Chaos in the National Parliament as Democratic Party followers attack Fretilin MP's in the Chamber

Komentario: Tuir notisia nebe ita rona no hare husi Timortoday, sani husi CJITL, TVTL no Jornal lokal sira haktuir katak Deputadu sira husi Bankada OMP/Fretilin mak "tenta rakut" deputadu seluk husi PD maibe deputadu Florindo ninia exigensia ba Presidente Parlamentu Nasional hodi hatama deputadu PD nian ba Tribunal ne´e la tuir ona saida mak ita akompanha. Politika auto-vitimizasaun karik!

ETLJB 27/02/2010 - In the wake of a fracas in the East Timor National Parliament, President Jose Ramos Horta has called on members of the Parliament to control themselves during Parliamentary debates.

President Horta made the call following the recent quarrel between the Fretilin and Democratic Party MPs in the Parliament while it was in Plenary Session. Followers of the Democratic Party stormed the Fretilin Bancada and threatened Fretilin members.

President Horta stressed that the MPs should use proper words in the Parliamentary debate recalling that the country is still in a fragile condition and should stop physical confrontation and engage in constructive debate to better develop the country.

Fretilin MP Osorio Florindo demanded that the President of the Parliament, Fernando Lasama de Araujo, who is also the President of the Democratic Party and former student resistance leader , to take the Democratic Party followers involved in the attack in Parliament to the court. Mr. Florindo said that the attack in the Parliament against Fretilin MP is a crime and should be tried in the court.

Mr. Florindo also said that the constitution guaranteed the right of the MPs to discuss issues faced by the country and people should not wrongfully interfere with the Parliamentary debate.

Sources: Radio Timor Leste 26/02/2010 and Suara Timor Lorosa’e, February 25, 2010 language source: Tetun

5 Siswi São Pedro Jadi Selebritis dan Bugil, Orang Tua-Guru Mempersalahkan Pemberitaan Media

Oleh: Raimundo Oqui*

Media cetak dan ele ktronik termasuk jaringan internasional alias internet sudah menjadi barang yang dengan mudah bisa kita nikmati kapan saja dan dimana saja. Dapat dipastikan bahwa setiap orang sudah pernah menggunakannya, setidaknya mengetahui dan melihatnya. Memang, di zaman yang sudah serba canggih ini seperti di Timor Leste peranan media massa semakin penting. Dengan keberadaan mereka (media), kita bisa mendapatkan berbagai informasi dari berbagai belahan dunia. Selain itu, media massa juga bisa menjadi sarana hiburan saat kepenatan mulai kita rasakan. Bila dimanfaatkan dengan tepat, media massa bisa menjadi alat yang akan memperkaya pengetahuan kita. Namun sebaliknya, media massa juga bisa menjadi "pembunuh" bila tidak digunakan dengan bijaksana.Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa menjadi korbannya, saat iniAnak-anak pun sangat berpeluang menjadi korban. Perhatikan saja,berapa lama seorang anak duduk di depan televisi atau permainan setiap harinya.

Perhatikan juga berapa banyak majalah dan buku cerita yang sering kali dengan jelas menampilkan cerita-cerita yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, mistis, dan khayalan. Di sinilah sikap bijaksana dan selektif orang tua sangat berperan.Orang tua harus pandai mengatur dan mengontrol anak-anak mereka supaya mereka tidak dikuasai oleh media massa. Mengingat pengaruh buruk media massa terhadap anak jika tidak digunakan dengan tepat, Pada edisi ini, penulis mengajak pembaca khususnya para orang tua kedelapan Siswi Selebritis-bugil dan guru SMU São Pedro Comoro untuk mengoreksi lagi seberapa besar media massa memengaruhi kehidupan anak-anak kita Silahkan simak, kiranya menjadi berkat. Apakah Pemberitaan media yang tidak menghormati martabat manusia atau tidak mengedukasi? Atau bagaimana!

Menurut keterangan baik dari para pendidik SMU São Pedro dan keluarga kedelapan wanita entertainment dan bugil itu bahwa anak mereka tidak bersalah, namun media yang salah memberitakan. Dengan Pemberitaan media mereka menyatakan tidak menghormati martabat manusia. Namun penulis hendak bertanya kepada keluarga dan pendidik kedelapan selebritis itu bahwa apakah foto-foto yang sudah tersebar di dunia internet itu tidak menghormati martabat manusia dan melnggar etika jurnalistik? Penulis menunggu jawaban dari para pemdidik dan orang tua. Masih maklum Koran STL memberitakan kasus ini, hanyan 13 Distrik yang mengetahui tentang kasus ini. Tetapi, bagaimana foto-foto yang beredar di internet yang seluruh bangsa didunia telah mengaksesnya. Sebenarnya para guru dan orang tua dari kedelapan bunda selebritis dan bugil itu harus mengidentifikasi/ menginvestigasi siapakah yang mengbarluaskan foto-foto itu ke internet? Siapakah orangnya? Bukankah kedelapan selebritis dan Siswi bugil itu yang dengan sendirinya yang mengebarkannya? Atau siapa sebetulnya. Harap dicari. Yang biasanya bugil diinternet dan Selebritis hanyalah para artis dan pemain sinetron.

Namun sesuai dengan realitas yang ada menunjukkan bahwa ternyata Siswi didikan SMU São Pedro dimana para pendidik mayoritas para Imam, Suster dan Frater, tetapi hasilnya diragukan banyak orang akibat sekolah itu hanya Menampung dan medidik para Selebritis kemudian menyebarluaskan image bugil mereka ke dunia internet dengan tujuan dikenal dunia internasional. Yang menjadi pertanyaan ialah jenis-jenis mata pelajaran apa yang diajarkan oleh para Imam, Suster dan Frater di sekolah itu sehingga anak didikannya bukan menjadi Siswi yang membangun nama baik sekolah ternama itu bahkan dicemari. Apakah mata pelajaran yang mereka (kedelapan siswi) terima itu untuk menjadi selebriti yang baik kemudain bugil di internet? Menurut hemat penulis para sekolah Katolik bukan mendidik manusia seperti demikian, tetapi mendidik untuk memanusiakan manusia. Atinya, mendidik manusia menjadi manusia bukan menjadi binatang yang tidak bisa membedakan baik dan buruk, bau bangka dan harum. Dengan terjadinya tingkah laku kedelapan Siswi itu sudah mengindikasikan bahwa ternyata SMU São Pedro bukan sekolah yang mendidik manusia menjadi manusia namun menjadi binatang. Dengan hal ini sekolah itu mengambil keputusan mengeluarkan Siswi-siswi yang bugil di internet dengan tujuna untuk tetap menjaga nama baik sekolah, namun tidak tetap berhasil sebab semua bangsa didunia ini telah mendapat Siswi-siswi itu dengan seragam lengkap SMU São Pedro memamerkan buah dada mereka ke public agar dapat dinilai bahwa Who is the best and sexy? I think all of them are exciting.

Yang mendorong kedelapan siswsi melakukan tindakan itu ialah, kenalan remaja akibat kurangnya pendidikan moral baik dari pihak orang tuanya sendiri maupun sekolah yang bersangkutan. Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Kesukaran bukan hanya secara individu yang bersangkutan, tetapi bagi orang tuanya, masyarakat, bahkan sering kali memusingkan para aparat penegak hukum dan peraturan (dalam hal ini Polisi). Ini disebabkan oleh masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Masa transisi ini seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada kepada situasi yang membingungkan, di satu pihak ia masih kanak-kanak, tetapi di lain pihak ia sudah harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi-situasi yang menimbulkan konflik seperti, seringkali menyebabkan tingkah laku-tingkah laku yang aneh, canggung, dan kalau tidak dikontrol bisa menjadi kenakalan. Dalam usahanya untuk mencari identitas dirinya sendiri, seorang remaja sering membantah orang tuanya karena ia mulai punya pendapat-pendapat sendiri, cita-cita serta nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Menurut pendapatnya orang tua tidak dapat lagi dijadikan pegangan, sebaliknya, untuk berdiri sendiri ia belum cukup kuat, karena itu mudah terjerumus kedalam kumpulan remaja dimana anggota-anggotanya adalah teman-teman sebaya yang memiliki persoalan yang identik atau sama, dan dalam perkumpulan-perkumpulan itu mereka saling memberi dan mendapat dukungan mental. Kalau kelompok itu berbuat sesuatu, misalnya kenakalan atau perkelahian, maka selalu dilakukan secara berkelompok. Anggota-anggota kelompok macam itu jarang yang berani berbuat sesuatu secara perorangan.

Perbedaan pendapat dan perbedaan nilai-nilai antar remaja dan orang tua menyebabkan remaja tidak selalu menurut pada orang tua. Oleh karena itu masa remaja sering dikenal juga sebagai masa negativistis yang ketiga. Persoalan lain yang mengganggu para remaja adalah perkembangan sexualnya. Mulanya masa remaja biasanya ditandai oleh kematangan sexual, dalam arti organ-organ sexualnya sudah dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengembangkan keturunan. Pada remaja putri, tandanya adalah menstruasi yang pertama, sedangkan remaja pria, air maninya sudah cukup matang. Perubahan-perubahan sekunder juga mulai muncul. Badan bertambah tinggi dengan cepat. Pada anak laki-laki suaranya mulai membesar, timbul jakun, otot-otot mulai tumbuh. Pada anak wanita dada dan pinggul membesar. Pada kedua jenis kelamin mulai tumbuh rambut pubis. Perkembangan semacam ini cepat menuntut penyesuaian tingkah laku yang cepat pula. Tetapi, umumnya penyesuaian tingkah laku tidak dapat mengimbangi kecepatan pertumbuhan. Karena itu sering kali kita jumpai remaja tingkah lakunya serba canggung, badannya sudah gede, tetapi tingkah lakunya masih seperti anak kecil.

Dengan matangnya fungsi-fungsi sexual, maka timbul pula dorongan-dorongan dan keinginan-keinginan untuk pemuasan sexualnya. Kebudayaan kita tidak menginginkan hubungan sexual diluar nikah atau perkawinan Gereja Katholik. Pada hal perkawinan biasanya menuntut persyaratan yang berat dan baru dapat dilakukan beberapa tahun setelah masa remaja. Karena itu para remaja terpaksa mencari pemuasannya kepada khayalan, membaca buku atau menonton film cabul dan sebagainya, yang sering menyulitkan orang tua dan para pendidik di sekolah baik tingkat dasar maupun menengah. Persoalan ini kurang nampak pada masyarakat pedesaan dimana perkawinan terjadi pada waktu individu-individu masih sangat muda, atau pada masyarakat yang sudah sangat maju dimana dibenarkan hubungan sexual sebelum perkawinan.

Menghadapi remaja, orang tua secara bijaksana harus sedikit demi sedikit melepaskan kontrolnya, agar anak tersebut benar-benar dapat berdiri sendiri kalau dewasa. Orang tua yang mau mempertahankan otoritasnya meskipun anak sudah dewasa, akan menghadapi kenyataan bahwa anak tersebut selamanya akan tetap tergantung pada orang tuanya, tidak pernah menjadi dewasa sepenuhnya dalam kepribadiannya.

Dengan kehadiran dunia teknologi yang begitu amat pesat dapat merubah budaya original yang ada dibangsa ini. Dulu yang bisa mengakses internet boleh dikatan hanya orang-orang tertenu saja. Timor Leste yang memperoleh kemerdekaan pada tuntutan zaman teknologi modern menyebabkan menuntu banyak orang harus cari tahu bagaimana cara menggunakan atu menoperasikan barang-barang teknologi yang ada. Dengan sudah mengetahui bagaimana cara menggunakan, para mahasiswa hampir 24Hrs bergulat dengan internet dengan alas an cari tugas yang diberikan dari sekolah atau Pak Dosen. Ada yang saling menukar informasi dan akhirnya menuju ke perkenalan satu sama lain.

Orang tua sering merasa terganggu ketika mengetahui anak mereka membuang waktu yang berharga dan uang yang dengan susah payah dicari demi hal-hal yang bertentangan dengan prinsip Alkitab. Misalnya, kita resah jika melihat bahwa anak-anak muda menghabiskan waktu berjam-jam untuk keluar tengah malam dan berbincang-bincang tentang hal-hal yang tidak senonoh,(Ul 6:4-9)

Sebagai orang tua apakah Anda menyediakan waktu dengan anak Anda, mengasihi dengan tanpa syarat, dan mencoba memahami mereka? Jika tidak, mungkin Anda akan membuat mereka lari kepada tangan terbuka dari orang-orang yang mungkin menjawab kebutuhan mereka, tetapi tidak peduli terhadap mereka. "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang Ku-perintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu." (Ulangan 6:4-9). "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)

Oleh sebab itu, di dalam Kitab Ulangan 6:6-9, kita diperintahkan untuk menanamkan nilai-nilai kebenaran kepada anak-anak secara berulang-ulang; apabila kita duduk di rumah, apabila kita sedang dalam perjalanan, apabila kita berbaring, dan apabila kita bangun. Bahkan, pengajaran yang berulang-ulang itu juga memakai metode visualisasi dengan mengikatkan sebuah kotak kecil berisi firman Tuhan sebagai tanda pada tangan dan hal itu harus menjadi lambang di dahi, serta harus dituliskan pada tiang pintu rumah dan pada pintu gerbang.

*Penulis adalah wartawan STL, oki98@ymail.com

SE LOS MAK HETAN BENEFISIU HUSI KAZU NINJA 2010?

"Ex.mos. Senhores Editores FH sira

Hau nia respeitu,

Hakarak husu ba editores sira se bele karik publika lai hau nia artikel ne iha FH nian pajina.
Ba imi nia laran luak hau hatoo obrigado. Artikel ne mos hatun iha STL iha loron 24 Fevereiro 2010".

Husi Romeo Ribeiro*

Dada tutan kazu Operasaun Ninjas nebee hamosu polemika iha Uma Fukun Parlamento Nasional, tanba partido maior opozisaun kontesta ba Presidente ba Orgaun representante ida nee, ho razaun tanba sa vizita nee la inklui mos deputadus sira husi partido Fretilin.

Molok atu buka hipótese hodi hatan ba kestaun nee, tuir mai, atan ha’u hato’o fundamento balun nebee karik mos sai hanesan obstakulu nebee difikulta Presidente Parlamento Nasional, tuir nian poder no kompetensia, atu hili ema sira husi partido Fretilin hodi akompanha iha nian komitiva ba baze.

Ba dala uluk, tuir atan ha’u nian analiza mosu obstakulu ba Presidente PN La Sama hodi la konvida Deputadus sira husi partido Fretilin tanba:

.

1) Fretilin nunka valoriza servisu di’ak nebee bloku AMP halo no konsegue hetan rezultadu nebee di’ak.

2) Fretilin sempre vota kontra buat hotu nebee AMP aprezenta iha PN.

3) Fretilin sempre kritika deit no la fo konsiderasaun no la rekonhese servisu di’ak nebee AMP konsegue.

4) Atu hili se se mak akompanha Presidente Parlamento Nasional halo vizita ba Sukus hirak nebee nian populasoins susar no terus tanba ninjas nian hahalok nee kompetensia eskluziva Presidente PN nian.

Ho pozisoins partido Fretilin nian nee, la iha duvida katak se deit kaer orgaun soberanu ida nee nunka hakarak konvida ema sira nebee la iha vontade servisu hamutuk, ho razaun katak konvida tiha ema ruma husi opozisaun to’o fila hikas husi vizita Fretilin sei kritika nafatin.

Ne’eduni iha situasaun ida nunee saida mak sai hanesan ponderasaun ka hatetu ba Presidente Parlamento Nacional nian mak kestaun konfiansa no koperasaun. Tanba durante nee opozisaun Fretilin, nunka buka atu koopera ho AMP, kontra buat hotu nebee mai husi AMP.

Se nunee, se mak atu fo konfiansa ba se? Difisil tebes ba ema se deit atu bolu ema ruma no la’o hamutuk ho nian enkuantu ema nee rasik iha prinsipiu nebee antagoniku ho ita. Kestaun konfiansa no la iha kooperasaun sai hanesan obstakulu ka faktor ponderasaun tanba sa Presidente La Sama la konvida deputado ruma husi opozisaun.

Tanba, ba povo nian intereses no ba interesses komuns presiza iha kooperasaun entre partidus politikus hotu, opozisaun tenke serivu hamutuk ho governo. Se opozisaun nunka hakarak kooperasaun, liu-liu la fo konsiderasaun ba governo ka ema nebee kaer ukun, entaun la bele kesar bainhira governo ka ema nebee kaer ukun la sura ho opozisaun atu hola desizaun ruma, tanba la iha duni razaun atu kesar!

Kazu operasaun ninjas nebee mosu tanba partido opozisaun Fretilin kritika Presidente Parlamento Nacional Sr. Fernando La Sama de Araújo la envolve deputadus husi Fretilin iha nian deslokasaun ba baze, halo kazu ninja nee sai polemika boot entre partido Fretilin ho Partido Democrático-PD.

Polemika nian hun husi sidadaun João Pereira nebee envolve iha aktividades ninjas. Tuir informasaun nebee Sr. Vital dos Santos, deputado husi Bankada PD iha Uma Fukun rekolha katak João Pereira nee desde uluk kedan militante Fretilin to’o ohin loron.

Maibee, iha tinan kotuk, konforme informasaun nebee mos atan ha’u hetan husi diresaun Partido Democrático Distrito Bobonaro nian fo konfirmasaun katak João Pereira halo aproximasaun ba PD Distrito Bobonaro atu sai militante. Maibe akontese katak depois de João Pereira halo aproximasaun ba PD, liu tiha loron 3 (tolu) João Pereira ba halo fali sorumutu ho Fretilin iha Maliana.

Konforme ema sira iha diresaun PD Distrito Bobonaro konfirma mos katak desde ke sira hatene katak João Pereira tuir fali reuniaun ho diresaun Fretilin nian iha Maliana, PD taka kedan odamatan ba João Pereira tanba deskonfia ema Fretilin buka halo infiltrasaun hodi estraga Partido Democrático iha Distrito Bobonaro.

Relasiona ho kazu João Pereira nee, ema balun manipula populasaun sivil iha Suku Lour ho Sibuni, liu-liu inan-aman ho família sira husi vitimas na’in 2 (rua) nebee ninjas sira oho, hodi hakerek no hato’o surat ba estadu no mos orgaun soberanus hotu ho akuzasaun katak Partido Democrático mak hamosu ninja no PD Distrito Bobonaro rasik mak iha ninja nian kotuk hodi oho sira nian oan sira.

Iha surat nebee família vitimas husi Suku Sibuni ho Suku Lour hato’o, refere hotu dirijentis ho estrutura PD Distrito Bobonaro nian tomak, ho akuzasaun katak PD Distrito Bobonaro ho nian estrutura mak forma ninjas hodi halo aktividades kriminais iha Distrito Bobonaro ho Covalima.

Espetakulu, nee kala CPD-RDTL nian servisu halo kontra atake ba Partido Democrático tanba PD nian Presidente nebee mos hanesan Presidente Parlamento Nacional kondena makaas CPD-RDTL tanba iha evidensias makaas hatudu katak movimentu nee iha ligasaun direktu ho grupu Bua Malus hanesan autor prinsipal ba aktividades kriminais ninjas nian.

Iha loron 16 fulan Fevereiro 2010, deputado Vital dos Santos husi Bankada PD desmente karta nebee família vitimas sira fo sai katak PD Distrito Bobonaro ho nian diresaun mak forma ninjas. Deputado husi Tapo-Memo nee hato’o iha Plenária Parlamento Nacional katak João Pereira nee desde uluk kedan militante partido Fretilin to’o ohin loron.

Hatan ba deputado Vital nian esklaresimentu nee, deputados sira husi partido Fretilin hatan ho violensias no ofensas verbais nebee liu limite ba deputado Vital dos Santos no mos mosu tentativas de agresaun fizika husi Sr. Osório Florindo – Deputado husi Bankada Fretilin iha Plenária laran ba deputado Bankada PD Vital dos Santos.

Polemika la para iha Plenária laran, tanba iha koredor PN mosu mal entendimentu nebee deputados Fretilin sira konsidera katak PD mobiliza nian masa hodi ameasa ba deputados husi partido Fretilin Osório Florindo ho David Ximenes alias Mandati, tanba deit militantes sira balun husi Juventude Democrática Partido PD nian mosu iha PN atu asiste Sesaun Plenária iha loron nee.

Deputados sira moe la iha, sira hatudu sira nian atitude hanesan loloos mak preman sira. Sai iha televizaun hatudu hahalok hanesan ema sira preman, hato’o ameasa ba jovem ida, ha’u atan la hatene jovem nee mak polisia kaer nee ka la’os maibe haree husi movimento deputado na’in rua Osório Florindo ho David Ximenes nebee STLTV fo sai iha dia 16 Fevereiro kalan nee, hanesan loloos mak ema bandidu sira halo bronkas iha estradas ka dalan-dalan.

Tanba, haree ba sira nian atitude iha PN nian koredor nee, hanesan fali preman sira mak halo aksaun. Ha’u atan haree iha televizaun fou-foun la fiar katak sira na’in rua nee deputados tanba, sira na’in rua ema kaer lisuk mos labele, halai duni tuir, karik duni tuir jovem ida nebee polisia kaer tiha ona.

Haree didiak nian jeitu, David Ximenes hanesan lulun kalsa ain ka hasai sapatu tanba ema kaer lisuk maibe nia hakru’uk dala rua ka tolu mas parese hasai sapatu atu duni tuir ema ruma ka lori sapatu atu tuda tuir ema ruma, tuir ha’u nian haree iha STLTV.

Iha Plenária PN laran mos nunee haree jeitu iha imajem TVTL deputado Elisário husi Bankada Fretilin mos hakat hakbesik-an ba deputado Vital dos Santos nebee tur la bok-an iha nian tur fatin, hodi hatudu liman ba Vital depois nia dada nian liman baku nian hirus matan dala rua. La hatene nia hateten saida, maibe parese los duni maluk balun hateten tutan mai ha’u katak deputados sira iha Bankada Fretilin hato’o ofensas verbais ba deputado Vital dos Santos ho lia-fuan otonomi ho integrasionista. Karik jestu nebee deputado Elisario hatudu baku hirus matan kala hateten sira mak luta ba ukun-an ida nee etc.

Atitude hirak nebee deputados Fretilin sira hatudu iha Plenária Parlamento Nacional nian laran hatudu momos katak sira la iha duni maturidade politika, la iha kapasidades atu debate de ideias, la iha kapasidades atu defende ho rasional pozisaun politika, la hatene debate iha Uma Fukun. Sira hatudu sira nian atitude premanismu ba publiku iha Plenária laran.

Devia sira moe, tanba Plenária Parlamento Nacional la’os palku boxe ka ring tinju atu deputados sira hatudu forsa ba malu. Se hakarak treinu tinju atu sai preman ka tukang pukul diak liu tau naran iha sasana ruma no resigna-an husi deputados, tanba povo eleitores aileba sira la fo votus ba imi atu sai fali preman iha Parlamento Nacional maibe atu imi koalia ho ibun, halerik nebee povo aileba sira hato’o kalan loron.

Deputado Elisario baku hirus matan nee la seluk la leet, pasti nia hatete nian – an ba deputados sira iha Bankada PD katak Elisario mak funu no Elisario mak manan funu. Koitadu tebes, baku hirus matan iha oras ida nee se mak atu fiar lerek ka ta’uk ba nia.

Nebee Fretilin mak manan funu?

La’os ferik ho katuas idosos sira nebee kaer ai-tonka hodi hakat ho nakdedar ba iha urnas, lori fregu tu iha kor ida hanesan tabaku tahan mak manan funu iha 30 de Agosto 1999 ??? La’os ema Timor oan sira barak la iha partidos, feto ho mane iha mundu tomak mak fo nian votus ba Independensia iha loron 30 fulan Agosto 1999???

Ohin loron ema Fretilin parasitas sira orgulhu los ho sira nian–an tanba partido historiku ida nee hahu funu. To’o ohin loron mos ema sira nebee hamahan-an iha partido historiku nee nian mahan seidauk siente ka orgulho sei halo sira tuku hirus matan ba ema seluk. Sira seidauk sente katak Fretilin partido ida hanesan manu-futu nebee ain klor kotu, maibe ba sira Fretilin mak forsa politika boot iha Timor laran.

Sira la hatene, no deputado Elisario, Florindo Osório ho David Ximenes seidauk hatene katak tanba atitude Fretilin baku demais hirus matan demais ba ema seluk mak, iha 2001 manan maioria absoluta iha eleisoins ba Asembleia Konstituinte (AC) no hegemonia Fretilin iha PN iha entre 2002 to’o 2007 deputados iha bankada Fretilin 55.

Maibe, haree deit husi deputados 55 iha 2001 tun ba na’in 21 iha 2007, maske ema Fretilin parasitas sira la rekonhese kekalahan telak ida nee. Sira sei kanta nafatin vitoria no baku hirus matan ba ema sira husi partidos hirak seluk katak sira nian orgulhu ema ida la hatun.

Tuir loloos sira ajuda partido historiku nee sai forte liu tan, hatene interpreta sinais hirak nebee povo aileba sira hatudu ba sira, hatene halo ezame de konsiensia, hatene rekonhese nian sala hodi korije buat ruma nebe la loos, atu nunee fertiliza hikas kbiit partido Fretilin nudar partido historiku no partido nebee iha nian karakter renovador, demokratiku no modernizadu.

Maibe, buat ida mak povo eleitores aileba sira presiza tebes atu haketak katak uluk movimentu Fretilin mosu no hahu funu hasoru invasores sira. Uluk movimentu Fretilin iha nian prinsipiu atu luta ba Independensia Total no Kompleta. Felizmente Independensia to’o ona mai ita memsu tarde maibe Ukun Rasik-an to’o mai ita Timor oan tomak iha loron 30 fulan Agosto tinan 1999, nebee mundu rekonhese formalmente iha loron 20 fulan Maio tinan 2002. Ita hotu Louva, (...sim senhor!!!), movimentu Fretilin nian objektivu prinsipal atinji tiha ona.

Saida mak mosu depois de 20 de Maio de 2002 to’o mai ohin loron, mak partidus politikus. Movimentu Fretilin mosu iha tinan 1974/1975 to’o 2001 oin seluk ho partido Fretilin nebee ema parasitas sira tabele desde 2001 to’o mai 2010 nee buat seluk ida.

Uluk Fretilin hanesan movimentu, agora Fretilin hanesan partido, buat rua nebee kompletamente la hanesan. Uluk saudoso Nocolau Lobato kaer partido la hanoin kargu, la luta ba pozisaun. Desde 2001 to’o ba aban-bairua Sr. Mari Alkatiri ho Lu Olo kaer partido Fretilin hodi buka kargu, buka poder, luta ba sira nian ganansia, poder, uza no goza valores historikus ba sira nian ambisaun pessoal.

Ita hotu akompanha Sr. Mari Alkatiri ho Sr. Francisco Lu OLo nian laolao halo politika lori partido Fretilin nian naran. Ita mos asisti partido Fretilin nian Bankada iha Parlamento Nacional nian no ita hatene kuadrus partido Fretilin nian statement, atu iha Uma Fukun ka iha nebee deit, sira nunka koalia sira nian planu estratejiku ba dezenvolvimentu nasional.

Partido Fretilin sempre no sempre buka hamate governo AMP nian inisiativa diak ba povo no rain ida nee. Partido Fretilin nian ema sempre buka atu trava prosesu dezenvolvimentu iha rai ida nee. Iha Parlamento Nacional partido Fretilin sempre vota kontra hotu programas diak nebee Governo AMP aprezenta iha Uma Fukun.

Nee hatudu ba ita katak partido Fretilin nunka hanoin diak ba rain no povo ida nee. Uluk povo aileba sira fo onra ba partido Fretilin atu ukun tuir prinsipius no linhas jerais nebee saudoso Nicolau Lobato fo hela ba nasaun ida nee liu husi movimentu Fretilin. Infelizmente, funu remata, movimentu Fretilin monu ba ema parasitas grupu ki’ik oan ida nian liman, hodi parasitas sira moris tabele metin ba Hali-hun boot nebee Nocolau Lobato kuda hela atu Timor oan rihun ba rihun bele hamahan-an iha nian okos. Maibe ohin loron Hali – hun sai mukit, namlaik tanba parasitas mak tabele metin iha Hali nian lolon hodi esplora ka xupa sai hotu valores vitais nudar ai-han ba moris Ai-hun istoriku Timor-Leste nian nee.

Kona ba futuru Hali-hun, atu moris buras ka mate maran no sai dodok to’o lahuk, depende tomak ba parasitas nee aguenta tabele to’o bainhira. Maibe se parasitas mak tabele nafatin sem iha esforsu atu revitaliza Hali-hun boot nee entaun kala iha longo prazu maran neneik to’o monu.

Nudar partido politiku, partido Fretilin iha nian futuru, maibe depende mos ba ema sira nebee kaer kuda Talin nee. Se karik kaer kuda Talin na’in mak ulun moruk demais, la iha sensibilidade ba sinais nebee povo aileba sira hatudu ba sira, mak partido Fretilin nian destinu sei la ses dok husi dalan nebee Álvaro Cunhal lori Partido Comunista Português hakat tuir desde 25 de Abril 1974 to’o ohin loron sai, apenas fiel ba nian an rasik hodi moris permanentemente nudar okupantes fileiras oposição em perpetua.

Boa leitura!

*Sidadaun Timor-Leste

TRAJEDIA FAMILIA CARVALHO: 1959-1999

Hosi: Carlos da Silva L.F.R. Saky

TRAJEDIA FAMILIA CARVALHO: 1959-1999

Hosi: Carlos da Silva L.F.R. Saky

Madre Celeste de Carvalho, oho iha 1999

Leão de Carvalho, oho iha 1975

Gregorio de Carvalho, oho iha 1979

Hakerek ida ne’e didika espesial ba tia Beatriz Pinto de Carvalho, tio Carlos de Carvalho nia kaben, ne’ebé, durante tinan 51 nia laran, hasoru trajedia boot iha nia moris no fila ona ba mundu seluk iha semana liu ba.

Tia Beatriz, inan ida nonok maka barak, iha pasiensia aas no iha forsa interior maka’as hodi hasoru trajedia sira ne’ebé afekta direkta nia moris. Lakon nia kaben ho oan na’in tolu iha funu laran.

Família Carvalho nu’udar família edukador no relizioza. Tio Carlos de Carvalho, mestre no katekista. Oan sira hakarak sai mestre, sai amlulik no madre. Balu konsege no balu la konsege nia aspirasaun.

Iha fulan Setembru tinan 2009, Kongregasaun Kanosiana, organiza komemorasaun ba dalasanuluk kona-ba masakre ne’ebé Team Alfa halo hasoru Madre Celeste de Carvalho, Madre Erminia Cazzaninga, Fr. Jacinto, Fr. Fernando, seminarista Valério,  Enfermeira Dora, akolitu Rudy no jornalista Agus. Team Alfa oho sadikamente Madre sira, iha loron 25 fulan Setembru, hafoin ONU fó sai rezultadu kona-ba referendum iha tinan  1999, iha ne’ebé, Timoroan sira hili ukun rasik-an.

Komemora loron masakre ba dalasanuluk ne’e, Kongresaun Kanosiana mós ba hasoru tia Beatriz, Madre Celeste nia inan. Ba Jornal “Naroman Foun”, Provinsia Kanosiana S. José nian,  ne’ebé didika edisaun tomak ida ba akontesimentu ne’e, tia Beatriz ko’alia kona ba nia oan Madre: “Hau hanoin no loron kalan hau halo orasaun nafatin ba Madre. Hau reza nafatin, hau la hatene, bainhira mak hau ba hasoru nia” (25/09/2009).

Liu tiha fulan neen (6) hosi entrevista ne’e, iha tuku tolu (3) dadeer, loron 18 fulan Fevereiru tinan 2010, tia Beatriz hosik hela mundu hodi ba hasoru nia kaben, tio Carlos de Carvalho ho nia oan sira, Leão de Carvalho, Gregório “Lobo-Dara” Basílio de Carvalho, Celeste de Carvalho ho Manuel de Carvalho. Ida ikus ne’e mate sei ki’ik.

Tia Beatriz hosik ho dame mundu ne’ebé nakonun ho susar, terus, krimi no krueldade, mundu ne’ebé hasai ho forsa nia família na’in haat (4) nia moris.  Tia Beatriz fila hikas ba mundu seluk ho tinan walunulu (80). Nia moris barak liu nakonun trauma no trajedia, basaa, nia kaben ho nia oan tolu, ema oho tanba politika. Iha tinan 51 nia laran, hahu hosi tinan 1959, tinan ne’ebé ema oho nia kaben to’o iha 2010, tinan ne’ebé nia rasik husik hela mundu ne’e, tia Beatriz ho pasiensia hasoru trajedia ne’ebé la para monu ba nia família. Istoria dramatiku ne’e hahú uluk hosi tio Carlos de Carvalho, naran ne’ebé ha’u lori hikas tuir ha’u nia inan, hafoin ema oho tio ne’e iha tinan 1959.

Tio Carlos de Carvalho husi Nunu-Malau/Uatu-Lari, hanorin eskola iha Uatu-Karbau wainhira nakfera Revolta 1959. Nia hetan akuzasaun envolve iha revolta ne’e, revolta ne’ebé istoriador Timoroan, Abílio de Araújo klasifika iha ninia livru, “Timor-Leste: Os Loricos Voltaram a Cantar” (1977), nu’udar movimentu nasionalista ida. Nune’e mós iha D. Carlos Felipe Ximenes Belo nia artigu ida ho titulu “A REVOLTA DE 1959 EM VIQUEQUE, WATOLARI E WATOCARBAU”, ne’ebé dedika espesial ba Revolta ne’e no publik iha Fórum Haksesuk (06/07/2009), katak: “(...) sira [ne’ebé envolve iha Revolta 1959] mós fo ona kontribuisaun ba ukun-an Rai Timor Lorosa’e nian... Ba sira, ha’u nia respeitu ho orasaun”.

Portuges ho Timoroan sira pro-Portugal kaer tio Carlos de Carvalho iha Uatu-Lari. Sira halo tratamentu ida aat tebes ba nia. Halo tortura fiziku ho umillasaun maka’as hasoru nia. Baku besik mate. Tuir informasaun balu dehan autordade sira iha tempu ne’eba, haruka ema taa iha tio Carlos de Carvalho nia kakorok hafoin dudu monu ba rai-kuak. Versaun D. Martinho da Costa Lopes, ne’ebé ikus mai sai primeiru Bispu Timoroan nian oin-seluk. Tuir D. Martinho nia relatoriu ne’ebé haruka ba Portugal iha fulan Outubru tinan 1959, nia deskreve oinsa ema halo tratamentu durante kaer no oho tio Carlos de Carvalho (haree iha relatoriu badak D. Martinho nian iha dalan portuges, ne’ebé mós hatun iha jornal ne’e).

 
Tio Carlos de Carvalho, depoisde hetan tratamentu aat tebes, no besik mate, lori hosi Uatu-Lari ba Baukau hodi halo tratamentu iha Klinika ida iha ne’eba, tanba iha Vikeke, iha tempu ne’eba laiha Ospital nem Klinika. Seidauk di’ak loos, isin sei fraku tebes tanba tortura sira ne’ebé nia simu, sira lori fila ba Bagia hodi submete ba interrogatoriu ida ne’ebé halo husi Enkarregadu Postu Bagia ho Uatu-Karbau nian, Amadeu Coelho ho Joaquim Pereira da Silva, ema portuges.

Hafoin interrogatoriu, Enkarregadu Postu rua ne’e nian, disidi lori nia ba Uatu-Karbau, fatin ne’ebé nia serbisu ba nu’udar mestre. Sira lohi nia, dehan fila ba Uatu-Karbau hodi kontinua nia serbisu hanorin eskola. Sipaiu No. 8 Bagia nian maka lori tio Carlos de Carvalho husi Bagia ba Uatu-Karbau, tuir ordem Enkarregadu husi Postu rua ne’e nian. Liu tiha minutu balu, seidauk dook husi Postu Bagia, Sipaiu fila ho laran la hakmatek hodi fo hatene Sr. Amadeu Coelho katak nia tiru mate ona tia Carlos de Carvalho tanba nia koko halai. Esplikasaun Sipaiu No. 8 nian ne’ebé Enkarregadu ne’e mós fiar tuir D. Martinho, parese esplikasaun ida sira prepara antes ona hodi justifika tio Carlos de Carvalho nia mate, basaa mosu situasaun balu ne’ebé la normal da’et ho tio Carlos de Carvalho nia mate.  D. Martinho da Costa Lopes rasik, iha ninia relatoriu ba Portugal, nia kestiona buat hirak ne’e. D. Martinho da Costa Lopes husu nune’e iha nia relatoriu: Oinsa maka dadur ida koko halai, se dadur ne’e forsa la iha, hetan tratamentu aat tebes, la’o la diak, sa-tan halai? Karik hakarak halai mós, fasil tebes ba Sipaiu kaer nia, tanba dadur ida hetan tratamentu aat ona, la’o hotu susar, oin-sa maka bele justifika nia halai hodi tiru mate? Dehan lori ba Uatu-Karbau, maibe nusa maka la lori tuir luron husi Bagia ba Uatu-Karbau nian, maibe lori tuir fali luron husi Bagia ba Baukau nian, estrada rua ne’ebé fila kotuk ba malu? Parese iha planu ho desizaun husi Enkarregadu Postu rua ne’e nian hodi oho duni tio Carlos de Carvalho ne’ebé ezekuta husi Sipaiu No. 8 Bagia nian.

Iha tinan barak nia laran, família Carvalho tenki tahan todan oioin. Maski hasoru terus ho susar oioin, tia Beatriz ne’ebé faluk ona tenki halo serbisu dupla, sai hanesan inan ho aman hotu dala ida ba nia oan sira. Tia Beatriz hamutuk ho nia kuiñadu, tio Napoleão de Carvalho, tio Carlos de Carvalho nia alin, maski sira rua la hatene sani ho hakerek, serbisu de’it iha to’os ho natar hanesan ema Uatu-Lari baibain no ho limitasaun kapasidade ne’ebé iha, sira rua eduka oan kiak na’in-lima ne’ebé tio Carlos de Carvalho husik hela. Hatama nia oan sira Leão de Carvalho, Gregório Basílio de Carvalho, Celeste de Carvalho, Estevão de Carvalho ho Joana de Carvalho iha eskola. Leão de Carvalho foufoun tuir nia aman nia ain-fatin, hanorin eskola. Wainhira nia halo tinan 18, nia para tiha hanorin eskola hodi ba kumpri serbisu militar iha tinan tolu nia laran. Sai husi serbisu militar nia la fila ba hanorin eskola, maibe kontinua nia estudu. Dala ida ne’e nia hakarak sai enfermeiru hodi tulun moras sira, ne’eduni nia tuir eskola Enfermajem nian. Nia halo hotu kursu Enfermajem molok nakfera Revolusaun 25 de Abril, iha Portugal, iha 1974. Nia alin, Gregório Basílio de Carvalho, estuda iha Seminário Dare depois kontinua nia estudu ba Seminariu Maior iha Portugal. Gregorio Basilio sai husi Timor-Lorosa’e ba iha Portugal iha tinan 1968. La fasil ba nia atu kontinua nia estudu iha Portugal. Ema balu buka satan netik hodi nia labele ba eskola iha Portugal ho razaun katak ninia aman ho tio, Carlos de Carvalho ho Napoleão de Carvalho, envolve iha Revolta de 1959 iha Uatu-Lari, Uatu-Karbau ho Vikeke. To’o tiha iha Portugal mós sira buka satan nafatin liu husi amlulik Martinho da Costa Lopes, tuir nia konta ba nia familia sira. Ema sira halo satan, ta’uk se nia sai amlulik iha tempu ne’eba, signifika nia halo família Nunu-Malau nia naran ho influensia boot ba beibeik, buat ne’ebé ema balu la gosta. Haterik malu hodi labele ba oin hahú iha Uatu-Lari desde uluk kedas no agora mós sei iha. Inveja malu no kahur ho imaturidade politika halo Uatu-Larioan matenek barak mate iha funu laran. Emvezde hamutuk no tulun malu ba oin, buka maka selok malu ho haterik malu. Kompetisaun ida la saudavel, buat ida la diak no la serve ba Uatu-Lari ho Timor Lorosa’e tomak.

Tanba satan eh impedimentu, Gregório Basílio hosik hela tiha Seminariu depoisde tinan rua estuda iha Seminariu Maior iha Portugal. Sai hosi seminariu nia ba kumpri serbisu militar, sei iha Portugal, ho diviza furel milisianu no haruka ba tuir funu iha Mosambike/Afrika. Fila husi Mosambike ba iha Portugal iha inisiu tinan 1974, nia hela iha fatin ida ne’ebé bolu Casa de Timor, fatin ne’ebé estudante universitariu sira Timoroan hela ba hodi estuda iha Portugal. Nia kontinua nia estudu iha Portugal no foti kursu Enjeñeria de Miñas.

Gregorio Basilio mós intersadu ba politika. Ninia interese ne’e mosu desde nia sei estuda iha Seminariu Maior iha Portugal. Nia hakarak tuir nia aman nia dalan, duni sai kolonialista portuges husi Timor Lorosa’e. Tuir nia konta ba nia alin ho primu sira, hafoin fila husi Portugal mai Timor, dala barak, sei iha Seminariu Maior iha Portugal, sira halo diskusaun entre estudante sira kona ba politika iha Portugal nian ho rai sira eis-kolonia sira nian. Ho nune’e maka la’os notisia wainhira nia hela iha Casa de Timor, hamutuk ho estudante Timoroan sira seluk ne’ebé estuda iha Portugal hodi haklean liu tan sira nia kuiñesimentu teoriku ho pratiku kona-ba politika hodi defende ukun rasik-an ba Timor Lorosa’e. Sira ne’ebé hela iha Casa de Timor ne’e maka ikus mai sai serebru eh kakutak ba movimentu FRETILIN nian. Ho estudante sira ne’e nia influensia maka hodi muda ASDT ba iha FRETILIN iha fulan Setembru tinan 1974. Molok tinan 1974 atu hotu, Gregório Basílio mós fila mai Timor Lorosa’e. Nia fila ikus, nia la fila hamutuk ho Vicente Reis, Carvarino ho sira seluk. Sira ne’e hotu defende ukun-an nanis ba Timor Lorosa’e ho orientasaun politika eskerda nian.

Ikus mai, nia alin, Celeste de Carvalho, hafoin estuda iha kolejiu Ossu ho Baukau, nia mós ba kontinua nia estudu iha Portugal, iha tinan 1973, tuir Kongregasaun Kanosiana nian. Labele fila mai Timor Lorosa’e iha tinan 1975 tanba funu iha rai ne’e. Tanba labele fila mai Timor, iha 1976, nia ba fali Austrália, ba hamutuk ho Madre sira sai husi Timor tanba funu. Iha Portugal nia rona nia maun boot, Leão de Carvalho mate. Iha 1978 foin nia fila mai Timor. Nia iha vokasaun no sai Madre, hetan votu perpetua iha fulan Setembru tinan 1981.

Tio Carlos de Carvalho nia oan rua seluk mós bele dehan hetan susesu, tuir padraun Timor nian iha tempu ne’eba. Estevão de Carvalho, 4º Ano frequentadu iha 1975, antes de Indonezia halo sukun tama mai iha Timor-Leste. Joana de Carvalho mós hasai 4ª klase antes de Revolusaun 25 de Abril nakfera iha 1974, iha Portugal. Iha periudu okupasaun Indonezia nian, Estevão serbisu iha Obras Publikas depois kontinua nia estudu ba iha Surabaya/Indonezia. Estevão hasai kursu Diploma Nível 3 (D3) iha area Enjeneria Sivil nian. Joana mós kontinua nia estudu iha SPG (Sekolah Pendidikan Guru) iha periodu okupasaun Indonezia nia. Nia sai mestra tuir nia aman matebian nia dalan.

Nunu-Malau, naran knua nian. Família Nunu-Malau ema kuiñese iha Uatu-Lari la’os de’it tanba dudu nia oan ho bei-oan sira eskola ba oin maibe mós tanba aktivu partisipa iha politika. Balu ba eskola to’o iha iha rai-liur hanesan iha Indonezia, Filipina, Malazia, Amerika, Portugal ho Nova-Zelandia. Balu hasai lisensiatura, balu hasai mestradu no balu hasai doutoramentu. Iha politika mós hanesan, aktivu envolve-an iha politika tuir ida-idak nia fiar, maibe ho objektivu ida de’it, hadi’a Timoroan sira nia moris. Envolvimentu maka’as iha politika, kontra portuges sira, hahú husi tinan 1959, iha ne’ebe rezulta balu mate no balu deportadu ba Angola hanesan kazu tio António “Metan” da Costa Soares nian. Iha 1974/1975 mós hanesan, barak envolve iha politika. Balu sai fundador APODETI nian ou tuir partido APODETI hodi defende integrasaun Timor-Lorosa’e ba iha Indonezia liu husi referendum hanesan kazu tio António “Metan” da Costa Soares ho família balu no balu mós tuir FRETILIN hodi defende ukun rasik-an ba Timor Lorosa’e hanesan Gregório Basílio de Carvalho ho balu tan. Tanba família Nunu-Malau la’os tuir partidu politiku ida de’it, ne’eduni entre 1975 to’o 1999, família Nunu-Malau sai vitima politika ba parte rua. FRETILIN dadur no oho balu iha sorin ida no militar Indonezia sira mós oho seluk husi sorin seluk.

 
Família Nunu-Malau bele dehan família ida demokratiku, membru família sira fahe malu ba partido oioin maibe sira la estraga malu ou estraga ema seluk tanba opsaun politika. Ida-idak respeita malu nia opsaun politika. Situasaun ida ne’e maka akontese mós ba família tio Carlos de Carvalho nian, iha ne’ebé aman envolve iha Revolta de 1959 no oan sira fahe malu ba partido APODETI ho FRETILIN iha 1974/1975.

Tia Beatriz ho tio Napoleão kontente tanba haree nia oan sira eskola ba oin dadaun no iha futuru. Maibe trajedia la husik família Nunu-Malau ida ne’e. Liu tiha tinan 16 hosi tio Carlos de Carvalho nia mate, iha 1975, nia oan mane boot, Leão de Carvalho mós mate. Leão de Carvalho, membru APODETI. FRETILIN kaer nia iha Díli, kaer hamutuk ho tio António “Metan” da Costa Soares ho tio Constantino ho ha’u nia maun matebian, Mariano da Costa de Sousa iha Díli. Husi Dili lori sira ba iha Aileu. Iha Aileu Fretilin sira oho primu Leão de Carvalho hamutuk ho tio Constantino, tio António Soares ho dadur sira seluk. Sira hotu hakoi hamutuk iha rai ku’ak ida iha Aisirimu/Aileu. Husi Aileu FRETILIN lori ha’u nia maun Mariano hamutuk ho José Osório Soares sira ba iha Same. Felizmente, iha Same,  elementu Falintil ida, Afonso Amaral, sei família, maka salva tiha nia. Iha tinan tolu (3) nia laran, hosi 1975 to’o 1978, nia hela iha ai-laran no serbisu ho FRETILIN.  Depois de baze FRETILIN nian rahun iha fatin barak iha Timor laran, iha tinan 1978, foin nia rende ba militar Indonezia sira. Iha tinan 3 nia laran, iha ai-laran, nia la hela hamutuk ho família Nunu-Malau ruma, nia hela ho Sebastião Gomes ho nia aman sira iha área Bibileu ho Waimori nian. Sebastião Gomes militar sira oho iha Igreija Motael ne’ebé sai motivu ba manifestasaun 12 de Novembru iha 1991 ne’ebé rezulta ba masakre Santa-Krus.

Liu tiha tinan haat (4), husi primu Leão de Carvalho nia mate, iha 1979, família ne’e lakon tan nia oan ida, Gregório “Lobo-Dara” Basílio de Carvalho. Lobo-Dara, naran funu nian, hola husi ami nia avo nia naran. Lobo-Dara, membru destakadu FRETILIN nian ida hotu, maibe nia dedika liu nia vida ba militar duke politika. Nia tama iha ASDT/FRETILIN desde husi Lisboa kedas, iha 1974. Iha 1975, wainhira UDT sira halo golpe iha 11 de Agostu tinan 1975, UDT sira kaer tiha Lobo-Dara iha Uatu-Lari. Kaer nia hamutuk ho xefe Suku Afaloikai nian, Adelino de Carvalho, 1º Delegadu FRETILIN nian iha Uatu-Lari. UDT sira lori sira rua ba Vikeke. Maibe UDT hosik fila fali sira tanba partido ida ne’e hanoin UDT kontrola hotu ona Timor Lorosa’e. Ikus mai FRETILIN halo kontra golpe no Labo-Dara adere kedas ba Kompañia militar Portuges nian iha Hedemumu no dirije militar sira iha ne’eba, ne’ebe adere ona ba FRETILIN hodi ba tiru malu iha fronteira.

Fila husi Lisboa mai iha Timor-Lorosa’e iha  tinan 1974 nia rohan. Tanba osan atu fila nia la iha, neduni molok fila, nia ba serbisu iha Hotel hodi halibur osan. Iha tiha Timor, nudar militar no iha esperiensia funu iha Mosambike/Afrika, neduni husi 1975 to’o 1979, nia okupa pozisaun oioin iha Komando FALINTIL nia laran. Tanba iha kuiñesimentu di’ak kona-ba komunikasaun, FALINTIL sira fo fiar ba nia maka hola konta ba rádio komunikasaun. Ikus mai sai 2º Komandante Rejiaun iha Rejiaun Sentru Norte (Likisa). Nia diriji nia soldadu sira, husi inisiu invazaun kedas, iha 1975, tiru malu ho militar Indonezia sira hahu husi fronteira kedas. Nia okulu matan aat nian rahun no hetan kanek uituan iha kruzamentu entre Hatolia ho Ermera tanba nia la uza bala propriu hodi tiru dilagrama nian. Felizmente nia la hetan kanek todan. Ho matan aat no la iha okulu ona, maibe ninia espiritu patriotizmu ne’ebé maka’as no hakarak ukun rasik-an ba Timor Lorosa’e, lori nia diriji militar sira hodi funu nafatin hasoru forsa sira Indonezia nian. Ikus, Lobo-Dara hamutuk ho Duarte Nunes (Kolnunes), agora deputadu CNRT nian, hetan promosaun ba iha Kolaborador do Sektor no Komandante Sektor maka Filomeno Paixão, agora Koronel F-FDTL nian. Nia halo parte Sektor Fronteira Norte ne’ebé kobre Distritu Likisa ho Ermera.

Tanba kuran ai-han iha fatin ne’ebé sira tuba hodi halo funu hasoru militar Indonezia sira, halo ninia soldado barak ba rende. Antes kedas, Komandante Sektor Filomeno Paixão mós ba rende ho soldado no kilat barak. Ikus mai militar Indonezia sira mós kaer Lobo-Dara iha Marobo, iha fins de Marsu de 1979, no lori nia ba Fatubesi. Tuir Jacinto dos Santos, Likisaoan ida, ne’ebé la’o barak ho Lobo-Dara iha ai-laran, wainhira militar sira kaer no husu nia: “O rende ka lae?” Lobo-Dara tanba hamalaha nia hatan ba militar sira Indonezia katak: “Ha’u nia kabun maka rende, maibe ha’u nia hanoin la rende”, nia kontinua defende ukun-an to’o mate. Lobo-Dara ninia deklarasaun ne’e hetan mos konfirmasaun hosi, Elias Mendes (Kolmendes), Komandante Brigada Choque iha Fronteira Norte nian. Tuir Kolmendes, militar sira kaer Lobo-Dara la’os de’it tanba ai-han kuran ne’ebe provoka hamalaha maka’as iha fatin ne’ebe sira rejiste ba, maibe mos tanba Loba-Dara moras hela. Militar sira Indonezia nian oho Lobo-Dara iha área Fatubesi nian, to’o agora seidauk hetan nia rate.

Iha 1976 nia husu lisensa hodi ba vizita ninia família sira iha Nunu-Malau. Ida ne’e hanesan ultima vizita ne’ebe nia halo. Fila ba fronteira kontinua funu to’o funumaluk kaer no oho. Iha Nunumalau, nia fila lori de'it ninia ropa sira, la lori livru sira nebe nia lori husi Portugal mai. Tanba livru sira ne'e nia husik hela iha Uatu-Lari, ne'eduni nia fo hatene ba Komandanti Xanana Gusmão, se hakarak bele ba foti. Tanba ne'e, iha 1977, Komandanti Xanana ba to'o iha Uatu-Lari hodi haree livros sira ne'e. Komandante Xanana Gusmão ba to'o iha Waibuileki, tanba tiu Januario Saldanha ho Estevão de Carvalho, Lobo-Dara nia alin, ho familia sira hotu hakiduk tiha ona ba ai-laran. Iha ne'eba mak sira hatudu livru sira ba nia no nia hili sira nebe nia gosta hodi lori.

Liu tinan ruanulu (20) husi Lobo-Dara nia mate, trajedia ne’e mosu tan, milisia sira husi Tim Alfa oho nia alin Madre Celeste de Carvalho iha mota Malailana, Suku Verukuxu,  iha loron 25 fulan Setembru tinan 1999. Milisia Tim Alfa oho Madre Celeste ho sadiku tebes. Sira taa nia ain ho isin depois soe tama nia isin mate ba iha mota laran. Nia ba hamutuk ho sira seluk, husi Baukau ba Kom (Lospalos) hodi haree situasaun refujiadu sira iha ne’eba nian. Fila husi Kom, hetan atake husi Team Alfa. Team Alfa oho ho sadiku tebes hasoru grupu ne’e no duun grupu ne’e pro ukun rasik-an nia ema.

Tia Beatriz ho pasiensia simu realidade todan sira ne’e nu’udar obra Maromak nian, hanesan nia rasik dehan: “Funu ikus 1975 nian halo mate hau nia oan nain rua, funu ida ne’e [1999] lori lakon tan hau nia oan feto Madre, Nai halo tuir de’it Ita Nia hakarak” (Inan Beatriz Pinto, 1999). Tia Beatriz rona nia kaben ho nia oan sira mate, maibe nunka haree sira nia isin. Sira nia rate ho ruin mós nia la haree. Bele imajina, oinsa inan ida hasoru situasaun ida todan hanesan ne’e, situasaun ida dramatiku tebes,  maibe tia Beatriz bele tahan iha tinan 51 nia laran.

Iha tinan 2009, família boot Nunu-Malau buka halibur ruin família sira hotu ne’ebé mate iha funu laran hodi haloot hamutuk iha rate família nian iha Nunu-Malau, inkluindu ruin sira husi família Carvalho nian. Grupu ida ba buka tio Carlos de Carvalho nia ruin iha Bagia. Ema balu dehan hatene nia rate, sira ke’e iha fatin ne’e, maibe la hetan ruin ruma. La biban mós identifika no lori ruin Leão de Carvalho nian iha Aisirimu/Aileu tanba dook no susar mós foti ruin Gregório Lobo-Dara nian tanba la hatene nia rate. Unika Madre Celeste nian maka Padre Jos ho FALINTIL sira foti tiha no ikus mai  lori mai haloot diak iha rate Santa-Kruz/Dili.

Tanba la hetan tio Carlos de Carvalho ho primu sira nia ruin,  família sira disidi bolu sira nia klamar, tuir fiar iha ne’eba nian, inkluindu sira hotu ne’ebe mate iha funu laran tanba oho ou moras, depois hakoi simbolikamente iha rate família nian iha Nunu-Malu.

Tia Beatriz iis kotu iha Hospital Nasional Guido Valadares, la to’o oras ida lori hosi uma ba Ospital. Nia hosik hela nia oan rua Estevão ho Joana, ho nia bei-oan sira hamutuk na’in-sanulu. Nia husik hela mundu ne’ebé nakonun ho krueldade, mundu ne’ebé ema oho nia kaben ho oan na’in-tolu.

Iha loron 19, família boot Nunu-Malau nian iha Díli, akompaiña tia Beatriz de Carvalho fila ba knua Nunu-Malau, fatin deskansa ikus liu nian. Iha loron 20 família sira haloot ona tia Beatriz iha tio Carlos de Carvalho ho nia oan sira nia sorin, iha rate Nunu-Malau. Boa viajem tia Beatriz no deskansa ho Pas. ***

RELATORIU HUSI D. MARTINHO DA COSTA LOPES KONA-BA SR. CARLOS DE CARVALHO NIA MATE

 
Estrata husi Msgr. Martinho da Costa Lopes “Relatoriu Fulan Outubru tinan 1959, i.e. “Breve resenha kona ba faktus balu ne’ebe akontese iha Vikeke ho Uatulari (1959)” – Husi Arkivu Salazar”, Torre do Tombo (Lisboa) Fiseiru AOS/CO/UL-36 pasta 5.
.

Dokumentu ne’e, Sr. Ernie Chamberlain, autor ba Livru ho titulu “ Rebellion, Defeat and Exile: The 1959 Uprising in East Timor” maka hakerek fila fali husi kopia fiseiru ida, iha loron 12 fulan Juñu tinan 2009. D. Martinho da Costa nia relatorio iha dalen Portuges maka iha okos:

“CARLOS de CARVALHO

Outro caso, que também cheira muito a crime é a da morte em Baaguia de Carlos de Carvalho. Historiemos resumidamente os factos:

Implicado nos acontecimentos políticos de Uatocarbau e Uatolári, preso e entregue aos maus tratos da população, donde se arrancou semi-morto e, por isso mesmo, conduzido ao hospital de Baucau, onde, graças ao tratamento clínico ali ministrado, experimentou ligeiras melhorias.

Ainda convalescente é levado numa camionete a Baaguia afim de se sujeitar a um interrogatório feito pelo actual Encarregado do Posto de Baaguia, o Sr. Amadeu Coelho e por Sr. Joaquim Pereira da Silva, Encarregado do Posto de Uatocarabau, que se deslocara, de propósito, a Baaguia para esse fim.

Feito o interrogatório, ficou assente ser o ditto Carlos de Carvalho conduzido a Uatocarbau por um cipaio armado - o cipaio No. 8 de Baaguia -.

Tendo, porém, tomado o rumo inverso, isot é, em lugar de se enfiarem pela Estrada Baaguia-Uatocarabau, como aliás era muito natural que o fizessem, seguiram, pelo contrário, a orientação oposta-Baaguia-Baucau. Poucos minutos volvidos e relativamente a pouca distância da sede do Posto de Baaguia, ouviou-se uma detonação. O cipaio No. 8, que acompanhava o preso, volta ofegante a comunicar ao Sr. Encarregado do Posto, Amadeu Coelho, que fizera fogo contra o mesmo preso, Carlos de Carvalho, porque este tentara fugir.

BREVE COMENTÁRIO
 
O Sr. Encarregado do Posto de Baaguia, Amadeu Coelho, diz e acredita que Carlos de Carvalho foi morto pelo cipaio No.8, porque esbocara uma tentativa de fuga. Mas poder-se-ia obejectar: como é que podia fugir um preso, sem forças, com a saúde fortemente abalada e, por isso mesmo, mal podia andar, quanto mais fugir? Mesmo que quisesse evader-se, um preso com o físico maltratado e convalescente fàcilmente seria alcançado pelo cipaio e, por consequência, não se poderia justificar dessa forma a sua morte.

Mais. Se quisessem lever o preso para Uatocarbau, era muito natural que seguissem a Estrada, que conduzia a esse Posto. Ora, o preso foi conduzido não em direcção a Uatocarbau, mas sim a Baucau-o que levanta sérias suspeitas acerca do verdadeiro destino, que tencionavam dar a esse mesmo preso.

De resto, é sempre o mesmo sistema, que já não é novo para ninguém e muito menos para quem conheça um bocadinho da história de Timor: tentativa de fuga dum preso para justificação de um … crime.

Além disso o depoimento de António Mendonça, residente em Baaguia, o qual, levado de curiosidade, seguiu de perto o preso e assistiu a pouca distância ao desenrolar de toda a cena e de Sebastião Aparício Guterres, viveirista, que tendo ouvido a detonação acorreu pressuroso ao sítio afim de se inteirar como as coisas se passaram na realidade, leva-nos a crer na existência de um crime … ,”
Dokumentu ne'e publika ona iha STL Edisaun 24/02/2010.

Ban Ki-Moon kongratula Estadu Timor-Leste

New York. Vice PM Jose Luis Guterres iha Sexta Feira, 19 de Fevereiro 2010 hasoru malu ho Secretario Geral Nasoens Unidas iha New York. Vice PM visita New York atu atende enkontro Konselho Seguransa ONU nian ne’ebe se debate mos assunto konaba mandato UNMIT nian iha Timor Leste. Tuir jornalista Jacinto Fernandes hosi TVTL nee’ebe akompanha visita de servisu ne’e, iha enkontro ho Ban Ki-Moon, Vice PM Timor Leste, nebe akompanhado hosi segunda sekretaria Josefina Tilman, aborda mos konaba missaun ONU nian iha Timor Leste no progresso tomak ne’ebe halao durante ne’e.

Sekretario Geral ONU nian kongratula governo ho povo Timor Leste tanba halo esforso makaas durante tinan rua nian laran ne’ebe konsegue hakfilak situasaun ida ne’ebe susar iha 2006 ho 2007 ba estabilidade no desenvolvimento iha Timor.

Secretario Geral ONU nian mos husu ba governo ho povo Timor Leste atu fiar metin nafatin iha valores demokrasia nia, respeita estado direito no esforsa liu tan atu hadia povo nia moris, atu nune Timor mos bele hit aan rasik no sai estado ida dezenvolvido. Iha fatin hanesan Vice PM mos informa sobre resultado servisu konaba justisa, estabelecimento Komisaun Anti Korrupsaun ho Sistema de Transparencia ne’ebe sei garante governo Timor Leste hanesan governo ida hahi demokrasia na estabilidade e respeita direitos humanos iha mundo.

Sekretario Geral ONU nian hatoo nia congratulasaun ba governo nebe Primeiro Ministro Xanana Gusmao lidera, no fiar katak povo Timor Leste sei fiar nafatin no tau neon atu moris diak liu tan iha future.

Vice Primeiro Ministro

Jose Luis Guterres hasoru malu ho embaixadores paízes amigos

Durante nia visita de trabalho iha Nova Yorke, Vice PM Jose Luis Guterres halo mos enkontro ho embaixadores ho nasoesn amigos sira hodi koordena sobre servisu ne’ebe halo ona iha Timor Leste durante ne’e. Iha enkontros ho paizes amigos sira hanesan Franca, Indonesia, brazil, Malaysia ho Japaun, nebe halao iha dia 22 de Fevereiro 2010, Vice Primeiro Ministro akompahado hosi representante foun Timor Leste iha ONU Embaxadora Sofia Borges, Segunda Sekretaria Josefian Tilman, no Senior Legal Advisor Vice PM nian, Dionísio Babo Soares.

Iha enkontros sira ne’e, Vice Primeiro Ministro hatoo apreciasaun ba apoio tomak nebe nasaun sira ne’e fo durante ne ba Timor Leste, no hatoo mos resultado governasaun ne’ebe PM Xanana Gusmao halao durante ne’e.

Maski iha nafatin preokupasaun hosi paizes balun, maibe em geral nasaun sira ne’e kontinua tau nafatin neon no fo apoio tomak ba inisiativas IV Governo Konstitusional nebe ho seriosamente tau esforso tomak atu hadia povo Timor Leste nia moris. Embaxadores hosi Brazil, Portugal no Thailandia iha lunch meting iha dia 22 de Fevereiro, hatto hanoin balun atu oinsa halao no hametin programas nebe promove valores no lacos kulturais entre rai sira ne’e.

Hanesan rai ne’ebe mos iha historia hanesan Timor, embaxadores sira hosi Brazil ho Portugal reafirma sira nia komitmento atu kontinua ajuda povo Timor Leste iha futuro.

Timor Leste, hetan performa ekonomia aas liu iha mundo

Vice Primeiro MInistro Jose Luis Guterres Iha Konselho da Seguransa ONU

Iha tersa feira dia 23 Fevereiro 2010, Vice PM Jose Luis Guterres sei partisipa iah enkontro Konselho Seguransa ONU nian atu koalai sobre oinsa hare dalan atu ONU kontribui liu tan ba Timor Leste iha future.

Tuir Jornalista Jacinto Fernandes nebe akompanha enkontro ne’e, hosi New York, Vice PM nebe akompanhado hosi embaxadora foun Sofia Borges, Segunda Sekretaria Josefina Tilman ho Senior Legal Advisor Dioniso Babo Soares, sei partiispa no fo nia hanoin konaba dezenvolvimento nebe halao too oras ne’e, no husu nafatin apoio komunidade internasional atu fortifika instituisaun estado nian tuir valores demokratos no prinsipio Universal demokasia nian.

Iha reuniaun ne’e sei partisipa mos SRSG, Ameerah Haq hosi UNMIT. Tuir informasaun nebe hetan, chefe UNMIT ne’e mos sei aborda konaba UNMIT nia servisu no saida deit mak ONU bele halo atu kontinua fo tulun ba Timor Leste. SRSG sei espera katak Koselho da Seguransa bele konsidera atu oinsa restrutura UNMIT nebe sei fo apoio nebe focus atu hadia instituisaun sira liu-liu iha justisa no direitos humanos.

Em geral, paízes amigos sira iha ONU kongratula governo no povo Timor Leste nebe lidera hosi Primeiro Ministro Xanana Gusmao atu bele hametin liu tan seguransa no estabilidade hodi bele fasilita dezenvolvimento iha rai ne’e.

Fontes: Timor Post (25/02,paj.1 I 19) no Jornal Nacional Diario (JND,25/02,paj.1 I 13)!

IVO VALENTE: FUNSIONAMENTU KOMISSAUN ANTI KORRUPSAUN

Husi: Ivo Valente: Perspectiva Legal-Juridica

Iha Loron 1 fulan Fevereiro tinan 2010, nudar loron istoriku ba estabeleshimento instituisaun Estado foun, nebe ita konese ho naran “KAK”/Komisaun Anti Korrupsaun, iha Loron neba, Parlamento Nacional Timor Leste, halao plenaria extra-ordinaria, hodi hili komisariu komisaun Anti Korrupsaun ba dahuluk. Instituisaun ida nebe, sei tau matan ba lalaok krime korrupsaun.

Liu husi nia plenaria dia 22 de Fevereiro 2010, Presidente Parlamento Nasional fo ona posse ba komisario Eleito, Dr.Aderito de Jesus nudar komisariu dahuluk ba komisaun anti korrupsaun Timor Leste nian.

Komisaun Anti Korrupsaun, estabelese bazeia ba Lei No. 8/2009 de 15 de Julho, nebe ho nia Missaun principal maka atu (hare artigo 4 ho 5 husi Lei n.8 /2008 ) “ procede assaun prevensaun noo investigasaun criminal ba krime sira korupsaun nian, krime sira nebe preve ona iha ita nia kodigo penal “ (Dekreto Lei No. 19/2009 de 8 de Abril, liu-liu artigo sira 292 too 301 kodigo penal).

Hakerek nain fiar, katak emar barak tebes (komunidade Timor-oan, Internasional ka sosiedade Sivil sira) tau hela sira nia espectativa /esperansa boot, ba komisaun ida nee, atu kontrola, monitoriza, no foti medidas prevensaun ka reprensaun ruma nebe adekuadu/Los, atu bele, hatudu kbiit professional ho koragem hodi halakon ka (pelu menus) hatun numero korrupsaun, nebe emar balun duun akontese, iha ita nia Let.

Ba entidade sira tomak, esperansa bele iha, no ita hotu fiar katak so ho profesionalidade, koragem no apoiu vontade politika diak husi Estado maka bele lori suksesu ba servisu sira komisaun ida nee nian. Ne La signifika katak, apoiu sira nebe fo husi parte tomak bele garante ona servisu komisaun ida nee, maibe, barak liu depende mos ba efektividade, professionalismu noo imparcialidade husi komisaun rasik, tantu kbiit professional iha area direito, administrasaun publica, akuntabilidade publika, ekonomika, etc.

Komisaun persisa duni apoiu oin-oin atu bele funsiona ho professional, digno, hodi bele garante eradikasaun/halakon krime korrupsaun iha Timor Leste, noo liu-liu atu bele manan konfiansa/fiar husi parte hotu-hotu.

Komissaun Anti korrupsaun, iha nia funsionamentu lor-loron, sei nessesita relasaun/kolaborasaun metin ho Instituisaun Estado relevante sira seluk, liu-liu kolaborasaun ho Procuradoria Geral da Republika,Komisaun Funsaun Publica, Komisaun ba Protesaun testamunha, Inspesaun Geral Estado, Provedoria Direitos Humanos noo Justisa, Policia Nacional Timor Leste (maske komisaun ne rasik, sei iha nia policia especial), Interpol, Gabinete Vice-Primeiro Ministro ba Assunto Administrasaun no Gestaun Estado nian, etc…

Iha nia funsionamento, barak liu maka sei vincula komisaun ida nee ho Procuradoria Geral da Republica, tamba hare ba nia artigo sira iha Lei No. 8/2009, liu-liu iha artigo 3) No. 2 ho 3 konaba Natureza komisaun nian, nebe preve katak komisaun nudar instituisaun nebe ho Estatuto orgaun Policia criminal espesializada, independente. Ho qualidade ida nee, komisaun aktua sob dirasaun husi Autoridade Judisiaria kompetente, tuir termo lei nian (nos termos da Lei).

Iha artigo ne Legislador sira hatudu sintidu katak, komisaun nia funsaun, sei halao independente maibe sei aktua ho dirasaun husi Procuradoria Geral da Republica ka Tribunal ( nos termos da Lei,refere ba artigo 1 alinea b husi Decreto Lei No.13 / 2005 iha 1 de Dezembro, konaba se maka Autoridade Judisiaria/Maka Procurador ka Juiz sira).

Komisaun Anti Korrupsaun, iha nia la-laok servisu loron-loron nian, sei hetan mos apoiu husi Adjuntos sira,teknico sira (bele tekniku investigadores, konsultores iha areas oin-oin, hanesan Engenaria, akuntabilista, ekonomista, funsionario adminitrasaun, logistica, etc).

Emar professional sira, nebe servisu ba komisaun nee, sei iha dever oin-oin, atu assegura sira nia kbiit hodi lori suksesu ba servisu komisaun.

Professional sira, sei servisu ho konfidensialidade/kaer metin Segredo, tuir artigo 14, 15, 16 alinea/numero 3,noo artigo 18, Lei numero 8 / 2009. wainhira viola dever ba konfidensialidade ida nee, sira sei iha responsabilidade penal tuir artigo 291 Codigo Penal,ho sansaun penal tama ba kadeia,bele husi tinan 1 ba too tinan 6, (Decreto Lei No.19/2009, de 8 de Abril), no sira mos bele konsidera viola artigo 74 husi codigo processo penal Timor Leste nian (Decreto Lei No.13 / 2005 iha 1 de Dezembro) konaba segredo de Justisa.

Wanhira Komisaun halao inquerito criminal ruma hasoru emar balun ( nebe iha indisius ba krime korrupsaun nian ), nia sei iha garantia balun hodi halao sira nia knar professional ida nee, entre garantia balun maka preve ona iha artigo sira husi artigo 17 too artigo 27 husi Lei 8/2009. katak atu bele halao investigasaun nebe diak, komisariu ka emar nebe komisariu indika ( atu halao knar inquerito) sei iha mos direito balun nebe hanesan mos ho Policia Nacional Timor Leste hetan, exemplo, iha direito ba assesu livre, bele husu kolaborasaun ba autoridades policia, labele hetan sensura/interferencia wainhira troka korespondensia ruma.

Komisaun iha kompetensia, atu bolu ka notifika emar ruma atu aprezenta-an ba instituiaun nee, nudar sasin ka hodi hetan informasaun adekuadu hodi deskobre krime, (hodi fo sira nia depoimento), emar sira nee, iha dever atu kolabora no fo informasaun Lolos ba komisaun, se La nune, emar sira nee, sei hetan resposabilidade criminal tuir termos artigo 19 Lei KAK nian, nebe Legislador refere mos ba sansaun iha Legislasaun penal noo prosesual penal. Iha situasaun artigo 19 nee, komisaun iha dever atu aplika normas sira iha artigo ruma husi kodigo penal Timor Leste nian, hanesan artigo 300. ( konaba rekuza atu koopera).

Atu hetan provas nebe diak,kredivel noo bele favorese inquerito ba krime korrupsaun, testemunha sira ka emar ruma nebe fo informasaun bele hetan protesaun especial (direito nebe komisario bele rekere ba komisaun protesaun testamunha nian), ho protesaun especial atu garante seguransa testemunha nian, tuir artigo 22 husi Lei KAK, iha norma ida nee, Legislador pretende Lori komisaun ida nee, atu mos refere ka aplika Lei No.02/2009 de 17 de Fevereiro, konaba Protesaun Testemunha sira nian. Buat nebe tuir konesimentu hakerek nain, too ohin Loron ita nia Estado seidauk hari komisaun especial ida ba protesaun ba testemunha sira.

Atu mos, komissaun Anti Korrupaun nee funsiona ho diak, noo sasin/ testemunha sira bele iha koragem atu fo sira nia testemunho/sasin, Estado liu husi Lei ba protesaun Testamunha, tenke iha kbiit nebe biban hodi hari lalaiss komisaun ba protesaun testemunha nian. ( tamba Lei protesaun ba testamunha nebe refere, deskreve/regula ona, oinsa medidas protesaun ba identidade testamunha ka ba sira nia familia no sira nian riku soin), iha situasaun Timor Leste, hakerek nain sugere ba Ministerio de Justisa atu ho biban, hari komisaun protesaun ba testamunha, hodi akompanha servisu KAK, nomos serviu Tribunal ka Ministerio Publico wainhira persiza.

KAK, nudar instituisaun nebe iha estatuto hanesan Policia Nacional Timor Leste (hare art, 3 n.2 Lei 8/2009), iha nia kompetencia balun nebe sei beneficia servisu professional komisaun nian, ( hare kompetencia especial balun konaba poder jeral Policia-iha artigo sira 52 too 57 iha codigo processo penal). hanesan mos, kbiit ka kompetencia atu halao, Buska, revista no apreensaun urgente.

Iha situasaun urgente KAK sei La persiza hetan mandadu judicial atu halo buska, revista no apreensaun, maibe kompetencia ida nee, laos kbiit principal, KAK em prinsipio tenki husu mandadu judicial ba Tribunal liu husi Ministerio Publico, ( hare art.172 n. 1, ho nia espesaun iha numero 2 codigo processo penal) wainhira halao buska,revista ka apreensaun urgente, liu tiha aktus sira nee, KAK tenke fo hatene kedas ba juiz kompetente, atu hetan validasaun. ( se la halo nunee, aktus sira KAK nian, sei konsidera Nulo / ka konsidera La vale nudar meios de prova).

Buska, revista no apreensaun urgente sei bele halao deit iha situasaun nebe determina katak, iha duni krime nebe halao iha situasaun flagrante delitu ( krime hetan /kaer ho liman ), konseito legal konaba flagrante delitu preve iha artigo “219“ codigo processo penal,noo so bele halo ba krime sira nebe punivel/sei kastigu ho pena prizaun/tama kadeia, nomos wainhira ita suspeita katak material krime nian subar hela iha fatin neba, noo, se demora atu hetan autorizaaun bele fo fatin /oportunidade ba ema ruma atu altera, muda ba fatin seluk ka halakon tiha material refere, ka bele hamosu perigu ba ema ka sasan nia seguransa.

Situasaun nebe refere Labele aplika ba buska domisiliaria (buska iha ema nia uma privada ) tamba uma privada tuir kontestu legal, rezerva hela kondisaun especial ida tuir artigo 37 numero 3, konstituisaun RDTL, hamutuk ho artigo 56 No.4 nomos artigo 170, 171 no. 2 codigo ba processo penal nian.

Knar seluk KAK nian maka, wainhira persiza duni atu deskobre krime korrupsaun no karik atu evita /hadok perigu seluk ruma hasoru testemunha ka emar nebe fo informasaun konaba krime nee, iha ona indisius forte, nebe bele duni suspeita katak emar ruma/sira utiliza meios komunikasaun atu fasilita krime korrupsaun ka perturba processo inquerito, KAK bele konsidera emar sira nee, nudar mos agente krime nian (hare artigo 29 too 32 codigo penal Timor Leste) bele konsidera sira nudar cumplicidade,autoria,co-autor,instigador, nune KAK iha kompetencia atu rekere ba Tribunal (liu husi Ministerio Publico) hodi halao Eskuta telefonika.

Iha situasaun ida nee, KAK iha dever atu observa presupostu sira nebe deskreve ona iha artigo 177 too 180 codigo processo penal, medidas nebe komisaun tenke tuir maka, so ho autorizasaun husi Juiz (mandadu judicial) maka KAK bele loke intersepsaun no gravasaun ba konversa ka komunikasaun telefonika, hodi atu deskobre verdade/informasaun los konaba, situasaun ruma nebe iha indikasaun katak, emar sira nebe suspeita atu ka komete dadaun krime ruma nebe bele hetan punisaun /kastigu tama prizaun as liu tinan tolu (3), ka krime ba injuria (ohin loron ita nia codigo penal La preve ona injuria nudar krime (iha Timor Leste konsidera nudar processo sivil ), ameasa, koasaun,devasa ba vida privada, perturbasaun ba paz no sosegu.

Eskuta telefonika ida nee, sei nulo wainhira halao la tuir presupostu artigo 177 codigo proceso penal. (hare artigo : 177 no.3 CP),Tamba mos komunikasaun nudar direito fundamental emar ida-idak nian nebe garante nia konfidensialidade tuir artigo 12 iha konvensaun direito emar nian, no artigo 37, No 1 konstituisaun RDTL.

Komisaun Anti Korrupsaun wainhira remata nia investigasaun criminal, sei hatama relatorio final ba Ministerio Publico, tuir legislasaun penal haruka,tamba so Ministerio Publico maka nudar titular ba assaun penal (artigu 132 No.1 husi Konstituisaun RDTL nian,noo artigo 48 No.1, husi codigo proceso penal Timor Leste), ho nune, norma ida nee, aplika ba komisaun Anti Korrupsaun, liu-liu regime legal poder Policia tuir artigo 52 iha kodigo prosesu penal, nebe KAK iha dever remete/hatama nia relatorio ba Ministerio Publico hodi apresia, atu nunee Ministerio Publico,tuir nia kompetencia artigo 48 alinea d,bele determina halo akuzasaun tuir kompetencia iha art.236 no.1 ka halo arquivamento, tuir kompetencia nebe hetan husi art.235 no.1, hotu-hotu iha codigo processo penal Timor Leste.

Bazeia ba prespectiva iha leten, nudar sidadaun, ita hotu iha dever atu fo apoiu tomak ba suksesu servisu komisaun foun ida nee, atu bele lori nasaun RDTL ba paiz nebe Livre husi krime korrupsaun !

Espectativa no kritikas nudar dalan ida atu motiva emar hotu-hotu atu servisu ho professionalidade.

Nudar sidadaun, hakerek nain mos fo hanoin ba leitores no emar hotu-hotu, katak ita nian konstituisaun rezerva hela direito fundamental, emar hotu-hotu nia naran diak, emar nian dignidade, reputasaun, defesa ba emar idak-idak nia imagem, noo rezerva ba idak-idak nia vida privada noo familiar ( tuir artigo 12 konvensaun Direito Emar nian no artigo 36 husi konstituisaun RDTL), nomos norma seluk, maka DEVER/OBRIGASAUN emar idak-idak nian atu La duun salah emar seluk ida wainhira Tribunal seidauk hakotu ho sentence ka akordaun ruma ( nebe transitado em julgado ),hasoru emar ida katak nia salah duni komete aktu krime ida /ruma, ho nune, ita hotu iha dever atu respeita noo iha obrigasaun atu tane as konvensaun direito emar nian, liu-liu artigo 11, noo artigo 34 numero 1 husi ita nia konsitituisaun rasik.

Karik,wainhira ita La assegura artigo ka normas internasional noo nasional sira nebe refere ona iha leten (nebe ita adopta), maske ohin loron ita Laiha responsabilidade penal ba krime defamasaun, maibe nudar sidadaun sivil, ita hotu-hotu iha nafatin responsabilidade, noo vinculado nafatin ho sansaun sivil nebe aplikavel tuir codigo sivil Indonesia nian nebe sei vigora iha Timor Leste, liu-liu iha nia artgo 1372 codigo civil, katak : “ alegasaun sivil konaba defamasaun,iha objectivo atu hetan indemnizasaun ba prejuizu no hadia fila fali dignidade noo naran diak “. Katak, direito ida nee, preve nia processo atu halao reklamasaun durante tinan ida (1), hahu emar ne hetan defamasaun ka hetan konesimentu ba defamasaun hasoru nia, hare artigo 1380 codigo sivil aplikaveel. (ref. La-hanesan ho processo penal, nebe refere denuncia husi vitima ka lezadu ba krime semi publico durante fulan 6 hahu husi konesimento ba crime).

Ho nun’e, wainhira komisaun anti korrrupsaun hahu halao inquerito ba emar ruma, mai ita hotu hadok- an, husi duun ( matak ) malu, katak emar ruma salah ona, mai ita respeita nafatin emar se deit maka hetan processo iha KAK ! se La nune, ita sei La sai emar nebe konese no respeita emar seluk nia direito, ita hotu iha dever atu assegura direito nebe iha, ho equelibrio !...

Mai ..Itaa hein ! ! !

Hakerek nain ¦ Ivo Valente ¦ Observador Justisa ¦ Hela iha Dili.

Zacarias da Costa: "As legislativas de 2012 serão o grande teste político à estabilidade em Timor-Leste"

Entrevista a Zacarias da Costa, Ministro dos Negócios Estrangeiros de Timor-Leste e líder do Partido Social-Democrata Timorense. O governante timorense classifica como áreas essenciais na cooperação a educação, o reforço da presença da língua portuguesa no território, a formação profissional e o apoio técnico no âmbito da Justiça. No plano político considera que as próximas eleições não irão conceder a maioria absoluta a uma só formação partidária.

Está em curso a retirada das forças australianas, aproxima-se do fim o julgamento dos acusados dos ataques de Fevereiro de 2008 e a questão dos deslocados internos foi ultrapassada. Timor aproxima-se da estabilidade?

Estamos num ponto de viragem. Os dois primeiros anos do actual Governo foram para a resolução dos problemas que enfrentávamos para estabilizar o país e recuperar a confiança dos timorenses e da comunidade internacional. Creio estarmos no bom caminho para consolidar os ganhos destes dois anos e partirmos para nova fase, que chamaria de intensificação das reformas.

Mantém-se 2012 como data para o termo da missão da ONU?

O Conselho de Segurança avalia a situação e aprova ou não a extensão do mandato da missão, o que será feito dia 23. A nossa posição é clara: gostaríamos que a ONU continuasse até 2012 - até às próximas eleições. Isto permitir-nos-ia consolidar as instituições, fazer a reforma da defesa e segurança, pôr em marcha outras reformas importantes, como a que resulta da criação da comissão anticorrupção, para maior transparência no funcionamento das instituições, que são ainda frágeis.

Referiu a comissão anticorrupção, essencial para combater um fenómeno que Mário Carrascalão, em 2009, considerou responsável pela perda de "20% dos dinheiros públicos". É possível antecipar algumas medidas da comissão?

O estabelecimento da comissão é um passo significativo, mas todos sabemos que as coisas não irão mudar da noite para o dia. Mas lembro que há uma Inspecção-Geral do Estado, a Provedoria dos Direitos Humanos e Justiça que têm actuado nesta área.

Existem condições para o ciclo eleitoral de 2012 decorrer sem sobressaltos?

Em 2009 realizámos eleições para os líderes comunitários - sucos e aldeias - e isto mostrou que a nossa máquina eleitoral está operacional. Estamos a preparar para Outubro as primeiras autárquicas, que vão realizar-se por etapas. E depois temos o grande teste político à estabilidade, em 2012, que serão as eleições legislativas. E creio estarmos todos preparados, em especial no âmbito da coligação governamental, que o meu partido integra, para essas eleições.

A coligação vai apresentar-se em conjunto nessas eleições?

Temos conversado sobre o tema. Mas temos a experiência que uma coligação a seis partidos é um exercício muito difícil, sobretudo para quem é primeiro-ministro, que tem de gerir esses equilíbrios. Pessoalmente, prefiro que nas próximas eleições haja uma coligação de dois ou três partidos. Mas gostaria principalmente que não houvesse novamente Governo de um só partido. Até por que creio que o mapa político não irá permitir que um só partido ganhe as eleições.

Que áreas considera mais relevantes para o desenvolvimento da cooperação luso-timorense?

Temos um programa indicativo de cooperação, que está na fase final, e vamos iniciar discussões sobre as prioridades do próximo programa. Devo dizer que Timor representa o maior investimento de Portugal em recursos humanos e financeiros, em matéria de cooperação. Um dos nossos objectivos é continuarmos a merecer a atenção portuguesa. Quanto às áreas, essas continuam a ser a educação, a consolidação da língua portuguesa, a área da Justiça, a cooperação técnico-militar. Também a área da Comunicação Social, para complementar a consolidação do português, e formação profissional são importantes. Estas são as áreas que consideramos importantes para o próximo triénio.

Fonte: DN GLOBO

PD dehan: FRETILIN manipulativu, konfrontativu, vingativu no bosok ten...

Deklarasaun Politika ¦ Bankada Partidu Demokratiku ¦ Parlamento Nacional

Hafoin rona no akompanha Deklarasaun Politika Bankada Fretilin, ne´ebe hato´o iha plenariu iha loron 15 fulan febreiru 2010, no mos,dokumentus ne´ebe Bankada Fretililin simu husi ninia militante Fretilin (familia vitima), Americo Sequeira, husi Suco Lour, ne´ebe hato´o ona ba Parlamento Nacional no publiko tomak. Bankada Partido Demokratiko konsiderea deklarasaun politika bankada Fretilin no dokumentu ne´ebe hato´o mai Parlamento Nacional ne´e, nakonu ho lia fuan bosok no manipulativu.

Relasaun ho deklarasaun manipulativu no liafuan bosok ne´e, Bankada Partido Pemokratiko hakarak haklaken faktus no lian los hanesan tuir mai ne´e:

Iha loron 16 fulan outubro 2009, Partido Demokratiku halao aktividades konsilidasaun no hametin estutura base iha suco Lour, Sub-distritu Bobonaro, fatin ne´ebe konhecidu hanesan baze CPD-RDTL no baze partidu Fretilin. Suco Lour nudar baze CPD-RDTL, no mos baze partidu Fretilin, susar teb-tebes ba partidu seluk atu monta estrutura iha ne´eba. Partido Demokratiku mak, nudar primeiru partidu halao aktividades partidaria no konsege hametin estrutura partidu iha Suco Lour iha loron 16 fulan Outubro tinan 2009.

Tuir fakta ne´ebe iha, katak los duni Sr. João Pereira nudar membru CPD-RDTL no membro Partido Fretilin, houri uluk kedas no to´o ohin loron, halo aproximasaun atu fila ba partidu demokratiku, wainhira PD hametin estrutura baze iha loron 16 Outubro 2009. Partidu demokratiku nia prinsipiu, loke ninia odamatan ba membru grupu ne´ebe deit, membru partidu ne´ebe deit maka hakarak “komunga” principiu Partido Demokratiku ninian maka halo politika: non-violência, non-konfrontativu no non-vingativu.

Maibe, hafoin aproxima atu Partidu Demokratiku, iha loron 16 Outubro 2009, liu tiha loron tolu, iha loron 19 Outubro 2009, sr. João Pereira, partisipa iha surumutu ho lideres partidu Fretilin iha Maliana, tan ne´e iha kedas loron 21 Outubro 2009, koordenadur Partidu Demokratiku Suco Lour, Saturnino de Jesus, fo hatene kedas ba Sr. João Pereira katak, Partido Demokratiku la fo fatin ba ema ne´ebe laiha principiu politika, tamba defaktu nia sei nafatin membru Fretilin.

Fakta mos hatudu katak, iha dokumentu ne´ebe Sr. Américo Sequeira (membro CPD-RDTL) no Fretilin), apresenta liu husi ninia kamarada Deputado Antónino Bianco, kompletu ho naran pesoal estrutura Partido Demokratiku Suco Luor, iha parte ida, akuza hodi dehan katak, "João Pereira, ex-chefe Aldeia Galitas, suco Lour, sub-distrito Bobonaro, ema husi Partido Demokratiko maka oho Erselia de Jesus”. Maibe faktus mos hatudu katak João Pereira laos membru PD, no nia naran la rejista iha lista estrutura PD Suco Luor, ne´ebe Sr. Americo Sequeira rasik apresenta.

Partido Demokratiku, laiha tolerância ba kriminozu, ba ema nebe halo violência. Povu Timor tomak sai sasin ba istoria, katak PD nunka sai autor ba krimi, tan ne´e ninia votu no kadeira iha Parlamentu Nasional aumenta iha eleisaun 2007, no sei aumenta ba bebeik. Pelu kontrariu partidu ne´ebe gosta hakarak kria konflitus, destabilidade nasaun,na realidade iha eleisaun ninia votu no kadeira iha Parlamentu nasional sei menus ba bebeik, e sei menus liu tan iha eleisaun 2012.

Tuir lolos, uma fukun PN ida ne´e, hatudu ninia sensibilidade no tau preokupasaun boot, ba problema ninja nebe akontese kuaze iha teritoriu tomak, nebe fo impaktu ba povu hodi la bele ona uza ninia direitu ba liberdade sirkulasaun, no mos halakon ona ema na´in tolu nia vida. Maibe pelu kontrariu ita iha uma fukun ida ne´e preokupa liu visitas presidente Parlamentu nasional ba iha areas nebe, defaktu povu moris iha tauk nia laran, ho objektivu atu enkoraja povu atu labele tauk ilegais nebe deit.

Iha politika nai´in sira bele la gosta ho visita Presidente Parlamentu Nasional ba iha areas rurais ne´e, hodi enkoraja povu no fo informasaun konaba prinsipiu estadu de direitu demokratiku. Tamba visita ne´e, bele enkoraja povu atu iha korajen hodi informa ba autoridades kompetente konaba ba manobras no manipulasaun nebe ema balun, grupu balun halo daaun atu hamosu destabilidade iha nasaun ne´e.

Maibe, realidade, povu iha área nebe hetan visita hosi presidente parlamento, sente kontente no fó apresisaun ás tebes ba aktus no hahalok presidente Parlamentu Nasional nudar lider joven ida iha nasaun RDTL.

Refere ba faktus referedu iha leten, Bankada Demokratiku ho ninia kuadrus partidu ho militante tomak, atu apela ba grupu no partidu hotu-hotu, atu lalika halo tentativas desviu/mengalihkan problemas NINJA nebe ninia abut no hun atu ke´e sai dadauk ona. Inivestigasaun ne´ebe PNTL halao dadaun, finalmente sei hatudu se los mak organiza no sai autor intelektual ba problema ninja ne´e. Lider PD ka,Fretilin ka,PSD ka, ASDT ka,… Ita hotu hein no nakloke an ba investigasuan.

Apela mos ba Partidu Fretilin atu muda dadaun ona karakter politika konfrontativa no vingativa, tamba politika hanesan ne´e halo povu no partidu seluk tauk atu servisu hamutuk ho Fretilin iha kualker tempu, iha procesu kaer ukun no bandu iha nasaun ida ne´e. Tan politika konfrontativu, manipulativu no vingativu, bele halo partidu sira, inkluindu Fretilin lakon ona ninia kadeira iha parlamentu nasional iha eleisaun geral 2007, e sei bele lakon tan iha eleisaun geral 2012.

Povu ho nasaun ida ne´e precisa kontribuisaun husi ema Timor oan hotu-hotu, partidu hotu-hotu,povu lakohi hare ema ida ka partidu ida mesak mak senti superior, no bele halo buat hotu-hotu iha nasaun ne´e.

Partidu Demokratiku, husu atu lider politika iha nasaun ne´e, para ona ho politika hodi desvia problema Ninja, no halo fali konfuzaun ba publiku, hodi kestiona kestaun tekniku administrativu visita Presidente PN, problema krise 2006, no politika dun malu, hodi protege kriminozu sira.

Partidu Demokratiku mos husu atu nai ulun politiku sira, neon nain matan moris ba grupu Ninja sira nebe halo violencia konstitucional, hodi la simu Konstituisaun RDTL, la rekonhece lider orgaun soberanu no institusaun estado nian.

Prtido demokratiku mos husu ba ulun politiku sira, lalika manipula no politiza problema Nina ne´e, no fo kompetencia tomak ba PNTL hodi halo operasaun no investigasaun tuir Lei no ordem iha Nasaun ne´e.


Dili, 16 de Fevereiro de 2010
Vital dos Santos ¦ Vice Presidente Bankada PD