Ketika pada suatu hari saya berjalan ditepian pantai, aku melihat betapa indahnya alam ini, udara segar selalu melimuti di sekitar kita semuanya ini meyadarkan kepada kita bahwa kita harus berdamai dengan alam. Di hamparan hutan dan keindahan di dasar laut membutukan perhatian dari kita selaku orang timor leste. kadang aku berpikir oh.. terima kasih tuhan engkau telah memberikan timor leste negeri yang dihiasi hamparan hutan and kekayaaan alam yang melimpah. Namun aku juga tidak mau munafik untuk mengakui bahwa alam timor leste sekarang mulai berubah dari hari ke hari kebakaran dimana-mana, pencurian dan pembabatan kayu dmn-dmn, tanah mulai gundul dan kekeringan mulai mendekat, pembuangan sampah, kebakaran dan pembunuhan, perkelahian antar geng seakan menjadi menu sehari- hari di timor leste. menikmati alam kemerdekaan seperti negara maju lain, semua masyarakat sudah terdidik, infrastrucute yang begitu kokoh, system komjunikasi yang begitu maju, pertumbuhan ekonomi begitu cepat, seakan menjadi imipian semua ortang Timor-Leste. haaa,,,, ada 2 aja kau ini kata temanku orang batak... yang penting kerrrrrrrrrja.. hahha.. aku tertawa mendengar kata and logat batak temanku. memang terlihat lucu tapi itulah kenyataannya. Kita orang timor leste harus bekerja keras untuk mengejar ketertingalan disemua sektor kehidupan. baik guru, dosen, pastor, suster, uskup, mahasiswa, kaum politik, pedagang, dan kaum muda lainnya harus mampu mengoptimalkan segala pengetauhuan mereka demi kesejahteraan bersama. untuk mengwujudkan impian orang timor leste dialam kemerdekaan ini, kita harus membuang segala kemunafikan, kebohongan, kecurangan, iri hati dan dedam, karena itu akan menghambat orang timor leste untuk maju ke depan. Kemerdekaan ini harus dinikamati oleh seluruh masyarakat dimanapun mereka berada.
Kadang aku ketawa sendiri.. katanya timor leste negara yang berpenduduk mayoritas katolik tapi.... kok masih terjadi pembunuhan, pembakaran, rasa iri hati, sikut sana-sikut sini dimana-mana, apa sebenarnya yang salah? Apa kurang doa, kurang iman, kurang pendidikan, kurang uang atau kurang-kurang yang lain... hahhaa.. lucu benar hidup ini. kata maun sico " lalika triste demais colega, ita nia moris mak ne ona" oh..my god ..aku tertarik akan kata-kata Mr. Ichiro Suganuma Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Ichiro Suganuma: yang termuat di website:http://www.sinarharapan.co.id/ceo/index.html yang menyatakan bahwa: orang Indonesia memiliki potensi yang cukup besar tetapi kelemahannya kebanyakan orang Indonesia mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan. Hal ini berbeda dengan orang Jepang yang lebih gigih karena tidak memiliki kekayaan alam untuk menopang perekonomian. "Semangat orang Indonesia memang ada tetapi hanya sedikit orang yang mau terus berjuang ketika timbul kesulitan," kata Ichiro. (maaf ya teman-teman orang indonesia jangan marah ya..)
Kenapa aku tertarik untuk memuat berita ini, karena aku mengangap orang jepang patut kita telandani, semangat kerja dan jiwa tanpa meyerah menjadi urat nadi kehidupan dan kemajuan Jepang. Sistem pendidikan, infrastruktura, teknologi dan otomotif tidak usah diragukan lagi walau begitu mereka tidak pernah sombong akan semuanya itu. yang telihat adalah perasaan rendah hati dan menuduk kala bertemu sesorang. Haha.. colega jangan kau samakan Jepang dengan negaramu lah.... terrrrlalu jauh.. hahaha.. sekali lagi aku ketawa kala mendengar logat batak temanku...
Memang benar kawan timor leste tidak bisa disamakan dengan jepang, namun masalah lalu mereka juga tak kala pahitnya dengan Timor leste kataku membela diri. Kayak aku sejarawan saja hahaha...
Ini adalah sepenggal isi hatiku untuk negeriku tercinta.
Obrigado barak.
Joao da silva
Hela iha timor leste. E-mail: camoetj@gmail.com
Sem comentários:
Enviar um comentário
Nota: só um membro deste blogue pode publicar um comentário.