang seperti kebakaran jenggot. Kalau ngomong tentang sosialis, sebetulnya anda sendiri bukanlah pakar dalam hal itu. Coba katakan sejauh mana pengetahuan anda tentang ideology yang satu ini? Selain hanya bisa menghujat bahwa sosialisme itu seperti hantu yang bisa menerkam siapa saja. Mengenai PRD, mungkin bisa dibilang bahwa anda memiliki pengetahuan yang sangat terbatas perihal partai ini. PRD sendiri bukan partai massa, tetapi partai yang berbasiskan pada kader. Artinya qualitas diutamakan ketimbang quantitas. Kalaupun PRD tidak menang dalam pemilu di Indonesia, tidak ada yang patut disesali karena memang tidak ada kegagalan. Walaupun PRD bisa dikatakan partai gurem tapi bekas pentolan PRD menjadi orang-orang penting di besar seperti PDI-P, PAN dan Golkar. Budiman Sudjamiko (saat ini menjabat sebagai ketua Litbang partai itu), Haris Rusli Moti mantan ketua DPW-PRD Yogya (saat ini jadi ketua DPW-PAN, Yogyakarta). Jadi jangan asal ngoceh dong, harus punya data. Kalau nggak tahu, mbok yach belajar, gitu!

    Pikiran anda yang cenderung elektoralis menyebabkan anda menarik kesimpulan bahwa sebuah partai bisa dikatakan sukses kalau menang dalam pemilu. Itu sich pikiran kuno yang sudah ditinggalkan oleh para ilmuwan politik baik di dunia barat maupun di dunia ketiga. Koq anda masih menggunyah mentah-mentah pikiran kacau seperti itu?

    Kalao seseorang mengagumi kehebatan seorang tokoh, itu hal yang normal, tidak terkecuali Choky. Xanana mengagumi Sahe dan Nicolau Lobato, Mariano Sabino mengagumi Barak Obama, itu bukanlah hal yang tabuh. Jadi anda jangan sentiment gitu dech.

    coba anda jelaskan mana bacaan sosialis yang murah dan mana yang mahal? Tidak ada pengetahuan yang murah dan begitupun sebaliknya. Bahkan Marx sendiri mengatakan bahwa “Tidak ada jalan yang gampang menuju pengetahuan.” Apa maksud kamu dengan mengatakan “sosialisnya murah banget.” Apakah anda pernah melihat pameran harga sosialis di pasar malam? Argument anda ini semakin memperkuat pandangan saya bahwa anda memang buta sama sekali tentang konsep ini. Yang namanya buku Karl Marx itu nggak peduli apa mau diterjemahkan ke Inggris, ke Tetum, ke Batak, yachhh..tetap akan sama, tergantung sejauh mana sang penerjemah tidak menghilangkan esensi dari terjemahan itu. Jadi karya Marx yach..tetap hak intelektual dari sang empunya, sebaliknya bukan milik bung Matadalan. Bukan begitu bung Matadalan?

    saya juga nonton TV di Indonesia. Memang Xanana yang berjabat tangan dengan Castro pada saat berada di Malaysia, tapi kemudian yang berkunjung ke Cuba adalah Horta dan Mari. Permintaan Xanana wajar-wajar saja, tetapi harus ada kepala pemerintahan yang menindaklanjuti permintaan itu. Jadi semuanya berjasa, baik Xanana, Mari maupun Horta. Cuman pengetahuan anda tentang politik tata Negara memang perlu dipertanyakan.

    Kalau mau mengetahui Alkatiri itu sosialis atau tidak, wawancara langsung saja sama orangya. Khan dia masih hidup, biar anda juga bisa menangkap ide-idenya. Jangan-jangan anda sendiri tidak tahu apa itu sosialisme, lalu bingung sendiri apa yang akan ditanyakan kepada Alkatiri. Salah-salah anda sendiri yang bakal dikuliahin sama si Alkatiri. Mau belajar konsep koq pake terka-terkaan, gimana sich Matadalan ini! Idelogi itu untuk dipelajari sebagai pengetahuan, bukan untuk dihujat, waktu anda akan habis hanya untuk menghujat orang lain. Sedangkan orang yang anda hujat akan terus maju.

    Coki memang membantu orang Timor Leste dalam hidupnya, sekecil apapun bantuan itu—kalau anda masih mau dianggap orang beradab—maka harus dihargai. Masa orang seperti Coki memecah-belah rakyat Timor leste, yang benar saja lo! Yang memecah belah itu justru pemimpinmu sendiri, yakni Xanana Gusmao. Sejak kapan COky mengucapkan kalimat “Hanya 3 distrik saja yang berjuang, sedangkan 10 distrik sisanya adalah keturunan pro-otonomi.” Lo mau melemparkan kesalahan kepada siapa? Takut menggugat Xanana, biar saja orang lain yang melakukan itu.


    kasian dech loe!

    #

    At 4:21 AM , Blogger matadalan said...

    Marco yang sok pinter dan suka kutip sana-kutip sini tanpa kejelasan...Kok coki diam seribu bahasa...dan marco sendiri nggak mempunyai nyali untuk menjelaskan kepada hamba ini mengenai sosialis murahangnya alkatiri. tunjukang deh kebijakan sosialis murahannya alkatiri deh pada saya.. alkatiri seperti saya katakan hanyalan seorang otoriter pemula yang syukur berhasil dihentikan sebelum terlambat...saya tidak membela xanana juga sama sekali..kalao pemerintahannya kacau maka kita anak bangsa harus berani menghentikannya juga.

    Kok Coki dan pembelanya Marco dengan lihainya mengabaikan beberapa isu sentral yang saya singun. KKN nya alkatiri, baru beberapa bulan pegang kekuasaan saudara-saudaranya sudah jadi pimpro semua. Teman baik kalian Altidi KKN ulung yang sering beli bir dan ikan ayam bakar dan beri 'uang saku' misalnya untuk Coki, kok kalian tidak berani kritik sama sekali..maling-maling besar di fertilin kok kalian diamkan saja...pembangunan yang hanya dili sentris, sementara distrik tidak tahu apa yang terjadi karena alkatiri tidak punya kemampuan manejerial untuk urus semua ini..kok kalian tidak kritik..pokonya masih banyak lagi deh...daftar sosialisme murahan nya alkatiri...

    rasanya kayak bumi dan langit deh kalo mau sebut alkatiri sebagai sosialis...sekali lagi gelar yang pantas untuk alkatiri adalah otoriter pemula yang sedang memperkuat KKN...kalian ke bali saya yakin pasti tinggal di rumahnya altidi hasil KKN dengan alkatiri...kapan dia mapu beli rumah mewah atau sewa kalo bukan hasil KKN sosialisme murahan alkatiri...pasti dijamu enak dirumah altidi dan keluarga keluarga alkatiri di bali. lalu kalian onani masal sambil nyanyi paduan suara sosialisme murahan alkatiri...ini baru sesuai ajaran marx sebagaimana suka dikutip oleh marco dan coki secara tidak lengkap.

    marco sok bela PRD tampa mau tahu bahwa PRD pun mendaftar ikut pemilu, tapi tidak dapat apa-apa...lalu sok kayak kutu loncat, loncat ke PDI untuk sepat dapat kursi...logikanya marco agak kaco balo dalam memahami partai politik.
    PRD pun menempuh onani massal dan akhrinya semua mencapai klimaks dengan caranya masing-masing. dan Marco dan Coki pun rame-rame mengambil bagian didalamnya...ueanaaak deh...

    ini yang saya maksud dengan sosialisme ala batak nya tuan coki..tidak ada sosialisme di dunia sperti sosialisme murahanya alkatiri yang dibela matiamatian oleh Coki dan Marco..sekali lagi alkatiri bukanlah seorang sosialis tetapi alkatiri adalah otoriter pemula dengan kekhasan KKN yang luar biasa.


    Salam,
    Jose Matadalan

    #

    At 9:44 AM , Blogger Bere liku said...

    Salah satu pengikut socialis ala Alkatiri adalah Alex Tilman alias Bere Anan atau Tatoli.Salah satu ciri dari Socialis ala Alkatiri adalah makai instrument kapitalis untuk tujuan socialisme,misalnya saja Alex Tilman (AT) sekarang kerja di Bank Dunia (BD),yang mana lebih dikenal sebagai instrument neo-leberal yang mematikan perekonomian negara2 sedang perkemban,salah satu korbannya adalah negaranya Bung Nasution coky dan konco2nya.
    Se AT dan agent rahasia Rahung Nasution menjalankan misi2 tertentu antara lai:merongrong situasai politik intern TL,semakin kacau situasi politik dalam negeri maka semaka suckseslah socialisme yang berbau KKN dimimpikan oleh Alkatiri dan pengikut2nya seperti:Rahung Nasution,Alex Tilman,dll.

    Hafuhu Nain

    #

    At 11:47 AM , Blogger Basilio Araujo said...

    Kelihatannya Sdr. Monteiro ini adalah seorang Mahasiswa jurusan hukum yang baru mulai kuliah. Hal ini kelihatan dari istilah2 hukum yang digunakannya dilengkapi dengan bahasa asalnya yaitu bahasa Belanda dan Latin dengan maksud untuk menambah bobot dari tulisannya agar kelihatan ilmiah

    Ini adalah suatu usaha yang bagus, kalau Monteiro memang baru semester satu atau dua di Fakultas hukum. Namun akan menjadi suatu malapetakan kalau Sdr. Monteiro sudah duduk di semerter 4 ke atas karena pada semester 4 ke atas itu sudah mulai belajar Filsafat dan sudah selesai Pengantar Ilmu Hukum (PIH) dan juga sudah selesai ambil Mata Kuliah Dasar Umum seperti Bahasa Indonesia.

    Kalau Monteiro masih duduk di bawah semester 4 di Fakultas Hukum, maka kita perlu memberi apresiasi karena pada tingkat ini dia sudah mulai menulis. Dengan dia memutuskan menulis saja sudah bagus sekali bagi seorang mahasiswa di bawah semester 4.

    Namun kalau dia sudah di atas semester 4, nah ini dia. Kita perlu mewanti-wanti dia karena sistematikan tulisannya tidak jelas, maksud tujuannya tidak jelas, pesan yang ingin disampai tidak jelas dan terakhir isi tulisan tidak menjelaskan judul tulisan atau tidak ada kesimpulan yang mengaitkan kesimpulan dan judul tulisan.

    Secara pribadi, saya memuji niat Monteiro untuk menulis. Itu adalah suatu usaha yang bagus. Untuk bisa menambah bobot tulisanya, maka saya menganjurkan Sdr. Monteiro untuk mencari referensi2 tentang bagaimana menulis suatu karya ilmiah dengan demikian saudara tidak akan membuang waktu untuk menulis sesuatu yg oleh orang dikategorikan sebagai sampah, tapi sesuatu yang bernilai dan layak dibaca.

    Saya suka forom Haksesuk ini karena kelihatan agak ilmiah, walau kadang ada juga orang yang menulis dengan kaca mata kuda alias sekali memandang Fretilin jelek, maka Fretilin selalu jelek di mata penulis itu. Seharusnya seorang intelektual tidak boleh begitu. Seorang intelektual harus mencoba menulis sesuatu yang obyektif berdasarkan fakta dan teori yang jelas dengan referensi pendukung yang kuat.

    Salut buat penulis pemula MONTEIRO. Teruslah menulis, perhatikan kritikan teman2 karena semuanya pasti mempunyai niat baik untuk mendoron anda menulis sesuatu yang berbobot.

    Kalau ada orang yang mengatakan tulisan anda seperti sampah, janganlah patah arang. Itu adalah dorongan agar anda bisa memperbaiki tulisan anda.

    Ingat. Anda akan tetap mendapatkan kritikan seperti itu sampai tingkat calon doktor sekalipun. Semua orang yang pernah kuliah dan pernah menulis, pernah merasa sakit hati ketika profesor kita mencorek habis skripsi atau tesis kita.

    Basilio Araujo

    #

    At 11:59 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Diskusi ini memang sudah kacau. Pertama, saya disamakan dengan Beny Murdani. Yang kedua, saya dibilang mati-matian membela Alkatiri dan Altide. Yang kita perdebatkan adalah tulisan itu. Perlu diketahui, sebelum Timor medeka, saya sudah sering makan dan ngebir dengan teman-teman Renetil di Jogya. Bukan hanya dengan Altide di Dili. Saya juga nggak pernah memperbaiki komputer di kantor Alkatiri. Saya pernah di Talitakum dengan Hugo dan Altide. Dan saya gak pernah jatuh cinta sama Alkatiri, kalau ada kebijakan dia yang saya dukung, itu hanya kebijakan pendidikan dan sekolah yang gratis, pembentukan petrolium fund. Dalam soal-soal kebijakan lainnya, saya memposisikan diri kritis dan semuanya bisa kita perdebatkan.

    Selanjutnya, ketika krisis politik terjadi di Timor Leste, saya memutuskan tinggal di Bali. Dan belum sekalipun aku ketemu Altide di Bali atau menikmati hasil KKN-nya disana seperti yang dituduhkan tuan Matadalan.

    Yang ketiga, saya tidak punya tanggungjawab untuk membela politik PRD, karena sejak tahun 2000 saya sudah memutuskan untuk tidak berpartai. Saya yakin sebagai ilmu Marxisme memang sesuatu yang diperlukan untuk menganalis kelas sosial, namun dalam aksi politik saya berkecendrungan ke anarkisme.

    Jika kita mau berdebat mari kita kembali kepokok tulisan itu dan sebaiknya ada yang memoderatori. Jika memang ke’batakan’ saya menjadi halangan untuk saya terlibat dalam membicaran Timor-Leste dan memberikan solidaritas saya, maka yang berpendapat demikian memang berpikiran dangkal dan picik!

    Salam

    Rahung (Coki) Nasution

    #

    At 5:04 AM , Blogger matadalan said...

    kali ini coki sok menjaga jarak dengan fretilin konyolnya alkatiri..dili terlalu kecil untuk bisa kita tutupi gelagat kita. seperti saya katakan semula, setelah diminta oleh pembantu alkatiri untuk memperbaiki komputer dikantor alkatiri, coki dengan bangganya menempatakn diri sebagai antek sosialisme murahan alkatiri. misalnya coki dan kawan-kawanya Nuno Rodrigues dan antero bendito membuat satu dokumentasi film propaganda fretilin murahan. coki rajin menjadi antek fretilin selama kongress nasional fretilin yang penuh manipulasi. selanjutnya coki dan kawan-kawan terus memdukung alkatiri dengan menjadi bagian dari mesin propaganda alkatiri bersama alex tilman.

    saya pikir jantan saja, kalo memang menjadi pembela alkatiri toh tidak ada yang melarang. Tentu Marco dengan setianya bergabung. Jangan karena alkatiri sudah jadi seperti tikus basah, lalu pengikut-pengikut setia mulai berdalih dan meninggalkannya. kasian dong...setelah alkatiri jatuh, cokipun minggat dari dili karena tidak dipanggil lagi pembantu alkatiri untuk memperbaiki komputer di kantor perdana menteri. revolusioner konyol kayak gini....ngaku sok anarkis, nggak tahunya dukung matian pemerintahan konyolnya alkatiri...baca marxisme 'ulun tun ain sae, kali'. coki harus jujur bahwa kamu pergi dari dili karena sudah tidak punya tempat diantara kawan-kawan aktifis di dili karena sikap konyol kamu yang dukung alkatiri kayak kuda pake kaca mata hitam. kasiannya kamu harus pergi meninggalkan kawan2mu, nuno, antero, nuk kacasunkana yang semuanya adalah bagian dari mesin propanganda fretilin dibawah alkatiri si otoriter pemula. saya pikir adalah wajar untuk dukung fretilin, tapi harus tetap kritis. yang terjadi dengan coki dan kawan-kawan ini adalah dukung fretilin seprti kuda berkacamata hitam. sehingga setelah alkatiri jatuh semunya seperti pelacur putus asa...

    tentu, secara retorika coki bisa mengatakan untuk fokus pada tulisan monteiro, supaya bisa mengalihkan beberapa hal dasar yang saya singgung didalam forum ini.

    baca tulisan propagandanya coki selama krisis secara jelas coki menempatkan diri sebagai pembela setianya alkatiri. apa pernah coki sebut KKN alkatiri untuk saudara2nya dan teman dekat coki altidi di dalam tulisannya? takut kali entar nggak diminta lagi oleh pembantu alkatiri untuk perbaikan komputer? takut kali entar nggak disangongin oleh altidi, paling masih bisa minum bir gratis hasil kkn. pemikir kritis apa seperti ini? teori sosialisme apa seperti ini...tiba-tiba jadi sok anarkis...malu aaah.

    nanti kita sambung lagi deh...

    Jose Matadalan.

    #

    At 6:07 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Matadelan,

    Pertama Anda rasis dengan mengatakan aku sedang mendukung sosialisme otoriter bla, bla, bla.. trus muncul istilah sosialisme Batak. Sekarang aku baru tahu bung, sepertinya kita sering nongkrong dan duduk di bawah pohon di kantor HAK itu.Dan sehabis kongres Fretilin pun, dan awal kekacauan mulai muncul, bung pernah bilang bahwa aku lagi dicari2 orang pendukungnya Alfredo. Hmm... Ini aku kasih bung posisi kami ketika kongres Fretilin itu. Bung baca dulu dan mari diskusi pake akal, jangan pake pantat dan hanya sembarang be'ol kayak gitu. Masak kualitas kader PD hanya seperti bung ini? Ini baca tulisan dibawah ini baik-baik, dan inilah posisi kami terhadap politik Fretilin. Tulisan ini dibuat menjelang kongres.

    Grupu Estudu Maubere:
    Estadu Popular Kontra Estadu Emprezariu

    Depois de okupanti sai tiha husi Timor-Leste tamba sira lakon iha referendum 1999, Povu Timor- Leste tama ba iha faze tranzisaun hodi hari'e estadu independenti Timor-Leste liu husi ONU nia liman. Tranzisaun Timor-Leste ne'e hanesan istoria ONU nian ba dala uluk hodi lidera diretamente guvernu iha rai ida nia laran.

    Bainhira hala'o mandatu hanesan guvernu, ONU entrega knaar ba Banko Mundial atu sai nuudar realizador ba rekonstrusaun dezenvolvimentu iha Timor-Leste hodi administra osan rekonstrusaun nian ne'ebe mak estadu-membru ONU nian sira fo'o. Iha fulan Outubru tinan 1999 Banko Mundial hari'e Joint Assesment Mission (Misaun Avaliasaun Konjunta) hodi formula planu baziku ba rekonstrusaun iha Timor-Leste nian. Rezultadu husi estudu ne'e mak utiliza hanesan matadalan ba rekonstrusaun iha Timor-Leste. Iha programa rekonstrusaun nia laran tomak no hari'e instituisaun sira iha estadu Timor-Leste nian mos lideransa organizasaun luta ba independensia CNRT marjinalizadu tamba sira nia poder apenas hanesan konsultativu deit.

    Bainhira entrega tiha soberania mai ita iha fulan Maiu tinan 2002 mos ONU ho Banko Mundial nia papel sei la'o nafatin. Estadu membrus bo'ot ONU nian sira nia papel bo'ot nafatin deit liu husi sira nia advizoris hirak ne'ebe mak kolokadu iha departamentus guvernu nia laran no iha instituisaun importanti sira seluk nomos liu husi programas oioin ne'ebe mak sira realiza diretamente pur izemplu programa reabilitasaun ba agrikultura, edukasaun nst. Programa hirak ne'e ema peritu sira husi nasaun sira be fo'o azuda ne'e mak halo bazeandu ba reseita ne'ebe mak iha tiha ona, laos bazeia ba estudu sientifiku sufisienti konaba situasaun ka kapasidadi povu Timor-Leste nian rasik. Nasaun bo'ot hirak ne'ebe domina iha ONU no Banku Mundial agora daudaun ne'e hanoin katak nasaun sira atrazadu hanesan Timor-Leste ne'e so bele dezenvolve ba oin se karik ekonomia entrega totalmente ba setor privadu. Iha ne'e halo estadu nia papel apenas atu apoia deit ba dezenvolvimentu iha setor privadu. Se karik estadu mak ativu iha aspetu ekonomia nian, sira dehan estadu hakarak hatama kanuru tohar para atu estraga deit dezenvoolvimentu ekonomiku ne'e rasik.

    Guvernu estadu independenti RDTL iha Primeiru Ministru Mari Alkatiri nia ukun haka'as-an para halo estadu Timor-Leste ne'e realmente independenti duni mak halo desizaun bazeia povu nia nia interese.

    Kontra Privatizasaun

    Guvernu la-duun naran simu deit programa ne'ebe mak instituisaun internasional sira halo. Pur izemplu, konaba dezenvolvimentu enerzia eletrika, Banko Mundial liu husi Banko Dezenvolvimentu Aziatiku (ADB) hakarak fo'o debe osan maibe ho kondisaun ida katak iha tinan 15 nia laran kompania enerzia eletrika ne'e privatiza tiha. Guvernu lakohi halo buat ne'e tamba haree ba esperiensia iha nasaun kiak sira seluk katak bainhira privatiza tiha kompania enerzia eletrika nian mak so ema riku sira deit mak bele hetan asesu diak liu tamba ba kompania privadu, enerzia eletrika ne'e produtu ne'ebe mak bele faan para hetan lukru ba kompania, sein hanoin katak povu kiik mos presiza eletrisidadi liuliu para atu bele hetan naroman mos. Tamba lakohi tuir Banko Mundial nia hakarak, mak to'o ohin loron mos ita sei hasoru problema ho servsu eletrisidadi nian. Maibe guvernu besik hetan daudaun ona susesu tamba iha tinan 2007 oin mai atu komesa hahu ona dezenvolvimentu enerzia eletrika para bele serbi ona ba povu nia nesesidadis.

    Iha area transporte, Governu hakarak harii kompania transporte estadu hodi nune'e povu iha suku-suku izoladu bele kontaktu ba malu ho sidade ba sira nia nesesidades, inklui faan produtu agrikultura. Maibe Banku Mundial kontra ideia ne'e. Agora ne'e governu hakarak harii kompania estadu ne'ebe sosa peskador kiik nudar peskador mayoria iha Timor Leste. Dala ida tan Banku Mundial kontra ideia ne'e. Governu rasik seidauk bele harii kompania tamba seidauk iha osan rasik ne'ebe naton ba asuntu ne'e. Liutiha osan husi rendimentu mina husi tasi Timor naton, iha posibilidade boot hakarak atu harii kompania estadu ne'ebe ho misaun suporta progresu moris povu sei bele hetan.

    Kompania mina estadu no Fundu Petroliu

    Agora ne'e governu halo hela planu hodi harii kompania mina estadu nian. Hodi harii kompania ne'e ho objetivu lukru (keuntungan) hotu-hotu ne'ebe hetan husi mina no gas bele utiliza ba interese povu ninian. Parte husi preparasaun ne'e, governu agora dadaun halao hela estudu kompania mina estadu hanesan iha Malaysia no nasaun sira seluk. Planu harii kompania estadu ne'e emprezario Timor Leste sira kontra (ne'ebe balun nudar militante Fretilin). Emprezariu hirak ne'e servisu hamutuk ho emprezariu estranzeiru kompete hodi hetan lukru husi mina. Tuir sira, direitu maneza mina ne'e tenki fo kompania privada tamba kompania hirak ne'e bele maneza ho efisiente no fo vantazen ba governu liu husi taxa no royalty ne'ebe fo ba governu. Tuir sira, kompania estadu sei la fo vantazen tamba lukru ne'ebe kompania hetan ofisial governu sei halao korupasaun. Argumentu hanesan ne'e mos Banku Mundial uza ba privatizasaun.

    Los duni katak iha nasaun barak, kompania estadu la fo vantazen ba estadu tamba korupsaun makas ne'ebe ofisial halo. Maibe ida ne'e akontese tamba governu iha nasaun hirak ne'e nudar governu otoritariu tamba lalaok estadu nian hotu inklui kompania estadu nian la hetan kontrola husi povu. Meius atu prevene korupsaun iha kompania estadu nian halao iha kontrola povu nian tuir reprezentante ne'ebe hili liu husi eleisaun zeral demokratiku hanesan membru parlamentu sira. Primeiru Ministru komprende asuntu ne'e, tamba ne'e rezultadu husi mina no gas husi Tasi Timor rai iha Fundu Petrolio ne'ebe so Parlamentu Nasional mak bele hasai osan ne'e.

    Fundu Petroliu hanesan sistema zestaun osan ne'ebe kria tuir lei Timor Leste ba rezultadu mina no gas Tasi Timor. Osan ne'ebe hetan ba investe iha Estadus Unidus iha forma obligasi Governu Estadus Unidus ho risku ne'e kiik liu. Rezultadu hotu-hotu husi mina kanaliza ba Fundu Petroliu ne'ebe nia konta bakaria (rekening) Banking and Payment Authority (BPA) mak kaer no hatama ba Federal Reserve, banku sentral Estadus Unidus. Osan hotu ne'e atu foti tenki ba dala uluk hetan aprovosaun husi Parlamentu Nasional no tenki iha deklarasaun husi auditor independente ba rezultadu riku soin mina Timor Leste. Prosesu ne'e mos hetan kontrola husi Konsellu Konsultativu Mina ne'ebe kompostu husi reprezentante Parlamentu Nasional, organizasaun non governu, instituisaun reliziosa, no setor privada. Iha tempu oin mai instituisaun ne'e mos sei kompostu husi eis-Prezidente Republika, eis Prezidente Parlamentu, eis Primeiru Ministru, eis Ministru Finansas, no eis Diretor BPA. Dalan rai osan iha Federal Reserve no foti osan hanesan ne'e garantia transparansi no hodi nune'e prevene korupsaun hanesan akontese iha nasaun barak ne'ebe riku ho mina.

    Kona ba utilizasaun osan husi Fundu Petroliu, linha politika Mari Alkatiri klaru liu ne mak investimentu publiku ba setor publiku ne'ebe fo proveitu boot ba povu, hanesan edukasaun gratuitu, asistensia saudi gratuitu, harii kompania mina estadu, halao programa novas parserias ho organizasaun non governu.

    Osan ne'ebe hetan husi mina no gas nudar hun ba rendimentu prinsipal ba Timor Leste no nudar kapital prinsipal ba ukun rasik an Timor Leste. Rendimentu mina ne'ebe sae ba beibeik fo kbiit ba governu atu halao programa ne'ebe favorese povu Maubere. Timor Leste tuir Venezuela relasiona ho utilizasaun rezultadu mina hodi haforsa povu. Iha Venezuela, governu xefia husi Hugo Chavez uza ba eradikasaun analfabetismu, asistensia ba saudi povu, dezenvolve koperativa agrikultura no industria no mos tulun povu husi nasaun seluk iha area saudi.

    Bele mos osan husi mina ne'e sai hanesan objetu konflitu iha rai laran. Grupu balun hakarak atu osan ne'e uza liu-liu ba dezenvolvimentu setor privada. Dalaruma asuntu ne'e sai nudar hun ba kompetisaun boot iha kongresu Fretilin nia laran.

    Kontra tusan

    Maski sidauk iha osan naton ba dezenvolvimentu, Governu Mari Alkatiri deside atu la halo debe ba Banku Mundial, afinal Banku Mundial rasik iha interese boot atu fo tusan ba Timor Leste. Ida ne'e tamba PM Alkatiri hatene diak liu tuir esperiensia nasaun sub dezenvolvidu katak tusan ba Banku Mundial grupu elite deit mak sei goza bainhira tusan ne'e halao no bainhira too nia tempu povu tomak mak tenki selu fali tusan hirak ne'e. No mos, nasaun hirak ne'ebe iha tusan sei lakon sira nia independensia politika, tamba sira nia politika ekonomia tenki tuir saida mak Banku Mundial hakarak. PM Mari Alkatiri no Prezidenti Xanana Gusmao lakohi RDTL foti desizaun ne'ebe haterus bei oan sira tamba gostu ba tempu badak grupu elite nian agora.

    Edukasaun no Saudi

    Governu Alkatiri hatene didiak katak dezenvolvimentu presiza ema ne'ebe isin diak no matenek. Tamba ne'e governu fo prioridade ba setor edukasaun no saudi. Ida ne'e mos lao tuir Konvensaun Internasional ba Direitu Sosial, Ekonomia, no Kultura ne'e RDTL ratifika tiha ona, afinal Estadus Unidus ne'ebe dehan sai pioneiru direitus humanus too ohin loron sidauk ratifika konvensaun ne'e. Ita tenki orgulhu katak nudar nasaun foun ne'ebe kiak iha tinan hira nia laran deit bele fo asistensia saudi no edukasaun gratuitu ba povu. Se governu la fo edukasaun no asistensi saudi gratuitu ne'e halo ema ne'ebe iha osan deit mak bele moris saudavel no fo eskola ba nia oan sira, no ema kiak sei kontinua moris iha moras no beik nia laran.

    Atu fo asistensia saudi gratuitu ne'ebe iha kualidadi as, governu halo koperasaun ho nasaun Kuba ne'ebe iha standar saudi ne'ebe as no konhesidu iha mundu. Kualidadi edukasaun no saudi iha Kuba Banku Mundial mos rekonhese tamba nudar nasaun sub dezenvovidu bele lao hanesan nasaun industria ne'ebe dezenvolvidu iha area saudi hanesan nasaun Skandinavia sira. Kuba haruka doutor barak ho voluntariu atu fo asistensia saudi to'o iha suku izoladu sira. Sira hetan tunjangan (abonu) mais ou menus
    $ 200 fulan-fulan. Osan ne'e kiik liu sei kompara ho 'salariu' doutor husi nasaun seluk ne'ebe kontrata atu servisu iha Timor Leste, ne'ebe hetan salariu liu dolares rihun tolu.

    Governu Timor Leste haruka estudante atus ba atus ba Kuba hodi aprende medisina iha Kuba. Tuir planu governu iha tinan 2015 sei to'o target katak iha Timor Leste doutor ida sei fo asistensia ba populasaun 1000. Numeru ne'e liu fali rasio doutor:populasaun iha Estadus Unidus (1:1400). Koperasaun ho Kuba ne'e fo vantazen ba Timor Leste tamba estudante aprende ho osan husi governu Kuba tomak no governu Timor Leste hasai deit osan ba transporte husi Timor Leste ba Kuba (no bainhira sira fila fali). Programa ne'e hatudu rezultadu Departementu Saudi ne'ebe iha planu ne'ebe diak ba sistema saudi no oinsa bele prepara rekursu humanu ba ne'e.

    Pemerintah mos halao hela programa hadiak nutrisaun inan no oan. Timor Leste ema konhese nudar nasaun ida ne'ebe ho presentazen inan no oan mate ne'ebe as liu iha mundu. Liu husi programa ne'e sei hatun numeru inan no oan ne'ebe mate. Programa ne'e foin halao iha distritu balun hanesan Likisa no Suai hodi servisu hamutuk ho WFP no Oxfam Australia. Programa ne'e fo rezultadu diak tamba hasae nutrisaun inan no oan ba sira ne'ebe tuir programa ne'e.

    Triste katak iha area edukasaun sidauk iha planu edukasaun ne'ebe sei harii husi primaria to universitaria. Ita bele haree katak edukasaun nao formal vokasional ne'ebe agora halao progarama husi governu Portugal no Brazil hodi prepara deit ema atu sai trabalhador ne'ebe faan nia matenek ba kompania, la prepara sira atu ukun rasik an no iha valor ba sosiedade.

    Iha area edukasaun no saudi hetan kritika makas, ida ne'e normal. Tamba laos buat hotu ne'ebe diak ba povu grupu elite sira gosta. Ema hirak ne'ebe la aseita ho eskola gratuitu hateten katak eskola gratuitu sei halo kualidadi eskola monu no estudante sei la responsabilidade ba edukasaun. Hanoin hanesan ne'e la los ida. Iha Alemanha, edukasaun husi primaria to universitaria gratuitu husi estadu no Alemanha hatene nudar edukasaun ho kualidadi as tamba ne'e ema barak husi nasaun seluk ba estuda iha ne'eba, husi teknolozia to filozofia no arte.

    Agrikultura

    Para atu dezenvolve setor agrikula, guvernu haka'as–an hodi hadia infra-estrutura mak hanesan irigasaun ho estradas. Maibe koitadu iha aspetu agrikula, seidauk kuti konaba atu organiza povu hodi hasae produsaun iha setor agrikula. Dalaruma ida ne'e iha relasaun ho fundus guvernu nian ne'ebe kuran tamba ne'eduni mak iha buat balun justru Banko Mundial mak hala'o. Ida ne'e ita bele haree pur izemplu konaba pastajen, guvernu la-oferese ema para halo treinamentu gratuitu ba povu. Tuir planu, Banku Mundial mak treina ema para sai treinador tekniku pastajen nian no harie organizasaun ba treinador tekniku hirak ne'e nian. Ema hirak ne'e mak sei hala'o servisu pastajen nian ba povu maibe ho hanoin ida katak povu sei selu osan ba sira. Ida ne'e mak justru hatudu bias privatizasaun Banko Mundial nian. Tuir loloos guvernu mak halo servisu iha aspetu ida ne'e, atu nune'e ema hotu bele hetan asesu, selae mak ema hirak be iha rekursu barak deit mak bele hetan asesu. Ida ne'e mak akontese mos ba aspetu seluk husi agrikultura nian.


    Estadu: instrumentu libertasaun ba povu vs instrumentu atu habokur emprezariu

    Husi programa hirak ne'e hatudu katak Guvernu Mari'e Alkatiri luta daudaun para halo estadu Timor-Leste independenti ne'e sai nuudar instrumentu hodi serbi ba povu, no laos atu serbi ba grupu elite. Entretantu grupu elite agora ne'e hetan lukru husi hala'o bisnis hamutuk ho emprezariu estranzeiru ne'ebe mak justru hakarak estadu sai hanesan instrumentu para atu favorese deit ba interese emprezariu nian. Sira hakarak guvernu halo desizaun politka ekonomika no fo'o projetus ba sira. Tamba hakarak ida ne'e mak sira tama ba partidus politikus para bele defini politika estadu nian tuir sira nia intereses.

    Emprezariu ne'ebe mak dezenvolve ho dalan ida hanesan ne'e iha karater parazita. Sira halo estadu sai hanesan instrumentu para esploita estadu nia riku soi no sira mos esploita povu nia kosar been. Hanesan buat ne'ebe mak akontese agora daudaun, riku soi ne'ebe mak sira hetan laos uza para atu dezenvolve atividadis ne'ebe mak produtivu hodi fo'o prosperiedadi ba povu, maibe uza hodi goza ba sira nia-an rasik. Ekonomia iha Timor-Leste nia laran sira la-dezenvolve tamba sira laiha planu produtivu longu prazu nian, buat ne'ebe sira hakarak mak lukru iha kurtu prazu nian hodi apoia ba sira gaya moris ne'ebe mak konsumtivu no luxuria.

    Sira hakarak mak Timor-Leste fo'o liu perioridadi ba setor privadu iha ekonomia hanesan ho politika "neoliberalizmu" instituisaun finanseira multilateral Banko Mundial nian no Nasaun bo'ot sira ne'ebe mak hala'o programa iha Timor-Leste. Sira hanoin katak progresu iha estadu ida nia laran bele atinzi se karik ekonomia entrega ba setor privadu no estadu hala'o papel atu apoia deit setor privadu. Se karik ekonomia Timor-Leste setor privadu domina mak povu Timor-Leste sei moris iha mukit no terus nia laran husi aspetu hot-hotu. Laos aspetu hirak ne'e deit maibe mos hamosu grupu minoritas ne'ebe mak husi loron ba loron riku ba beibeik enkuantu povu Timor-Leste maioritas moris iha mukit rabat rai eternamente.

    Linha politika Mari Alkatiri nian sei hanesan nafatin ho objetivu loloos Fretilin nian konaba estadu nia objetivu mak realiza povu nia moris ne'ebe livri husi opresaun, esplorasaun, ignoransia no moras. Ou hanesan buat ne'ebe mak temi iha ita nia primeira konstituisaun iha tinan 1975: " atu sobu hotu estrutura kolonial atu nune'e bele hamosu sosiedadi foun ne'ebe livri husi dominasaun no esploitasaun" (artigu 2 Konstituisaun RDTL 1975).
    Agora daudaun akontese hela kompetisaun bo'ot entre orientasaun rua konaba estadu independenti Timor-Leste: estadu ne'ebe mak serbi ba povu versus estadu ne'ebe mak serbi ba interese grupu emprezariu nian. Kompetisaun ida ne'e akontese iha linha oioin, inkluindu mos iha guvernu nia laran nomos iha partidu Fretilin nia laran rasik. Papel ba ita hirak laran moos ba idealizmu libertasaun nasional ida ne'e para hamrik metin nafatin hodi luta ba estadu du povu ne'ebe mak haknaar-an ba libertasaun povu Maubere.

    Farol, 16 Mei 2006

    #

    At 6:21 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Oh ya satu lagi Bung Mata dalan, mengenai film yang bung bilang propaganda murahan itu, MAUBERE OAN HAMRIK BA! Film itu kami kerjakan setelah kejatuhan Alkatiri... Film itu menjelaskan kebijakan politik Fretilin. Dan bukan membela Alkatiri. Dan perlu bung ketahui, Alkatiri tidak membayar kami utk mengerjakan film itu, film itu didanai organisasi SEARCH Foundation dari Australia. Search itu didirikan oleh Partai Komunis Australia dan perlu bung ketahui sejak awal perjuangan Timor Leste didukung oleh partai ini, jauh sebelum bung menjadi aktivis!

    #

    At 7:52 AM , Blogger domdaibere said...

    saudara marco, rahung dan mata dalan sebenarnya anda tidak perlu terseret ke dalam satu perdebatan yg lebih jauh kemudian mengaburkan arah dan esensi masalah yg sdg dibahas. Saya setuju dengan saudara marco yg menghubungkan krisis negeri Timor Leste dgn Alkatiri tapi ingat..... jgn lupakan faktor Xanana. sebab semuanya ibarat jam weker yg sudah diseting atas nama ambisi kekuasaan dan harta yg hanya menunggu saat yg tepat untuk berdering dan memekakkan telinga hati kita.

    Dan bagi siapapun jgn pernah menyalahkan apalagi menuduh bhw PRD atau kadernya ingin menciptakan instabilitas di bumi Lorosae sebab itu adalah pola pikir " Keranjang sampah," siapapun yg mengatakan itu coba menoleh kembali ke belakang dan merenungi sesaat bagaimana para saudara kita aktifis PRD telah memberikan kontribusi yg begitu besar dgn memfasilitasi dan berpartisipasi dalam beberapa aksi demo oleh para aktifis kemerdekaan Timor lorosae di Indonesia saat itu, dan kemudian bahkan berlumuran darah, tanyakan pd Mariano sabino CS kalau anda ingin tahu lebih banyak.

    Kontribusi spt ini adalah sesuatu yg para penjilat dan lonte2 politik oportunis, dan para pro otonomi yg saat ini mengelilingi xanana tdk pernah lakukan, bahkan saat itu mereka malah menghujat dan menertawakan penderitaan tragis yg dialami kawan2 tersebut. "Only nasty people can say such a thing "..jadilah org yg bisa berterima kasih...

    Bung matadalan , memang anda ada benarnya, bahwa syukur allhamdulilah aksi massa Timor leste saat itu bisa menghentikan laju si " Marie bin osama alkatiri " kalo tdk bisa kita bayangkan betapa sebuah regime kecil "syeikh arab alkatiri " dengan kroco kroconya bisa muncul disana dan mulai menghisap harta kekayaan bangsa timor leste yang kemudian berkembang menjadi sebuah regime teroris, dan ateis yg lebih biadab dari regime soeharto....

    AKAN TETAPI ....itu tdk bisa dijadikan sbg justifikasi utk membenarkan konspirasi politik oleh xanana dan para kaum pro otonomi, punggawa2 milisi, dan oportunis penjilat di Timor leste yg telah mengkhianati dan menumpahkan darah bangsa ini untuk kembali merebut kekuasaan dengan memanfaatkan berbagai cara. ITU TDK BISA DIBENARKAN !!!...xanana adalah seorang aktor drama ketoprak, penipu ulung, yg gak tanggung2, rela menangis di hadapan massa hanya untuk menutupi kebiadabannya...

    Saudara rahun coki Nasution, anda gak perlu berkecil hati, saya yakin sbg seorang mantan ( ataupun masih aktif ) aktifis anda punya pengalaman dan kapasitas yg memadai dalam menghadapi, meng"Approach" dan memahami serta menyimpulkan permasalahan spt ini, andaikan sebuah " kotak " dipandang dari berbagai arah maka semua pengamat akan berreaksi mulai dari membahas, berbicara lantang, berpapar,bahkan bersiul, dan bernyanyi... itu lumrah dalam sebuah proses mencari konklusi ...so, "Your participation is always required"

    Bagi forum haksesuk, tdk perlu terlalu menunjukan sifat infantil dgn terus menghujat FRETILIN, anda tahu bhw sampai kapanpun FRETILIN itu akan tetap partai historis yg pesonanya bersemayam di sanubari rakyat Timor dan akan kembali berkuasa suatu saat nanti, hanya saat ini ia sedang terluka akibat beberapa faktor, di antaranya : ibarat mobil mewah BMW, FRETILIN malah disetir oleh keledai dungu seperti Marie alkatiri yg menghancurkannya atau oleh perbuatan tdk jantan, pengecut, dan tdk tahu berbalas budi dari R. Horta dan Xanana cs yg menghancurkan FRETILIN dari dalam. Jadi harus ada diferensiasi antara FRETILIN sbg partai historis dengan sikap amoral dari oknum2 biadab tersebut !!!

    "But anyway it just a matter of time for FRETILIN to recover "....

    Forum haksesuk, yg benar aja dech !... kalo semua orang Timor harus berobat ke luar negeri lebih baik departemen kesehatan di Timor Leste dibubarkan aja, anda harus tahu apa itu skala prioritas berdasarkan berbagai parameter terutama faktor kondisi kesehatan. Kalo Marie alkatiri ke luar negeri entah utk alasan kesehatan yg bagaimana kita tdk tahu.... krn sampai saat ini tdk ada konfirmasi medis secara ofisial, tetapi para pakar kesehatan yg merawat Rogerio Lobato mengeluarkan laporan perdana mereka saat itu bhw kondisi kesehatannya memang parah dan untung saja cepat2 mendapat perawatan kalo terlambat sekitar 2 minggu saja maka ia terancam lumpuh total, dan sampai sekarang pun para pakar yg merawat Rogerio di kuala lumpur masih memberikan " Health condition progress report " melalui kedubes RDTL di malaysia ttg kondisi Lobato.....silahkan mengkonfirmasi ke departemen kesehatan AMP utk slalu mengupdate informasi anda.

    Harus kita akui disini bahwa tulisan Monteiro tsb memiliki berberapa "Defect" yg serius antara lain spelling, dan tata bahasa, sesuatu yg sbenarnya secara manusiawi bisa disebut wajar, namun kalo dipandang dari tuntutan dan standar seorang insan akademis yg profesional, kok saya pun gak bisa menyalahkan kalo ini menimbulkan reaksi yang bahkan begitu sinis dari rahung, matandalan dan marco (kalo saya gak bisa mengendalikan diri mungkin saya pun akan memberikan tanggapan yg sama). Senada dgn dgn sdr. malikode dan lekibesi, saya pun ingin memberikan input kepada sdr. Monteiro bahwa sbg orang Timor anda wajib tahu sejarah bangsa anda dengan tdk melakukan berbagai kesalahan fatal pengejaan spt "FALENTIL" ..."gak ada itu bung .."

    Jadi, menurut saya anda2 ini sedang membahas sebuah topik yg menarik dgn pola pemikiran yg sama bagusnya dan mengarah ke satu konkulsi yg tepat. Ada " Instinct of truth " disana tapi perlu waktu dan argumen2 yg lebih realistis dan rasional disertai dengan satu keberanian utk mengakui kebenaran2 tsb, sehingga realisasi dari pada tujuan akan pencapaian konklusi yang sebenarnya tentang pokok permasalahan tsb bisa dicapai......

    TIMOR LESTE BUTUH LEADER BARU YG MASIH FRESH DAN BEBAS DARI:
    KONTAMINASI VIRUS AMBISI KEKUASAAN, MANIAK PEREMPUAN LONTE,DAN KKN !!!

    #

    At 8:50 AM , Blogger TL said...

    Uluk nanain hau fo apresiasaun ba J.Monteiro nebe fo ona tempu hodi hakerek artigu nee.

    liberdade de expresaun garante iha ita nia konstituisaun. Nebe, ema hotu iha dereitu atu hato'o ideas ho direitamente ou indireitamentu (liu husi media) relasaiona ho kondisaun atual TL nian.

    Ita hotu rekunnese katak lingua Indonesia laos "mother language" nebe merese se iha ita nia belun J. Monteiro nia artigu laran sei perturbadu. Ema linguistika Indonesia rasik mos la garante katak nia kolia,hakerek tuir sistematika no gramtika linguagem nian.

    Hau mos salut ba J. Monteiro nia artigu nee. Kritika nebe mai husi kolegas nee foti nudar sugestaun pozitivu ba J.Monteiro atu nunee bele ho motivasaun no vontade bo'o't hakerek tan artigu iha tempu oin mai.

    Kritika nee hatudu katak iha duni iklima demokrasia iha Forum nee (liu2 TL), tamba ema ida la bele konkorda ho opiniaun hotu-hotu nebe ema seluk iha.

    Husu mos belun J.Monteiro atu simu sujestaun nebe mai husi kolegas sira. Liu-liu ita nia belun Basilio Rosa nian.
    Hau mos hakarak atu dehan tan katak, se belun J.Monteiro foin mak hahu ou hanesan estudante baziku ida entaun atigu nebe ita hakerek nee vantazen bo'ot ida ba ita bo'ot. Mas se karik ita bo'ot besik atu remata ona mak ho artigu ida nune'e entaun sei sai perigu ida ba belun J.Monteiro rasik.

    bravo..ba oin nafatin belun.

    NB: la bele hatun malu iha forum nee, buka atu aprende buat ruma husi artigu nebe ita nia belun sira hakerek nee. hau la fo moral ba ita bot sira.

    TL

    #

    At 8:59 AM , Blogger TL said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 9:05 AM , Blogger domdaibere said...

    tl ninian moral oan ne sorrrraaannn J. Monteiro toba mos la dukur deu'ut sumaco to hotu......:))

    #

    At 1:16 PM , Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Haahhaaaaa....rame deh judul yang diterjunkan oleh sdr J.Monteiro.
    Berbagai ide, perasaan, das segala unek-unek mewarnai artikelnya srd J. Monteiro dan menghiasi sampai hilang intuisi dan esensi dari pessoalan rakyat Timor-Leste.
    Namun saya hanya sampaikan kepada semua para pakar politik, filofofis, moral, hukum dan lain sebagainya yang tidak pernah tunjukkan ujung hidungnya dalam memberi argument yang hanya membawa sentimen-sentimen pribadi demi fanatisme buta akan Fretilin. Para anda-anda semua saya hanya berkata bahwa filosofisnya Fretilin itu yang membawa penderitaan rakyat sampai kini masih berlanjut walau sudah merdeka. Apa sih filosofisnya Fretilin ? Jadi Radikalisme !!!!! Para pemimpin Fretilin tidak mempunyai kemampuan untuk mengimplementasikan filosofis Fretilin sebagai partai berhaluan kiri. Pada prinsipnya Fretilin mempunyai filosofis yang cukup baik jika dipandang dari segi sosial dan kemanusiaa, namun hal itu terlalu besar dan membawa halangan bagi para pemimpin Fretilin untuk meuwjudkan cita-cita mereka.
    Baik, saya tidak mau memperpanjang tinjauan saya ke arah itu sebab saya sangat muak dengan orang-orang yang menunjukkan dirinya pintar akan segala-galanya terutama teori-teori mengenai doktrim kiri dan kanan namun pada kenyataannya mereka tidak ada apa-apanya. Terlalu demagogik membahas masalah yang sangat sederhana dan nyata lalu memakai metode pendekatan yang terlalu emosional.
    Saya kenal banyak orang lewat kabel perantara atau media eletronik, banyak yang saya sempat berdebat namun sebagian besar dari mereka adalah orang-orang sinting yang hilang rasional sebagai orang terpelajar. Sok tahu namun sebenarnya kosong, tidak ada apa-apanya, mereka hanya melampiaskan kegagalan Fretilin memangku jabatan dalam mengejar cita-cita untuk berkuasa 50 tahun tetapi ibarat para atlet yang kalah sebelum bertanding. Para pemimpin Fretilin mempunyai cita2 yang sangat besar, mau berkuasa 50 tahun padahal tidak punya kemampuan lalu berkuasa 5 tahun saja setengah mati berakhir dan memalukan Rakyat Timor-Leste yang sudah menunjukkan kepandaiannya kepada dunia pada tanggal 30/08/1999 di mata dunia.
    Dan kini si antek-anteknya Fretilin yang tidak punya kapasitas untuk memertahankan Fretilin secara rasional berargument hanya caci-maki, dan berani nenampilkan komentar yang hanya mewakili emosi pribadi daripada menyampaikan ide-ide konstrutif demi kebutuhan Rakyat ba Bangsa Timor-Leste.
    Sebelum saya tutup komentar saya hal yang saya ingin sampaikan kepada nyong-nyong yang mau tahu saya bahwa saya belajar atau tidak di Portugal, kepada mereka saya hanya sampaikan bahwa saya tidak belajar apa-apa. Saya hanya seorang perantau yang kini mencari sesuap nasi di negeri orang. Jadi anda-anda jangan khawatir suatu saat saya tidak akan merebut kursi-kursi anda sekalian. Silahkan berebut kekuasaan, dan jangan anggap saya sebagai hambatan jalan menuju kursi kalian atau akan merebut tempat duduk kalian.
    Tetapi ingat, bahwa Rakyat dan Bangsa Timor adalah milik kita semua, saya juga adalah bahagian dari Rakyat dan Bandsa yang kini bernama Timor-Leste.
    Sebagai orang yang pernah duduk di kursi fakultas, saya tidak akan bertanya atau menulis orang lain itu belajar apa atau orang lain itu bodoh saya ini pintar, orang lain tiu tidak tahu filosofis Fretilin itu yang bagaimana, orang lain itu kakutak tee deit mak iha laran dan dirinya kakutak rasional deit dlsg.
    Saya berada di Portugal sudah lama, 13 tahun, jadi sudah tentunya bahasa indonesia saya sudah tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan anda-anda yang masih di Indonesia atau di Timor-Leste.
    Mengapa tidak kalau saya mengajak anda-anda intelektual untuk berdebat walau lewat media elektronik berdebat yang konstrutif, berdebat masalah kita semua, berdebat nasib rakyat kita, mengkaji berbagai bidang yang melibatkan kehidupan bangsa da rakyat kita.
    Bagaimana ?
    Tentu saja kalian menjawab tidak karena berjiwa pengecut atau kobarde...
    Hanya tahu caci-maki,dan menhujat orang lain, menganggap orang lain itu bodoh semua hanya kalian yanh tahu...
    Dasaaaaaaarrrrrr !!!!!

    Victor Tavares

    #

    At 9:26 PM , Blogger Marco said...

    Yachh..ampun, Bung Mata Gelap!

    Sok pintar? Baru digertak gitu saja udah kalang kabut eloe! Coba kamu tunjukin mana kutipan yang menurut kamu tidak jelas itu? Sudah nggak paham nggak mau diajar lagi. Kamu sendiri belum menjawab pertanyaanku, mana sosialis yang murahan (bukan murahang!) dan mana yang mahalan? Ngapain gua capek- capek nunjukin konsep itu ke eloe? Emangnya eloe nggak bisa pelajari sendiri apa? Ternyata kader Renetil kualitasnya cuman segini, bisanya cuman menghujat nggak karu-karuan, ibarat kerbau yang udah dicocokin hidungnya.

    Jangan-jangan eloe menelan mentah-mentah saja apa yang diajarin oleh dosen eloe, artinya nggak ada sikap kritis sama sekali. Setelah itu giliran konsepnya La Sama dan Lucas yang kamu kunyah, itulah cerminan orang yang nggak memiliki basis intelektual, hanya bisa menerima saja dan tidak bisa berproduksi. Di dunia modern ini, orang yang tidak bisa berproduksi seperti kamu itu akan menjadi budak di negeri sendiri apalagi di negeri lain?

    Ngomong dictator, tapi kondisi apa yang menciptakan seseorang jadi dictator, apa saja model-model kediktatoran, sisi positif dan negatif dari sebuah kedikatatoran, aku jamin kamu nggak tahu. Jadi percuma dech gua tunjukin (bukan tunjukang!) ke eloe.

    Seharusnya kamu sematkan gelar untuk diri kamu sendiri juga: Mr. Penghujat, dekil dan dangkal. Jadi gelar kamu adalah PDd.

    Nggak ada gunanya debat same eloe, buang-buang waktu. Aku kutipin kalimat Khmer Merah yang cocok buat orang seperti kamu “Hidup tiada arti, mati tiada guna.”

    Cukup, selesai sampai di sini. Kamu sebaiknya belajar lagi konsep-konsep itu ke tetanggamu, tepat di depan Sekertariat Renetil yakni Mari Alkatiri. Nggak ada salahnya juga belajar dari orang yang lebih tua dan berpengetahuan daripada terus-menerus memuja orang tua yang tidak jelas juntrungannya.

    Chao

    Marco

    #

    At 3:43 AM , Blogger matadalan said...

    Untuk Coki, Marco dan revolusioner-revolusioner musiman,

    Sekali lagi bantahan coki bahwa dia dkk tidak membela alkatiri, inilah karakter revolosioner musiman. Kalo lagi musim "ha'as tasak, maka rame-rame panjat pohon mangga', kalo sudah lewat musimnya, maka tidak lagi penting ah, kalo mangganya akan mati kekeringan air pun tak penting lagi...

    Sikap ini juga menunjukkan karakter aktifis kutu loncat...loncat sana...loncat sini...

    Coki dan Marco dengan lihainya lari dari beberapa pertanyaan dasar saya.

    1. Tidak mampu secara naif, apalagi secara intelektual membuktikan kepada saya kwalitas kebijakan alkatiri yang dikatakan sebagai sosialis...? Pendidikan dasar gratis seperti dikatakan dengan bangganya oleh tuan coki, itu dimana-mana seperti itu, negara-negara kapitalis besar, pendidikan dasarnya mayoria gratsi....

    2. slogan yang disampaikan oleh coki lewat hasil studi kelompoknya, itu hanya sekedar slogan kosong...persis ini yang dikatakan sosialisme slogan....diabad yang penuh frustasi ini. dengan slogan ini coki dan kawan-kawan terus melindungi diri dari realitas politik sang diktaktor pemula alkatiri dan kroco-kroconya....dengan slogan-slogan ini, coki, marco dan kawan-kawan dengan mudah menerima semua kebobrokan alkatiri seperti KKN, dsb. mereka berusaha menghindar diri dari semua issue itu. contoh yang paling jelas, adalah bisa dalam bentuk pertanyaan seperti ini: Apakah coki, marco dkk mengenal altidi? jawaban pasti, YA! Apakah coki, marco dkk mengetahui bahwa altidi dapat banyak proyek karena hasil KKN dengan keluarga alkatiri? Jawaban, pasti mereka semua tahu tentang realitas ini? selanjutnya, apakah coki, marco dkk pernah menyinggung nama altidi dalam tulisan-tulisan mereka yang mereka anggap kritis? Jawabannnya, jangan aah, KKN altidi jangan disinggung, entar kita nggak kebagian rejeki lagi..bir putus, uang saku putus...kasian deh...lalu mereka akan mengatakan: sosialisme kita kan cuma slogan.

    3. saya pusing melihat orang-orang mengklaim diri revolusioner ini tidak bisa membaca bagaimana membangun suatu kekuasan populer. apakah alkatiri adalah seorang penguasa yang populer? alkatiri sama sekali tidak mampun membangun kekuatan rakyat...alkatiri jangan dibandingkan dengan samora machel, eduardo mondlane, dan tokoh populer lainnya... alkatiri hanya mampu memrintah "Klan alkatiri' lebih dari itu, kosong... cuma satu didalam sejarah perjuangan pembebasan...partai revolusioner yang memimpin perjuangan pembebasan tidak mampu menghabiskan masa pemerintahannya yang pertama..lider revolusioner macam apa ini? Ini lebih pantas dijuluki tikus basah...

    Kok ini yang diklaim coki, marco dkk sebagai revolusioner? kasian deh loe...

    Saya tidak ada urusan kalo orang mau jadi sosialis atau anarkis..terserah. deh... tapi jangan sosialis murahan sperti ala alkatiri (Ini untuk tuan marco bisa ngerti apa yang saya katakan sebagai sosialisme murahan)...

    Saya pikir bukan sosialisme murahan dan sosialisme slogan seperti ini yang dikehendaki oleh karl marx. kalo marx masih hidup, dia akan kecewa sekali melihat coki, marco dkk mendukung sesuatu atas namanya seperti kuda pake kaca mata hitam.

    saya sama sekali tidak ada maksud rasis sebagaimana dikatakan oleh coki. saya sebut 'batak' itu saya maksudkan bahwa kamu baca marx versi batak,, itu bisa versi timor. yang mau saya katakan adalah bacaan kamu dan marco soal marx itu kaya kuda pake kaca mata hitam. jadi jangan sok ngalihkan isu-isu yang saya kemukakan sejak awal...

    nah, soal search foundation, saya baru dapat info dari kawan saya di australia. kasian, search foundation itu kan kelompok kiri yang tidak tau lagi mau buat apa...jadi ada kesempatan bisa bikin sesuatu di TL, maka datang dia...dan coki dkkk... dengan mata belalak karena uang yang tidak jelas...cepat cepat bikin film propaganda murahan itu.... intelektual macam apa ini...

    nanti disambung...

    #

    At 3:12 PM , Blogger TL said...

    loron diak ba belum komentator sira hotu.

    kapaz no furak tamba ita bot sira fahe tempu no bele partisipa iha FH.
    hau pesoalmente hakarak atu dehan deit katak, ita nia komentariu sira nee dala barak mak halai sai ona husi nia luhan karik?
    hare ba, ita nia belun sira nia artigu A, ita fo komentariu Z hodi tolok malu, duun malu, hatun malu.
    ida nee ita boot sira nia dereitu hotu mas nudar ema intelektual ida, hau hanoin ida nee ladun kapaz no furak karik.

    deskulpa hau laos fo moral ba ita boot sira. Ida nee hanoin pesoal deit.

    abraco ba imi tomak
    TL

    #

    At 4:19 PM , Blogger Thymus Pires said...

    demokrasi tercermin dari perbedaan ide, saya melihat sebuah tulisan sebagai bahan untuk memperkaya argumen bukan untuk saling memojokan oleh karena itu sebuah pendapat apapun bentuknya jika tidak selaras dengan ide kita bukanya kita kritik dari sisi buruknya saja melainkan kalau bisa kita harus bisa memberi masukan yang bersifat membangun, dengan tidak merusak wacana berpikir sehingga lebih mengedepankan sisi akademis dalam menulis dan berfikir.

    klo ada waktu silakan visit blog ini http://idealisopini.blogspot.com
    obrigado

    #

    At 5:38 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 5:48 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Matadalan, mata gelap dan lobang dubur,

    Ini jawaban terakhir saya terhadap isu-isu yang Anda sebutkan:

    1. Dalam setiap tulisan saya, saya tidak pernah menyebutkan Alkatiri sosialis atau Fretilin partai sosialis. Sepertinya Anda sambil menghujat, diam-diam jatuh cinta nih sama sosialisme. sudah saya bongkar semua tulisan saya dan saya belum menemukan kata-kata saya yang mengatakan Alkatiri itu sosialis. Dan saya juga gak pernah menyamakan Alkatiri dengan Samora Machel atau Eduardo Mondlane. Jadi semua omongan anda ini keluar dari lobang dubur Anda.

    2. Anda selalu dengan ngotot mengatakan Alkatiri itu diktator murahan. Jika Anda menganggap dia hanya musuh murahan, Anda tidak perlu begitu kebakaran lobang dubur utk menyikatnya habis-habisan. Dengan menganggap dia murahan, berarti dia kan bukan musuh yang penting. Tapi dengan Anda menghujatnya terus-menerus, dia telah menjadi musuh besar Anda dan menjadi orang yang sangat penting buat Anda. Anda juga mengatakan dia diktator, setelah saya bongkar-bongkar lagi ingatan saya, saya teringat Soeharto, Polpot, juga Hitler. Coba kita cari berapa orang yang telah Alkatiri penjarakan, siapa-siapa saja musuh politiknya yang telah dia bunuh dan penjarakan, apakah pers dan kebebasan bersuara di jaman pemerintahannya menjadi terancam. Koran sampah macam STL saja sampai akhir kekuasaannya terus-terusan menghujat dan menyikatnya. Nah—Dalam isu ini, mulut Anda juga Anda gantikan dengan lobang dubur Anda.

    3. Mengenai KKN yang Anda gembar-gemborkan, setahu saya, sejak jaman Indonesia keluarganya itu bisnis. Jika Anda yakin keluarganya melakukan KKN, kumpulkan fakta-faktanya dan seret ke pengadilan. Bagiku, bisnisnya Altide, Ahmad dan siapapun itu tidak jauh bedanya dengan bisnisnya Nelton Gusmao, Oscar Lima, Ricardo Ney dan 'pengusaha-pengusaha' Timor lainnya, termasuk adiknya Horta dan keluarganya Xanana Gusmao. Sebenarnya, mungkin Anda juga, tahu, di TL itu yang namanya pengusaha itu gak ada. Yang ada hanya calo, broker yang ikutan tender. Jika terjadi korupsi coba di chek ke departemen yang mengurusi 'pertenderan' itu, kalau itu di check... bisa-bisa 'pengusaha' timor dipenjarakan semua. Lantas apakah Alkatiri yang membuat ini semua? Jika Anda menemukan buktinya, bawa ke pengadilan dan seret semua pengusaha itu ke penjara.

    5. Bung boleh menuduh saya apa saja sesuka lobang dubur bung, tapi yang perlu bung ketahui, seluruh kelompok solidartitas, entah itu SEARCH, PRD, SOLIDAMOR atau yang lain sebagainya telah memberikan solidaritasnya buat kemerdekaan Timor, bahkan ada yang memberikan nyawanya.. Jika bung tidak punya kapasitas utk menghargai solidaritas orang-orang itu, saya ragu bahwa Anda pernah jadi bagian dari perjuangan kemerdekaan Timor-Leste. Kualitas Anda tidak jauh beda dengan Railos dan Bereliku itu. Tukang fitnah dan lebih memamfaatkan dubur dari pada ‘kakutak.’ Kalau keenakan pakai dubur, lama-lama disikat Xanana juga nanti. Kita tahu, orang ini bukan hanya pandai menunggangi kuda, sudah ditunggangi disikat dari belakang pula sama dia. Ha ha ha ha.

    Tapi kok sepertinya Anda ngotot betul ingin mengkampanyekan sosialisme disini ya? Ntar marah loh kader-kader PD dan CNRT yang ada di forum ini. Pernah gak saya mengklaim bahwa saya itu sosialis? Kalau Anda ingin berdebat sampah tentang sosialisme, Anda ke PST saja.. tahu alamatnya di Dili kan?

    Saya ini Coki, Rahung Nasution dan punya keyakinan sendiri. Memang saya gak bisa menyangkal Marx itu pemikir besar yang memberi inspirasi, begitu juga Bakunin. Ah lama-lama ngelayanin Anda, kita ikutan ngomong pake dubur juga ini. Habis orang kayak kamu ini bisanya hanya diajak ngomong pakai pantat, ya susah!

    #

    At 7:35 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Oh ya, untuk memenuhi nafsu keintelektualan lobang dubur Anda, bisa dicheck semua tulisan saya mengenai krisis dan politik Fretilin di blog saya di http://mauberedigitalarmy.wordpress.com/

    Saya sarankan sih, sebagai manusia sebaiknya kita pakai 'kakutak'. Sekarang bukan orang kayak Horta-Xanana saja yang bisa menunggangi Anda, orang model Lucas da Costa juga bisa jadi sangat berbahaya buat Anda...

    #

    At 8:22 PM , Blogger Nahabere said...

    Para pendebat,

    Setelah membaca semua wacana anda-anda dalam topik Filosofi Fretilin... ini, pada akhirnya saya sampai pada beberapa simpul berikut:

    Tuduhan Jose Matadalan tentang adanya KKN pada pemerintahan Fretilin, hendaknya dibuktikan dengan fakta-fakta dipersidangan.

    Membunuh karakter orang seperti Mari Alkatiri, Altide, Marco dan Coky di forum ini adalah sebuah tindakan penghianatan intelektual.

    Bung Jose Matadalan telah mencoba memaparkan counter argument yang cukup baik mengenai beberapa hal, sayangnya argumen-argumen ini dibumbuhi dengan pemikiran emosional yang tidak perlu. Hal ini menyebabkan wacana anda menjadi dangkal dan mudah dipatahkan oleh Coky.

    Coky agak keras dalam tanggapan terakhrinya dengan menjejal setiap argumen dia ke Jose Matadalan dengan emosi yang bisa dimengerti karena:" rupanya Jose Matadalan sulit diajak berwacana dengan baik".

    Jika Jose Matadalan menenpatkan diri sebagai orang yang "dekat" dengan pemerintahan AMP saat ini, cobalah "bujuk" mereka untuk membawa dugaan kasus KKN pemerintahan Fretilin ke meja hijau.

    Ketidakmampuan pemerintahan AMP dalam memenuhi 'bujukan' Jose Matadalan, maka sama saja bisa disimpulkan bahwa pemerintahan AMP pun tidak memiliki orotitas yang cukup untuk membuat pemerintahannya saat ini akan bebas dari KKN, karena dengan membiarkan apa yang terjadi akan menjadi preseden bagi apa yang akan terjadi.

    Saya tidak membaca Karl Max, Samoro Machel ataupun teori apa saja yang dikaitkan dengan idiologi sosialis atau teori-teori kapitalis, tapi saya yakin bahwa idiologi apapun tidak akan berhasil jika idiologi itu mentah-mentah diterapkan.

    Saya kira China menjadi contoh yang baik. Idiologi Komunis menjadi dasar untuk membentuk karakter bangsa tetapi pada saat yang bersamaan China menjadi negara dengan eskpansi ekonomi(kapitalis) terbesar. Aset China di luar negeri saat ini adalah yang terbesar dibanding Amerika Serikat dan negara-negara kaya Eropa.

    So,untuk semua pendebat, siapan wacana berdebat anda dan teruslah berdebat dengan jiwa satria dan jangan jadi penunggang kuda liar!

    Salam hangat

    #

    At 6:28 AM , Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Eh Marco eloe emang buta intelec loe !!!!
    Udah rasa diri buta nyalar intelec lalu mimta ampun ama orang lain yang eloe beri nama Mata Gelap !!!
    Lucu deh, lagian loe kayaknya kurang waras...
    Kalau eloe ngak ada salah kenape mesti minta ampun hahahahahaaaaa...lagian macam loe mau jadi guru gue, makasih aje deh !!! Silahkan ajarin temen-temen eloe yang masih perlu ajaran sesat.
    Biarlah gue cukupkan aje apa yg gue miliki.
    Anda-anda yang pandai menjual teori atau konsep tentang filosofis Fretilin, tidak ada manfaatnya pada kebutuhan rakyat dan negara Timor-Leste walau hanya sepatah kata dalam post comment anda sekalian. Dan rakyat da negarapun tidak membutuhkan pemikiran sejenis anda sekalian...
    Saya salut jika anda-anda yang berbaris berjejeran di belakang Fretilin jika anda-anda sekalian menggelar sebuah seminar yg bersifat nasional guna membahas atau mengajarkan filosofisnya Fretilin kepada para pengikut partai Fretilin atau rakyat secara umum. Daripada anda-anda menunjukkan diri yang berlebih-lebihan seolah-olah ilmuan dan filosof yang pernah sekelas atau seangkatan dengan Karl Marx pada masanya.
    Tidak ada logika sesorang memaksakan orang lain agar orang lain itu harus mengetahui filsafat ideologis suat partai. Apalagi anda-anda yang berpikiran haluan kiri yang kenyataannya bermodal nihil dalam mempertahankan prisip ideologi Fretilin mau mengajarkan orang lain, itu adalah suatu tindakan yang konyol. Udah terbatas modalnya tetapi berani untuk menjualnya, ngak tahunya orang lain lebih kaya dari dirinya.
    Siapa suka menjual pengetahuannya dengan murah lewat komunikasi virtual (comment) dan bukan lewat jalur yang semestinya, aliás tidak lewat tulisan yang berformatur informatif sebagai sarana perantara guna menyampaikan pengetahuanya kepada masyarakat luas maka menandakan bahwa orang tersebut hanya mempunyai niat yang buruk, serakah dan ceroboh. Dengan demikian tulisan mereka menjurus ke arah yang negatif dan tidak membangun mekanisme yang konstrutif dalam membahas masalah. Saya tidak pernah melihat tulisan dari kebanyakan mereka yang muncul dalam memberi komentar tulisan J.Monteiro ini memberi atau menyumbangkan ide-ide mereka untuk mencari bagaimana cara yang jitu menyelesaikan persoalan yang diahadapi oleh rakyat yang mereka panggil maubere-buibere, tidak pernah. Kini mereka datang berbaris-baris dan berbondong meneriakkan slogan bahwa merekalah orang-orang Fretilin sejahti dan seolah sebagai dewa baru turun dari dunia muksisat dengan segala kemampuan intelek yang luarbiasa.
    Saya khawatirnya mereka ini adalah para sarjana gadungan yang berjiwa budak dan pengecut. Tahu lempar batu namun tanganya disembunyikan, pasti !!!!!

    Victor Tavares

    #

    At 7:48 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 7:50 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Nahabere, terimakasih atas responnya.

    Sejak awal yang ingin kita bicarakan di forum ini memang tulisan yang katanya 'filosofis' tersebut. Namun yang terjadi adalah debat celaka, yang didasari kedengkian dan kedangkalan pikiran.

    Sejak awal tanggapan saya, saya tidak pernah mempromosikan sosialisme di forum ini, namun jose matadalan seperti ingin melampiaskan nafsunya terhadap 'pemutihan' sosialisme dan pengkafiran 'sosialime ala Alkatiri', dua persoalan yang dia angkat sendiri di forum ini.

    Sekali lagi, di dunia ini ada dua tipe manusia, yang pertama yang bisa diajak dilaog dengan logika. Dan yang kedua, dialog dengan lobang dubur. Sayang sekali, ternyata jose matadalan memposisikan diri pada pilihan yang kedua.

    Terimakasih,

    Rahung Nasution

    #

    At 11:08 PM , Blogger matadalan said...

    semakin jelas model intelektual seperti apa tuan rahung ini. kalo bahasa tetun yang benar jadinya 'rahun' alias hancur berantakan. ini juga yang sedang terjadi atas tuan coki...argumen untuk membela diri semakin rahun saja jadinya.

    klaim sok pintar tapi nggak berani memberi argumen yang tepat..dan akhirnya dengan mudahnya mencaci maki...

    Coki dengan tegasnya membela diri bahwa coki, marco, nuno, nug dkk tidak memela fretilin.
    tapi baca argumen rahung diatas misalnya bahwa 'film propaganda murahan yang dibuat untuk membela fretilin dan marie alkatiri tikus basah itu, dananya bukan dari fetilin. tapi dari "Search Faundation" suatu kelompok kiri yng sama sekali tidak berbasis di sydney. selama masa krisis media person nya Marie alkatiri adalah peter murphy yang notabene seorang pimpinan search foundation. tentu yang mempunyai link dengan search foundation bukanlah coki, marco, dkk, tetapi fretilin lewat istrinya estanislao da silva (bekas menteri pertanian). Lewat dialah search foundation memberi uang kepada coki dkk untuk membuat film propaganda feretilin tersebut. dan atas katabelece fretilinlah maka search foundation memberi uang kepada coki dkk. berapa jumlahnya kita tidak tahu? berapa coki, marco, nuno, nuk dkk dibayar oleh search foundation atas nama 'pengungsi' fretilin dikampu komoro kita nggak tahu...DIMANA LOGIKA KONYOL PEMBELAAN COKI DAN MARCO. INI hanya satu kegiatan dari serangkain kegiatan coki dkk yang mati-matain membela tikusn basah alkatiri.

    Karena itu, sekali lagi tidak ada masalah kalo coki dkk membela alkatiri, yang penting secara jantang mengakuinya dong? kok, konyol banget alasan aktifis kutu loncat macam ini.

    Untuk nahabere, saya sekali tidak bela xanana dan horta, kalo mereka keliru harus tetap dikritik. saya hanya mau nantang pembela-pembela setia fretilin konyol ini yang selalu pake kaca mata kuda dan tidak bisa lakukan " auto kritik" yang praktek fretilin 75. Bisanya hanya "kritik" saja. akhirnya pincang jadinya...

    Soal korupsi, ada dua hal: Pertama, bagi mereka yang mengkliam dirinya pemerkir kritis septi coki, marco dkk, rasanya konyol banget kalo mau lakukan suatu kritik harus tunggu putusan pengadilan, terutama dalam hal korupsi yang sudah jadi pengetahuan umum. Tanpa mengadili soeharto pun, banyak orang sudah mengkritik KKN nya. saya kira sangatlah naif, jika coki, marco dkk bilang tidak tahu kasus kkn altidi dan keluarga-keluarga alkatirti lainnya. kalo merka bilang tidak tahu, mungkin kebanyakang minum bir yang dbeli oleh altidi.

    Kedua, saya setuju, AMP harus berani mebuka kasus kasu korupsi ini.

    Saya setuju, memang secara sengaja tidak menanggapi kolomnya monteiro yang memang konyool, dan secara sengaja menantang debat dengan pembela pembela marie tikus basah ini.

    Gimana masih brani teruskan argumen konyol kalian. Sekali lagi, kalian harus berani secara jantan terus membela alkatiri dong...kalo itu sikap kalian saya angkat topi. jangan seperti coki, lari dari dili seperti anak anjing kehilangan induknya....juga guru coki nuk sekaran lagi mengeruk dolar kapitalis di CVA. dulu mateus dicaci maki oleh coki dkk ketika mateus inging gabung dengan cva, lalu nuk gabung dengan cva karena alkatiri sudah jadi tikus basah, coki, nuno dkk tidak brani nulis untuk STL memprotes keputusan NUK. aah, revolusioner hipokrit macam apa ini.

    nanti deh kita sambun lagi....

    salam, J. Matadalan

    #

    At 12:06 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Lobang Dubur Jose Matadalan,

    Pertama, Anda harus bisa membedakan mana sikap politik dan pembelaan terhadap personal. Fretlin itu sebagai institusi politik, bukan sebagai Marie Alkatiri yang hanya seonggok individu. Sebagai organisasi dan sebagai kolektif, sejak awal Sahe Institute tidak pernah membela personal Marie Alkatiri, yang kami perdebatkan dan yang dukung dan kritisi di organisasi itu adalah kebijakan-kebijakan politik Fretilin. Sekali lagi, Fretilin itu bukan sebagai individu. Anda mengertikan apa yang namanya INDIVIDU dan ORGANISASI ITU? Tentunya Anda tidak begitu bodoh bukan? Maaf, kadang saya masih berpikir Anda ini manusia yang punya akal, tapi kok sampai sekarang kok masih pakai dubur ya? Dan kalau Anda baca sejak awal semua tulisan saya, saya tidak mengingkari bahwa saya simpati pada politik Fretilin, saya tidak mengingkari itu. Yang saya ingkari, tuduhan Anda bahwa saya membela mati-matian Alkatiri. Tapi jika ada kebijakannya yang saya bela, saya bisa mempertanggungjawabkan hal itu. OK?

    Yang kedua, semua orang memang tahu Soeharto itu seorang despot, koruptor dan diktator. Buktinya: membunuh 500.000—satu juta komunis dan pendukung Soekarno tahun 1966-68, membantai gerakan Islam Radikal di Lampung, Tanjung Priok, Aceh, Papua dan membantai 1/3 penduduk Timor-Leste, melakukan pembunuhan massal terhadap preman-preman lewat Operasi Petrus, menculik dan membunuh mahasiswa tahun 1997. Sebagai koruptor, PBB mencantumkan namanya sebagai salah satu tokoh terkorup di dunia, majalah Forbes menyebut keluarganya sebagai salah satu imperium terkaya di Indonesia. Lagi-lagi sebagai diktator, dia pernah membreidel pers, memenjarakan mahasiswa, puluhan ribu Tapol/Napol dijerumuskan ke pulau Buru.

    Nah, sekarang setelah dia mampus, perjuangan rakyat Indonesia—yang menginginkan—Indonesia lebih baik adalah membawa semua kasus kejahatan kemanusiaan dan korupsi ini ke pengadilan, tentu saja berdasarkan bukti-bukti yang ada. Inilah salah satu agenda utama perjuangan rakyat Indonesia saat ini. Beda dengan tuduhan-tuduhan Anda yang menyamakan dia dengan Alkatiri yang tidak memperdulikan fakta hanya fitnah dan kedangkalan isi otak Anda. Bayangkan, kalau gak ada bukti-bukti kekejaman dan kebiadaban itu, bagaimana dunia akan mengadilinya?

    Jose Matadalan, lobang dubur yang mulia,

    Sejak awal pembentukan CVA, posisi saya dan beberapa kawan di Timor-Leste cukup jelas, kami menolak keberadaan komisi ini. Bagi kami ini hanya akan dipakai militer Indonesia sebagai lembaga cuci tangan. Sayangnya, kotoran-kotoran orang macam Wiranto dan Adam Damiri ini mau dibasuh oleh Xanana-Horta. Jelas sikap saya dalam hal ini berbeda dengan kawan-kawan saya yang ada di komisi itu. Jika mereka bergabung dengan komisi itu dan mereka yakin bisa berbuat sesuatu, itu pilihan mereka. Dan kami tidak harus saling memfitnah. Dengan mengkritisi komisi ini, juga tidak menjadikan ‘pertemanan’ kami sebagai permusuhan yang picik. Cukup dangkal logika Anda dalam memahami ‘perkawanan’ hanya karena berbeda pandangan!

    Diawal kekuasaan AMP dan sebelum orang-orang ini berkuasa, getol sekali mengatakan akan mengaudit pemerintahan Fretilin. Jika mereka yakin ada korupsi, harusnya ini menjadi prioritas dalam membuktikannya. Loh sampai saat ini isu ini malah hilang?

    Baiklah, yang kedua, lobang dubur—yang mulia yang lagi tersumbat—coba Anda baca mulai dari atas dari mana munculnya makian-makian itu. Orang seperti Anda yang hanya memiliki kedangkalan logika yang super-picik, memang hanya bisa dilayani dengan cara yang demikian ini!

    Lobang dubur yang mulia, jika permasalahan Anda terus-menerus hanya untuk menguras energi Anda ‘menghabisi’ Fretilin dan fitnah-fitnah yang arahnya ke pembunuhan karakter, dengan cara-cara logika lobang dubur, Anda akan habis sendiri. Akan tamat sendiri oleh waktu.

    Aku tidak pernah kabur dari Timor-Leste, sejak awal krisis sampai kejatuhan Alkatiri aku berada di Timor. Aku pergi dari Dili karena muak melihat orang-orang seperti Anda, seperti Railos, Lucas da Costa yang haus kekuasaan berkeliaran dimana-mana, menyebarkan fitnah menuduh orang-orang punya senjata, menggerakkan massa membakar rumah-rumah orang, mendukung Alfredo dan membenarkan seorang bandit seperti Railos berkeliaran… karena saya muak dengan orang-orang model inilah saya pergi dari Dili. Kawan-kawan saya, dari dulu memang hanya beberapa gelintir di Dili, dan sampai saat ini mereka tetap kawan-kawan saya. Yang dengan merekalah sebelum Timor-Leste merdeka kami mengibarkan bendera CNRT, Falintil dan Fretilin di demonstrasi-demontrasi yang menentang pendudukan militer Indonesia di pulau Jawa.

    Sekali lagi lobang dubur yang mulia, Jose Matadalan, Anda tidak perlu mempersoalkan dari mana duit Search atau bagaimana kontribusi PRD dan kelompok-kelompok solidaritas buat Timor-Leste itu. Itu jangan jadi persaoalan, sebab solidaritas itu sejarah yang panjang.. bukan muncul dari langit secara tiba-tiba. Jika bagi Anda ini adalah persoalan, seharusnya jauh hari sebelum merdeka Anda harus menolak solidaritas buat Timor-Leste ini. Jika solidaritas itu menjadi persoalan buat Anda, Anda seperti bagian dari barisan oportunis yang saat ini menguasi Timor-Leste!

    Masih mau dilanjutkan?

    Ahhh… dasar lobang dubur! Tooo.. toooo….

    P/S: Jangan terlalu lama pakai duburlah, sekali-laki dipakai buat berak itu pantat.Jangan hanya dipakai buat ngomong dong, coy! Oh aku lupa, s2 bagaimana coy? Aduh punya pendidikan kok hobbynya pakai pantat ya.. badan besar lagi. Mau jadi preman mas, seperti Railos gitu? he he he

    #

    At 12:57 AM , Blogger malikode said...

    Dasyaaaaaaat..!!!! Debat ini makin tidak menarik saja. Dan saya tidak ingin menambah ketidakmenarikan ini buat nimbrung. Mending stop!! Udahi aja deh debat hujat ini. Ada yang lebih menarik di STL minggu ini, para petisioner mo ditempatin di Kampung Alor/Aitarak Laran. Wht u all think abt it...??????

    "Dendam pribadi sebaiknya jgn ekspresikan di forum ini".

    Malikode

    #

    At 1:17 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    oh well... sejak awal saya tidak punya urusan dendam dengan jose matadalan ini bung. tapi dengan gelap mata, diawal postinya dia sudah menuduh saya tukang adu-domba rakyat timor-leste. hebat betul saya ini. sepertinya sayalah konseptor pidato xanana 22 juni itu, yang mengatakan '3 distrik yang berjuang, dan 10 distrik yang keturunan pro-otonomi,' sepertinya jose matadalan juga punya keyakinan bahwa sayalah yang membisiki xanana bahwa taur bilang 'perang ya perang' itu.. hmm...

    anyway, saya gak pernah menyembunyikan identitas saya loh.. saya rahung nasution a.k.a coki. pernah di sahe institut dan sering duduk2 dibawah pohon ngobrol-ngalor-ngidul di kantor hak di farol itu. bung matadalan juga sering ada disana. tapi ketika krisis mulai di dili, sepertinya jose matadalan ingin minum darah saya saja nih.... he he he

    #

    At 2:35 AM , Blogger FORUM HAKSESUK said...

    Maluk Timor oan sira,

    Mai ita hotu dada ita nian dada lian nee fila fali ba BUAT nebee ita hotu nian Rain no Povo Doben hakarak no husu. Ita nian tetak malu, hatun malu, selok malu ho lia-fuan HAKAT DOK demais ona husi lia hun.
    Ha'u rasik sinti an la diak depois de ha'u hato'o lia fuan balu nebee hanesan hatun sira seluk nebee xoke ha'u ho lia-fuan nebee la diak mai ha'u.
    Tanba em prinsipio ha'u la gosta insulta ka koalia at ha'u nian adversario sira iha debate maibe hanesan ema normal ambiente sadik halo ha'u opta flexibilidade iha debate.
    Maibe ha'u hanoin Timor oan ka se se deit mak iha interese ho Timor nian lia boot nebee hasoru diak liu lalika gasta energia, tempo no osan hodi tanat iha internet atu hato'o ba malu buat ruma nebe la iha ligasaun ho povo nian terus no susar.
    Timor nian problema la'os ki'ik oan, problema politika, problema sosial, problema ekonomia, problema seguransa, problema geopolitika no problemas seluk tan nebee presiza itu hotu nian kontribuisaun. Kazus hirak nebee iha autoridades kompetentes nian kompetensia husik ba sira trata, buat seluk nebee ita hotu bele kontribui, ita bele formula no estrutura ita nian hanoin hodi hakerek no hatun iha meios de komunikasaun.
    Ita hotu asiste iha politika politikus sira dala ruma kaer kazus justisa nian hodi halo politika etc., iha sosial problemas sura la hotu maibe autoridades kompetentes sira buka atu reduz, problemas iha ekonomia nebee mos afeta at liu tan problema seluk, politikus balun la iha vontade diak buka interrompe autoridades kompetentes sira nian politika iha area ekonomika. Problema seguransa sei volatil, seidauk hakmatek lolos, problema geopolitika seidauk defini lolos tuir soberania nasional Timor nian, iha tasi, iha rain, estabele mekanismo kontrolo oin sa, explora riku soin husi nebe no to'o nebee etc.etc. Buat hirak nee hotu hanesan sadik/desafio boot ba ita Timor oan sira atu ita bele haree lisuk. Ita hotu siente katak autoridades sira la bele hanoin buat hotu, sira halo buat nebee sira hnaoin hetan maibe buat nebee hanoin la hetan mesmo buat nebee urgente ba povo nian moris maibe karik autoridades la fo prioridade mak la resolve iha loron badak. Ne'eduni iha ne mak presiza ita hotu nian kontribuisaun, tanba baze ba hanoin nebee ita hato'o mak autoridades sira regula sira nian desizaun politika. Se ita dada malu tan deit ida lakohi lakon ho seluk iha debate mak ita la iha responsabilidade ba ita nian Povo no Rain rasik.

    Hein imi hotu nian reflexaun !!!

    Bom dia ba hotu !

    Victor Tavares

    #

    At 3:21 PM , Blogger Ismenio said...

    Colega Timor oan,

    Triste hodi haree se maluk sira nian hanoin hakarak hatun malu deit hanesan nee. Se ita 'claim' ita nian aan nee hanesan nasaun nee nian oan, intelektual, activista ka joven Timor se bele karik keta halo moe ita hotu.

    Hau, karik la matenek hanesan imi maibe hatudu took izemplo diak mai ami nebee maak lee nee (leitor).

    Hau atu koko atu apriende hakerek hanesan imi maibe, se halo tuir imi nian hakerek no analize nee halo hau ho maluk seluk lao sala dalan. Liafuan Provokas, konflitu, Krize, problemas no sst (you named it) ninian abut nee bele mosu hosi conversa ka debates hosi ita boot sira iha situasaun hanesan nee.

    La hatene, se maluk sira lembra ka la'e. Iha congresso Juventude dala ikus iha fulan Augusto ka Setembro 2007 liu ba nee, iha abertura Xanana koalia sai hanesan nee:

    "Imi keta hare hau ho Mari nebe ha'an malu hanesan ne'e ne laos significa katak ami nain rua la amigo diak. Nee imi sala ona! Politika maak hanesan ne'e".

    Ok, ita husu fali, durante nee iha esplikasaun claro ona ba povu kona ba relasaun pesoal ba lideransa politika (politician) Timor oan sira? Karik povu nee bele compriende aspecto seluk hosi nain-ulun sira nee nian moris?

    Claro-que wainhira boot sira ha'an malu, ninian emar sira (pengikut ou simpatizantes) sei la importa (tidak mau tahu-menahu) hodi contra ka ataka grupo seluk. Ida nee maak preciza ba maluk matenek nain sira bele foo analize ida diak ba ami hotu. Liu-liu ba sira nebee so called "activist" atu bele tau nian aan iha fatin (imparsial) no objectivo iha ninian opiniaun tomak.

    Se la'e, coitado ami sira nee kal mate saugate deit se wainhira ita boot sira uza deit emosaun hodi trata malu no laiha concluzaun diak ruma hosi debates nee.

    So, I'll appreciate if you can conclude this debate and leave it for the meantime and jump to the other topic. Otherwise we all get stuck in the middle since "there is no light at the end of this tunnel" for this converstaion.

    And perhaps if I can make a suggestion to the owner of this blog to manifest your right by confistcate the members who outrageously undermind the idea of 'mind democracy' that imposing it to the others.

    Forte abraco,

    Ismenio

    PS: Timor ita hotu nian, nunee duni kaer ba -maibe labele hanoin atu iha ambisaun atu hakoak nia tamba ema ida deit labele tenki preciza ita hotu. Cheers

    #

    At 5:12 PM , Blogger matadalan said...

    Wah, rasanya Coki cukup pengalaman memanfaatkan duburnya selama ini. Anyway, saya tidak akan melayani cacian kayak gini.

    Tapi saya mau tegaskan lagi disini beberapa hal dasar yang tidak mampun dijawab oleh coki dkk para pendukung setia alkatiri.

    1). COki sok ngelabui saya soal dana dari search foundation dengan berbagai retorika tentang solidaritas internasional. beda dong konteksnya dengan uang yang dikasih kepada coki dkk untuk propaganda fretilin dengan kontesk pembebasan tanah air. Tentu saya mengerti semua ini selama perjuangang rakyat maubere. Tapi yang tidak bisa dibantah coki adalah bahwa secara terang-terangan coki, nunu, antero, nuk dkk sedang melakukan kampanye untuk fretilin. Sekali lagi sebagaimana dikatakan oleh coki sendiri bahwa search foundation (SF) itu adalah kelompok komunis yang sudah tidak berbasis lagi di Australia. Salah satu pimpinannya adalah peter Murphy yang menjadi persnya alkatiri selama krisis. Tentu fretilin punya koneksi yang sangat dekat dengan search foundation, karena SF tidak ada massa sama sekali di Australia ataupun dinegara lain, maka mereka dengan senang kalo bisa bersahabat dengan fretilin…Nah yang kenal baik dengan SF itu adalah istri Estanislau da Silva (bekas menteri pertanian)…dan lewat dialah maka dana itu dikasih kapda coki dkk untuk mengarap film propaganda fretilin…


    dimana logikanya kalo coki ddk tidak sedang membantu propaganda murahan fretilin dan alkatiri? Anak ingusanpun pasti bisa melihat situasi inisecara jelas…

    Coki coba ngelabui saya bahwa fretilin itu beda dengan alkatiri. Yang benar aza deh.. saya pikir alkatiri tidak tahu sama sekali berorganisasi dan buktinya alkatiri jatuh bagai ha’as / mangga tasak….

    So, ini jelas bagaimana posisi coki dkk atas fretilin.

    sekali lagi coki sangat konyol dengan menyebut SF, yang kalo dilihat dengan jernih memang pendukun setia alkatiri.

    2. sekali lagi coki tidak berani mengkritik alkatiri, misalnya dalam hal CVA yang coki singgung. Kata coki, CVA itu bikinan xanana dan horta..dan coki dengan enaknya mencaci maki mereka dua…bacaan coki tidak lengakp…karena tidak tahu kalo ‘cva itu bikinan alkatiri sebagaimana diklaim alkatiri ketika dia berkunjung ke Jakarta tahun lalu… lagi-lagi ini menungjukan kalo coki masih tetap pake kaca mata kuda…kalo mau pake bahasa coki…persis “pake lubang pantatnya” (sorry ini bahasa coki, bukan bahasa saya)’…

    Masih soal CVA, coki dengan gagahnya mengatakan bahwa sejak awal dia dkk menentang pendirian cva. Saya kasih contoh pada komentar saya yang lalu.. bahwa ketika teman dekat coki, mateus memutuskan untuk gabung dengan CVA, coki dkk mencaci maki habis-habisan mateus diberbagai kesempatan dan juga dikoran STL. Tapi coki dkk diam seribu bahasa ketika salah satu camarada mereka Nuk Kacasunkana gabung dengan CVA karena jadi relawang di HAK gajinya terlalu kecil….kasihan deh mateus terus jadi korbang….kenapa tidak tulis surat protes untuk Nuk dan dimuat di STL?

    3. coki sebut nama-nama keluarga xanana dan para pengusaha yang lain untuk membenarkan KKN alkatiri…yang benar aja deh logikanya…kehabisan akal kali…yang namanya revolusioner dan pemikir kritis, semua harus berani dihujat dong…

    4. terakhir, kesimpulannya: memang coki dkk adalah kaki tangan alkatiri yang setia selama masa pemerintahan alkatiri. Sekarang setelah alkatiri jatuh seperti tikus basah, mereka mulai bercerai berai satu per satu…kasian deh loe…coki juga sama sekali tidak bisa meyakinkan saya soal sosialisme murahannya alkatiri yang penuh bau KKN….dan cokipun dengan setia melantunkan lagu setuju dengan fretilin bahwa krisis 2006 adalah rekayasa xanan dan horta…dengan mudahnya membantu mencuci tangannya fretilin…dia yang berkuasa (katanya mau 50 tahun lagi) kok, pondasinya lemah banget, teoari sosialsime ala coki kali yang diterapkan oleh alkatiri…belum lagi 5 tahun jatuh bagai tikus basah…buka mata dan lihat dirinya sendiri dong sebelum kasih salah xanana dan horta…

    sekarang… (maaf pake bahasa coki lagi…coki sudah bisa mengekspansi lubang pantatnya untuk para bule di sekitar Kuta Bali…ueaanaak, sekali lagi maaf saya Cuma pinjam bahasanya coki).

    Masih mau sambun? Ayo kita lanjutin deh….tuan coki….

    Jose Matadalan.

    #

    At 5:25 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Anda memang punya persoalan yang hebat dengan Fretilin. Lobang pantat saya masih mulus itu man.

    Gak usahlah karena sentimen pribadi saja lobang dubur Anda berbusa-busa.

    Urusan bagaimana Search mendapat duit adalah urusan mereka dan bagaimana Search menjalin hubungan dengan Fretilin juga adalah urusan yang legal dan bukan kriminal.

    Bung, kalau mau kebobrokan. Ini saya bilang kebobrokan Anda,.. Anda ikut mendukung Alfredo dan mengerahkan massa demo dan membakar rumah-rumah orang lorosae.

    Namun ketika kantor Xanana mengeluarkan dana, Anda dan preman-preman yang bakar-bakar dan merampok rumah orang itu mengorganisir pemuda dan mempromosikan perdamaian. Dimana moralitas Anda sebagai kaum terpelajar Timor-Leste?

    Badan besar kok otak digantikan pantat? Sekarang Anda masih mendukung Xanana dan Horta ketika dua orang ini juga mau nyodomi Alfredo?

    #

    At 5:31 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 5:34 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Satu lagi, di Kuta memang enak coy.. tapi aku gak tinggal di Kuta, aku tinggal ditempat yang teduh dan sejuk. Di Ubud. Bukan dengan duit KKN dari Freytlin lho. Xanana juga sering kesana kok liburan ke Ubud.. sering minta pelacur pula dari pengusaha-penjahat di Indonesia.. ya kalau bukan dari kawannya Wiranto ya dengan Tomy Winata itu... he he he.. hebat itu PM kau!

    #

    At 5:54 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Menurut Anda apakah mendukung kebijakan politik Fretlin itu sebuah nista dan kesalahan besar?

    Sejak dulu memang aku simpati pada Fretilin, bagiku hanya partai ini satu-satunya yang berbicara memperjuangkan kemerdekaan di Timor-Leste.. Tanyakan saja sama Xanana dan Horta, kalau Anda tidak tahu soal ini.

    Dan jika bagi Anda ini masalah besar dan menjadi dosa, aku curiga memang Anda dalam berpolitik sejak dulupun hanya ikut-ikutan di Renetil. Ya jika arus besar ketika itu ke pro-otonomi, bisa jadi juga Anda akan menjadi pro-otonomi.

    He he he he..

    #

    At 6:03 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Ops satu lagi, seingatku aku baru menulis dua artikel ke koran STL itu.. he he he... yang mengangkat persoalan ciplakan Meta terhadap salah satu essay Catatan Pinggirnya Gunawan Muhamad yang dimuat di STL persis seperti yang ditulis Gunawan.. hanya kata-kata Indonesia menajadi Timor-Lorosae, Tempo diganti STL. Tulisan ini gak dimuat.

    Tulisan yang kedua adalah tentang kongres Fretilin... Ajaibnya, tulisan ini dimuat juga sama STL ha ha ha ha..

    Selanjutnya, tulisan-tulisan saya yang mempersoalkan CVA itu dimuat Diario Tempo.. he he he. Sekarang sih pengen nulis lagi, Anda memancing birahi saya juga ini.. tapi sorry, tema-temanya ya seputar hubungan Anda dengan Alfredo, politik kotor Xanana dan kebobrokan pemerintah AMP. Karena memang saya suka Fretlin... asoy coy! he he he he

    #

    At 3:45 AM , Blogger matadalan said...

    Hei Coki,

    Saya senang deh, akhirnya kamu mau ngaku secara terus terang bahwa kamu dkk memang pendukung fretilin dan alkatiri yang setia. kalo sejak awal coki mau mengakuinya, tanpa harus membual dengan alasan-alasan yang konyol, maka masalahnya bisa cepat lebih beres. dan tentu coki yang manis tidak perlu mencaci maki seperti ini.

    tidak apa-apa coki belum bisa menjawab point-point dasar yang saya tujukan pada anda. saya bisa memaklumi bahwa coki lagi kapok ditantang dengan permasalahan-permasalahan dasar ini. coki berusaha sekuat tenaga untuk menghindar dari semua point yang saya persoalkan diatas...saya maafkan deh..karena saya semakin mengerti bagaimana karakter aktifis kutu loncat macam anda...(sorry..hati-hati dengan lobang pantatmu...yah..jaga baik-baik biar bisa melayani alkatiri, lu olo, jose reis, aniceto,arsenio dantexeira kalo nanti anda balik ke dili).

    sebaiknya cepat balik ke dili, kasian dong alkatiri kayak tikus basah di palapasu...dia perlu dipijitin dan katanya coki ahlinya deh...soal itu...

    jangan terlalu stress sama xanana dan horta deh...sebaiknya coki dkk terus minta duit sama Search foundation..untuk buat lagi film propaganda bagi fretilin..siapa tahu pemilu mendatang bisa menang lagi..paling tidak coki bisa kebagian bir gratis hasil KKN nanti..atau juga diminta perbaiki komputer sopirnya PM fretilin..lumayan...

    jangan kapok dulu aah, baru segini kok udah kalang kabut..alias 'rahun'/hancur berantakan logikanya sampai akhirnya nggaku juga...sejak awal saya katakan bahwa saya sama sekali tidak anti anda kalo toh, anda pengikut setia alkatiri...yang saya persoalkan adalah logika-logika dasar anda dalam mendukung fretilin and alkatiri yang sangat rancu dan belum tidak mampu dijawab secara logis...tak apalah kawan cepet-cepet pulang... kalo nggak dapat anaknya alkatiri (memang sudah terlambat), maka bapaknya juga boleh deh...kumisnya bagus untuk digosokin kepantatnya coki...(sori aku cuma pinjam kata-kata puitisnya coki deh..)

    tidur yang nyenyak ya...jangan putus asa jadi revolusioner deh...

    #

    At 4:13 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Bung Matadalan, lobang pantat yang mulia,

    Sejak pertama yang saya tolak adalah tuduhan Anda bahwa saya membela Marie Alkatiri dengan membabibuta, itulah yang saya tolak. He he he. Tapi sejak awal sampai detik ini, saya tidak menyangkal bahwa saya dan Sahe membela politik Fretilin. He he he he.

    Kalau Anda mengerti bahasa Indonesia, pasti Anda mengerti semua tulisan saya. Hmm.. aku tahu bung si badan besar ini, yang sekarang membuat ngo mengkampanyekan perdamaian ini adalah pendukung Alfredo dan penggerak massa yang bakar-bakar rumah orang Lorosae dan rumah-rumah militan Fretilin.

    Saya juga tahu, bung lobang pantat yang berbadan besar ini mendapat s2 namun s1nya adalah ijazah yang dibeli di Surabaya. Pantasan sejak awal Anda gak mengerti apa yang sebenarnya yang kita perdebatkan.

    Saya tidak merasa tertantang dengan fitnah-fitnah murahan Anda, dan Anda juga gak perlu merespon yang saya persoalkan misalnya hubungan Anda dengan Alfredo, dengan pemuda-pemuda yang membakari rumah itu dan juga dana-dana kampanye perdamaian yang Anda dapatkan dari kantor Xanana.. he he he… semua itu memang gak perlu dipersoalkan, toh pada akhirnya sama-sama tahu… bos Anda si Alfredo saja mengaku dia disodomi Xanana.. Anda gak perlu ikut-ikutan mengaku kok, Jose Matadalan, badan besar otak lobang dubur… he he he he...

    #

    At 7:21 PM , Blogger matadalan said...

    Hai Coki,

    Sorry kalo kamu terpaksa mengakui semuanya setelah debat kita. Kayaknya kamu saking emosi sehingga argument-argumen kamu berubah jadi pengakuan kamu sendiri.

    Persis, ini yang saya permasalahakan kalo coki dkk seperti kuda pake kaca mata hitam menempatkan diri menjadi pembela alkatiri dan fretilin yang setia.. semua bisa dibuktikan sebagaimana saya katakana sebelumnya bahwa, Pertama, pemerintahan alkatiri bukan suatu pemerintahan sosialisme, akan tetapi adalah suatu pemerintahan dengan karakter otoriter pemula yang berbasiskan KKN.

    Kedua, pemerintahan alkatiri adalah suatu pemerintahan yang tidak ada basis popularnya (karena alkatiri tidak tahu dan tidak mampu) membangunnya, sehingga menjadi pemerintahan yang tercabut dari akar rumput sendiri. Alkatiri hanya bersandarkan pada ‘kenangan manis sejarah 75’ tanpa mampu mengkontekstualkan dengan perkmebangan 90-an and abad 21.

    Dengan menyimpulkan ini semua, maka coki dkk secara jelas memakai kaca mata kuda menjadi pembela alkatiri.

    Tapi, saya puas dengan pengakuan konyol Coki ini. Mudah-mudahan kawan-kawan coki yang lain seperti Nuno, Nuk, Antero dan beberapa gelintirnya lagi akan melakukan hal yang sama (seperti mereka bersama alkatiri melakukan onani masal sebagaimana lazimnya).

    Dengan posisinya ini Coki juga membuat argument yang bertentangan secara logikanya sendiri. Coki mengklaim bahwa ia lebih senang dikatakan sebagai seorang anarkis (dari pada aktifis kutu loncat). Dengan teori apa kita bisa menerima seorang anarkis mejadi pembela buta dengan kaca mata kuda atas pemerintahan model alkatiri sebagaimana saya simpulkan di atas?? Wah, parah ini bacaan teori anarkisnya aktifis kutu locat macam coki ini. Sebaiknay jangan terlalu menelan bulat-bulat teori-teori ini, lebih baik dimengerti dengan baik, dari pada dipakai buat slogan di kaos oblong, tanpa dimengerti dengan baik, jadinya seperti ini.

    Salam untuk semua aktifis kutu loncat, Coki dkk… Gimana masih mau kasih argument-argument konyol lagi untuk jadi ‘rahun’ beneren..hayooo…

    Jose Matadalan

    #

    At 8:02 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Mata dalan mata gelap, lobang dubur yang mulia,

    Jika Anda punya akal, artikel yang aku kirimkan itu bisa kita diskusikan dan kebijakan Fretilin yang mana saja yang kira-kira bertentangan dengan kepentingan rakyat Timor-Leste? Apakah sekolah gratis, kesehatan gratis dan pembentukan Petrolium Fund itu merugikan rakyat? He he he

    Namun ternyata otak Anda memang tidak bisa mencerna bahasa Indonesia secara benar ya tidak apa-apa, tapi kan artikel itu dalam bahasa Tetum man?

    Ah kualiatas Anda, sama persis dengan Bereliku itu, Alfredo, Railos, Lucas da Costa dan teman-teman serta sepupu Anda yang ikut-ikutan bakar-bakar rumah orang-orang Lorosae dan rumah-rumah militan Fretlin itu. Setelah bakar-bakar rumah orang, sekarang kalian mengkampanyekan perdamaian lagi. Anda perisis seperti Xanana dan Horta, setelah memakai dan memamfaatkan Alfredo dan Railos untuk menjatuhkan pemerintahan Fretilin, orang-orang ini dibuang bahkan mau dibunuh.. ha ha ha ha… Anda, Xanana dan Horta adalah dari kualitas manusia yang sama.. menikam sekutunya dari belakang.. he he he…. Enak ya mas? Puenak dong ya.. he he he

    Begitukah cara Anda dalam berpolitik? Makanya dengan gelap mata dan biadab pula, dukungan Anda terhadap Alfredo, Xanana dan Horta, menjadikan Anda benar-benar menjadi manusia dengan mentalitas yang nista dan murahan. Kalau begitu memang Anda pantas memperbudak diri Anda pada Xanana-Horta. Setelah mendukung Railos dan Alfredo, apakah sekarang Anda juga ikut-ikutan mengutuk dia? Jangan dong ya.. kasihan dong si Alfredo ini. Pion yang ingin jadi mantri.. He he he…


    Oh ya, sebagai tambahan… Bagaimana kira-kira pendapat Anda kalau saya katakan Soeharto dan Xanana itu punya beberapa kesamaan? Dalam hal ini boleh lah kita berdebat soal otoritarianime dan kediktatoran? Ah tentunya selain gak punya nyali, Anda tidak punya kapasitas dan keberanian untuk mendiskusikan ini bukan? He he he he

    Karena Anda dengan iklas memang telah mengorbankan nurani dan pantat Anda pada Xanana dan Horta. Dengan iklas…. Kasihan memang, sarjana s2 macam Anda ini bisa-bisanya mendukung pembakaran rumah-rumah orang dan sekarang sibuk ngomong perdamaian. Ah ternyata Anda gak jauh beda juga memang dengan mentor politik Anda Lucas da Costa itu, yang menyerah pada Kopasus. Selain menyerahkan senjata, juga menyerahkan kepala kawan-kawannya. Sekarang apakah Anda ikut barisan dia di PD yang sakit hati itu karena gak dapat jatah dari Xanana? Hmm… ah maklum lah aku! Ijazah s1 saja memang hanya dibeli di Surabaya sana.. badan besar otak dan dubur sama saja.. he he he…

    #

    At 7:10 PM , Blogger matadalan said...

    Coki sang aktifis kutu loncat,

    Pertama, kayaknya coki sok berlindung dibalik kebijakan pendidikan gratisnya fretilin, fundus petroleum, dan kesehatan gratis.

    saya sudah tegaskan sebelumnya, bahwa pendidikan dasar gratis itu hampir disemua negera kapitalis sekarang ini sama. di negara negara kapitalis ini tidak hanya untuk pendidikan dasar tapi sampai pada pendidikan menengah pun gratis....dasar bisa dicekoki alkatiri lwat (pantatnya, sorri ini hanya pinjam bahasa coki)...bisanya telan bualat saja, tanpa mau mengertinya secara kritis...sama juga untuk kesehatan..karena memang dana untuk tl sementara ini besar...ngapain persulit rakyat yang hanya pikir makan malam pun masih sangat sulit...tanpa harus pake embel-emble ideologipun seperti yang sering dipakai oleh coki, marco dkk secara salah kaprah, pun seorang pimpinan TL (apalagi seoarang seperti xanana dan horta) akan berpikir seperti itu...

    Syukur para ahli daro norwegia bisa mendraft suatu fundus petroleum yang baik bagi TL,,,so, bukanlah suatu hal yang impossible...bukan hanya itu, 4 tahun pemerintahan alkatiri dengan dana yang selalu tersedia dalam jumlah besar (hasil lobby xanana dan horta pada komunitas internasional, bukan alkatiri tentunya) implementasinya seperti apa? hampir NOL BESAR.....tentu kroni-kroni fretilin yang juga coki dkk dapat cipratannya semakin kayak deh...

    Tapi semua ini, nggak bisa dipakai oleh coki untuk membenarkan hal-hal dasar yang saya kemukakan diatas, yang diakui oleh coki secara malu-malu....

    salah satu contoh lagi yang belum saya singgung, sejak awal bagaimana mungkin diterima oleh nalar sehat kalo seorang maling klas kakap seprti rogerio lobato dipercayakan oleh alkatiri pada posisi kunci pemerintahna fretilin...bukankah ini absurd...

    Ini semua yang saya persoalkan secara awal bahwa coki dkk memang pendukung dan bahkan penjilat (pantat alkatiri-sori lagi-lagi ini pinjaman bahasa puitisnya coki) tanpa mau melihat kebobrokan alkatiri yang menyebabkan sengsara rakyat TL pada krisis ini.

    Lagi-lagi coki dkk sesuai 'petunjuk' alkatiri terus menuduh orang lain sebagai 'otak' krisis ini.

    alkatiri sendiri sejak jatuh dari kursi empuk PM terus menuduh bahwa 2 orang bule bertemu komandan FDTL bersama seorang pastor untuk melakukan kudeta.tapi ketika dikonfront sama wartawan siapa orang nya, dia tidak berani menyebut namanya...ini terjadi dalam beberapa wawancara TV international..coki dkk juga persis seperti ini...nama railos disebut sebut tanpa mau singgung nama rogerio lobato...kok konyolnya dan saking pintarnya railos sampai bisa ngelabui pahlawan nya coki alkatiri...

    sekarang sok ngajak debat soal otorianisme, tapi masih malu-malu kucing ngakui semua yang saya persoalkan di atas....hiporkritnya aktifis macam ini....

    saya pikir coki dkk jangan terlalau sakit hati lihat peemrintahan xanana yang terus berusaha melakukan suatu hal positif bagi TL. kalo brani dan konsisten, seperti saya katakan: balik ke sini terus hisap duit dari search foundation untuk garap bahan bahan propaganda bagi fretilin seperti sebelumnya dong...sehingga coki dkk bisa puas melihat AMP jatuh sebelum masa pemerintahnya berakhir... kalo hanya terus menuduh kiri-kanan, caki maki xanana dan horta...ini hanya sekedar onani masal oleh coki, antero, nuno, nuk, alkatiri, ze reis, aniceto, arsenio, lu olo dst...nggak akan ada benihnya deh...kok belum apa-apa udah loncat ke bali...kasian dong kawan-kawan setia nya di farol dan palapasu...nyusul lagi disodomi altide kali....

    kasian dong bang coki...kita lagi rindu anda di farol deh...

    J. Matadalan

    #

    At 9:38 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 9:49 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    This post has been removed by the author.

    #

    At 9:54 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Matadalan, lobang pantat, kader PD, badan besar, sarjana s1 yang dibeli di Surabaya, pendukung Alfredo yang gak punya moralitas, yang telah menyerahkan nurani dan jiwanya pada kebiadaban Horta-Xanana…

    Anda bilang Horta-Xanana memberikan sesuatu yang positif buat rakyat Timor-Leste.. Anda memang telah buta nuraninya dan Anda telah menjual jiwa Anda pada iblis dan menjadi buta karena ini. Coba bayangkan jika manusia macam Alfredo dan Railos tidak eksis di Timor-Leste, bos Anda Xanana dan Horta tidak akan berkuasa detik ini.

    Sialnya, Alfredo yang dulunya Anda elu-elukan, Anda support dengan mengumpulkan pemuda dengan setia mengunjungjinya di Maubesi, membawakan rokok dan minuman-minuman keras sekarang malah mau digorok oleh sekutunya sendiri. Bayangkan dimana nurani Anda dan Xanana dalam berpolitik, Anda akan mengorbankan jagoan Anda Alfredo? Bagaimana dengan dukungan Anda ketika mengorganisir pemuda-pemuda untuk bakar-bakar rumah dan buat kekacauan itu dan selang beberapa kemudian karena kantor Xanana mengucurkan dana ribuan dolar untuk mencuci kotoran yang dibuat sendiri, makanya Anda buru-buru mendirikan NGO dan kampanye perdamaian dengan orang-orang yang bakar-bakar rumah itu? Hanya segini harga nurani dan moralitas Anda?

    Tapi nggak apa-apa, aku maklum kok. Ijazah saja hanya di Beli! Enak murah-meriah jadi sarjana pula. Memang Anda belajar baik pada mentor Anda di Surabaya, Lucas da Costa itu. Tapi kasihan juga si Tiu Lucas ini, dengar-dengar kagak dapat jatah jadi menteri ekonomi sekarang esek-esek dengan Alfredo pula untuk membentuk batalion macan perbatasan. He he he he… inikan janjinya PD dulu pada Alfredo jika PD menang, Alfredo akan kembali ke barak dan PD akan memperjuangkan dibentuknya satu batalion baru di wilayah barat.

    Tapi Lucas lagi esek-esok bokong kalian juga di PD ya? Kok deman banget sih kalian ini saling sikat antar teman dan sekutu sendiri. Memang inilah yang Anda pelajari dalam berpolitik dari Xanana dan Lucas da Costa ya..

    Saling eseek bokong… enak ya? He he he… hati-hati bung! Fretilin bukan tandingan kalianlah… kalian akan saling makan sendiri.. emang kalau gak pake cara-cara busuk PD dan CNRT memang gak berkuasa… menang saja kagak. Artinya mayoritas rakyat timor masih dengan Fretilin. Buka dong mata Anda.. seorang Xanana dan Horta saja harus koalisi dengan partai-partai gurem untuk berkuasa dan harus pakai dan sikat orang macam Railos dan Alfredo. JAGOAN ANDA YANG ANDA KHIANATI ITU?

    He he he he.. duh… preeeeettt… pengen kentut ah.. he he he he

    Tunjukkan dong kejantanan Anda. Alfrodo sendiri mengakui dia gak mau jadi ANJING Xanana, kok Anda rela ya? Kasihan si jagoan Anda itu. Nah inilah beberapa persamaan mendasar antara Soeharto dan Xanana. Memamfaatkan orang lain dan mencipatkan situasi tertentu untuk mencapai tujuan politiknya. Bukankah jagoan Anda sendiri telah mengakuinya? Kan Alfredo sudah bilang ketika para petisioner itu mau berhenti demo, sinor Xanana melalui pengakuan jagoan Anda bilang… “e’ e, api yang sudah menyala jangan disiram air dong… kasih itu bensin.” He he he he he… masak Anda juga mau ikut-ikutan bilang Alfredo bohong.. ntar kepala Anda bisa dipotong lho sama dia.. he he he he... Ah kamu juga masak gak tau sih.. bandit kayak Railos kok diijinkan berkeliaran bawa senjata dan dikasih surat jalan dan tips pula dari pembesar di Dare itu… he he he.. dan bukankah bil-bil pusada Maubisi dari sinor Xanana juga.. whisky dan makanan yang Anda santap ketika bertemu Alfredo di Maubessi itu dari kocek Xanana kok.. he he he he..

    Sudah pada tahu kok yang begianian… ANDA BELUM TAHU YA? MAU OM COKI DONGENGIN TENGTANG XANANA DAN HORTA. Belum lagi soal pergundikan dan perkelaminan mereka. Ntar saya beberkan fakta-faktanya Anda bilang saya melakukan pembunuhan karakter.. he he he he he… tinggal tunggu saat bung. Banyak juga kisah seru dari hutan kok.. sudah pada tahulah he he he he he..

    Pernah dengar lagu-lagu pujian di Metro TV ketika Soeharto meninggal itu.. “lagu gugur bunga”.. mati satu tumbuh seribu.. salah satunya ya tumbuh di Timor-Leste, Xanana Gusmao. He he he he

    Kita-kita ini gak terlalu perlu bekerja keras untuk menjatuhkan Xanana-Horta kok, hai si bung berbadan besar dan otak berisi taek. Orang seperti Anda, Xanana dan Horta.. akan menyemplung sendiri ke tumpukan taik kalian sendiri. Tenggelam oleh kotoran sendiri. Salah satunya ya ulah si Alfredo ini.

    Ha ha ha ha… masih suka nonton tv Indoensia gak.. tau acaranya Tukul kan? Yang bilang.. ‘puass, puasss, puaasss..” belum puas kita sambung dong dengan dongeng-dongeng yang seru.

    Ha ha ha ha…

    #

    At 10:40 PM , Blogger domdaibere said...

    saya pikir yg namanya rahung atau coki atau entah ID apa saja yg coba kamu pakai disini utk berdiskusi, sepintas lalu terlihat ada semacam bakat menjadi aktifis tetapi pada dasarnya kamu malah lebih busuk dari org yg kamu jelek2an seperti jose matadalan.

    Lihat saja mental "Budak politik " Alkatiri yg kamu tonjolkkan dengan ungkapan2 lobang dubur dan sodomi oleh xanana .

    Menurut saya dengan sikap dan perilaku menjadi pembela alkatiri secara membabi buta dan dgn cara kotor spt itu, membuat kamu secara intelektual terlihat begitu kampungan dan menjadi insan politik yg membusuk dan tak berarti. Bahkan jika diletakan bersama bangkai seekor tikus maka bangkai mu dan alkatiri akan lebih busuk dari hewan pengerat tersebut...

    Anda tahu benar bahwa masalah mengapa Alfredo sampai meninggalkan MABES-FDTL tdk boleh dilihat seprimitif itu dari aspek analitik,.... bahkan para pedagang tembakau di gunung pun memahami hal sesederhana ini dengan mantap dan bijak, dan bagaimana bisa kamu yg notabene adalah seorang ...nasution..., aktifis politik kok malah menunjukan kwalitas penarik dokar kayak gini..?

    Kalo semua permasalahan dikaji oleh pemikir selevel kamu maka hancur lah dunia ini karena para koruptor, mafia diktator, teroris, bandit dsb, dengan mudah menciptakan fakta, data dan saksi palsu utk menciptakan satu dunia dimana mereka menjadi tiran pernghisap darah rakyat dengan memakai jubah layaknya seorang nabi mohammad.....astagafirullahhhhhhhhhhh

    Alfredo bukannya berhasil dipakai oleh xanana tetapi pd hakekatnya xanana CS telah dgn sengaja memanfaatkan idiotnya alkatiri dan instabilitas situasi politik tsb untuk mengeksplorasi dan mengacaukannya secara menyeluruh, sistimatik dan terus menerus, sampai ke suatu level dimana secara psikososial terjadi depresi secara masal di timor leste, kemudian mereka menampilkan diri sebagai "Icon alternatif", dan penyelamat secara mutlak.

    Org spt xanana dan alkatiri bahkan bisa rela mengorbankan ibu mereka hanya demi kekuasaan, uang dan perempuan !!!!

    Kalo rai los ? wah saya pikir orang seperti itu gak perlu dijadikan bahan kajian disini dech, soalnya kalo ditempatkan dalam sebuah paket pengajaran dan pedidikan bersama seekor domba maka pada ujian akhir yg akan lulus adalah domba tsb daripada railos krn pada hakekatnya railos lebih dungu dari domba itu........

    Apakah kamu pikir dgn kewenangan yg diberikan oleh konstitusi kpd alkatiri, xanana, dan taur matan ruak mereka gak bisa menghentikan krisis petisioner dan menyeret pelaku diskriminasi dan pembataiaan yg sebenarnya ke pengadilan ? jika anda memahami konstitusi atau setidaknya sebuah konsep logika yg simple sekalipun anda bisa menjawab "Tentu saja mereka bisa !" namun krn mentalmu tdk lebih dari mental seorang preman tanah abang yg hanya bisa diupah, maka kamu akhirnya membela seorang alkatiri secara mati matian bahkan bila perlu mengorbankan diri kamu, keluargamu bahkan isteri atau saudarimu sekalian hanya karena selembar uang haram dari alkatiri CS.

    Dari caramu menganalisa diskriminasi hanya dari presentasi orang loromonu yg berpangkat perwira saja, sdh menunjukan bahwa jelas kamu buta total terhadap kronologis kejadian yg sebenarnya atau memang kamu berlagak bodoh disini untk memperpanjang debat kusir ini dan mengalihkan perhatian publik dari kebiadaban alkatiri.
    Makanya baca isi petisi tsb dan sekali2 ke markas FDTL di metinaro pada saat apel pagi spy dengar sendiri bagaimana sang komandan falur atau lere mengeluarkan kata konyol yg ikut memicu "Blasting" dari krisis tersebut !!!

    Secara politik kamulah yg telah, sedang dan akan selalu disodami oleh alkatiri sekeluarga........ dan kamu akan mati konyol di front line sementara alkatiri bersama keluarganya membawa lari jutaan dolar dari timor leste dan hidup di luar negeri seperti milyuner.....

    Kasus tasi tolu ? tdk akan bisa dikatakan valid hasil investigasinya jika tak melibatkan para petisioner dan orang loromonu yg jadi saksi pembantaian saat itu, dan harus pula melibatkan partisipasi pengamat yg lebih banyak dan meluas.

    kasihan dech lo aktifis amatiran............., PRD adalah sebuah organisasi yg punya background yg begitu elegan sama seperti halnya FRETILIN, dan bekicot busuk seperti mu dan altkairilah yg kemudian menggerogoti dan menghancurkan pesona dari kedua organisasi yg sangat dikagumi tsb, karena konsistensinya dalam memperjuangkan prinsip2 kebenaran baik secara bijak dan damai maupun frontal.

    So..., jika kamu atau siapapun disini jika memang berjiwa seorang aktifis dan intelektual.... kembalilah ke jalur dimana norma2 etika dalam menghargai kebenaran dan kesopanan dijunjung tinggi tanpa harus mencemari forum ini dgn makian2 sperti orang yg lahir di lokalisasi WTS DOLY surabaya !!!!

    #

    At 10:53 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Nah, bung jose matadalan, baru saja aku peringatkan sejak awal bahwa kalian akan saling makan sendiri... nah ini sudah muncul satu lagi sebagai musuh utamanya xanana dan mengutuk alkatiri pula.

    ha ha ha ha.. di forum ini memang saya gemar sekali memaki. karena kualitas manusianya hanya pantas dimaki.. coba lihat sejak posting awal siapa sebenarnya yang memulai fitnah dan pembunuhan karakter di forum ini... ya para dombanya xanana dan horta itu...
    ha ha ha ha

    eh, jangan anggap tukang dokar gak bisa nganalisa politik gitu dong... masak Anda memetakan manuisia dalam kelas intelektual yang mulia dan tuklang dokar dan lonte2 di doli menjadi hina... ha ha ha... manusia ya manusia... domba ya domba seperti railos, alfredo, matadalan, salsinha dlsbnya itu...

    ha ha ha ha

    #

    At 11:12 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    P/S: Sejak awal memang forum ini sudah busuk.. bahkan saya pernah mengusulkan agar ada yang memoderatori agar makian dan fitnah dihentikan... tapi pada kenyataanya Bereliku dan Matadalan terlalu keranjingan pada pembunuhan karakter dan politik yang nista..

    JADI KALAU FORUM INI SUDAH BERLUMURAN TAIK.. TAIK YA AKAN AKU BILANG TAIK DAN LOBANG DUBUR TETAPLAH LOBANG DUBUR!

    Ha ha ha ha

    #

    At 11:22 PM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Ops bung DOMDAIBERE, Anda yakin aku ini gak berarti buat bung? Ah syukurlah.. hehehehe

    Tapi aneh juga, seseorang yang lebih nista daripada bangkai tikus merasa PERLU ANDA RESPON DAN TANGGAPI... ahh respon Anda membuktikan kebalikannya.. ha ha ha.. yang benar ajeee?

    he he he he

    #

    At 3:19 AM , Blogger matadalan said...

    Ola Kawan Coki yang budiman,

    Sekali lagi, semua ini menunjukan bahwa coki alias rahung memang 'rahun' atu hancur betul kali ini. sama sekali tidak sanggup membantah semua hal dasar yang saya kemukakan sejak awal bahwa coki dkk secara mata gelap persis kuda pakai kaca mata hitam membela alkatiri. Soal KKN alkatiri..malah dicari justifikasi untuk membenarkannya, dsb sekali lagi hanya menunjukan kemunafikan coki dkk sebagai aktifis kutu loncat; soal altidi, soal kawan kamu Nuk, dsb...nggak usah deh ngomong yang besar-besar soal ideologi kalo hal-hal dasar ini tidak mampu kamu klarifikasi atau kamu bela dengan logika yang bener.

    Gimana intelektul model seperti ini yang mengklaim dirinya sebagai revolusioner? memang coki dkk pantas menjadi revolusioner onani massal...

    Gimana saya bisa percaya analisis coki dkk mengenai xanana dan horta...kalo analisis mereka selama alkatiri berkuasa salah total...hanya intelektual maputo dan batak yang bisa percaya sama analisis coki kali...

    soal caci maki coki, sekali lagi menunjukkan bahwa coki benar-benar frustasi dan merasa dirinya sangat vulneravel kali ini, sehingga perlu dilakukan pembelaan diri yang ekstra, sehingga citra coki sebagai aktifis kutu loncat yang hanya mampu beronani massal bisa agak dipulihkan...soalnya belum pernah ditantang dengan hal-hal dasar ini, sehingga sekali ditantang jadinya 'rahun' beneren...Coki berusaha agak sopan ketika memulai debat dengan saya, tapi semakin lama semakin kepojok, akhirnya hanya bisa dengan caci makian seprti ini...lagi-lagi inilah kualitas aktifis kutu loncat otak katak...yang menjadi pembela setia alkatiri...

    soal caki maki terhadap PD, Lucas da costa, xanana, horta, renetil oleh coki dalam kaitannya dengan identitas saya yang dituduhkan oleh coki, sekali lagi juga menunjukan betapa sembrononya dan emosionalnya coki...mendapat serangan ini.

    saya sama sekali bukanlah anggota renetil (badan besar, dsb) sebagaimana diidentifikasikan oleh Coki...sebaiknya coki klarifikasi dengan anggota renetil dan PD yang anda musuhi itu. Matadalan hanyalah seorang pengamat para aktifis kutu loncat macam Coki dkk...so, nggak ada urusannya sama railos, alfredo atau siapapun....kamu mencaci maki xanana dan horta sebagai taktik untuk mengalihkan perhatian dari hal-hal dasar yang saya gugat mengenai hipokritnya kamu dkk...silakan saja..sampai gila deh...gue nggak urusan sama. itu semua...

    Karena itu saya minta maaf pada PD, Renetil, lucas da costa dan juga aktifis renetil badan besar sebagaimana diidentifikasikan oleh Coki, karena debat saya dengan coki menyeret anda semua menjadi bahan caci makian coki...saya sama sekali tidak bermaksud kesana... atas nama coki (lawan debat saya dalam forum ini)...sekali lagi saya minta maaf...

    terakhir, kalo coki bener-benar yakin untuk menjatuhkan pemerintahan AMP, saya undang anda secara jantan untuk terus, sekali lagi, minta uang nya search foundation untuk terus bikin film propaganda fretilin...mungkin kamu perlu bikin film profilnya alkatiri -terutama adegan ketika kamu lagi disodomi oleh alkatiri (maaf para pembaca..saya hanya pinjam bahasa puitis dan gaya intelektualnya tuan coki ini)...

    gimana mau balikkan ke dili lagi?
    kasian dong sama antero, nuno, alex tilman, jose reis, dkk...kok coki dapat proyek lahan basah di bali, kawan-kawan setianya yang selalu rame-rame onani massal sambil nyanyi lagu Viva revolusi (dengan reff: KKN dan hipokrit)ditinggalkan begitu saja...

    coki bilang bahwa fretilin masih menang pada pemilu lalu...hanya oang tidak bisa baca politik yang berkesimpulan konyol macam ini....kok sebelumnya menang lebih dari 50%, kok jatuh seperti ini....bahwa xanana dan horta (hanya sebagai individu) mampu mengalahkan partai revolusioner yang disanjung matian oleh coki, ini baru berita dong... fretilin dan alkatiri mau contohi samora machel dan frelimo, tapi kualitasnya jauh dibawah frelimo dan machel...kasian dong...alkatiri terus menggunakan sisa-sisa sejarah 75, tapi hasilnya bagai tikus basah kuyub.

    Ini penting, karena hanya gossip dan berpegang pada teori konspirasi soal xanana dan horta, kayaknya sulit untuk menjatuhkan pemerintahnnya...kayaknya belum terlambat bagi coki dkk untuk gabung lagi sama jose reis untuk terus menipu rakyat bahwa alkatiri masih akan berkuasa 50 tahun lagi...(kasian deh...5 tahun aja nggak sampai)...

    Hayooo...jangan terlalu emosi dong, nggak baik dong terus caci maki seperti ini, apalagi bagi inteletual sekaliber mas "RAHUN" bukan "RAHUNG".


    mimpi yang indah deh soal revolusi dan aktifis kutu loncat....

    Jose Matadalan
    Pengamat Aktifis Kutu Loncat.

    #

    At 3:36 AM , Blogger rahung@gmail.com said...

    Selain pada Lucas da Costa, PD, Xanana dan Horta... Anda juga mungkin perlu meminta maaf pada bandit tuan Railos dan Alfredo.

    He he he.. ayuklah bung.. gak usah bersembunyi dibalik jubah Matadalan. Sebelum krisis kita sering duduk dibawah pohon di kantin yayasan Hak itu. Dan setelah krisis Anda membuat fitnah di Sahe ada senjata... Anda mengunjungi Alfredo di Maubessi, mengorganisir pemuda-pemuda, bakar-bakar rumah orang-orang lorosae dan militan Fretilin....

    Aneh juga Anda mengakui saya ini intelektual kaliber, dan aneh juga anda yang ngotot betul soal revolusi dan sosialisme... entah kapan saya mengkampanyekan dua hal ini gak jelas juntrungannya...

    Kasih tuh pantat sama Xanana dan Horta nggak 5 atau 50 tahun... kasih seumur hidup saja.

    ha ha ha ha ha... Jika memang Anda memang bukan orang yang aku sebutkan diatas... Anda ini hanya seonggok taik yang pantas dihargai seonggok taik!

    Ha ha ha ha ha

    4:02 AM
    Delete
    Blogger matadalan said...

    Nah, nggak salah kan kalo saya bilang tuan coki ini pembela alkatiri yang bagai kuda pake kaca mata hitam? lihat deh, caci makiannya setelah dibongkar semua kemunafikannya???

    nggak mutu deh....sana layani lagi altidi deh (buka pantat eloe, sorry saya pinjam lagi model bahasa dan gaya intelektual coki) demi sebotol bir bintang...kan sama-sama di bali...hahaha

    Matadalan

    4:03 AM
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Ha ha ha ha ha

    4:03 AM
    Delete
    Blogger rahung@gmail.com said...

    Selain pada Lucas da Costa, PD, Xanana dan Horta... Anda juga mungkin perlu meminta maaf pada bandit tuan Railos dan Alfredo.

    He he he.. ayuklah bung.. gak usah bersembunyi dibalik jubah Matadalan. Sebelum krisis kita sering duduk dibawah pohon di kantin yayasan Hak itu. Dan setelah krisis Anda membuat fitnah di Sahe ada senjata... Anda mengunjungi Alfredo di Maubessi, mengorganisir pemuda-pemuda, bakar-bakar rumah orang-orang lorosae dan militan Fretilin....

    Aneh juga Anda mengakui saya ini intelektual kaliber, dan aneh juga anda yang ngotot betul soal revolusi dan sosialisme... entah kapan saya mengkampanyekan dua hal ini gak jelas juntrungannya...

    Kasih tuh pantat sama Xanana dan Horta nggak 5 atau 50 tahun... kasih seumur hidup saja.

    ha ha ha ha ha... Jika memang Anda memang bukan orang yang aku sebutkan diatas... Anda ini hanya seonggok taik yang pantas dihargai seonggok taik!

    Ha ha ha ha ha

    ResponderEliminar
  55. Kasihan si bung coki, jadi emosi dan persis kuda berkacamata hitam sebagaimana selama ini membela alkatiri.

    nggak bisa berargumentasi lagi, hanya bisa jual pantat (sorri aku cuma pinjamn bahasamu ya...)

    ResponderEliminar
  56. Mari belajar membaca musim.. HE HE HE HE HE HE HE

    Negara Adalah Saya
    Juni 24, 2006, 3:55 am
    Diarsipkan di bawah: Catatan Dari Dili, Notes From Dili

    Rahung Nasution

    “Kemenangan kamarada Lu Olo dan saya bukan hanya membuat bumi Timor-Leste terguncang, tapi juga di tempat-tempat lain,” begitu bunyi pidato PM Mari Alkatiri pada penutupan kongres Fretilin, 19 Mei lalu. Empat hari kemudian, meletus pertempuran di Fatuahi, pinggiran timur kota Dili, antara tentara pemberontak yang dipimpin Mayor Alfreido Reinado dengan Falintil-FDTL. Pertempuran ini kemudian disusul dengan terjadinya perpecahan di tubuh PNTL (Polisi Nasional Timor Leste), memicu kerusuhan sosial dan akhirnya mengundang kehadiran kembali pasukan internasional di Timor-Leste, dipimpin pasukan Australia.

    Pada hari Jumat, 6 Juni 2006, dari basis kekuatannya di villa peninggalan kolonial Portugis yang sejuk di kawasan pegunungan sektor tengah Timor Leste, Pousada de Maubisse, Mayor Alfredo Reinado bersama anggotanya menyerahkan 18 pucuk senjata otomatis jenis M-16, empat pistol, empat senjata rakitan dan ribuan amunisi kepada pasukan Australia.

    Selama dua bulan terakhir, dari tempat yang asri dengan bunga-bunga yang semerbak di taman, Mayor Alfredo Reinado menuntut ‘keadilan’, menganjurkan penggulingan PM Mari Alkatiri, melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh politik dan juga diwawancarai jurnalis dalam dan luar negeri yang kemudian mengekspos Mayor Alfredo sebagai figur yang tak kalah populernya dengan presiden Xanana Gusmão dan menteri luar negeri Ramos Horta. Media-media Australia dan Indonesia melakukan reportase yang menguntungkan dan mendongkrak popularitas pimpinan tentara yang memberontak ini. Jurnalis David O’Shea dari SBS Australia, menyebutnya sebagai tokoh militer yang cerdas dan merupakan pemimpin masa depan yang mendapat pelatihan-pelatihan dari Australia.

    Sesaat setelah penyerahan senjata, perwira menengah yang meninggalkan markas—setelah terjadi insiden Tasi Tolu pada 28 April, menolak klaim bahwa dirinya disertir. Selama ini, “Saya tetap sebagai tentara yang patuh dan loyal pada panglima tertinggi, presiden Xanana Gusmão”, ungkap Mayor Alfredo Reinado pada jurnalis di sela-sela penyerahan senjata tersebut. Begitu juga yang diungkapkan oleh Mayor Tara dan Mayor Marcos Tilman yang menyusul meninggalkan markas untuk bergabung dengan kalangan oposisi di distrik Ermera.

    Jika Mayor Alfredo Reinado dan anggotanya yang meninggalkan markas merupakan tentara yang patuh dan loyal pada presiden Xanana Gusmão, maka media-media di Australia, Indonesia, juga di Timor-Leste mengeroyok Alkatiri dan menggambarkannya sebagai ‘Marxist Mozambique’ yang arogan, yang menyeret Timor Leste menuju failed stated, negara gagal.

    Sebagai ‘Marxist Mozambique’ yang arogan dan memerintah Timor-Leste yang ‘gagal’, Alkatiri, dalam 49 bulan pemerintahannya membuat beberapa prestasi yang tidak menyenangkan banyak kalangan. Canberra gerah karena Alkatiri keras dalam negosiasi tentang minyak dan gas di Laut Timor. Partai-partai oposisi, yang hanya memiliki 20 % suara di parlemen, jengkel dan terus-terusan merongrong pemerintahan Alkatiri sejak diawal pemerintahan ini dibentuk karena Alkatiri enggan berbagi jatah kekuasaan. Kamerad-kamerad Alkatiri sendiri di Fretilin dari kelompok mudança (perubahan)—yang kalah telak di kongres yang lalu yang dipimpin José Luis Guterres—dan pro kebijakan pasar juga marah karena Alkatiri ingin mempersempit gerak sektor swasta.

    “Biarpun Anda berteriak keras dan klaimu terdengar sampai ke Alice Spring dan memberi informasi pada media, sikap kami tetap… Biarkan kami memberi Anda sebuah pelajaran politik—bukan sebuah kemungkinan”, begitu rezim Canberra menggertak Alkatiri melalui menteri luar negerinya Alexander Downer. Namun karena keteguhan tim negosiasi Dili yang dipimpin PM Mari Alkatiri, dalam dua kali putaran negosiasi yang alot, Timor-Leste mendapatkankan haknya 50:50 atas kekayaan minyak dan gas di ladang Greatest Sunrise (awalnya Canberra mengajukan 18:82). Dili juga memenangkan 90:10 dari 80:20 yang diajukan Canberra untuk ladang Bayu Undan, Elang Kakaktua dan sekitarnya. Sebuah pelajaran politik yang menarik. Timor-Leste yang kecil dan miskin berani menghadapi Australia yang telah mengangkat dirinya sebagai Deputy Sheriff Amerika Serikat di kawasan Asia-Pasifik.

    Sejalan dengan kebijakan Australia dan Amerika, Bank Dunia mengelola dana proyek-proyek rekontruksi Timor-Leste yang bersumber dari negara-negara donor. Proyek-proyek rekonstruksi yang berlangsung pada masa transisi ini sangat menguntungkan sektor swasta. Berbagai usaha pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik, seperti rencana mendirikan perusahaan transportasi publik, perusahaan listrik dan rencana mendirikan perusaahan minyak negara, mendapat hambatan yang keras dari Bank Dunia yang menginginkan sektor tersebut diurus oleh swasta.

    Di tengah permasalahan kemiskinan, dengan tidak tunduk pada kebijakan pertumbuhan ekonomi, pemerintah Alkatiri memberi pelayanan pendidikan secara gratis kepada rakyat mulai dari tingkat dasar sampai menengah dibarengi dengan program perbaikan gizi dengan menyediakan makanan bagi siswa-siswa di sekolah. Melalui kerjasama bilateral dengan pemerintah Cuba, Alkatiri mendatangkan ratusan doketer Cuba ke pelosok-pelosok Timor-Leste yang memberikan pelayanan kesehatan gratis. Pemerintah juga mengirimkan ratusan mahasiswa Timor-Leste belajar kedokteran ke Cuba dan mendirikan fakulutas kedokteran di Universitas Nasional Timor-Leste.

    Satu persoalan baru yang membuat kalangan sektor swasta cukup marah dan tidak bisa lagi mentolerir Alktiri adalah pembentukan Petroleum Fund. Lembaga dana yang akan mengelola kekayaan pendapatan minyak dan gas ini dibentuk untuk menghindari kutukan minyak yang sering mengakibatkan kemelut petrodolar—perang dan pemiskinan yang akut. Dana yang diperoleh dikelola secara transparan dengan mengadopsi sistem Norwegia. 90 % dana akan diobligasikan di Federal Reserve Bank di Amerika Serikat untuk kepentingan jangka panjang. 10 % dana digunakan untuk proyek-proyek pemerintah dan diinvestasikan ke sektor publik. Pihak swasta menentang hal ini dan menginginkan kekayaan minyak dibagi-bagikan, dan untuk mengembangkan sektor swasta. Apakah presiden Xanana juga menentang berbagai kebijikan ini?

    Minggu-minggu terakhir ini tensi politik semakin tinggi. Secara terbuka presiden Xanana ‘menghajar’ Alkatiri lewat pidato sepanjang satu setengah jam yang disiarkan RTTL pada Kamis malam, 22 Juni 2006. Dalam pidato kenegaraan tersebut, presiden meminta pada militan Fretilin untuk memikirkan kembali kepemimpinan Fretilin yang menurut presiden dipilih melalui kongres yang tidak demokratis pada bulan yang lalu. Presiden Xanana juga mengungkapkan kekecewaannya dan hilang kepercayaan pada Alkatiri yang tidak punya kemampuan menyelesaikan krisis ini.

    Pada malam sebelumnya, kekecewaan tersebut dituangkan presiden melalui surat kepada Alkatiri yang meminta kesedian Alkatiri untuk mengundurkan diri setelah presiden menyaksikan program televisi ABC Australia, 4 Corners. Dalam siaran investigasi itu, Alkatiri dituding terlibat dengan mantan menteri dalam negeri Rogério Lobato (yang kini berada dalam tahanan rumah dan menjalani proses hearing di pengadilan Dili) dalam membentuk Tim Keamanan Rahasia Fretilin. Alkatiri menolak keras tudingan yang dilontarkan oleh Tim Keamanan Rahasia Fretilin yang dipimpin Railos tersebut. Alkatiri juga meminta kepada PBB untuk segera melakukan investigasi dan menyelidiki tudingan yang dialamatkan kepadanya.

    Kini sudah mulai nampak jelas plot coup d’etat, seperti yang diyakini Alkatiri, terhadap kekuasaannya. Presiden telah muncul di hadapan demonstran yang berteriak-teriak “Alkatiri Teroris dan Komunis” yang dipimpin oleh pihak oposisi, Mayor Tara, Mayor Marcos dan Railos yang kini memobilisir penggulingan Alkatiri dan pembubaran parlemen. Sebagai komandan tertinggi dan penanggungjawab keamanan negara dan ‘penjaga konstitusi’, presiden secara terbuka telah menyatakan kepada rakyat Timor-Leste, khususnya kepada militan Fretilin “memilih saya atau Alkatiri.”

    Jika hari ini, besok atau lusa PM Alkatiri berhasil dipaksa mundur, melalui satu mekanisme yang tidak demokratis, maka apa yang diperingatkan pemerintah Portugal sebagai konspirasi Australia dengan kalangan internal di Timor-Leste, akan menjerumuskan negara baru ini menjadi Banana Republic di kawasan Asia-Pasific dan Timor-Leste memiliki pemimpin yang kapan saja bisa menggertak, “L’etat c’est moi”—negara adalah saya. Dan yang tidak tunduk silakan menyingkir…

    ResponderEliminar
  57. Matadalan, lobang pantat, kader PD, badan besar, sarjana s1 yang dibeli di Surabaya, pendukung Alfredo yang gak punya moralitas, yang telah menyerahkan nurani dan jiwanya pada kebiadaban Horta-Xanana…

    Anda bilang Horta-Xanana memberikan sesuatu yang positif buat rakyat Timor-Leste.. Anda memang telah buta nuraninya dan Anda telah menjual jiwa Anda pada iblis dan menjadi buta karena ini. Coba bayangkan jika manusia macam Alfredo dan Railos tidak eksis di Timor-Leste, bos Anda Xanana dan Horta tidak akan berkuasa detik ini.

    Sialnya, Alfredo yang dulunya Anda elu-elukan, Anda support dengan mengumpulkan pemuda dengan setia mengunjungjinya di Maubesi, membawakan rokok dan minuman-minuman keras sekarang malah mau digorok oleh sekutunya sendiri. Bayangkan dimana nurani Anda dan Xanana dalam berpolitik, Anda akan mengorbankan jagoan Anda Alfredo? Bagaimana dengan dukungan Anda ketika mengorganisir pemuda-pemuda untuk bakar-bakar rumah dan buat kekacauan itu dan selang beberapa kemudian karena kantor Xanana mengucurkan dana ribuan dolar untuk mencuci kotoran yang dibuat sendiri, makanya Anda buru-buru mendirikan NGO dan kampanye perdamaian dengan orang-orang yang bakar-bakar rumah itu? Hanya segini harga nurani dan moralitas Anda?

    Tapi nggak apa-apa, aku maklum kok. Ijazah saja hanya di Beli! Enak murah-meriah jadi sarjana pula. Memang Anda belajar baik pada mentor Anda di Surabaya, Lucas da Costa itu. Tapi kasihan juga si Tiu Lucas ini, dengar-dengar kagak dapat jatah jadi menteri ekonomi sekarang esek-esek dengan Alfredo pula untuk membentuk batalion macan perbatasan. He he he he… inikan janjinya PD dulu pada Alfredo jika PD menang, Alfredo akan kembali ke barak dan PD akan memperjuangkan dibentuknya satu batalion baru di wilayah barat.

    Tapi Lucas lagi esek-esok bokong kalian juga di PD ya? Kok deman banget sih kalian ini saling sikat antar teman dan sekutu sendiri. Memang inilah yang Anda pelajari dalam berpolitik dari Xanana dan Lucas da Costa ya..

    Saling eseek bokong… enak ya? He he he… hati-hati bung! Fretilin bukan tandingan kalianlah… kalian akan saling makan sendiri.. emang kalau gak pake cara-cara busuk PD dan CNRT memang gak berkuasa… menang saja kagak. Artinya mayoritas rakyat timor masih dengan Fretilin. Buka dong mata Anda.. seorang Xanana dan Horta saja harus koalisi dengan partai-partai gurem untuk berkuasa dan harus pakai dan sikat orang macam Railos dan Alfredo. JAGOAN ANDA YANG ANDA KHIANATI ITU?

    He he he he.. duh… preeeeettt… pengen kentut ah.. he he he he

    Tunjukkan dong kejantanan Anda. Alfrodo sendiri mengakui dia gak mau jadi ANJING Xanana, kok Anda rela ya? Kasihan si jagoan Anda itu. Nah inilah beberapa persamaan mendasar antara Soeharto dan Xanana. Memamfaatkan orang lain dan mencipatkan situasi tertentu untuk mencapai tujuan politiknya. Bukankah jagoan Anda sendiri telah mengakuinya? Kan Alfredo sudah bilang ketika para petisioner itu mau berhenti demo, sinor Xanana melalui pengakuan jagoan Anda bilang… “e’ e, api yang sudah menyala jangan disiram air dong… kasih itu bensin.” He he he he he… masak Anda juga mau ikut-ikutan bilang Alfredo bohong.. ntar kepala Anda bisa dipotong lho sama dia.. he he he he... Ah kamu juga masak gak tau sih.. bandit kayak Railos kok diijinkan berkeliaran bawa senjata dan dikasih surat jalan dan tips pula dari pembesar di Dare itu… he he he.. dan bukankah bil-bil pusada Maubisi dari sinor Xanana juga.. whisky dan makanan yang Anda santap ketika bertemu Alfredo di Maubessi itu dari kocek Xanana kok.. he he he he..

    Sudah pada tahu kok yang begianian… ANDA BELUM TAHU YA? MAU OM COKI DONGENGIN TENGTANG XANANA DAN HORTA. Belum lagi soal pergundikan dan perkelaminan mereka. Ntar saya beberkan fakta-faktanya Anda bilang saya melakukan pembunuhan karakter.. he he he he he… tinggal tunggu saat bung. Banyak juga kisah seru dari hutan kok.. sudah pada tahulah he he he he he..

    Pernah dengar lagu-lagu pujian di Metro TV ketika Soeharto meninggal itu.. “lagu gugur bunga”.. mati satu tumbuh seribu.. salah satunya ya tumbuh di Timor-Leste, Xanana Gusmao. He he he he

    Kita-kita ini gak terlalu perlu bekerja keras untuk menjatuhkan Xanana-Horta kok, hai si bung berbadan besar dan otak berisi taek. Orang seperti Anda, Xanana dan Horta.. akan menyemplung sendiri ke tumpukan taik kalian sendiri. Tenggelam oleh kotoran sendiri. Salah satunya ya ulah si Alfredo ini.

    Ha ha ha ha… masih suka nonton tv Indoensia gak.. tau acaranya Tukul kan? Yang bilang.. ‘puass, puasss, puaasss..” belum puas kita sambung dong dengan dongeng-dongeng yang seru.

    Ha ha ha ha…

    ResponderEliminar
  58. Wassup guys? Rasanya aku bilang kemarin deh.. bahwa akan saling makan dan sodomi ini orang-orang... kalau berita BBC ini benar... he he he he

    =================================
    East Timor president shot at home
    Jose Ramos-Horta
    Ramos-Horta won the Nobel Peace Prize in 1996
    The president of East Timor. Jose Ramos-Horta, has been injured by gunfire during an attack on his home, an army spokesman says.

    A renegade soldier, Alfredo Reinado, was shot dead by the president's guards. The president was reportedly shot in the stomach.

    Last November, Reinado had threatened to use force against the government.

    He had been indicted for his alleged role in fighting between rebel troops and police in 2006.

    The attack happened around dawn on Monday, when two cars drove past the president's house and shooting began, army spokesman Major Domingos de Camara said.

    Alfredo Reinado
    Reinado has been indicted over the 2006 unrest in East Timor

    One soldier was also reported to be seriously wounded.

    It is unknown what condition President Ramos-Horta is in.

    Reinado was allegedly involved in fighting which began in April 2006 and lead to unrest in which 37 people dead and more than 150,000 were forced to flee their homes.

    Jose Ramos-Horta was prominent in the campaign against Indonesia rule, after the Portuguese withdrew from their former colony in 1975.

    In 1996, he was awarded the Nobel Peace Prize, jointly with Bishop Carlos Filipe Ximenes Belo.

    East Timor gained independence in 2002.

    ResponderEliminar
  59. BAGAIMANA BUNG JOSE MATADALAN? LIHAT DIMANA KESALAHAN ANALISAKU?

    Ha ha ha ha ha

    Kalian akan saling makan sendiri man!!!!

    ResponderEliminar
  60. Bereliku dan Jose Matagelap.. bukan aku yang adu domba Alfredo dengan Horta lho... he he he he

    ResponderEliminar
  61. Hey Coki,
    Tentu kejadian ini bisa membantu kamu dkk untuk terus melakukan onani massal.


    Seperti saya tegasakan sebelumnya bahwa saya tidak ada urusan dengan AMP atau pun yang lain.

    Sejak awal saya hanya menggugat kemunafikan aktifis palsu dan mata gelap kayak kamu dkk. Dan saya terima kasih karena kamu nggak sanggup menjawab dengan logika yang bener mengenai semua gugatan saya mengenai mengenai aktifis kutu loncat macam kamu...

    kayaknya momentum yang tepat untuk anda cepet minta duit search foundation untuk bahan propaganda fertilin deh...jangan dulu kapok ah...terus kan aktifis kutu loncat macam kamu...

    ResponderEliminar
  62. Jose Matadalan, matagelap gulita, hmm..

    Anda sibuk menggugat pandangan politik saya dan Anda sibuk memurnikan revolusi dan ajaran-ajaran sosialisme Anda.. Sementara Anda buta dan mengelak pula hubungan Anda dengan bandit Xanana-Horta, juga dengan pahlawan Anda almarhum Alfredo (Semoga amal ibadah dan arwahnya diterima disisinya dan perjuangannya yang mulia Anda teruskan). Anda sibuk menggugat saya dan Fretilin, sementara bandit yang menjadi sumber masalah Anda diamkan.

    Hmm… Jangan dong ketidakbecusan Xanana dalam mencuci kotorannya dan ketidakmampuannya menyelesaikan masalah yang dia ciptakan sendiri Anda timpakan kepundak saya. Saya bukan pemimpin Timor-Leste lho. Jangan dong taik-taiknya Xanana Anda suruh saya cuci.. ha ha ha..

    Perlu saya tegaskan lagi… ya wong kayak kami-kami ini gak perlulah membuat propanganda untuk menjatuhkan Xanana-Horta.. Saya sudah ingatkan beberapa hari yang lalu, ya sesama bandit akan saling menjatuhkankan. Akan saling menyalahkan ketika bandit yang satunya merasa gak disertakan atau merasa dikorbankan.

    Sekarang masih ada Salsinha, masih ada Lucas da Costa dan masih ada kader-kader dan militan PD yang juga menjadi penyokong setia cita-cita perjuangan Mayor Alfredo Reinado. Sudah tersedia makam pahlawan buat dia?

    Harusnya Anda bisa berkaca dari peristiwa ini.. hmmm…

    ResponderEliminar
  63. Konyolnya kamu coki, nggak tahu siapa yang kamu caci maki...kok alamatnya sama saya.. baca dong caci maki saya kepada vitor tavares minggu lalu di forum ini juga. supaya kamu bisa alamatkan caci maki kamu ini ke alamata yang benar. Sekali lagi jangan kampok dulu and malu aah, setelah kemunafikan aktifis kutu loncat macam kamu ini dibongkar... teuskan caci maki kamu sama xanana,pd, renetil sehingga kamu bisa terus onani revolusi masal yaaa.

    ResponderEliminar
  64. Kali ini kita biarkan sang mayat yang bicara.. ya wong kayak naikoli, tavares, lucas da costa, bereliku ya.. dari kualitas dan jenis yang samalah.. jika tidak bisa diajak bicara sama manusia yang hidup, kini biarkan sang mayat yang bicara.. hmm

    http://www.youtube.com/watch?v=oRywWJr2cUc

    ops sorry ternayata di forum ini juga ada video youtube pengakuan dan gertakan seru dari sang mayat.

    bereliku, ini fretilin ya yang memasangnya di forum ini? ha ha ha ha...

    ResponderEliminar
  65. Gimana coki,

    aktifis kutu loncat,musiman penjilat pantat altidi dan alkatiri...


    Masih mau kasih agumen untuk bela diri yah? atau sekedar mau teruskan caci maki sama penguasa TL saat ini... kasian nggak kedengaran ama mereka yang lagi berkuasa deh...paling hanya untuk si tikus basah alkatiri...


    baru sekali ditantang sama Matadalan, semua logika revolusioner konyolnya coki jadi "RAHUN" beneren....udah sana altidi lagi nunggu kamu dengan sebotol bir bintang untuk rame-rame onani massal lagi sambil nyanyi...I love you alkatiri...karangan ANtero dan coki.
    Jose Matadalan.

    ResponderEliminar
  66. Matadalan mata gelap gulita sepekat gelap malam,

    Anda terlalu sibuk mengurusi dapur Fretilin dan menumpah-ruahkan kebencian Anda pada Marie Alkatiri.

    Nggak perlu dong AKU ini membela diri. Xanana-Horta dan Andalah yang harus membela diri dihapapan rakyat TL. Emang aku siapa? Ha ha ha ha

    Kalian membela diri karena telah salah memelihara ANAK MACAN! Tragisnya anak macan yang baru belajar netek dan masih ingusan ini mau nyikat induknya pula. Ya disikat baliklah sama induknya… What a tragedy, man! Begitu kata orang Londo!

    Ha ha ha ha

    Anda masih belum bisa berkaca dari peristiwa ini. Atau Anda sekarang ikut-ikutan mengutuk ALFREDO dan SALSINHA!

    Anda sibuk mengais-ngais kotoran di pekarangan orang lain, sementara PIRING dan LOBANG DUBUR Anda yang belepotan dengan kotoran Anda minta orang lain yang membersihkan!

    Ha ha ha ha

    Ha ha ha ha

    Ha ha ha ha

    Masih sibuk ngurusin ideologi dan revolusi sosialisme dan mengutuki keyakinan orang lain? DIBERSIHIN DULU ITU TAIK DI PIRING DAN DUBUR YANG BELEPOTAN ITU, mas! Atau minta si Bereliku, Naikoli atau Victor Tavares yang bersihin! Minta cuci yang bersih ya... ntar kalau ada politikus amp yang mau sodomi biar wusss wusss wusss.. mulussss dan lancar...

    Ha ha ha ha ha

    ResponderEliminar

Nota: só um membro deste blogue pode publicar um comentário.